“Menyembunyikan identitas? Nggak perlu kok! Pak Boris, jangan khawatir. Kamu hanya perlu mengikutiku dengan tenang, aku punya cara untuk membantumu menghadapi Pembantai Darah!” ujar Owen dengan tenang.“Apa? Mana bisa begitu!” seru Boris dengan terkejut. Dia mengira Owen belum pernah bertemu dengan penjahat dari Daftar Hitam dan tidak tahu betapa mengerikannya mereka. Oleh karena itu, Boris buru-buru mengingatkan, “Pak Owen, Pembantai Darah itu orang yang sangat kejam dan bengis. Dia nggak akan mengampuni siapa pun yang memprovokasinya, baik itu orang lemah seperti wanita, anak-anak, orang tua maupun orang nggak berdosa lainnya. Kalau aku nggak menyembunyikan identitasku, kamu pasti akan ikut tertimpa bencana!”“Oh? Benarkah? Pak Boris, kamu tenang saja. Aku nggak takut terbebani kok. Aku malah takut kalau dia nggak berani menunjukkan diri dan hanya bersembunyi terus,” cibir Owen. Ada niat membunuh yang melintasi matanya.Berhubung sudah memutuskan untuk menerima Boris, Owen harus mem
“Cuma seorang Pembantai Darah kok, nggak perlu sampai menarik perhatian anggota Organisasi Dragmar!” cibir Owen. Dia terlihat sangat meremehkan Pembantai Darah.“Tapi ....” Boris tidak tahu dari mana datangnya kepercayaan diri Owen. Dia masih ingin membujuk Owen, tetapi malah langsung disela Owen.“Nggak ada tapi-tapian lagi. Pak Boris, tenang saja. Kelak, kamu hanya perlu melakukan semuanya sesuai perintahku. Aku punya caraku sendiri!” ujar Owen dengan serius. Nadanya terdengar sangat berwibawa dan tegas.“Ini ... oke deh,” jawab Boris sambil berdesah. Sekarang, dia sudah memutuskan untuk mendukung Owen dan merupakan bawahan Owen. Berhubung Owen begitu keras kepala, dia juga tidak bisa lanjut melawan perintah Owen.Namun, perkataan Owen yang sombong dan sikapnya yang sama sekali tidak takut pada Pembantai Darah membuat Boris sangat khawatir. Dia takut Owen pada akhirnya akan jatuh ke tangan Pembantai Darah karena terlalu keras kepala. Pada saat itu, tidak masalah apabila hanya Boris
“Apa? Kamu mau mengajarkan teknik bela diri tingkat tinggi kelas atas kepadaku? Se ... serius? Aku nggak salah dengar?” tanya Boris dengan terkejut. Dia tidak berani memercayai pendengarannya.“Kamu nggak salah dengar kok. Pokoknya, kamu hanya perlu memusatkan perhatian dan dengar penjelasanku baik-baik ...,” ujar Owen dengan suara berat agar bisa menyadarkan kembali Boris dari keterkejutannya.“Ini .... Baik ...,” jawab Boris. Namun, perhatiannya masih belum terfokus sepenuhnya. Dia tidak percaya Owen benar-benar memiliki teknik bela diri tingkat tinggi kelas atas, apalagi bersedia mengajarkan teknik sehebat itu kepada dirinya dengan begitu saja. Namun, tidak peduli apakah yang dikatakan Owen benar atau tidak, dia akan mengetahuinya apabila telah mengujinya.Setelah itu, Owen pun mengajarkan Teknik Wazuri kepada Boris. Selain itu, dia juga menyuruh Yura untuk mengambilkan kertas dan pena agar dia bisa mencatat cara berlatih Teknik Wazuri. Dia berencana untuk memberikan catatan ini kep
“Pak Boris, kamu terlalu sungkan. Itu cuma sebuah teknik bela diri tingkat tinggi kelas atas kok. Kamu nggak usah bersikap sampai begini. Ayo cepat berdiri!” kata Owen sambil memapah Boris untuk berdiri.“Pak Owen, terima kasih. Aku memang nggak bisa membalas jasamu ini, tapi aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku untuk memenuhi semua perintahmu kelak!” jawab Boris dengan sangat tulus. Dia masih terlihat sangat terharu dan tidak berhenti mengucapkan rasa terima kasihnya pada Owen.Jika sebelumnya Boris mendukung Owen hanya karena ingin mendapatkan perlindungan, sekarang dia sudah sepenuhnya terkesan dengan kemurahan hati dan perlakuan istimewa yang diterimanya dari Owen. Dia diam-diam bersumpah dalam hati, mulai sekarang, dia pasti akan mengikuti Owen sampai akhir hayatnya agar bisa membalas jasa Owen ini.“Pak Boris, kamu jangan buru-buru berterima kasih dulu. Sebenarnya, Teknik Wazuri hanyalah hadiah pertemuan pertama yang kuberikan padamu. Ada barang lebih bagus lagi yang mau kube
“Kamu akan tahu apa omonganku benar atau nggak setelah mengonsumsinya,” kata Owen sambil tersenyum tipis.“Oke ...,” jawab Boris dengan sangat bersemangat dan penuh harap. Dia menerima pil kusuma itu dengan tangan gemetar.Glek! Setelah itu, Boris langsung mengonsumsi pil kusuma tanpa ragu.Pil kusuma pun meleleh begitu memasuki mulut dan berubah menjadi aliran-aliran energi sejati yang sangat kuat serta murni. Energi-energi ini tidak berhenti mengalir ke pusat energi dan seluruh tubuh Boris. Kemudian, dia buru-buru duduk bersila dan mulai memurnikan kekuatan murni yang ada di dalam tubuhnya itu.Beberapa saat kemudian, kekuatan Boris meningkat pesat dengan bantuan pil kusuma. Basis kultivasinya yang sudah terhambat sekian lama akhirnya menunjukkan tanda-tanda penerobosan. Oleh karena itu, dia tidak berhenti mencoba untuk menerobos hambatan kultivasi.Bum! Setelah berusaha tanpa henti, tubuh Boris tiba-tiba bergetar dan auranya juga mulai meningkat. Basis kultivasinya akhirnya menerobo
“Baik ...,” jawab Gaby dengan pelan setelah mendengar perintah Boris. Kemudian, dia juga ikut berlutut di belakang Boris.“Sudahlah, kalian nggak perlu begitu sungkan. Pak Boris, Gaby, cepat berdiri,” kata Owen sambil menarik Boris dan Gaby untuk berdiri.“Oh iya .... Gaby, ini adalah pil pemurni esensi. Anggap saja ini hadiah pertemuan yang kuberikan padamu. Pil pemurni esensi bisa membantu praktisi seni bela diri dari kalangan muda untuk meningkatkan bakat dan kualifikasi dalam berlatih seni bela diri. Semoga kelak kamu bisa berlatih dengan baik dan mencapai prestasi dalam bidang seni bela diri ...,” ujar Owen setelah berpikir sejenak.Saat ini, Owen sudah membantu meningkatkan basis kultivas Boris hingga mencapai Alam Tigana. Jadi, dia tentu saja tidak boleh pilih kasih. Selain itu, dia sangat bersimpati dengan pengalaman tragis Gaby. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk memberikan sebutir pil pemurni esensi yang berharga kepada Gaby.Selain itu, Owen berencana untuk mengatur Gaby
Tok! Tok! Tok! Tidak lama kemudian, pintu kantor Owen diketuk. Setelah mendapatkan izin Owen untuk masuk, Rendy baru membuka pintu dan berjalan masuk.“Tuan Owen, apa ada yang mau kamu perintahkan?” tanya Rendy dengan hormat.“Oh, begini ....” Owen menjelaskan seluruh situasinya secara singkat kepada Rendy.Tempat tinggal Owen saat ini bernama Vila Tansuri. Harga vila di sana tidaklah murah. Selain itu, vila yang dibelinya berjarak cukup dekat dengan gunung yang terletak di belakang vila dan lokasinya juga relatif terpencil serta tenang. Oleh karena itu, Owen berencana menyuruh Rendy membeli beberapa vila lain di sana. Selain untuk menyediakan tempat tinggal bagi Boris dan Gaby, dia juga bisa menyuruh kelompok Rendy pindah ke sana. Dengan begitu, mereka semua bisa saling menjaga.“Rendy, ini kartu debitku. Kamu beli saja beberapa unit vila di sekitar sana,” kata Owen sambil memberikan Rendy selembar kartu debit.“Baik!” jawab Rendy sambil menyimpan kartu debit itu.“Oh iya, ada satu h
Waktu berlalu dengan cepat dan sudah tiba waktu pulang kerja.Owen, Theresa, dan yang lain meninggalkan perusahaan dengan mengendarai mobil. Mereka melaju ke Vila Tasuri bersama Boris dan Gaby. Namun, tidak lama setelah mereka meninggalkan perusahaan, ada sebuah mobil mewah berwarna hitam yang diam-diam mengikuti mereka.Di tengah jalan.Seiring dengan Owen yang melajukan mobilnya ke sebuah jalan besar, Rosa yang berasal dari keluarga mafia terlebih dahulu menyadari ada yang tidak beres dengan mengandalkan pengalaman dan pengamatannya yang jeli.Kemudian, Rosa buru-buru memperingati Owen dengan ekspresi serius, “Owen, sepertinya ada yang mengikuti kita!”“Ada yang mengikuti kita?” tanya Owen dengan terkejut. Kemudian, dia melihat ke belakang melalui kaca spion dan menyadari memang ada sebuah mobil hitam mewah yang mengikuti mereka dari kejauhan. Hal ini sangatlah mencurigakan.“Owen, orang itu mungkin adalah utusan Ketua Mafia Tonham Selatan atau Keluarga Stewart. Kamu harus lebih hat