Sekarang, Owen memberinya hadiah. Itu juga bisa dianggap membantunya lepas dari situasi yang canggung ini. Selama Theresa menerima hadiah dari Owen, kesalahpahaman semua orang otomatis akan hilang.Di sisi lain, Darius menjadi cemas Ketika melihat bahwa rencana hebatnya akan dihancurkan oleh Owen."Theresa, coba lihat baik-baik. Liontin kalung ini nggak ada bercak sama sekali. Pasti diproduksi secara massal oleh mesin dan kualitasnya nggak bagus. Harganya palingan cuma ratusan ribu! Barang murahan seperti ini mana pantas dengan statusmu yang terhormat?" kata Darius sambil buru-buru memberi isyarat mata kepada Reynold dan beberapa anggota eksekutif lainnya."Benar! Bu Theresa, barang seperti ini benar-benar menghina status terhormat Anda!""Owen jelas sengaja mempermainkan Anda, nggak ada sedikit pun ketulusan. Anda nggak seharusnya menerima hadiah darinya."Reynold dan beberapa eksekutif lainnya buru-buru setuju dengan pendapat Darius dan menasihati Theresa."Owen, nyalimu besar sekali
Meskipun kali ini Owen memberinya hadiah yang tidak berharga, Theresa tahu bahwa Owen tulus memberinya dan itu sudah cukup. Mengenai lainnya, itu tidak penting."Ini ...." Owen tercengang.Dia tidak pernah menyangka bahwa kalung giok imperial yang telah dipersiapkan dengan hati-hati malah dianggap kalung tidak berkualitas dan harganya hanya ratusan ribu. Jelas-jelas Owen sedang ditindas, tetapi tidak ada orang yang membelanya."Theresa, Owen nggak membual! Apa yang dia katakan memang benar, liontin kalung itu memang terbuat dari giok imperial yang berharga dan langka!" Saat ini, Angelina tiba-tiba angkat bicara. Dia melihat kalung tersebut, lalu memandang Owen dengan ekspresi yang aneh.Theresa terkejut. Dia yang meragukan pendengarannya pun bertanya, "Angel, apa yang kamu lakukan? Biarkan Owen menggila sendiri, kenapa kamu ikutan gila?""Aku nggak gila! Aku bisa menjamin kalau liontin ini bukan hanya terbuat dari giok imperial terbaik, tapi juga diukir oleh ahli batu yang terkenal, Pa
Bagaimanapun, Darius dan Reynold tahu dengan jelas situasi Owen. Mereka tahu bahwa Owen adalah seorang yatim piatu dan dia juga pecundang yang diusir oleh mantan istrinya. Jika dipukul hingga mati pun, mereka tidak akan percaya bahwa Owen mampu membeli kalung giok imperial yang begitu mahal."Aku nggak salah lihat! Pak Indra yang memberikan giok imperial di kalung ini ke kakekku dan meminta kakekku mengukirnya. Dari batu giok itu, kakekku membuat sepasang gelang dan kalung!" jelas Angelina.Kemudian, dia mengungkapkan dengan tegas, "Dua kalung yang kakekku buat sama persis, satunya dengan hiasan merah dan satunya lagi dengan hiasan biru! Aku memberi nama kedua kalung itu Bintang Samudra Kembar, yang warna merah adalah Bintang Samudra Merah, sedangkan kalung yang ini adalah Bintang Samudra Biru!"Angelina sendiri yang memberi nama untuk kedua kalung ini, mana mungkin bisa salah lihat?"Pak Indra yang meminta Pak Jonathan untuk mengukirnya? Ini ... ini mustahil!"Darius dan Reynold sanga
Semua orang syok dan mereka pun menatap ke arah Owen. Masing-masing dari mereka terkejut hingga hampir mati rasa! Darius baru saja mengeluarkan kalung berlian yang harganya 12 miliar dan itu sudah membuat mereka terpana. Namun sekarang, kalung berlian pemberian Darius langsung hancur dalam hitungan detik karena Owen mengeluarkan Bintang Samudra Birunya.Owen membuat pertunjukan besar dalam sekejap. Dia tidak hanya menjadi pusat perhatian, tetapi mengejutkan semua orang yang berada di sana! Darius dan kalung berliannya langsung menjadi tidak ada apa-apanya!"Sialan!" gumam Darius sambil mengepalkan tinjunya dengan erat dan ekspresinya yang muram itu tampak menakutkan.Dia awalnya selalu menganggap remeh Owen bahkan sengaja bekerja sama dengan Reynold untuk mempermalukan Owen. Namun, Darius tidak pernah menyangka bahwa orang yang dianggapnya sebagai pecundang dapat melawan balik.Sekarang, Owen tidak hanya menghancurkan kejutan yang telah dia persiapkan untuk Theresa dengan hati-hati, te
Senyuman bangga di wajah Darius seketika membeku. Dia seolah-olah telah disiram seember air dingin sehingga sedikit harapan yang muncul dalam hatinya barusan langsung padam dalam sekejap."Oke, mari kita mulai acaranya."Seiring terdengarnya suara perintah Theresa, sekelompok orang kembali duduk ke tempat duduk masing-masing. Suasana dalam acara itu seketika menjadi hidup kembali.Hari ini adalah hari ulang tahun Theresa. Melihat suasana yang meriah, ada banyak eksekutif dan karyawan yang berinisiatif untuk bersulang dengannya. Kemudian, mereka memberi selamat untuk meninggalkan kesan yang baik kepada Theresa.Awalnya, Theresa ingin menggunakan teh untuk menggantikan anggur, tetapi dia yang sedang merasa sangat bahagia tidak bisa menolak bujukan dari orang-orang. Jadi, Theresa pun mencicipi sedikit anggur dan meminumnya.Namun, orang yang bersulang terlalu banyak. Meskipun itu hanya anggur dengan kadar alkohol rendah, ronah merah tampak mulai muncul di wajah cantik Theresa. Dia pun ter
Owen memapah Theresa kembali ke kamarnya. Ini pertama kalinya dia memasuki kamar tidur Theresa. Gaya dekorasi di dalamnya sangat santai dan nyaman. Di atas tempat tidur dan lemari, ada banyak boneka mewah yang lucu.Kamarnya tampak sangat bersih dan rapi, bahkan udaranya juga menyebarkan aroma yang harum dan menyegarkan.Owen meletakkan Theresa di atas tempat tidur dengan hati-hati.Alkohol anggur merah tidak kecil. Barusan, mereka terkena angina malam sepanjang perjalanan pulang. Theresa terlihat mulai pusing dan sedikit mabuk.Saat ini, kedua pipinya sangat memerah dan kedua matanya tampak linglung. Dia sepenuhnya berbeda dengan tampilannya yang dingin seperti biasa. Ketika dilihat, wajahnya tampak menawan dan memesona yang tidak bisa dilukiskan.Cantik sekali! Kecantikan Theresa saat sedang mabuk bahkan lebih menggoda!Hati Owen seketika menjadi gugup dan kedua matanya menatap wajah cantik Theresa yang sangat menawan itu. Dia bahkan menjadi sedikit tertegun untuk sementara waktu."
Owen menampar dirinya dengan keras. Dia memang sangat ingin memberanikan diri dan tidak mau tunduk kepada takdir, tetapi dia juga ingin mengejar Theresa dengan bermartabat dan memenangkan hati Theresa.Akan tetapi, jika melakukan hal yang keterlaluan saat Theresa dalam keadaan mabuk sekarang, itu artinya dia tidak menghargai dan akan menyinggung Theresa!Setelah semua itu terjadi dan Theresa kembali sadar, Owen mungkin akan kehilangan Theresa selamanya.Ini adalah hal yang tidak bisa diterima oleh Owen!"Theresa, maaf." Owen merasa sangat bersalah dan hendak menarik kembali tangannya.Akan tetapi, kedua tangan Theresa memeluk lengan Owen dengan erat dan tidak bersedia melepaskannya."Owen, jangan pergi. Aku sangat bahagia hari ini. Temani aku sebentar lagi, oke?" Mata indah Theresa menatap Owen dengan pandangan yang buram.Mungkin karena terlalu kesepian selama beberapa tahun ini ataupun karena terlalu bahagia hari ini, saat ini Theresa masih tenggelam dalam suasana acara perjamuan itu
Theresa menggeleng.“Emm, oke. Kalau gitu, aku pergi dulu.”Owen juga hanya sekadar bertanya. Selesai berbicara, dia pun segera melarikan diri. Setelah meninggalkan vila, Owen pergi ke puncak gunung di belakang vila.Sejak mendirikan Formasi Pengumpul Energi, dia hanya cukup berkultivasi selama tiga jam setiap harinya. Akhir-akhir ini, dia akan selalu tidur di malam hari, lalu bangun setiap jam 4-5 subuh untuk berkultivasi di gunung belakang vila. Dengan begitu, waktu tidur dan waktu kultivasi juga tidak akan saling mengganggu.Setelah sampai di sekitar inti formasi, Owen berlutut dan mengeluarkan token giok untuk mengaktifkan formasi. Setelah berkultivasi sekitar satu jam lebih, energi spiritual di sekitar formasi tiba-tiba bertambah aktif. Mereka berkumpul dan membentuk pusaran angin yang tidak berhenti masuk ke tubuh Owen.Setelah beberapa saat kemudian, badan Owen pun bergetar. Kemudian, dia membuka matanya dan ada cahaya terang yang melintas di matanya.“Akhirnya menerobos juga!”
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero