“Memangnya kenapa kalau tindakan kami keterlaluan? Adrian, sebaiknya kamu serahkan Owen dengan patuh. Kalau nggak, kami akan memusnahkan keluarga kalian! Kamu pilih saja mau bagaimana!” cibir Anton. Dia terlihat sangat sombong, seolah-olah sudah pasti bisa mengendalikan Adrian.Kenyataannya memang begitu. Keluarga Senjaya hanyalah sebuah keluarga seni bela kuno terkemuka biasa di Tonham Selatan. Kekuatan dan latar belakang Keluarga Senjaya masih kalah jauh dari Keluarga Midani. Dengan kekuatan Keluarga Midani, mereka bisa memusnahkan Keluarga Senjaya dengan mudah. Apalagi, mereka juga memiliki dukungan Keluarga Stewart. Jadi, Anton tentu saja tidak akan takut pada Adrian.“Nggak bisa! Pak Anton, kamu nggak usah menggertakku! Meskipun Keluarga Senjaya lebih lemah dari keluarga kalian, kalian seharusnya tahu Keluarga Senjaya punya sedikit hubungan dengan Keluarga Lisano. Mereka merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan dan juga bertanggung jawab untuk mengawasi tindak
“Nak, kamu nggak perlu bersikap begitu arogan! Hari ini, kamu akan mati dan nggak akan ada yang bisa menolongmu!” ujar Anton dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia hendak langsung menyerang Owen agar bisa membalaskan dendam Loewe.“Coba saja kalau berani!” dengus Morgan. Dia pun melambaikan tangannya dan memberi perintah pada Harkim, “Kakek Harkim, cepat halangi dia!”“Baik!” Harkim segera melangkah keluar, lalu mengerahkan auranya yang sangat kuat untuk mengintimidasi Anton.“Alam Tigana!” Saat merasakan aura kuat Harkim, ekspresi Anton langsung berubah dan dia segera menghentikan serangannya. Meskipun basis kultivasinya telah mencapai Semi Alam Tigana yang hanya berbeda satu tingkatan kecil dari Alam Tigana, perbedaan kekuatan di antara keduanya sangatlah besar. Berhubung tahu dirinya bukanlah lawan Harkim, dia pun buru-buru meminta pertolongan pada Samuel dan Austin.“Pak Harkim, apa Keluarga Lisano bersikeras mau berselisih dengan Keluarga Stewart?” tanya Samuel dengan ekspresi ding
“Fandy?” Harkim langsung mengenali pria tua berpakaian hitam itu. Dia adalah Fandy, tetua keempat Keluarga Stewart.Sebagai salah satu tokoh penting dari generasi tua Keluarga Lisano, basis kultivasi Harkim telah mencapai tahap awal Alam Tigana dari beberapa tahun yang lalu. Selain itu, dia juga bisa disebut sebagai salah satu orang terhebat dari petarung lain yang setingkat dengannya. Namun, Fandy dan Ivan yang masing-masing merupakan tetua keempat dan kelima Keluarga Stewart memiliki basis kultivasi yang setingkat dengannya. Jadi, kekuatan mereka tidaklah kalah darinya.Apabila hanya harus menghadapi salah satu dari mereka, Harkim tentu saja tidak akan takut. Namun, dia tidak mungkin mampu melawan dua petarung Alam Tigana sekaligus tidak peduli seberapa kuat pun dirinya. Begitu memikirkan hal ini, hati Harkim langsung tenggelam. Bukan hanya Harkim, bahkan Morgan juga merasa sangat putus asa.Meskipun kekuatan dan latar belakang Keluarga Lisano lebih mendalam daripada Keluarga Stewar
“Tapak Bayangan!” Ivan tidak menyangka Harkim akan menggunakan jurus andalannya dan merasa agak kewalahan. Selanjutnya, dia buru-buru melangkah mundur, lalu menggunakan ilmu warisan Keluarga Stewart yang bernama Tapak Bayangan. Serangannya itu pun berubah menjadi enam tapak bayangan yang memelesat ke arah serangan Harkim.Duk! Seiring dengan suara hantaman yang nyaring, Tinju Halilintar Harkim menghantam Tapak Bayangan Ivan dengan kuat. Basis kultivasi mereka sama-sama berada di tahap awal Alam Tigana. Namun, berhubung Harkim terlebih dahulu meluncurkan jurusnya, serangannya itu pun berhasil memukul mundur Ivan. Ivan terdesak mundur cukup jauh sebelum bisa menyeimbangkan tubuhnya lagi.Syut! Harkim memanfaatkan kesempatan ini untuk meluncurkan serangan lanjutan berkekuatan besar ke arah dada Ivan.“Gawat ....” Ekspresi Ivan langsung berubah. Dalam pertarungan para ahli, sedikit kesalahan saja bisa membuat perbedaan yang sangat besar. Berhubung sudah bertindak ceroboh sebelumnya, dia
Berbeda dari Morgan, Owen masih terlihat sangat tenang. Dia mengeluarkan Gelang Darah Kematian dan hendak menggunakannya untuk menghadapi Anton. Namun, sebelum sempat mengaktifkan kekuatan Gelang Darah Kematian, situasinya tiba-tiba berubah.Ckit! Tepat pada saat ini, terdengar suara rem mobil yang sangat tajam. Kemudian, terlihat dua mobil mewah yang berhenti di depan kediaman Keluarga Senjaya. Begitu pintu mobil dibuka, Dirga dan belasan ahli Keluarga Lisano berjalan turun, lalu melangkah ke aula utama dengan cepat. Setelah itu, Dirga segera melayangkan tapaknya yang mengandung kekuatan besar untuk menangkis serangan Anton.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Dirga dan Anton saling berhantaman dengan kuat.Basis kultivasi Dirga juga sama seperti Anton dan telah mencapai Semi Alam Tigana dari beberapa tahun yang lalu. Meskipun basis kultivasi mereka setingkat, teknik bela diri warisan Keluarga Lisano lebih mendalam daripada teknik bela diri warisan Keluarga Midan
“Oh, aku khawatir Keluarga Husin akan mempersulit Tuan Owen. Jadi, aku sengaja membawa orang datang untuk melihat situasinya,” jelas Dirga secara singkat. Kemudian, dia bertanya, “Morgan, Tuan Owen, ada apa ini? Kenapa anggota Keluarga Stewart bisa ada di sini?”“Sebelumnya, Tuan Owen sudah memusnahkan basis kultivasi Loewe demi menolong Nona Theresa. Jadi, Keluarga Stewart dan Keluarga Midani mau pakai alasan ini untuk menindas Tuan Owen dengan mengandalkan jumlah mereka yang banyak ...,” jelas Morgan secara singkat.“Ternyata begitu! Keluarga Stewart dan Keluarga Midani benar-benar keterlaluan!” seru Dirga dengan marah. Sejak dulu, sudah ada peraturan di mana dendam pribadi tidak boleh melibatkan anggota keluarga atau teman. Tidak peduli ada dendam apa pun di antara Owen dan Loewe, Loewe boleh menghadapi Owen secara terang-terangan. Namun, Loewe malah menggunakan cara licik seperti menculik Theresa. Tindakan ini sangat tidak bermoral. Meskipun Owen memusnahkan basis kultivasi Loewe,
“Hanya dengan mengandalkan kekuatan Keluarga Stewart? Konyol banget! Aku mau tahu apa yang bisa dilakukan Keluarga Stewart terhadap Keluarga Lisano!” cibir Dirga sambil menatap Samuel dengan penuh peremehan.“Oke, ini pilihanmu sendiri ya. Berhubung begitu, jangan salahkan aku!” seru Samuel dengan marah. Kemudian, dia memberi perintah pada Fandy dan Ivan, “Om Fandy, Om Ivan, berilah pelajaran pada Dirga supaya dia tahu kehebatan Keluarga Stewart!”“Baik!” Fandy dan Ivan mengiakan, lalu melangkah keluar. Kemudian, mereka langsung memancarkan energi sejati berkekuatan Alam Tigana agar bisa mengintimidasi Dirga dan sekelompok ahli Keluarga Lisano.“Dirga, pihak kalian cuma ada Pak Harkim yang merupakan petarung Alam Tigana. Aku mau tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk melawanku!” cibir Samuel. Dia terlihat sangat sombong, seolah-olah pihak Keluarga Stewart pasti menang.Kenyataannya memang begitu. Petarung Alam Tigana merupakan petarung terunggul yang tidak bisa ditandingi di Tonham Sela
“Kamu ....” Hati Samuel langsung tenggelam. Awalnya, dia mengira hanya Harkim yang merupakan petarung Alam Tigana di pihak Dirga. Jadi, dia tidak takut pada kelompok Dirga. Tak disangka, Dirga ternyata membawa tambahan dua petarung Alam Tigana.Berhubung jumlah petarung Alam Tigana dari keluarga seni bela diri kuno terkemuka di Tonham Selatan tergolong sedikit, baik Keluarga Stewart maupun Keluarga Lisano sangat jarang mengerahkan petarung Alam Tigana. Jadi, Samuel benar-benar tidak mengerti kenapa Dirga bisa mengerahkan tiga petarung Alam Tigana sekaligus. Dia merasa Dirga seolah-olah memang sengaja datang untuk menghadapi Keluarga Stewart.Samuel tentu saja tidak tahu bahwa tujuan Dirga datang ke kediaman Keluarga Senjaya kali ini adalah untuk menghalangi anggota Keluarga Husin menyerang Owen. Hanya saja, Keluarga Stewart sangat sial dan harus berhadapan dengan kelompok Dirga.“Samuel, petarung Alam Tigana sangatlah langka di Tonham Selatan. Sekarang, petarung Alam Tigana di pihakku