“Siapa suruh dia melawan Max! Ini akibat dari perbuatannya sendiri!” cibir Caden yang berada di belakang Madeline. Dia malah merasa gembira di atas penderitaan Owen.Berhubung Owen adalah pacar Yunita yang merupakan wanita tercantik di Tonham Barat, Caden pun merasa sangat cemburu pada Owen. Saat masih di acara bisnis sebelumnya, dia juga agak merendahkan Owen dan bahkan diam-diam berusaha untuk mempermalukan Owen. Alhasil, malah dia sendiri yang dipermalukan. Hal ini membuatnya merasa sangat kesal terhadap Owen.Jika bukan karena Owen telah membantu Madeline menerobos hambatan kultivasi sehingga Madeline bersikeras menyeret Caden kembali untuk memperingati Owen, Caden tidak mungkin bersedia untuk melakukannya.“Caden, apa-apaan kamu? Saat ini, Max mau menindas orang dengan mengandalkan kekuasaannya. Tapi, kamu bukannya bantu Pak Gustari, malah mengejeknya!” tegur Madeline sambil memelototi Caden.“Benar! Caden, kamu kenapa sih? Dari tadi, kamu nggak berhenti menargeti Gustari. Memangn
“Gustari, ini bukan saatnya kamu memaksakan diri! Kamu mungkin nggak tahu, tapi basis kultivasi Max sudah mencapai tahap menengah Alam Augana. Biarpun menggabungkan kekuatan, kita berdua juga nggak mungkin bisa melawannya. Menurutku, sebaiknya kita keluar dari pintu belakang, lalu pulang dengan naik taksi. Kita letakkan saja dulu mobil kita di rumah Pak Spencer. Kalau sudah senggang besok, kita baru datang ambil mobilnya,” ujar Yunita.Pemikiran Yunita kurang lebih sama dengan Madeline. Max sangat kuat dan hampir tidak terkalahkan oleh orang-orang dari generasi muda Tonham Barat. Dia juga merasa Owen tidak mungkin mampu melawan Max. Saat ini, lebih baik mereka menghindari Max dengan keluar dari pintu belakang.“Yang dikatakan Yunita benar! Pak Gustari, kamu nggak mungkin mampu menghadapi Max. Sebaiknya kalian keluar lewat pintu belakang saja. Akan gawat kalau kalian tertangkap Max ...,” bujuk Madeline.Namun, sebelum Madeline sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terjadi perubahan
“Nak, nggak usah sok hebat! Tadi, mentang-mentang ada Yunita dan Sean yang melindungimu, kamu sudah berulang kali merendahkan aku! Sekarang, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini!” ujar Max dengan ekspresi dingin. Dia menatap Owen dengan tatapan membunuh.Saat masih di acara bisnis tadi, Owen memiliki dukungan Sean dan orang lainnya. Ditambah dengan tidak memiliki alasan yang tepat, Max tidak dapat langsung menyerang Owen agar tidak menimbulkan amarah publik. Sekarang, Sean dan orang lainnya sudah pulang. Berhubung hanya tinggal Yunita seorang yang ada di sisi Owen, dia sudah bisa menyerang Owen dengan tenang.“Kamu mau cari masalah denganku hanya dengan kemampuanmu yang rendah itu? Konyol banget!” cibir Owen. Dia menatap Max dengan penuh peremehan.Saat ini, kekuatan keseluruhan Owen sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Meskipun turun tangan sendiri, Ketua Mafia Tonham Barat juga tidak akan mampu melukainya, apalagi hanya Max. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada Max.“Nak,
“Memangnya kenapa kalau tindakanku keterlaluan? Anak itu sudah berulang kali merendahkan aku! Hari ini, aku harus memberinya pelajaran! Yunita, sebaiknya kamu segera menyingkir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!” ancam Max.Berhubung jawaban Yunita sangat ambigu, Max makin yakin bahwa Owen mungkin adalah pacarnya Yunita. Sementara itu, dia sudah menyukai Yunita selama ini, tetapi Yunita malah direbut oleh Owen. Jadi, dia pun makin membenci Owen dan sangat ingin langsung menghabisinya.“Jangan mimpi! Aku nggak akan menyingkir. Kalau kamu mau melukai Gustari, lewati dulu aku!” jawab Yunita dengan nada yang sangat tegas.Meskipun bukanlah pacar Yunita, Owen adalah tamu Keluarga Meriya. Selain itu, Owen sudah meningkatkan basis kultivasinya hingga mencapai Alam Augana di acara bisnis tadi. Jadi, dia merasa sangat berterima kasih pada Owen. Sekarang, Max malah hendak menindas Owen dengan mengandalkan kekuasaannya. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Max bertindak seenaknya.
“Sean, apa kamu bersikeras mau bermusuhan denganku demi melindungi anak ini?” tanya Max sambil menatap Sean dengan tatapan tajam.“Pak Max, aku nggak bermaksud untuk bermusuhan denganmu. Tapi, Pak Gustari nggak punya dendam denganmu, sedangkan kamu malah berulang kali cari masalah dengannya. Tindakanmu itu memang agak keterlaluan. Aku berutang budi pada Pak Gustari. Kalau kamu bersikeras mau melukainya, aku nggak akan berpangku tangan!” ujar Sean dengan tegas.“Kamu .... Bagus! Sean, Yunita, ini keinginan kalian sendiri, ya. Berhubung kalian bersikeras mau lindungi anak itu, jangan salahkan aku lagi!” seru Max dengan marah. Kemudian, dia langsung memberi perintah kepada dua pengawal Keluarga Pangadi itu, “Kalian hadapi saja Gustari! Setelah melumpuhkannya, usir dia! Serahkan saja Sean dan Yunita padaku!”Max tahu jelas bahwa Yunita dan Sean memiliki latar belakang yang tidak kalah darinya, apalagi Yunita yang juga merupakan wanita yang disukainya. Jika bukan terpaksa, dia tidak akan me
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan gabungan Yunita dan Sean pun bertabrakan dengan energi sejati Max. Meskipun basis kultivasi Yunita dan Sean sudah mencapai tahap awal Alam Augana, mereka baru saja menerobos dan belum sempat mengokohkan basis kultivasi mereka. Di sisi lain, basis kultivasi Max sudah mencapai tahap menengah Alam Augana dari dulu dan kekuatannya jauh lebih mendalam daripada mereka.Setelah serangan mereka saling berhantaman, Max terlihat baik-baik saja. Namun, Yunita dan Sean yang tidak mampu menahan energi sejati Max malah terdesak mundur beberapa langkah.“Hebat banget!”Setelah menyeimbangkan diri, ekspresi Sean dan Yunita terlihat agak muram. Awalnya, mereka mengira serangan gabungan kekuatan mereka masih berkemungkinan untuk melawan serangan Max. Tak disangka, mereka bahkan tidak sanggup menghadapi Max yang hanya menyerang secara asal. Ternyata, kekuatan Max jauh lebih mendalam daripada yang dibayangkan mereka.“Pak Gustari, Max terlalu kuat
“Baik!” jawab kedua pengawal Keluarga Songadi. Kemudian, mereka segera menyerang dua pengawal Keluarga Pangadi dari belakang dengan niat untuk menghentikan mereka melepaskan serangan mereka terhadap Owen.“Minggir!” ujar Max dengan ekspresi muram. Saat melihat kedua pengawal Keluarga Pangadi sudah hampir berhasil menyerang Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan orang lain menghentikan mereka. Selanjutnya, dia segera melambaikan tangannya dan mengirim energi sejati yang sangat kuat ke arah dua pengawal Keluarga Songadi itu.“Gawat!”Begitu merasakan serangan kuat Max, kedua pengawal Keluarga Songadi itu langsung terkejut. Mereka hanyalah pengawal biasa yang bertanggung jawab untuk membantu dan mengawal Sean. Basis kultivasi mereka baru mencapai tahap akhir Alam Rigana yang masih kalah jauh dari Max. Jadi, mereka tidak mungkin mampu menahan serangan Max itu.Duk! Duk! Sebelum mereka sempat bereaksi, serangan Max sudah mengenai mereka dan membuat mereka terpental ke lantai.Pfft! Pfft
“Cuma dua kacung yang basis kultivasinya baru mencapai tahap akhir Alam Rigana saja berani sok hebat di hadapanku! Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen.Pada saat hendak menyerang balik, Owen tiba-tiba teringat sesuatu. Sejak mengalahkan Ketua Mafia Tonham Selatan dan berkultivasi akhir-akhir ini, basis kultivasi ilmu bela dirinya sudah meningkat dan mencapai tahap akhir Alam Rigana yang tidak berjarak jauh lagi dari tahap puncak Alam Rigana.Sementara itu, basis kultivasi kedua pengawal Keluarga Pangadi di hadapannya juga baru mencapai tahap akhir Alam Rigana. Jika dinilai dari fluktuasi energi di tubuh mereka, kekuatan mereka masih kalah sedikit dari basis kultivasi ilmu bela dirinya.Dengan kekuatan dan cara melindungi diri Owen yang banyak, dia hanya perlu menggunakan energi sejatinya untuk menghadapi dua kacung ini. Jadi, untuk apa dia menggunakan energi spiritualnya?Selain itu, berhubung Owen selalu lebih fokus dalam berkultivasi ilmu kultivasinya, basis kultivasi ilmu bela dirin