“Pak Gustari, Pak Max, maaf. Bunga lima warna ini terlalu berharga. Aku nggak berani ambil keputusan seenaknya dan menjualnya tanpa persetujuan kakekku. Begini saja, berilah aku waktu 3 hari. Kalau kakekku bersedia menjualnya setelah kami berdiskusi, aku akan menghubungi kalian,” jawab Spencer. Dengan jawaban ini, dia tidak akan menyinggung baik Owen maupun Max.“Emm, boleh juga,” jawab Max sambil mengangguk. Saat ini, meskipun menolak untuk menjual bunga lima warna kepadanya, Spencer juga tidak menjualnya kepada Owen. Jadi, dia masih dapat menerima jalan tengah ini.Di sisi lain, ayah Max adalah penguasa dunia mafia Tonham Barat, juga merupakan salah satu petarung terhebat di Tonham Barat. Status dan kekuatannya hampir tidak tertandingi siapa pun. Jika dia menyuruh ayahnya untuk turun tangan sendiri dan mengintimidasi kakeknya Spencer, Keluarga Wulianto tidak akan mungkin berani membantah permintaan ayahnya. Jadi, dia juga tidak perlu terburu-buru mendapatkan bunga lima warna itu.“H
Setelah Max pergi, Sean berjalan ke sisi Owen dan berkata sambil tersenyum bersahabat, “Pak Gustari, ayo kita juga pulang! Aku dan Nona Yunita akan mengantarmu.”Sean tahu bahwa Owen sudah berulang kali berselisih dengan Max dan menyinggung Max. Berhubung acara bisnis ini telah berakhir dan Max juga sempat mengancam Owen sebelum pergi, dia khawatir Max akan menyerang Owen secara diam-diam.Demi membalas kebaikan Owen sebelumnya, Sean berencana untuk mengantar Owen pulang bersama Yunita. Dengan adanya dirinya dan Yunita yang menemani Owen pulang, keselamatan Owen baru bisa lebih terjamin.“Nggak usah. Pak Sean, terima kasih atas niat baikmu! Tapi, masih ada sedikit hal yang mau aku tangani, kamu pulang saja dulu,” tolak Owen dengan halus.Dengan kekuatan keseluruhan Owen yang telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, dia tentu saja tidak takut pada Max. Tidak peduli apa pun yang akan dilakukan Max, Max tidak mungkin mampu melukainya. Jadi, dia sama sekali tidak menaruh hal sepele ini dala
Kali ini, Owen bukan ingin menangani urusan rahasia, melainkan mendiskusikan hal tentang pembelian bunga lima warna dengan Spencer. Berhubung Yunita ingin tinggal bersamanya, dia juga tidak keberatan.Setelah itu, Owen dan Yunita berjalan mendekati Spencer yang sedang memberi perintah kepada para pengawal Keluarga Wulianto untuk membereskan tempat ini. Owen bertanya, “Pak Spencer, apa kamu punya waktu? Ada yang ingin kudiskusikan denganmu.”“Pak Gustari, ada apa?” tanya Spencer dengan bingung.“Aku mau berdiskusi denganmu mengenai perihal pembelian bunga lima warna. Aku harap kamu bisa menjual bunga lima warna itu kepadaku,” ujar Owen dengan ekspresi tulus.“Aku ....”Spencer tertegun sejenak. Dia baru mengerti bahwa Owen masih belum pulang karena masih belum menyerah untuk mendapatkan bunga lima warna.Bukan hanya Spencer, Yunita juga sama. Tadi, dia merasa agak bingung kenapa Owen masih belum mau pulang, padahal acara bisnisnya sudah selesai. Ternyata Owen masih ingin berusaha untuk
“Pil kusuma? Maksudmu, pil kusuma punya efek seperti pil lindernia dingin yang dikonsumsi Nona Yunita tadi? Selain bisa meningkatkan kekuatanku secara signifikan, pil itu juga bisa membuatku menerobos beberapa tingkat hambatan kultivasi sekaligus?” tanya Spencer dengan terkejut begitu mendengar penjelasan Owen.Setelah mengonsumsi sebutir pil lindernia dingin dan sebutir pil energi sejati kelas menengah, Yunita pun menerobos beberapa tingkat hambatan kultivasi sekaligus sehingga basis kultivasinya menerobos dari tahap akhir Alam Rigana mencapai tahap awal Alam Augana.Keluarga Wulianto adalah keluarga besar kalangan menengah. Untuk saat ini, basis kultivasi Spencer masih belum mencapai tahap akhir Alam Rigana. Namun, berhubung bakat bela dirinya lumayan unggul dan ditambah dengan tidak pernah kekurangan bahan obat karena latar belakang keluarganya, basis kultivasinya telah mencapai tahap menengah Alam Rigana dan berjarak tidak jauh lagi dari tahap akhir Alam Rigana.Jika bisa mendapatk
“Apa? Pil kusuma bisa membantu petarung Semi Alam Tigana menerobos mencapai Alam Tigana? Se ... serius?” seru Spencer dengan terkejut.Awalnya, Spencer mengira pil kusuma dan pil lindernia dingin hanya bisa membantu praktisi seni bela diri yang basis kultivasinya masih rendah untuk meningkatkan kekuatan secara spesifik dan menerobos beberapa tingkat hambatan kultivasi sekaligus. Tak disangka, pil kusuma ternyata juga bisa membantu petarung Semi Alam Tigana dan Alam Tigana untuk menerobos hambatan kultivasi. Hal ini benar-benar sangat mengejutkan.Sesuai dugaan Owen, basis kultivasi petarung terhebat Keluarga Wulianto memang baru mencapai Semi Alam Tigana dan mereka tidak dapat menerobos hambatan kultivasi menuju Alam Tigana meskipun sudah berusaha keras selama ini. Jika pil kusuma dapat membantu beberapa petarung ini membobol kekangan dari berlatih teknik bela diri tingkat atas kelas menengah, Keluarga Wulianto pasti dapat menciptakan teknik bela diri tingkat atas kelas atas seperti V
“Pak Spencer, kamu nggak usah khawatir. Biarpun Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi sangat berkuasa dan arogan, mereka juga masih dikekang oleh Organisasi Dragmar Tonham Barat. Jadi, mereka juga nggak akan berani melakukan apa-apa terhadap Keluarga Wulianto meski kamu menjual bunga lima warna kepadaku,” hibur Owen.“Emm, benar juga!”Setelah dipikir-pikir, Spencer merasa apa yang dikatakan Owen memang masuk akal. Organisasi Dragmar adalah organisasi istimewa yang dibentuk negara. Ahli Organisasi Dragmar sangat banyak dan hebat. Meskipun Spencer menjual bunga lima warna kepada Owen dan hal ini diketahui Max ataupun Ketua Mafia Tonham Barat, mereka paling banyak juga hanya akan menggertak Keluarga Wulianto untuk melampiaskan kekesalan mereka. Namun, mereka tidak akan dapat melakukan apa-apa terhadap Keluarga Wulianto karena kekangan Organisasi Dragmar Tonham Barat.“Pak Gustari, maaf. Ini bukanlah masalah sepele dan aku tetap harus minta pendapat kakekku. Begini saja, ini suda
Setelah keluar dari vila Spencer, Owen dan Yunita pun hendak pergi ke tempat parkir. Namun, Madeline dan Caden malah tiba-tiba menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.“Eh? Madeline, kok kamu dan Caden masih belum pulang?” tanya Yunita dengan terkejut.“Sst! Yunita, kecilkan suaramu. Awalnya, aku dan Caden sudah mau pergi. Tapi, kami melihat Max yang masih menunggu di tempat parkir. Sepertinya, dia memang berniat jahat. Kamu dan Pak Gustari harus lebih hati-hati,” bisik Madeline dengan terburu-buru.Saat masih di acara bisnis sebelumnya, Owen sudah berulang kali melawan Max. Melihat Max yang masih menunggu di tempat parkir, Madeline pun bisa menebak bahwa Max seharusnya sedang menunggu Owen keluar agar bisa mencari masalah dengan Owen.Di sisi lain, Owen sudah memberikan pil energi sejati kelas menengah kepada Madeline sehingga basis kultivasi Madeline akhirnya menerobos mencapai Alam Rigana. Madeline pun merasa sangat berterima kasih pada Owen atas bantuannya itu. Oleh karena itu, dia
“Siapa suruh dia melawan Max! Ini akibat dari perbuatannya sendiri!” cibir Caden yang berada di belakang Madeline. Dia malah merasa gembira di atas penderitaan Owen.Berhubung Owen adalah pacar Yunita yang merupakan wanita tercantik di Tonham Barat, Caden pun merasa sangat cemburu pada Owen. Saat masih di acara bisnis sebelumnya, dia juga agak merendahkan Owen dan bahkan diam-diam berusaha untuk mempermalukan Owen. Alhasil, malah dia sendiri yang dipermalukan. Hal ini membuatnya merasa sangat kesal terhadap Owen.Jika bukan karena Owen telah membantu Madeline menerobos hambatan kultivasi sehingga Madeline bersikeras menyeret Caden kembali untuk memperingati Owen, Caden tidak mungkin bersedia untuk melakukannya.“Caden, apa-apaan kamu? Saat ini, Max mau menindas orang dengan mengandalkan kekuasaannya. Tapi, kamu bukannya bantu Pak Gustari, malah mengejeknya!” tegur Madeline sambil memelototi Caden.“Benar! Caden, kamu kenapa sih? Dari tadi, kamu nggak berhenti menargeti Gustari. Memangn