Share

Bab 2704

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-18 18:00:01
“Nona, Tuan ini duluan bilang mau beli batu giok ini. Aku nggak bisa menjualnya kepadamu. Harap kamu mengerti,” ujar karyawan wanita itu sambil memaksakan seulas senyum. Dia masih bersikap sopan terhadap Amelia dan berharap Amelia tidak lanjut berbuat onar.

“Memangnya kenapa kalau dia duluan bilang mau beli? Bukannya dia belum bayar? Selama dia belum bayar, aku masih punya hak untuk membelinya!” dengus Amelia. Dia masih tetap bersikap arogan dan tidak berniat untuk menyerah.

“Tapi ....” Karyawan wanita itu pun terdiam. Meskipun Amelia sedang berdalih, kata-kata Amelia memang benar. Berhubung Owen masih belum membayar, dia juga tidak bisa membantah.

“Nona Amelia, apa maksudmu ini? Kamu jelas-jelas tahu Gustari mau beli batu giok ini, tapi kamu malah sengaja mengacau! Apa kamu nggak rasa perbuatanmu agak keterlaluan?” tegur Yunita dengan ekspresi kesal.

Yunita tahu jelas bahwa Amelia ingin menargetinya, makanya dia sengaja merebut batu giok yang ingin dibeli Owen. Berhubung Amelia sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
has bullah
ya koin sudah brtambah harganya cerita nya muter2 terus
goodnovel comment avatar
Christian Ade Wirawan
kirim semua lanjutannya sgr, thor
goodnovel comment avatar
Made Merta
ulang² bosan bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2705

    “Ide bagus! Aku tawar 40 miliar!” tambah Zayden.Pemikiran Zayden kurang lebih sama dengan Amelia. Dia juga merasa Owen hanyalah seorang wakil presdir yang statusnya rendah. Jadi, dia sama sekali tidak takut pada Owen. Selain itu, harga batu giok elang ini pada dasarnya sudah mahal. Namun, Owen bersedia menghabiskan puluhan miliar untuk membelinya. Ditambah dengan salah paham bahwa Owen adalah pacarnya Yunita dan Yunita juga menemani Owen datang ke toko batu giok pagi-pagi begini, Zayden pun mengira Owen ingin membeli batu giok ini untuk Yunita supaya bisa menyenangkan Yunita.Berhubung masih menaruh perasaan pada Yunita, Zayden tentu saja tidak akan membiarkan Owen berhasil membeli batu giok elang itu.“Mau bersaing denganku? Menarik juga! Aku tawar 60 miliar!” dengus Owen.Dengan kemampuan Grup Ora dan Grup Ratu Kosmetik menghasilkan uang, Owen yang merupakan direktur utama kedua perusahaan sama sekali tidak kekurangan uang. Amelia dan Zayden tidak mungkin bisa mengalahkannya dan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2706

    “Ya sudah, kalian menang. Berhubung kalian sangat suka sama batu giok itu, aku akan mengalah,” jawab Owen dengan acuh tak acuh.“Mengalah? Nak, nggak usah sok hebat! Kamu nggak mampu bersaing denganku untuk menawar lebih tinggi. Itu namanya bukan mengalah!” ejek Zayden. Namun, dia diam-diam merasa lega. Bagaimanapun juga, 120 miliar sudah jauh melebihi harga awal batu giok elang itu. Jika Owen lanjut menawar, dia mungkin harus menyerah.Untungnya, Owen sepertinya sudah mencapai limitnya dan akhirnya mengalah. Pada akhirnya, dia tetap berhasil mengalahkan Owen.“Benar! Cuma seorang wakil presdir juga berani bersaing dengan kami! Dasar nggak tahu diri!” ejek Amelia, seolah-olah dirinya sangat hebat.“Bodohnya benar-benar sudah nggak ketolong!” cibir Yunita setelah melihat tampang sombong Zayden dan Amelia.Yunita tahu jelas mengenai situasi Owen dan Grup Ora. Saat di acara bisnis yang diadakan Spencer sebelumnya, Owen pernah mengalahkan keturunan keluarga besar lain dan menghabiskan 4 tr

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2707

    “Emm, aku nggak mau lagi. Mbak, kamu jual saja batu giok elang ini pada mereka,” jawab Owen sambil menggeleng.Owen sebenarnya sudah menerima isyarat dari karyawan wanita itu dan memahami maksudnya. Karyawan wanita itu ingin dia lanjut menawar, tetapi akan menjual batu giok itu kepadanya sesuai harga awal secara pribadi.Namun, Owen ingin membeli batu giok hanya untuk mendirikan formasi. Dia sama sekali tidak mementingkan pola maupun model. Jadi, dia juga tidak harus membeli batu giok elang ini. Berhubung Zayden dan Amelia bersikeras ingin menjadi orang bodoh, dia juga tidak akan mencegah mereka.“Umm ... oke deh.”Berhubung Owen sudah menunjukkan dengan jelas bahwa dia tidak menginginkan batu giok itu lagi, karyawan wanita itu juga tidak berdaya. Kemudian, dia hanya bisa membungkus batu giok itu dan menjualnya dengan harga 120 miliar kepada Zayden.“Gustari, ayo kita pilih batu giok lain!” ujar Yunita sambil menarik lengan Owen. Saat Zayden dan Amelia sedang membayar batu giok elang i

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2708

    “Memangnya seorang wakil presdir bisa sehebat apa? Yunita, kamu nggak usah menggantikan pacarmu membual! Yang ada, kamu hanya akan mempermalukan dirimu sendiri!” ujar Amelia sambil tersenyum mengejek setelah mendengar pujian Yunita terhadap Owen.Sebelumnya, Amelia tidak pernah mendengar tentang Grup Ora. Jadi, dia merasa Grup Ora pasti hanyalah sebuah perusahaan kecil. Jika Owen hanyalah seorang wakil presdir perusahaan kecil, dapat dibayangkan betapa rendahnya status Owen. Menurutnya, Owen hanyalah orang biasa yang sama sekali tidak berkemampuan. Dia tentu saja tidak akan percaya pada ucapan Yunita.Di sisi lain, Zayden juga memiliki pemikiran yang sama. Dia merasa Yunita sengaja membual hanya demi melindungi Owen. Selain itu, dia tidak dapat memikirkan kemungkinan lain lagi.“Kamu ....”Begitu mendengar ejekan Amelia, ekspresi Yunita langsung menjadi suram. Baru saja dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.“Wah! Giok kaca kualitas tinggi yang dihasilkan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2709

    Di area judi batu.Setelah mendengar percakapan orang-orang sejenak, Owen dan Yunita segera mengetahui apa yang sudah terjadi. Ternyata, ada seorang pria paruh baya yang menghasilkan giok kaca berkualitas tinggi berwarna hijau jernih dari batu giok mentah yang dibelinya.Batu giok memiliki warna yang sangat beragam. Di antaranya, giok hijau jernih merupakan warna giok berkualitas tinggi yang hanya kalah sedikit dari giok hijau imperial. Bahkan giok hijau jernih yang paling murni juga hampir sebanding dengan giok hijau imperial.Selain itu, kualitas dan harga sebuah batu giok biasanya tergantung pada warna dan jenisnya. Makin murni warnanya, makin bagus pula kualitas giok itu. Batu giok yang dihasilkan pria paruh baya itu merupakan giok hijau jernih yang jenisnya adalah giok kaca berkualitas tinggi.Selain itu, permukaan batu giok itu juga sangat besar dengan berat sekitar 4-5 kilogram. Hanya saja, warnanya masih belum cukup murni hingga kualitasnya masih kalah sedikit daripada giok hij

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2710

    “Empat ratus miliar? Nak, siapa kamu?”Begitu mendengar Owen menawar 400 miliar, beberapa pedagang batu giok itu pun menoleh ke arah Owen dengan serentak.“Cuma 400 miliar? Aku tawar ....” Pedagang batu giok yang berperawakan gemuk tadi pun mendengus, lalu berencana untuk menawar dengan harga lebih tinggi lagi. Namun, sebelum sempat melakukannya, rekannya tiba-tiba memukul tangannya dan buru-buru berkata, “Fahmi, sudahlah. Jangan lanjut menawar lagi ....”“Kenapa?” tanya pedagang batu giok berperawakan gemuk bernama Fahmi itu dengan bingung.“Coba lihat siapa yang ada di sisi orang itu! Dia itu Nona Yunita, putri Keluarga Meriya! Kalau nggak mau menyinggung Keluarga Meriya, sebaiknya kamu mengalah saja!” bisik rekan kerja Fahmi.“Ini ....”Setelah mendengar ucapan rekannya, Fahmi segera menyadari keberadaan Yunita yang luar biasa cantik. Kemudian, dia langsung ketakutan dan paham kenapa rekannya menghentikannya untuk bersaing dengan Owen.Keluarga Meriya merupakan pemimpin keluarga be

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2711

    “Itu Tuan Zayden dan Nona Amelia!”Begitu melihat kemunculan Zayden dan Amelia, ada banyak orang di area judi batu yang juga langsung mengenali mereka. Bagaimanapun juga, mereka adalah keturunan keluarga besar terkemuka yang statusnya tinggi. Orang-orang juga membuka jalan untuk mereka.“Lagi-lagi kalian! Kalian benar-benar kayak hantu gentayangan!”Begitu menoleh dan melihat Zayden serta Amelia yang berjalan mendekat, ekspresi Owen langsung menjadi muram. Tadi, Zayden dan Amelia telah bertindak semena-mena di area penjualan produk jadi batu giok, juga sengaja berebutan dengannya untuk membeli batu giok elang itu. Sebelumnya, Owen sudah mengalah sekali. Sekarang, mereka bukannya sadar diri, malah mengikutinya dan Yunita ke area judi batu. Hal yang paling keterlaluan adalah, dia jelas-jelas bisa mendapatkan giok hijau jernih ini dengan harga 400 miliar. Alhasil, mereka malah muncul dan berebutan dengannya lagi. Jadi, dapat dibayangkan betapa marahnya dia saat ini.“Nak, jangan banyak o

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2712

    “Wah! Kali ini, bakal ada pertunjukan seru nih!”Setelah mendengar ejekan Zayden dan Amelia terhadap Owen, semua orang pun terkejut. Ternyata, Owen adalah pacarnya Yunita.Di sisi lain, Zayden dan Amelia juga merupakan keturunan inti keluarga besar terkemuka di Tonham Barat yang memiliki status tinggi. Meskipun tidak tahu kenapa mereka sengaja menargeti Owen dan Yunita, mereka tahu jelas bahwa kedua belah pihak ingin mendapatkan giok hijau jernih ini. Saat ini,  masih belum dapat dipastikan siapa yang akan menang pada akhirnya.Begitu memikirkan hal ini, semua orang pun merasa bersemangat. Mereka ingin tahu siapa yang bisa mengalahkan pihak lain, lalu mendapatkan giok hijau jernih itu.“Nak, aku sudah tawar 440 miliar. Selanjutnya, giliran kamu yang harus menawar. Kalau nggak mampu menawar harga yang lebih tinggi, pergi sana!” ejek Zayden dengan sombong, seolah-olah pasti bisa mengalahkan Owen.Setidaknya, Zayden dan Amelia memang merasa mereka mampu mengalahkan Owen. Bagaimanapun juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

DMCA.com Protection Status