”Jangan .... Aku masih muda, aku nggak mau mati ...,” seru Austin dengan ketakutan. Dia jatuh terduduk di lantai dengan tampang pucat. Matanya memancarkan rasa putus asa dan ketakutan terhadap kematian yang kental.“Dasar pengecut!” maki Aaron sambil melirik Austin dengan penuh peremehan. Kemudian, dia menatap Kartha dan berkata dengan dingin, “Pak Kartha, kamu nggak usah menakut-nakuti aku! Asal kamu tahu, kalau kamu berani membunuhku, ayahku nggak akan mengampuni Keluarga Lisano! Pada saat itu, kalian semua juga akan ikut mati bersamaku!”Saat ini, Aaron terlihat sombong dan sama sekali tidak takut pada Kartha. Jika itu sebelumnya, dia mungkin akan takut mati seperti Austin. Sekarang, ayahnya sudah berhasil melarikan diri. Jadi, ada secercah harapan yang timbul kembali dalam hatinya.Dengan kekuatan ayahnya yang sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana, Kartha dan para anggota Keluarga Lisano seharusnya tidak akan berani membunuhnya selama ayahnya masih hidup. Oleh karena itu juga, dia
“Ayah, Aaron itu pembunuh Archie! Masa kamu mau mengampuninya?” tanya Darwin dengan tidak rela setelah melihat Kartha tidak jadi menyerang Aaron. Dia bisa menebak apa kira-kira yang dipikirkan Kartha.“Aku tahu. Tapi, aku nggak akan membunuh Aaron sebelum menghabisi Ketua Mafia Tonham Selatan. Pokoknya, bawa Aaron pulang dan kurung saja dia dulu. Setelah membunuh Ketua Mafia Tonham Selatan, aku baru akan membunuhnya untuk membalaskan dendam Archie,” jawab Kartha sambil menghela napas berat. Dia juga merasa tidak berdaya.Bagaimanapun juga, Ketua Mafia Tonham Selatan sangat kuat dan tidak mudah dihadapi. Demi menjaga keselamatan anggota Keluarga Lisano dan juga fondasi ratusan tahun Keluarga Lisano, Kartha hanya bisa mengurungkan niatnya untuk membunuh Aaron untuk sementara. Asalkan Aaron masih hidup, Ketua Mafia Tonham Selatan tidak akan mengincar Keluarga Lisano. Selain itu, dengan mengurung Aaron, Ketua Mafia Tonham Selatan pasti akan memikirkan cara untuk menyelamatkannya. Pada saa
“Apa? Co ... coba saja kalau berani!” seru Aaron dengan terkejut setelah mendengar ucapan Owen. Tadi, Kartha dan anggota Keluarga Lisano mau tak mau harus mengampuninya karena ancaman ayahnya. Oleh karena itu, dia tidak merasa takut.Tak disangka, Keluarga Lisano sudah memutuskan untuk mengampuninya, tetapi Owen malah tidak berencana untuk melepaskannya. Hal ini pun membuatnya merasa kewalahan.“Kamu akan segera tahu apa aku berani atau nggak! Aaron, sebelumnya, kamu berkomplot dengan Austin untuk membunuh Tuan Archie, lalu melimpahkan semua kesalahan padaku dan menyebabkan aku dituduh. Sekarang, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah itu!” ujar Owen dengan tatapan dingin.Kemudian, Owen melangkah maju ke arah Aaron yang tergeletak di lantai. Demi keselamatan semua orang, Keluarga Lisano memang sudah memutuskan untuk mengampuni Aaron untuk sementara. Namun, dia dan Keluarga Lisano berbeda.Sebelumnya, Aaron dan Austin sudah memfitnah Owen atas pembunuhan Archie sehingga dia sempat be
“Aaron, kamu harus menanggung akibat dari perbuatanmu. Sekarang, aku akan minta kamu bayar bunganya dulu,” dengus Owen. Kemudian, dia langsung menendang titik qihai Aaron tanpa ragu.“Jangan ...,” seru Aaron dengan terkejut. Namun, sebelum sempat berbicara lebih lanjut, dia langsung berteriak kesakitan karena Owen sudah memusnahkan basis kultivasinya.“Tuan Owen, sudahlah. Untuk sementara, ampunilah dulu Aaron. Setelah membunuh Ketua Mafia Tonham Selatan, kita baru bicarakan lagi langkah selanjutnya,” ujar Kartha setelah melihat Owen memusnahkan basis kultivasi Aaron. Dia khawatir Owen akan lanjut melukai Aaron dan buru-buru melangkah maju untuk mencegahnya.Saat ini, Keluarga Lisano dan Owen berada di pihak yang sama. Jika Owen tanpa sengaja membunuh Aaron, Ketua Mafia Tonham Selatan pasti akan membalaskan dendamnya pada Owen dan Keluarga Lisano. Meskipun Owen tidak takut pada Ketua Mafia Tonham Selatan, Keluarga Lisano berbeda. Demi keamanan semua keturunan Keluarga Lisano, Kartha t
“Tuan Owen, maaf aku sudah salah paham padamu sebelumnya. Aku harap kamu bisa memaafkan aku ...,” ujar Darwin dengan ekspresi bersalah. Sikapnya terlihat sangat tulus.Dulu, dia jarang berinteraksi dengan Owen. Awalnya, dia juga sama sekali tidak menanggapi Owen karena menganggap Owen masih sangat muda. Namun, setelah menyaksikan kekuatan ranah pedang tak terkalahkan itu, dia baru paham bahwa kemampuan Owen ternyata jauh lebih hebat daripada yang dibayangkannya.Saat Darwin dan Kartha menuduh Owen sebelumnya, Owen jelas-jelas dapat menggunakan ranah pedang untuk melawan mereka. Namun, Owen tetap bersabar dan sama sekali tidak menyerang balik maupun melukai Kartha. Selain itu, Owen bukan hanya tidak mendendam pada mereka, malah membantu mereka menyelidiki dengan jelas siapa dalang di balik kematian Archie yang sebenarnya. Kemurahan hati Owen benar-benar patut dikagumi. Jadi, selain merasa bersalah, Darwi juga merasa kagum dan hormat pada Owen.“Pak Kartha, Pak Darwin, kalian hanya terj
“Kalian semua nggak usah membujukku lagi. Dalam insiden Archie ini, terlihat jelas bahwa aku sudah tua dan linglung sehingga bisa menyalahkan Tuan Owen dan hampir melakukan kesalahan besar! Sebaliknya, Dirga bisa tetap bersikap tenang, bijaksana, dan berpikir jauh lebih menyeluruh dariku. Dengan kekuatan dan kebijaksanaannya, aku percaya dia pasti mampu menjabat sebagai kepala keluarga kita!” ujar Kartha dengan serius.“Tapi ....” Dirga masih merasa ragu dan hendak membujuk Kartha lagi.Namun, sebelum sempat berbicara, Kartha sudah menyela, “Jangan tapi-tapian lagi. Dirga, saat ini, Owen sudah menjatuhkan Ketua Mafia Tonham Selatan dan Keluarga Yukari yang merupakan musuh terbesar Keluarga Lisano. Ini adalah waktu yang paling cocok bagimu untuk mengambil alih keluarga.”Dulu, Ketua Mafia Tonham Selatan dan Keluarga Yukari memiliki kekuatan yang tidak kalah jauh dari Keluarga Lisano. Dengan kekuatan dan ambisi Ketua Mafia Tonham Selatan, Dirga memang tidak mungkin mampu melawan Ketua Ma
“Tuan Owen, tadi, kamu sudah terluka. Cepat istirahat! Kami nggak akan mengganggumu lagi,” ucap Kartha untuk berpamitan dengan Owen.“Oke! Maaf, aku nggak mengantar kalian ke depan lagi,” jawab Owen sambil tersenyum. Setelah itu, dia menatap kepergian Kartha dan para anggota Keluarga Lisano.Selain itu, Dirga dan semua keluarganya juga mengikuti Kartha pergi. Dengan begitu, hanya tertinggal Owen, kelompok Theresa, dan beberapa bawahan Owen di vila.“Pak Boris, Rendy, kalian bereskan semua kekacauan di tempat ini, ya. Aku mau istirahat dulu,” perintah Owen kepada bawahannya.Demi menghadapi Ketua Mafia Tonham Selatan, Owen telah mengonsumsi pil pemicu potensi untuk meningkatkan basis kultivasinya. Sekarang, efek obatnya sudah hampir habis dan dia akan segera masuk ke masa lemah. Jadi, dia harus lebih cepat kembali ke kamar untuk beristirahat.Selanjutnya, dia pun memberi perintah kepada Rendy, Boris, dan yang lain untuk membereskan semua kekacauan yang tertinggal. Sementara itu, dia dan
“Pak Loran, Raja Iblis dibunuh oleh anak bernama Owen itu ...,” jawab Ketua Mafia Tonham Selatan dengan jujur. Dia menceritakan situasinya secara singkat.“Apa? Dia?” seru Loran dengan terkejut. Saat Owen menggunakan jarum beracun untuk menyerangnya, dia tidak termasuk benar-benar bertarung dengan Owen sehingga tidak mengetahui secara spesifik seberapa tinggi basis kultivasi Owen. Namun, jika dinilai dari energi yang terkandung dalam jarum beracun, kekuatan Owen paling tinggi juga baru mencapai tahap awal Alam Tigana yang masih berjarak jauh dari tahap akhir Alam Tigana.Jadi, Loran benar-benar tidak percaya Owen mampu membunuh Raja Iblis yang basis kultivasinya sudah hampir mencapai tahap puncak Alam Tigana dengan semudah itu. Hal itu benar-benar mustahil. Makanya, dia merasa sangat terkejut.“Anak itu memiliki ranah pedang tak terkalahkan yang sangat hebat. Kekuatannya paling tidak sudah mencapai Semi Alam Legana. Dia menggunakan ranah pedang itu untuk membunuh Raja Iblis dan membuat
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero