Owen memapah Theresa kembali ke kamarnya. Ini pertama kalinya dia memasuki kamar tidur Theresa. Gaya dekorasi di dalamnya sangat santai dan nyaman. Di atas tempat tidur dan lemari, ada banyak boneka mewah yang lucu.Kamarnya tampak sangat bersih dan rapi, bahkan udaranya juga menyebarkan aroma yang harum dan menyegarkan.Owen meletakkan Theresa di atas tempat tidur dengan hati-hati.Alkohol anggur merah tidak kecil. Barusan, mereka terkena angina malam sepanjang perjalanan pulang. Theresa terlihat mulai pusing dan sedikit mabuk.Saat ini, kedua pipinya sangat memerah dan kedua matanya tampak linglung. Dia sepenuhnya berbeda dengan tampilannya yang dingin seperti biasa. Ketika dilihat, wajahnya tampak menawan dan memesona yang tidak bisa dilukiskan.Cantik sekali! Kecantikan Theresa saat sedang mabuk bahkan lebih menggoda!Hati Owen seketika menjadi gugup dan kedua matanya menatap wajah cantik Theresa yang sangat menawan itu. Dia bahkan menjadi sedikit tertegun untuk sementara waktu."
Owen menampar dirinya dengan keras. Dia memang sangat ingin memberanikan diri dan tidak mau tunduk kepada takdir, tetapi dia juga ingin mengejar Theresa dengan bermartabat dan memenangkan hati Theresa.Akan tetapi, jika melakukan hal yang keterlaluan saat Theresa dalam keadaan mabuk sekarang, itu artinya dia tidak menghargai dan akan menyinggung Theresa!Setelah semua itu terjadi dan Theresa kembali sadar, Owen mungkin akan kehilangan Theresa selamanya.Ini adalah hal yang tidak bisa diterima oleh Owen!"Theresa, maaf." Owen merasa sangat bersalah dan hendak menarik kembali tangannya.Akan tetapi, kedua tangan Theresa memeluk lengan Owen dengan erat dan tidak bersedia melepaskannya."Owen, jangan pergi. Aku sangat bahagia hari ini. Temani aku sebentar lagi, oke?" Mata indah Theresa menatap Owen dengan pandangan yang buram.Mungkin karena terlalu kesepian selama beberapa tahun ini ataupun karena terlalu bahagia hari ini, saat ini Theresa masih tenggelam dalam suasana acara perjamuan itu
Theresa menggeleng.“Emm, oke. Kalau gitu, aku pergi dulu.”Owen juga hanya sekadar bertanya. Selesai berbicara, dia pun segera melarikan diri. Setelah meninggalkan vila, Owen pergi ke puncak gunung di belakang vila.Sejak mendirikan Formasi Pengumpul Energi, dia hanya cukup berkultivasi selama tiga jam setiap harinya. Akhir-akhir ini, dia akan selalu tidur di malam hari, lalu bangun setiap jam 4-5 subuh untuk berkultivasi di gunung belakang vila. Dengan begitu, waktu tidur dan waktu kultivasi juga tidak akan saling mengganggu.Setelah sampai di sekitar inti formasi, Owen berlutut dan mengeluarkan token giok untuk mengaktifkan formasi. Setelah berkultivasi sekitar satu jam lebih, energi spiritual di sekitar formasi tiba-tiba bertambah aktif. Mereka berkumpul dan membentuk pusaran angin yang tidak berhenti masuk ke tubuh Owen.Setelah beberapa saat kemudian, badan Owen pun bergetar. Kemudian, dia membuka matanya dan ada cahaya terang yang melintas di matanya.“Akhirnya menerobos juga!”
“Pasti ada sesuatu di balik semua ini!” ucap Darius dengan tenang.“Kenyataannya sudah ada di depan mata. Semua orang juga sudah menyaksikan apa yang terjadi di pesta semalam. Bisa ada masalah apa lagi?” tanya Reynold dengan bingung.“Apa yang kita lihat belum tentu kenyataan! Aku curiga Angelina sudah melakukan sesuatu!” jawab Darius sambil memicingkan matanya.“Apa hubungannya Angelina sama semua ini?” tanya Reynold dengan terkejut.“Tentu saja ada! Coba pikir, Angelina itu pacar Owen. Wajar saja dia mau membela Owen. Jadi, kata-katanya nggak bisa dipercaya!” jawab Darius dengan lantang.“Maksudmu, kalung giok imperial itu palsu dan Angelina sendiri yang mengarang semua ceritanya?” tanya Reynold setelah berpikir sejenak. Dia sudah samar-samar mengerti maksud Darius.“Kalung itu belum tentu palsu. Pak Jonathan sangat terkenal, Angelina nggak mungkin mempertaruhkan reputasi kakeknya. Menurutku, mungkin Pak Jonathan sendiri yang mengukir kalung itu. Tapi aku nggak yakin apa bahannya itu
Tatapan Darius terlihat sangat serius. Setelah kejadian di pesta semalam, Darius sudah menyadari bahwa Theresa ingin membimbing Owen. Lagi pula, Owen sudah menyenangkan Theresa di pesta semalam. Perkembangannya di masa depan pasti tidak terbatas. Darius tidak akan membiarkan hal itu terjadi.Sebelum Owen berkembang, dia harus memanfaatkan kesempatan untuk menghentikan Owen dan mengakhiri masalahnya hingga ke akarnya.“Pak Darius, aku sudah pengin usir Owen dari perusahaan ini sebelumnya. Tapi, ada Angelina yang mendukungnya. Jadi, masalahnya nggak segampang itu. Apa kamu punya cara yang bagus?” tanya Reynold.Dia sudah hampir dipecat gara-gara taruhannya waktu itu. Jadi, dia sangat takut pada Owen. Sekarang, dia hanya bisa menaruh harapan pada Darius.“Aku punya satu cara! Kali ini, Owen sudah berhasil dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya. Maka dari itu, Bu Theresa sangat menghargai Owen. Dia juga berniat untuk menyerahkan tanggung jawab penuh kerja sama kali ini pada Owen.
Beberapa saat kemudian, Owen sudah selesai membaca semua datanya. Dia pun meletakkan dokumen-dokumen itu dan berkata, “Angelina, aku sudah siap baca semua datanya. Ayo kita ke pabrik!”“Emm, oke!” jawab Angelina sambil mengangguk.Kemudian, mereka berdua pun meninggalkan kantor. Setelah keluar dari perusahaan, mereka pergi ke tempat parkir. Angelina membuka pintu mobil BMW-nya dan hendak masuk ke mobil. Namun, begitu berbalik, dia melihat Owen masih berdiri diam di tempat dan sepertinya tidak berencana naik ke mobil.“Owen, masih bengong apa? Cepat masuk ke mobil,” desak Angelina dengan bingung.“Sudahlah, aku naik motorku saja!” jawab Owen sambil menunjuk ke sepeda motor di samping.“Ini toh bukan jam macet, naik mobil saja biar lebih nyaman. Buat apa naik motor?” tanya Angelina dengan kebingungan.“Menurutmu? Aku nggak pengin ditinggal di tengah jalan lagi!” jawab Owen sambil memelototi Angelina.“Kamu ....” Angelina langsung malu begitu mengingat dirinya yang pernah menurunkan Owen
Di kantor dalam pabrik, Owen dan Angelina bertemu dengan seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk dan berpakaian rapi. Pria ini bernama Galih Handoko.Galih adalah kepala pabrik ini dan bertanggung jawab atas produksi, pengiriman, pengujian kualitas, dan yang lainnya. Dia termasuk eksekutif perusahaan yang berotoritas tinggi.Namun, Owen dan Angelina adalah pemimpin yang datang dari kantor pusat. Mereka juga merupakan penanggung jawab atas kerja sama dengan Grup Wijaya kali ini. Terutama Angelina, dia juga merupakan orang berotoritas sangat tinggi di kantor pusat. Oleh karena itu, Galih tidak berani bersikap sombong di hadapan mereka.“Bu Angelina, Pak Owen, gimana kalau aku bawa kalian ke ruang produksi?” tanya Galih dengan hormat.“Nggak usah. Pak Galih, aku dan Pak Owen cuma datang lihat-lihat dan mau memahami sedikit soal situasi produk. Kamu toh sangat sibuk, nggak perlu repot-repot bawa kami keliling kok. Suruh saja orang lain!” jawab Angelina sambil tersenyum tipis.“Emm ... B
Dalam pembayaran gaji dari Grup Ratu Kosmetik, ada bagian yang merupakan bonus kerja. Lantaran produksi yang telah ditetapkan sebelumnya tidak memenuhi persyaratan, bonus kinerja pun dikurangi setengahnya. Itu artinya, gaji karyawan tingkat rendah berkurang tanpa sebab karena adanya pengurangan bonus sebesar 2 juta lebih. Hal ini tentu membuat semua orang sedikit mengeluh.Leo melaporkan masalah ini kepada Angelina karena di satu sisi, dia merasa bahwa bahan bakunya tidak sebagus sebelumnya dan di sisi lain, dia juga mempertimbangkan karyawan yang berada di bawahnya."Apa ada masalah dengan bahan bakunya? Pak Darius yang bertanggung jawab atas pengadaan dan produksi bahan baku perusahaan. Masalah ini bisa kamu laporkan ke Pak Galih atau langsung ke Pak Darius. Aku rasa aku nggak bisa banyak membantu," kata Angelina sambil mengernyitkan alisnya.Leo tersenyum getir dan berujar, "Bu Angelina, sejujurnya aku sudah melaporkan masalah ini ke Pak Galih, tapi Pak Galih nggak pernah menanggapi
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero