“Pak Spencer, kamu nggak usah khawatir. Biarpun Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi sangat berkuasa dan arogan, mereka juga masih dikekang oleh Organisasi Dragmar Tonham Barat. Jadi, mereka juga nggak akan berani melakukan apa-apa terhadap Keluarga Wulianto meski kamu menjual bunga lima warna kepadaku,” hibur Owen.“Emm, benar juga!”Setelah dipikir-pikir, Spencer merasa apa yang dikatakan Owen memang masuk akal. Organisasi Dragmar adalah organisasi istimewa yang dibentuk negara. Ahli Organisasi Dragmar sangat banyak dan hebat. Meskipun Spencer menjual bunga lima warna kepada Owen dan hal ini diketahui Max ataupun Ketua Mafia Tonham Barat, mereka paling banyak juga hanya akan menggertak Keluarga Wulianto untuk melampiaskan kekesalan mereka. Namun, mereka tidak akan dapat melakukan apa-apa terhadap Keluarga Wulianto karena kekangan Organisasi Dragmar Tonham Barat.“Pak Gustari, maaf. Ini bukanlah masalah sepele dan aku tetap harus minta pendapat kakekku. Begini saja, ini suda
Setelah keluar dari vila Spencer, Owen dan Yunita pun hendak pergi ke tempat parkir. Namun, Madeline dan Caden malah tiba-tiba menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.“Eh? Madeline, kok kamu dan Caden masih belum pulang?” tanya Yunita dengan terkejut.“Sst! Yunita, kecilkan suaramu. Awalnya, aku dan Caden sudah mau pergi. Tapi, kami melihat Max yang masih menunggu di tempat parkir. Sepertinya, dia memang berniat jahat. Kamu dan Pak Gustari harus lebih hati-hati,” bisik Madeline dengan terburu-buru.Saat masih di acara bisnis sebelumnya, Owen sudah berulang kali melawan Max. Melihat Max yang masih menunggu di tempat parkir, Madeline pun bisa menebak bahwa Max seharusnya sedang menunggu Owen keluar agar bisa mencari masalah dengan Owen.Di sisi lain, Owen sudah memberikan pil energi sejati kelas menengah kepada Madeline sehingga basis kultivasi Madeline akhirnya menerobos mencapai Alam Rigana. Madeline pun merasa sangat berterima kasih pada Owen atas bantuannya itu. Oleh karena itu, dia
“Siapa suruh dia melawan Max! Ini akibat dari perbuatannya sendiri!” cibir Caden yang berada di belakang Madeline. Dia malah merasa gembira di atas penderitaan Owen.Berhubung Owen adalah pacar Yunita yang merupakan wanita tercantik di Tonham Barat, Caden pun merasa sangat cemburu pada Owen. Saat masih di acara bisnis sebelumnya, dia juga agak merendahkan Owen dan bahkan diam-diam berusaha untuk mempermalukan Owen. Alhasil, malah dia sendiri yang dipermalukan. Hal ini membuatnya merasa sangat kesal terhadap Owen.Jika bukan karena Owen telah membantu Madeline menerobos hambatan kultivasi sehingga Madeline bersikeras menyeret Caden kembali untuk memperingati Owen, Caden tidak mungkin bersedia untuk melakukannya.“Caden, apa-apaan kamu? Saat ini, Max mau menindas orang dengan mengandalkan kekuasaannya. Tapi, kamu bukannya bantu Pak Gustari, malah mengejeknya!” tegur Madeline sambil memelototi Caden.“Benar! Caden, kamu kenapa sih? Dari tadi, kamu nggak berhenti menargeti Gustari. Memangn
“Gustari, ini bukan saatnya kamu memaksakan diri! Kamu mungkin nggak tahu, tapi basis kultivasi Max sudah mencapai tahap menengah Alam Augana. Biarpun menggabungkan kekuatan, kita berdua juga nggak mungkin bisa melawannya. Menurutku, sebaiknya kita keluar dari pintu belakang, lalu pulang dengan naik taksi. Kita letakkan saja dulu mobil kita di rumah Pak Spencer. Kalau sudah senggang besok, kita baru datang ambil mobilnya,” ujar Yunita.Pemikiran Yunita kurang lebih sama dengan Madeline. Max sangat kuat dan hampir tidak terkalahkan oleh orang-orang dari generasi muda Tonham Barat. Dia juga merasa Owen tidak mungkin mampu melawan Max. Saat ini, lebih baik mereka menghindari Max dengan keluar dari pintu belakang.“Yang dikatakan Yunita benar! Pak Gustari, kamu nggak mungkin mampu menghadapi Max. Sebaiknya kalian keluar lewat pintu belakang saja. Akan gawat kalau kalian tertangkap Max ...,” bujuk Madeline.Namun, sebelum Madeline sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terjadi perubahan
“Nak, nggak usah sok hebat! Tadi, mentang-mentang ada Yunita dan Sean yang melindungimu, kamu sudah berulang kali merendahkan aku! Sekarang, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini!” ujar Max dengan ekspresi dingin. Dia menatap Owen dengan tatapan membunuh.Saat masih di acara bisnis tadi, Owen memiliki dukungan Sean dan orang lainnya. Ditambah dengan tidak memiliki alasan yang tepat, Max tidak dapat langsung menyerang Owen agar tidak menimbulkan amarah publik. Sekarang, Sean dan orang lainnya sudah pulang. Berhubung hanya tinggal Yunita seorang yang ada di sisi Owen, dia sudah bisa menyerang Owen dengan tenang.“Kamu mau cari masalah denganku hanya dengan kemampuanmu yang rendah itu? Konyol banget!” cibir Owen. Dia menatap Max dengan penuh peremehan.Saat ini, kekuatan keseluruhan Owen sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Meskipun turun tangan sendiri, Ketua Mafia Tonham Barat juga tidak akan mampu melukainya, apalagi hanya Max. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada Max.“Nak,
“Memangnya kenapa kalau tindakanku keterlaluan? Anak itu sudah berulang kali merendahkan aku! Hari ini, aku harus memberinya pelajaran! Yunita, sebaiknya kamu segera menyingkir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!” ancam Max.Berhubung jawaban Yunita sangat ambigu, Max makin yakin bahwa Owen mungkin adalah pacarnya Yunita. Sementara itu, dia sudah menyukai Yunita selama ini, tetapi Yunita malah direbut oleh Owen. Jadi, dia pun makin membenci Owen dan sangat ingin langsung menghabisinya.“Jangan mimpi! Aku nggak akan menyingkir. Kalau kamu mau melukai Gustari, lewati dulu aku!” jawab Yunita dengan nada yang sangat tegas.Meskipun bukanlah pacar Yunita, Owen adalah tamu Keluarga Meriya. Selain itu, Owen sudah meningkatkan basis kultivasinya hingga mencapai Alam Augana di acara bisnis tadi. Jadi, dia merasa sangat berterima kasih pada Owen. Sekarang, Max malah hendak menindas Owen dengan mengandalkan kekuasaannya. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Max bertindak seenaknya.
“Sean, apa kamu bersikeras mau bermusuhan denganku demi melindungi anak ini?” tanya Max sambil menatap Sean dengan tatapan tajam.“Pak Max, aku nggak bermaksud untuk bermusuhan denganmu. Tapi, Pak Gustari nggak punya dendam denganmu, sedangkan kamu malah berulang kali cari masalah dengannya. Tindakanmu itu memang agak keterlaluan. Aku berutang budi pada Pak Gustari. Kalau kamu bersikeras mau melukainya, aku nggak akan berpangku tangan!” ujar Sean dengan tegas.“Kamu .... Bagus! Sean, Yunita, ini keinginan kalian sendiri, ya. Berhubung kalian bersikeras mau lindungi anak itu, jangan salahkan aku lagi!” seru Max dengan marah. Kemudian, dia langsung memberi perintah kepada dua pengawal Keluarga Pangadi itu, “Kalian hadapi saja Gustari! Setelah melumpuhkannya, usir dia! Serahkan saja Sean dan Yunita padaku!”Max tahu jelas bahwa Yunita dan Sean memiliki latar belakang yang tidak kalah darinya, apalagi Yunita yang juga merupakan wanita yang disukainya. Jika bukan terpaksa, dia tidak akan me
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan gabungan Yunita dan Sean pun bertabrakan dengan energi sejati Max. Meskipun basis kultivasi Yunita dan Sean sudah mencapai tahap awal Alam Augana, mereka baru saja menerobos dan belum sempat mengokohkan basis kultivasi mereka. Di sisi lain, basis kultivasi Max sudah mencapai tahap menengah Alam Augana dari dulu dan kekuatannya jauh lebih mendalam daripada mereka.Setelah serangan mereka saling berhantaman, Max terlihat baik-baik saja. Namun, Yunita dan Sean yang tidak mampu menahan energi sejati Max malah terdesak mundur beberapa langkah.“Hebat banget!”Setelah menyeimbangkan diri, ekspresi Sean dan Yunita terlihat agak muram. Awalnya, mereka mengira serangan gabungan kekuatan mereka masih berkemungkinan untuk melawan serangan Max. Tak disangka, mereka bahkan tidak sanggup menghadapi Max yang hanya menyerang secara asal. Ternyata, kekuatan Max jauh lebih mendalam daripada yang dibayangkan mereka.“Pak Gustari, Max terlalu kuat
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero