“Apa? Pil kusuma bisa membantu petarung Semi Alam Tigana menerobos mencapai Alam Tigana? Se ... serius?” seru Spencer dengan terkejut.Awalnya, Spencer mengira pil kusuma dan pil lindernia dingin hanya bisa membantu praktisi seni bela diri yang basis kultivasinya masih rendah untuk meningkatkan kekuatan secara spesifik dan menerobos beberapa tingkat hambatan kultivasi sekaligus. Tak disangka, pil kusuma ternyata juga bisa membantu petarung Semi Alam Tigana dan Alam Tigana untuk menerobos hambatan kultivasi. Hal ini benar-benar sangat mengejutkan.Sesuai dugaan Owen, basis kultivasi petarung terhebat Keluarga Wulianto memang baru mencapai Semi Alam Tigana dan mereka tidak dapat menerobos hambatan kultivasi menuju Alam Tigana meskipun sudah berusaha keras selama ini. Jika pil kusuma dapat membantu beberapa petarung ini membobol kekangan dari berlatih teknik bela diri tingkat atas kelas menengah, Keluarga Wulianto pasti dapat menciptakan teknik bela diri tingkat atas kelas atas seperti V
“Pak Spencer, kamu nggak usah khawatir. Biarpun Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi sangat berkuasa dan arogan, mereka juga masih dikekang oleh Organisasi Dragmar Tonham Barat. Jadi, mereka juga nggak akan berani melakukan apa-apa terhadap Keluarga Wulianto meski kamu menjual bunga lima warna kepadaku,” hibur Owen.“Emm, benar juga!”Setelah dipikir-pikir, Spencer merasa apa yang dikatakan Owen memang masuk akal. Organisasi Dragmar adalah organisasi istimewa yang dibentuk negara. Ahli Organisasi Dragmar sangat banyak dan hebat. Meskipun Spencer menjual bunga lima warna kepada Owen dan hal ini diketahui Max ataupun Ketua Mafia Tonham Barat, mereka paling banyak juga hanya akan menggertak Keluarga Wulianto untuk melampiaskan kekesalan mereka. Namun, mereka tidak akan dapat melakukan apa-apa terhadap Keluarga Wulianto karena kekangan Organisasi Dragmar Tonham Barat.“Pak Gustari, maaf. Ini bukanlah masalah sepele dan aku tetap harus minta pendapat kakekku. Begini saja, ini suda
Setelah keluar dari vila Spencer, Owen dan Yunita pun hendak pergi ke tempat parkir. Namun, Madeline dan Caden malah tiba-tiba menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.“Eh? Madeline, kok kamu dan Caden masih belum pulang?” tanya Yunita dengan terkejut.“Sst! Yunita, kecilkan suaramu. Awalnya, aku dan Caden sudah mau pergi. Tapi, kami melihat Max yang masih menunggu di tempat parkir. Sepertinya, dia memang berniat jahat. Kamu dan Pak Gustari harus lebih hati-hati,” bisik Madeline dengan terburu-buru.Saat masih di acara bisnis sebelumnya, Owen sudah berulang kali melawan Max. Melihat Max yang masih menunggu di tempat parkir, Madeline pun bisa menebak bahwa Max seharusnya sedang menunggu Owen keluar agar bisa mencari masalah dengan Owen.Di sisi lain, Owen sudah memberikan pil energi sejati kelas menengah kepada Madeline sehingga basis kultivasi Madeline akhirnya menerobos mencapai Alam Rigana. Madeline pun merasa sangat berterima kasih pada Owen atas bantuannya itu. Oleh karena itu, dia
“Siapa suruh dia melawan Max! Ini akibat dari perbuatannya sendiri!” cibir Caden yang berada di belakang Madeline. Dia malah merasa gembira di atas penderitaan Owen.Berhubung Owen adalah pacar Yunita yang merupakan wanita tercantik di Tonham Barat, Caden pun merasa sangat cemburu pada Owen. Saat masih di acara bisnis sebelumnya, dia juga agak merendahkan Owen dan bahkan diam-diam berusaha untuk mempermalukan Owen. Alhasil, malah dia sendiri yang dipermalukan. Hal ini membuatnya merasa sangat kesal terhadap Owen.Jika bukan karena Owen telah membantu Madeline menerobos hambatan kultivasi sehingga Madeline bersikeras menyeret Caden kembali untuk memperingati Owen, Caden tidak mungkin bersedia untuk melakukannya.“Caden, apa-apaan kamu? Saat ini, Max mau menindas orang dengan mengandalkan kekuasaannya. Tapi, kamu bukannya bantu Pak Gustari, malah mengejeknya!” tegur Madeline sambil memelototi Caden.“Benar! Caden, kamu kenapa sih? Dari tadi, kamu nggak berhenti menargeti Gustari. Memangn
“Gustari, ini bukan saatnya kamu memaksakan diri! Kamu mungkin nggak tahu, tapi basis kultivasi Max sudah mencapai tahap menengah Alam Augana. Biarpun menggabungkan kekuatan, kita berdua juga nggak mungkin bisa melawannya. Menurutku, sebaiknya kita keluar dari pintu belakang, lalu pulang dengan naik taksi. Kita letakkan saja dulu mobil kita di rumah Pak Spencer. Kalau sudah senggang besok, kita baru datang ambil mobilnya,” ujar Yunita.Pemikiran Yunita kurang lebih sama dengan Madeline. Max sangat kuat dan hampir tidak terkalahkan oleh orang-orang dari generasi muda Tonham Barat. Dia juga merasa Owen tidak mungkin mampu melawan Max. Saat ini, lebih baik mereka menghindari Max dengan keluar dari pintu belakang.“Yang dikatakan Yunita benar! Pak Gustari, kamu nggak mungkin mampu menghadapi Max. Sebaiknya kalian keluar lewat pintu belakang saja. Akan gawat kalau kalian tertangkap Max ...,” bujuk Madeline.Namun, sebelum Madeline sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terjadi perubahan
“Nak, nggak usah sok hebat! Tadi, mentang-mentang ada Yunita dan Sean yang melindungimu, kamu sudah berulang kali merendahkan aku! Sekarang, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini!” ujar Max dengan ekspresi dingin. Dia menatap Owen dengan tatapan membunuh.Saat masih di acara bisnis tadi, Owen memiliki dukungan Sean dan orang lainnya. Ditambah dengan tidak memiliki alasan yang tepat, Max tidak dapat langsung menyerang Owen agar tidak menimbulkan amarah publik. Sekarang, Sean dan orang lainnya sudah pulang. Berhubung hanya tinggal Yunita seorang yang ada di sisi Owen, dia sudah bisa menyerang Owen dengan tenang.“Kamu mau cari masalah denganku hanya dengan kemampuanmu yang rendah itu? Konyol banget!” cibir Owen. Dia menatap Max dengan penuh peremehan.Saat ini, kekuatan keseluruhan Owen sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Meskipun turun tangan sendiri, Ketua Mafia Tonham Barat juga tidak akan mampu melukainya, apalagi hanya Max. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada Max.“Nak,
“Memangnya kenapa kalau tindakanku keterlaluan? Anak itu sudah berulang kali merendahkan aku! Hari ini, aku harus memberinya pelajaran! Yunita, sebaiknya kamu segera menyingkir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!” ancam Max.Berhubung jawaban Yunita sangat ambigu, Max makin yakin bahwa Owen mungkin adalah pacarnya Yunita. Sementara itu, dia sudah menyukai Yunita selama ini, tetapi Yunita malah direbut oleh Owen. Jadi, dia pun makin membenci Owen dan sangat ingin langsung menghabisinya.“Jangan mimpi! Aku nggak akan menyingkir. Kalau kamu mau melukai Gustari, lewati dulu aku!” jawab Yunita dengan nada yang sangat tegas.Meskipun bukanlah pacar Yunita, Owen adalah tamu Keluarga Meriya. Selain itu, Owen sudah meningkatkan basis kultivasinya hingga mencapai Alam Augana di acara bisnis tadi. Jadi, dia merasa sangat berterima kasih pada Owen. Sekarang, Max malah hendak menindas Owen dengan mengandalkan kekuasaannya. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Max bertindak seenaknya.
“Sean, apa kamu bersikeras mau bermusuhan denganku demi melindungi anak ini?” tanya Max sambil menatap Sean dengan tatapan tajam.“Pak Max, aku nggak bermaksud untuk bermusuhan denganmu. Tapi, Pak Gustari nggak punya dendam denganmu, sedangkan kamu malah berulang kali cari masalah dengannya. Tindakanmu itu memang agak keterlaluan. Aku berutang budi pada Pak Gustari. Kalau kamu bersikeras mau melukainya, aku nggak akan berpangku tangan!” ujar Sean dengan tegas.“Kamu .... Bagus! Sean, Yunita, ini keinginan kalian sendiri, ya. Berhubung kalian bersikeras mau lindungi anak itu, jangan salahkan aku lagi!” seru Max dengan marah. Kemudian, dia langsung memberi perintah kepada dua pengawal Keluarga Pangadi itu, “Kalian hadapi saja Gustari! Setelah melumpuhkannya, usir dia! Serahkan saja Sean dan Yunita padaku!”Max tahu jelas bahwa Yunita dan Sean memiliki latar belakang yang tidak kalah darinya, apalagi Yunita yang juga merupakan wanita yang disukainya. Jika bukan terpaksa, dia tidak akan me