Dalam perjalanan ke aula utama, Hugo sengaja berjalan di belakang Yunita agar bisa diam-diam mendekati Owen. Kemudian, dia berbisik, “Pak Owen, ada apa ini? Kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?”“Kali ini, aku datang ke Tonham Barat juga karena harus menangani hal lain. Jadi, aku nggak bisa mengungkapkan identitas asliku. Pak Hugo, aku harap kamu bisa merahasiakan identitasku,” jelas Owen secara singkat.Berhubung masalah mengenai Ketua Mafia Tonham Selatan terlalu rumit, Owen tidak mungkin bisa menjelaskannya secara menyeluruh pada Hugo. Jadi, dia hanya menjawab sebisanya.“Oke, aku mengerti. Jangan khawatir, aku pasti akan merahasiakan identitasmu,” jawab Hugo sambil mengangguk.Meskipun Owen tidak menjelaskan situasinya secara spesifik, Hugo juga tidak banyak bertanya karena itu adalah masalah pribadi Owen. Selain itu, Owen datang ke Tonham Barat untuk mewakili Grup Ora bekerja sama dengan Keluarga Yukari. Jadi, tidak ada bedanya Owen menggunakan identitas asli atau identitas seb
“Ternyata begitu!” Setelah mendengar penjelasan Hugo, Malik dan orang lainnya pun menunjukkan ekspresi kecewa. Tidak peduli siapa pun yang datang untuk mendiskusikan kerja sama di antara Grup Ora dengan Keluarga Meriya, efeknya sebenarnya sama saja. Namun, Gustari hanyalah seorang wakil presdir Grup Ora yang kedudukannya masih kalah jauh dari Owen. Di sisi lain, hampir semua tokoh terpenting Keluarga Meriya sudah berkumpul di aula utama dan bersiap untuk menyambut Owen. Akan tetapi, Owen malah hanya mengutus seorang wakil presdir perusahaannya untuk datang kemari. Hal ini mau tak mau membuat mereka merasa Owen agak merendahkan mereka dan membuat mereka merasa tidak senang.“Sombong banget anak itu! Kita semua sengaja berkumpul untuk menyambutnya karena tahu dia datang jauh-jauh. Tapi, dia malah sama sekali nggak menghormati kita!” seru seorang pria paruh baya beraura mengesankan yang berdiri di samping Malik dengan ekspresi tidak senang.Pria paruh baya ini tidak lain adalah Sonny,
“Ini ....”Setelah mendengar ucapan Sonny dan Harrison, Owen pun mengerutkan keningnya.Sebelumnya, Yunita juga sempat merasa marah karena hal ini. Namun, dia hanya mengomel dan tidak berniat jahat. Sementara itu, Sonny dan Harrison berbeda. Mereka bukan hanya menunjukkan sikap yang sangat arogan, juga mengucapkan kata-kata yang sangat ofensif. Sangat jelas bahwa mereka sama sekali tidak menghargai Grup Ora.Hanya saja, setelah mempertimbangkan bahwa dirinya yang terlebih dahulu melakukan kesalahan, Owen akhirnya tidak mengatakan apa-apa.“Om Sonny, jangan marah dulu. Sebenarnya, Pak Gustari itu kerabat dekat Pak Owen. Kali ini, Pak Owen terpaksa mengutus Pak Gustari kemari untuk menggantikannya mendiskusikan masalah kerja sama karena punya masalah mendesak. Dia bukan ingin menyinggung Keluarga Meriya,” ujar Hugo dengan terburu-buru untuk menengahi masalah ini. Bagaimanapun juga, ucapan Sonny dan Harrison sudah keterlaluan.Berhubung Owen sudah berpesan pada Hugo untuk tidak mengungkap
“Grup Ora berencana untuk mendirikan sebuah perusahaan cabang di Tonham Barat. Setelah itu, Grup Ora akan bertanggung jawab dalam mengurus pemurnian pil dan penjualan, sedangkan Keluarga Meriya bertanggung jawab dalam pengumpulan bahan obat dan promosi ...,” jelas Owen mengenai niatnya untuk mendirikan perusahaan cabang di Tonham Barat.Berhubung tidak memiliki koneksi dan fondasi di Tonham Barat, Owen pasti akan kesulitan untuk mendirikan perusahaan cabang di Tonham Barat maupun memasuki pasarnya dalam waktu singkat. Sementara itu, Keluarga Meriya adalah pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham barat yang memiliki kekuatan dan latar belakang mendalam.Dengan bekerja sama dengan Keluarga Meriya, masalah mendapatkan bahan obat dan promosi akan terselesaikan. Setelah itu, perusahaan cabang Grup Ora bisa dengan cepat memasuki pasar Tonham Barat dengan mudah.Di sisi lain, pil obat Grup Ora mengandung keuntungan bisnis dan pengaruh yang sangat besar sehingga orang-orang pasti akan mengi
“Apa? Nggak mungkin!” seru Owen dengan terkejut setelah mendengar ucapan Harrison.Awalnya, dia berencana untuk memberikan keuntungan sebesar 30% kepada Keluarga Meriya. Tak disangka, Harrison malah berencana untuk mendapatkan 70% keuntungan dan saham perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat. Permintaannya itu benar-benar keterlaluan! Dia tidak mungkin menyetujui syarat yang tidak masuk akal itu.“Apanya yang nggak mungkin? Pak Gustari, kamu seharusnya tahu jelas bahwa saat ini, Grup Ora bukanlah apa-apa di Tonham Barat. Selain nggak punya perusahaan nyata, kalian juga nggak punya kekuatan apa pun. Kalau mau mendirikan perusahaan cabang di Tonham Barat dan berkembang dengan cepat, kalian harus mengandalkan pengaruh Keluarga Meriya.”“Dengan kata lain, kalian hanya perlu memurnikan obat dan sudah bisa mendapatkan keuntungan besar. Dengan kontribusi yang begitu minim, Keluarga Meriya sudah sangat berbaik hati dengan menyisakan keuntungan dan saham sebanyak 30% untuk kalian!” ujar Harri
“Nak, kamu jangan nggak tahu diuntung! Grup Ora hanyalah sebuah perusahaan farmasi kecil di Tonham Selatan. Kami sudah cukup berkompromi dengan mencetuskan pembagian keuntungan secara rata! Kamu jangan dikasih hati minta jantung!” bentak Sonny dengan ekspresi tidak senang setelah mendengar penolakan Owen lagi.Grup Ora memang sangat populer di Tonham Selatan dan telah menjadi perusahaan baru yang paling bersinar. Namun, ini adalah Tonham Barat yang berjarak sangat jauh dari Tonham Selatan. Sebelumnya, Keluarga Meriya belum pernah mendengar tentang reputasi Grup Ora atau memahami latar belakang dan situasinya. Satu hal yang mereka tahu jelas adalah, Grup Ora hanyalah sebuah perusahaan baru dan bukan milik keluarga besar terkemuka mana pun di Tonham Selatan.Terutama Sonny, dia merasa Grup Ora hanyalah sebuah perusahaan farmasi biasa yang tidak memiliki fondasi ataupun koneksi apa pun di Tonham Barat. Tanpa bantuan Keluarga Meriya, Grup Ora akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar Tonh
“Nggak usah. Pak Malik, sebelum aku datang ke Tonham Barat, Pak Owen sudah menyerahkan seluruh tanggung jawab kerja sama ini padaku. Kami nggak akan bisa terima pembagian keuntungan secara rata,” jawab Owen dengan tegas.“Kalau begitu, bagaimana kamu mau membaginya?” tanya Malik dengan ekspresi muram. Dia merasa sangat tidak senang dengan Gustari yang hanyalah seorang kacung.“Kalau Keluarga Meriya bersedia bekerja sama dengan Grup Ora, pembagian keuntungannya masih sama seperti yang kukatakan sebelumnya, 80-20. Selain itu, kalian juga akan mendapat dividen perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat sebesar 20%, tapi kalian nggak akan mendapatkan saham apa pun!” ujar Owen dengan lantang.Awalnya, Owen sudah berbaik hati dan berencana untuk membagi keuntungannya dengan perbandingan 70-30. Namun, Keluarga Meriya malah begitu serakah dan juga arogan. Mereka sama sekali tidak menghormati Grup Ora dan tidak menunjukkan ketulusan untuk bekerja sama. Meskipun sangat sabar, Owen juga mau tak m
“Ini ....”Setelah mendengar ucapan Hugo, Malik pun terdiam untuk sejenak. Berhubung keuntungan yang dibagi Owen terlalu rendah, dia juga merasa sangat tidak puas. Namun, apa yang dikatakan Hugo juga benar. Grup Ora mengandung keuntungan dan pengaruh yang sangat besar. Keluarga Meriya hanya akan diuntungkan dengan bekerja sama dengan Grup Ora. Menolak untuk bekerja sama dengan Grup Ora memang adalah tindakan yang agak bodoh.“Kakek, ini adalah kesempatan yang sangat langka. Kakek harus mempertimbangkannya lagi,” bujuk Hugo lagi setelah melihat pendirian Malik mulai goyah.Saat Hugo menghadiri acara penjualan Grup Ora yang sebelumnya, Owen sebenarnya tidak berencana untuk membuka pasar di Tonham Barat dengan terburu-buru. Setelah mengusulkan akan membantu Owen mengumpulkan bahan obat, dia baru berhasil mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora.Namun, gara-gara masalah pembagian keuntungan dan sikap Sonny serta orang lainnya yang terlalu sombong, Owen pun marah dan hendak membat
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero