Beberapa saat kemudian, Owen sudah selesai membaca semua datanya. Dia pun meletakkan dokumen-dokumen itu dan berkata, “Angelina, aku sudah siap baca semua datanya. Ayo kita ke pabrik!”“Emm, oke!” jawab Angelina sambil mengangguk.Kemudian, mereka berdua pun meninggalkan kantor. Setelah keluar dari perusahaan, mereka pergi ke tempat parkir. Angelina membuka pintu mobil BMW-nya dan hendak masuk ke mobil. Namun, begitu berbalik, dia melihat Owen masih berdiri diam di tempat dan sepertinya tidak berencana naik ke mobil.“Owen, masih bengong apa? Cepat masuk ke mobil,” desak Angelina dengan bingung.“Sudahlah, aku naik motorku saja!” jawab Owen sambil menunjuk ke sepeda motor di samping.“Ini toh bukan jam macet, naik mobil saja biar lebih nyaman. Buat apa naik motor?” tanya Angelina dengan kebingungan.“Menurutmu? Aku nggak pengin ditinggal di tengah jalan lagi!” jawab Owen sambil memelototi Angelina.“Kamu ....” Angelina langsung malu begitu mengingat dirinya yang pernah menurunkan Owen
Di kantor dalam pabrik, Owen dan Angelina bertemu dengan seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk dan berpakaian rapi. Pria ini bernama Galih Handoko.Galih adalah kepala pabrik ini dan bertanggung jawab atas produksi, pengiriman, pengujian kualitas, dan yang lainnya. Dia termasuk eksekutif perusahaan yang berotoritas tinggi.Namun, Owen dan Angelina adalah pemimpin yang datang dari kantor pusat. Mereka juga merupakan penanggung jawab atas kerja sama dengan Grup Wijaya kali ini. Terutama Angelina, dia juga merupakan orang berotoritas sangat tinggi di kantor pusat. Oleh karena itu, Galih tidak berani bersikap sombong di hadapan mereka.“Bu Angelina, Pak Owen, gimana kalau aku bawa kalian ke ruang produksi?” tanya Galih dengan hormat.“Nggak usah. Pak Galih, aku dan Pak Owen cuma datang lihat-lihat dan mau memahami sedikit soal situasi produk. Kamu toh sangat sibuk, nggak perlu repot-repot bawa kami keliling kok. Suruh saja orang lain!” jawab Angelina sambil tersenyum tipis.“Emm ... B
Dalam pembayaran gaji dari Grup Ratu Kosmetik, ada bagian yang merupakan bonus kerja. Lantaran produksi yang telah ditetapkan sebelumnya tidak memenuhi persyaratan, bonus kinerja pun dikurangi setengahnya. Itu artinya, gaji karyawan tingkat rendah berkurang tanpa sebab karena adanya pengurangan bonus sebesar 2 juta lebih. Hal ini tentu membuat semua orang sedikit mengeluh.Leo melaporkan masalah ini kepada Angelina karena di satu sisi, dia merasa bahwa bahan bakunya tidak sebagus sebelumnya dan di sisi lain, dia juga mempertimbangkan karyawan yang berada di bawahnya."Apa ada masalah dengan bahan bakunya? Pak Darius yang bertanggung jawab atas pengadaan dan produksi bahan baku perusahaan. Masalah ini bisa kamu laporkan ke Pak Galih atau langsung ke Pak Darius. Aku rasa aku nggak bisa banyak membantu," kata Angelina sambil mengernyitkan alisnya.Leo tersenyum getir dan berujar, "Bu Angelina, sejujurnya aku sudah melaporkan masalah ini ke Pak Galih, tapi Pak Galih nggak pernah menanggapi
Angelina berkata dengan datar. Dia memang tidak berhak ikut campur dalam urusan Darius, tetapi Owen adalah penanggung jawab tertinggi dalam urusan kerja sama dengan Grup Wijaya. Jadi, Owen berhak menanyakan semua produk yang dipasok ke Grup Wijaya dan ini tidak bisa dianggap melangkahi wewenang."Apa? Ini ...." Leo tercengang.Dia tidak pernah menyangka bahwa seorang sekretaris kecil seperti Owen ternyata memiliki otoritas yang begitu besar. Bahkan, Angelina yang memiliki otoritas besar di perusahaan adalah orang yang membantu Owen. Bukankah ini tidak masuk akal? Dia baru kali ini mendengar tentang sekretaris yang sehebat ini!"Pak Leo, tenang saja. Sekembali dari sini, aku akan menyampaikan fakta ini kepada Bu Theresa. Setelah itu, aku akan berusaha membantu semua orang untuk mendapat penghasilan yang memang layak mereka dapatkan." Owen berjanji dengan ekspresi yang serius."Pak Owen, terima kasih, terima kasih!" seru Leo.Dia yang sangat gembira pun memegang tangan Owen dengan penuh
"Tenang saja, aku yakin bisa mengatasi masalah ini. Seperti yang kamu katakan sebelumnya, Bu Theresa memberiku otoritas besar. Selama itu adalah produk yang dipasok ke Grup Wijaya, aku boleh mengambil kendali. Karena Bu Theresa sangat memercayaiku, aku tentu nggak boleh membuatnya kecewa!" kata Owen sambil tersenyum penuh semangat.Departemen penelitian dan pengembangan memang berisikan para profesional, tetapi pekerjaan mereka tiap hari hanya duduk di kantor dan menikmati kenyamanan. Berharap pada mereka pasti akan memakan waktu yang sangat lama. Lebih baik mengandalkan Pak Leo yang berpengalaman!Hal yang lebih penting adalah Owen sangat yakin pada kemampuan medisnya. Satu-satunya kekurangannya sekarang adalah dia yang tidak memahami produk dalam berbagai hal. Jadi, keberadaan Pak Leo cukup untuk menutupi kekurangannya!"Kamu! Beraninya kamu menyalahgunakan kekuasaan! Aku benar-benar salut padamu!" kata Angelina sambil menggertakkan giginya.Dia tidak beranggapan bahwa Owen yang baru
Andai kata dapat meningkatkan efisiensi emulsi bahan baku yang baru dan mengusahakannya mencapai level yang sebelumnya, para karyawan akan mendapat bonus kinerja lagi. Selain itu, jika kosmetik yang lebih baik berhasil dikembangkan, produk Grup Ratu Kosmetik pasti akan naik level dari kelas menengah ke atas menjadi produk kelas atas nomor satu!Jika itu terjadi, gaji dan tunjangan karyawan pasti juga akan ikut meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan perusahaan. Bukankah ini sama saja dengan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui?"Perkataanmu memang benar, tapi meningkatkan efisiensi emulsi dan mengembangkan kosmetik sangat sulit! Nggak. Tepatnya bukan sulit, tapi mustahil. Kecuali ada keajaiban!" kata Angelina dengan tidak senang.Saat ini, dia merasa bahwa dirinya seperti sedang berbicara dengan seorang idiot. Tidak peduli bagaimanapun dia mengatakannya, Owen tetap tidak akan mengerti."Kalau nggak dicoba, bagaimana bisa tahu kalau nggak akan terjadi keajaiban? Tenang sa
Theresa berhenti sejenak ketika mengatakan ini. Setelah itu, dia melanjutkan, "Aku tahu kamu melakukan ini demi membantu karyawan kelas bawah. Bagaimana kalau begini? Nanti, aku akan mendiskusikannya dengan Darius dan menyuruhnya menurunkan standar produksi pabrik supaya nggak memengaruhi bonus kinerja karyawan kelas bawah!""Nggak usah! Theresa, aku tahu masalah bahan baku sudah menyulitkanmu. Kalau standar produksi diturunkan pun, ini nggak akan mengatasi akar masalah! Aku ... aku ingin menanggung kekhawatiran bersamamu," kata Owen setelah mengumpulkan keberaniannya.Theresa tercengang setelah mendengar pengakuan Owen. Kemudian, ada semacam arus hangat yang mengalir ke dalam hatinya. Tebakan Owen memang benar, masalah bahan baku memang telah membuatnya pusing.Lantaran perkembangan perusahaan yang pesat selama dua tahun terakhir ini, pasokan bahan baku mereka tidak mencukupi dan dia harus menyuruh Darius melakukan perjalanan bisnis ke luar kota untuk mencari mitra bahan baku yang bar
Jika memasukkan embun yang mengandung energi spiritual ini ke dalam bahan baku produk kosmetik, itu bukan hanya bisa memperbaiki kualitas fusi bahan baku menjadi lebih baik, tetapi juga bisa meningkatkan efektifitas kosmetikal. Kosmetikal yang dimaksud adalah sebuah produk kosmetik yang digabungkan dengan teknologi farmasi.Ini adalah kecantikan natural yang sesungguhnya!Owen pun mengumpulkan embunnya dengan sebuah wadah. Lantaran energi spiritual yang terbentuk di malam hari sudah diserap oleh embun dan tidak banyak sisa energi spiritual untuk berkultivasi lagi, Owen akhirnya turun dari gunung dan pulang.Di perusahaan, Darius tampak duduk di ruangan wakil presiden direktur bersama dengan Reynold.Darius adalah penanggung jawab untuk pengadaan bahan baku, produksi, dan pemrosesan produk. Oleh sebab itu, Galih dengan sendirinya adalah bawahannya.Kemarin, Owen berada di pabrik selama seharian. Dia berencana untuk meningkatkan efek emulsifikasi dan pengembangan efek kosmetikal. Begitu
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero