“Archie, diam! Beraninya kamu melawan ommu lagi! Apa hukuman yang kuberikan sebelumnya masih belum cukup?” tegur Kartha dengan marah setelah mendengar Archie yang berulang kali mencurigai Dirga.“Aku ....” Archie masih hendak membantah. Namun, setelah melihat ekspresi kakeknya yang marah, dia tidak lagi berani melawan.“Dirga, pil kusumanya memang terlalu sedikit. Apa Owen nggak bersedia menjual pil kusuma itu kepada kita karena punya kesulitan?” tanya Kartha dengan ekspresi yang agak kecewa.Meskipun berhati sempit, Archie tetap adalah cucu kandungnya. Berhubung Archie sudah diam, Kartha juga tidak lanjut menyalahkannya lagi. Selain itu, dia tahu Archie sangat menginginkan pil kusuma. Namun, Owen hanya memberikan sebutir pil kusuma kepada Dirga. Itu jelas-jelas tidak cukup untuk dibagikan kepada semua orang.Hanya saja, Kartha tidak merasa Dirga sengaja memonopoli semua pil kusuma itu. Dia menebak bahwa pil kusuma terlalu berharga sehingga Owen tidak bersedia menjual banyak kepada Kel
“Archie, aku berencana untuk memberikan pil kusuma ini kepada Morgan. Kamu tunggu dulu, ya. Jangan khawatir, begitu mendapatkan bahan obat spiritual beratribut panas, aku akan segera menyuruh Owen untuk memurnikannya menjadi pil kusuma. Pada saat itu, nggak peduli berapa banyak pil kusuma yang dihasilkan Owen, aku pasti akan menyisakan sebutir untukmu,” jawab Dirga dengan suara berat.“Lagi-lagi Morgan dulu yang didahulukan! Om Dirga, baik putra maupun putrimu dapat mengonsumsi pil dengan manfaat sebagus itu, tapi hanya aku sendiri yang nggak dapat! Apa kamu nggak rasa terlalu egois?” seru Archie dengan marah.Pil yang dikonsumsi Maggie sebelumnya memang adalah pil lindernia dingin, bukan pil kusuma. Namun, pil lindernia dingin dimurnikan dari lindernia dingin yang merupakan bahan obat spiritual bagus. Manfaatnya juga kurang lebih sama dengan pil kusuma, yaitu bisa meningkatkan basis kultivasi praktisi seni bela diri yang berlatih teknik bela diri aliran dingin secara signifikan.Archi
“Kamu ....” Saat melihat Archie yang masih begitu keras kepala, Kartha merasa sangat marah. Saat dia baru hendak mengatakan sesuatu, Morgan tiba-tiba berjalan masuk dari luar.“Nggak usah! Ayah, pil kusuma bisa membantu petarung Semi Alam Tigana menerobos mencapai Alam Tigana. Saat ini, basis kultivasiku baru mencapai tahap akhir Alam Augana. Jadi, aku masih belum perlu mengonsumsi pil kusuma. Berhubung Owen sudah berjanji akan memurnikan pil kusuma untuk Keluarga Lisano lagi, aku akan menunggunya. Kamu hanya perlu menyisakan sebutir pil kusuma untukku nanti,” ujar Morgan sambil tersenyum.Saat berjalan masuk, Morgan sudah mendengar percakapan Dirga dengan Kartha dan Archie. Dia tahu bahwa sebutir pil kusuma tidak akan cukup untuk dibagikan kepada mereka semua. Oleh karena itu, dia pun berinisiatif untuk mengalah.Selain itu, Alam Tigana merupakan tingkatan yang sulit dicapai praktisi seni bela diri. Bahkan ada banyak praktisi seni bela diri dari generasi tua yang tidak mampu mencapai
“Tapi ....” Archie sama sekali tidak memahami niat baik Kartha. Saat dia hendak membantah, Kartha sudah terlebih dahulu menyela.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Tadi, Morgan juga sudah bilang, pil kusuma bisa membantu petarung Semi Alam Tigana menerobos mencapai Alam Tigana. Kalau yang mengonsumsi pil kusuma adalah petarung Alam Tigana, manfaatnya baru bisa didapatkan secara maksimal. Basis kultivasi Dirga kebetulan sudah mencapai Semi Alam Tigana. Dia yang paling cocok untuk mendapatkannya! Kamu dan Morgan tunggu saja dulu,” ujar Kartha dengan suara berat.Kartha akhirnya menengahi situasinya dengan memberikan pil kusuma itu kepada Dirga.“Nggak apa-apa. Om Kartha, basis kultivasiku sudah terhenti di Semi Alam Tigana untuk sesaat. Aku nggak masalah harus tunggu beberapa saat lagi. Kalau Archie begitu menginginkan pil kusuma ini, aku akan mengalah,” jawab Dirga.“Dirga, kamu nggak usah menolaknya lagi. Petarung Alam Tigana merupakan pilar bagi para keluarga besar terkemuka di Tonham Selat
“Dirga, gosip orang itu sangat mengerikan. Menurutku, sebaiknya minta Maggie kembali sebelum masalah ini bertambah besar,” ujar Kartha dengan suara berat.Kartha sudah mendengar kabar mengenai Maggie yang pindah ke rumah Owen. Namun, ini adalah masalah keluarganya Dirga. Berhubung Dirga sudah setuju, dia juga tidak ikut campur. Hanya saja, masalah ini sudah menjadi gunjingan orang yang memberikan dampak buruk bagi reputasi dan citra Keluarga Lisano. Sebagai kepala Keluarga Lisano, dia tentu tidak akan diam saja.“Emm, oke!” jawab Dirga sambil mengangguk. Kemudian, dia menatap Maggie dan berkata, “Maggie, kemaslah barang-barangmu, lalu kembali. Kalau rumor ini lanjut tersebar, reputasimu dan Keluarga Lisano akan makin tercoreng.”“Apa? Ma ... mana bisa begitu!” seru Maggie dengan terkejut. Alasan kenapa dia meminta untuk pindah ke rumah Owen adalah karena ingin berkultivasi bersama kelompok Owen. Selain itu, ada sedikit perasaan terhadap Owen yang tanpa terasa telah muncul di hatinya. D
“Begitu mendengar rumor itu, aku langsung membawa orang untuk pergi menyelidikinya secara mendetail. Menurut hasil penyelidikanku, rumor ini disebarkan oleh orang-orang dari dunia mafia. Seharusnya ada orang yang sengaja menyebarkan rumor ini,” jelas Morgan secara singkat.“Apa? Jangan-jangan ... ini ulah Ketua Mafia Tonham Selatan?” tanya Dirga. Sebelumnya, dia masih merasa agak bingung kenapa rumor ini bisa muncul secepat itu, padahal Maggie baru satu hari pindah ke rumah Owen. Setelah mengetahui rumor ini disebarkan oleh orang-orang dari dunia mafia, dia pun segera tersadar bahwa masalah ini pasti berkaitan dengan Ketua Mafia Tonham Selatan.“Emm, mungkin saja ...,” jawab Morgan sambil mengangguk. Dia juga merasa hal ini sangat aneh, makanya dia sengaja menyelidikinya.Kenyataan membuktikan bahwa memang ada orang yang sengaja menyebarkan rumor ini. Namun, Morgan tidak menemukan bukti apakah ini adalah ulah Ketua Mafia Tonham Selatan atau bukan. Jadi, dia juga tidak bisa memastikanny
“Yang kamu bilang memang benar. Tapi, masalah ini berkaitan dengan reputasi Maggie dan Keluarga Lisano. Kalau kita membiarkan Maggie terus tinggal bersama Owen dan rumor ini lanjut menyebar, konsekuensinya nggak akan terbayangkan!” jawab Kartha dengan kening berkerut.“Nggak masalah kok. Itu hanyalah rumor nggak berdasar. Om Kartha, hubungan Keluarga Lisano dengan Ketua Mafia Tonham Selatan pada dasarnya memang nggak akur. Cepat atau lambat, kita pasti harus berhadapan secara langsung. Dengan adanya Owen, setidaknya dia masih bisa mengekang Ketua Mafia Tonham Selatan.”“Sebaliknya, kalau Ketua Mafia Tonham Selatan berhasil menjatuhkan Owen dan merebut Grup Ora, selanjutnya Ketua Mafia Tonham Selatan pasti akan menyerang kita. Setelah mempertimbangkan keseluruhan situasinya, aku rasa Keluarga Lisano seharusnya mencari cara untuk melindungi Owen sebaik mungkin. Kita nggak boleh membiarkan Ketua Mafia Tonham Selatan mencelakai Owen hanya karena sebuah rumor nggak berdasar,” ujar Dirga.Di
“Ini ....” Dirga pun tidak bisa membantah. Dia tahu apa yang dikatakan Kartha memang masuk akal. Dendam di antara Owen dan Ketua Mafia Tonham Selatan sangat mendalam. Selain itu, pengaruh dan keuntungan yang bisa dihasilkan Grup Ora juga sangat besar. Meskipun Keluarga Lisano mengekang Ketua Mafia Tonham Selatan dengan adanya Maggie, Ketua Mafia Tonham Selatan juga tidak mungkin menyerah dengan begitu saja.Apabila sudah tidak memiliki pilihan lain, Ketua Mafia Tonham Selatan berkemungkinan besar akan menghadapi Maggie juga. Dengan begitu, Maggie akan ikut terseret dalam bahaya dan nyawanya juga mungkin melayang.“Om Kartha, sebaiknya, kita biarkan saja Maggie yang memutuskan hal ini,” ujar Dirga setelah berpikir sejenak. Demi membalas kebaikan Owen, Dirga sangat ingin membiarkan Maggie lanjut tinggal bersama kelompok Owen agar bisa membantu Owen mengekang Ketua Mafia Tonham Selatan. Namun, hal ini juga akan membahayakan nyawa Maggie dan dia tentu saja tidak ingin terjadi sesuatu pad