"Ternyata ini adalah alkimia kuno! Wawasanku benar-benar bertambah banyak hari ini," kata Indra sambil tertawa. Dia juga terkesan dengan kemampuan Owen.Begitu pula dengan Heri dan Yura. Hari ini adalah pertama kalinya mereka menyaksikan alkimia yang misterius, wajar jika mereka sangat terkejut."Pujian kalian terlalu berlebihan. Ini hanya keterampilan kecil, nggak pantas dipuji," kata Owen dengan wajah yang merah. Pujian seperti ini membuatnya agak malu.Seperti dugaan semua orang, dia barusan bukan merebus obat, tetapi melakukan teknik alkimia. Jika dibandingkan dengan obat rebus biasa, efek alkimia memang jauh lebih baik dan khasiat dari bahan obat dapat diekstrak dengan lebih baik.Namun, ini adalah alkimia pertamanya. Lantaran tidak memiliki cukup pengalaman dan kontrol api yang tidak terlalu baik, Owen tidak sengaja meledakkan panci. Untung saja pil-pil ini telah terbentuk sehingga bahan-bahan obat yang berharga itu tidak terbuang sia-sia. Jika tidak, Owen akan menjadi sangat mal
"Yura, cepat suruh pelayan untuk siapkan makan malam. Owen, hari sudah larut, bagaimana kalau kamu tinggal untuk makan malam bersama?" tanya Indra sambil tersenyum."Ya, baiklah. Kalau begitu, sudah merepotkan Kakek.""Pak Ashton, bagaimana kalau kamu juga ikut makan malam di sini?" tanya Indra yang sekalian mengajak Ashton."Nggak lagi, aku masih ada urusan. Aku pergi dulu. Pak Indra, Tuan Owen, sampai jumpa lagi lain waktu." Ashton menangkupkan tangannya dan berpamitan. Kemudian, dia dan asistennya pun pergi lebih dulu.Setelah sosok Ashton sudah makin menjauh, Heri seolah-olah teringat sesuatu. Dia bergegas menyatakan pendapatnya dan berkata, "Kakek, aku punya satu ide untuk urusan Tuan Owen ini.""Ide apa?" tanya Indra dengan kebingungan."Keluarga Suwanto melakukan bisnis bahan obat, sementara Tuan Owen memiliki keterampilan medis yang begitu luar biasa. Kalau kita bisa bekerja sama dalam ruang lingkup pengobatan, ini pasti akan menjadi proyek yang bagus untuk keluarga kita dan Tu
Bagaimanapun juga, dia bukan siapa-siapanya Theresa. Jika dia mendadak memberikan sebuah kalung semahal ini untuk Theresa, Owen khawatir itu akan menyinggung Theresa.Sesuai pemahaman Owen kepada Theresa, Theresa pasti tidak akan sembarangan menerima hadiah dari lawan jenis.Jika dia memberikan kalung itu dan membuat Theresa salah paham bahwa dia memiliki niat buruk, kelak mereka mungkin saja tidak akan bisa berteman lagi. Tentu saja, ini bukan hal yang diinginkan Owen.Akan tetapi, dia sudah mendapatkan kalung itu. Jika tidak memberikannya kepada Theresa, Owen juga merasa tidak rela."Owen, kenapa kamu terus menatap lantai sambil melamun? Oh, ya, kamu sudah makan belum? Kalau belum, aku akan menyuruh Bibi Tanti untuk memasak makanan baru untukmu." Suara Theresa terdengar sangat nyaring sehingga membuat Owen tersadar dari lamunannya."Oh, nggak perlu lagi. Aku sudah makan di luar. Theresa, ini sudah larut, aku pergi mandi dan istirahat dulu, ya," ujar Owen sambil tersenyum dengan cangg
Angelina berterima kasih kepada Owen dengan tulus dan wajahnya tampak merona.Semalam setelah dia pulang, Angelina mengonsumsi obat sesuai dengan resep yang diberikan Owen. Malam itu, menstruasinya langsung berhenti dan tubuhnya merasakan rasa rileks yang belum pernah ada sebelumnya.Hal ini membuatnya menjadi makin kagum dengan keterampilan medis Owen."Oh, begitu. Pantas saja suasana hatimu sebaik ini hari ini." Owen segera mengerti dan langsung tertawa.Di ruang wakil presiden direktur, Darius menelepon dan memanggil Reynold untuk datang ke ruangannya."Pak Reynold, kemarin kamu menyuruhku menyelidiki tentang latar belakang Owen, aku sudah memeriksanya," ujar Darius dengan ekspresi yang aneh.Kemudian, Reynold pun menjawab dengan ekspresi bahagia, "Pak Darius, bagaimana hasilnya? Apa latar belakangnya?""Latar belakang? Dia sama sekali nggak punya apa pun! Darius akhirnya tidak tahan untuk tertawa terbahak-bahak."Kenapa? Apa mungkin dia sangat sederhana dan nggak punya latar belaka
“Angelina pasti bakal tinggalin dia kalau tahu dia begitu nggak berguna!”Reynold langsung bersemangat. Akhirnya, seulas senyum pun menghiasi wajahnya. Kesuraman dalam hatinya juga sudah sirna.Setelah pulang kerja, Theresa memberi tahu beberapa eksekutif perusahaan dan karyawan-karyawan dari departemen terkait untuk menghadiri sebuah pesta perayaan.Kali ini, Grup Ratu Kosmetik sudah berhasil mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya. Owen adalah orang paling berjasa, diikuti dengan Angelina. Selain mereka berdua, jasa anggota departemen perencanaan juga tidak bisa dipungkiri. Beberapa hari yang lalu, mereka sudah lembur untuk merencanakan proposal kerja sama ini.Sekarang, Grup Ratu Kosmetik dan Grup Wijaya sudah resmi bekerja sama. Tujuan Theresa mengadakan pesta ini adalah untuk memberi penghargaan kepada Owen, Angelina, dan orang-orang dari departemen perencanaan....Resor Myriad adalah sebuah clubhouse kelas atas dan sangat terkenal di Jenggala. Selain menggabungkan p
“Tapi dengan kondisi yang begitu sulit dan tanpa koneksi apa pun, kamu sudah berhasil dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya. Kayaknya kamu sangat berbakat dan punya keterampilan yang luar biasa!” ujar Darius dengan ekspresi kagum.“Nggak kok, cuma beruntung saja ...,” jawab Owen sambil tersenyum canggung. Dia merasa sedikit bingung kenapa Darius tahu bahwa dia adalah seorang yatim piatu. Lagi pula, ucapan Darius terdengar aneh dan seperti sedang menyiratkan sesuatu. Namun, Owen juga tidak tahu bagaimana harus mendeskripsikannya.“Ternyata Owen itu yatim piatu, ya!”“Aku nggak nyangka dia punya kehidupan yang begitu tragis!”“Benar, aku simpati banget sama dia ....”Beberapa eksekutif yang ada di sekitar mereka juga langsung heboh. Pandangan mereka terhadap Owen sudah berubah. Ada yang mengasihani Owen, tetapi ada juga yang mendiskriminasi dan memandang rendah Owen.“Yang lalu biarlah berlalu, nggak ada yang perlu disedihkan,” ucap Owen dengan tenang.Dia sudah terbiasa mengh
“Darius, Reynold, sudah cukup!”Theresa memukul meja, lalu memelototi Darius dan Reynold. Dia tahu mengenai latar belakang Owen, tetapi dia tidak menyangka Darius dan Reynold akan menguak luka Owen di depan umum dan mempermalukannya. Tindakan ini benar-benar keterlaluan.“Bu Theresa, jangan marah dong. Aku dan Pak Darius cuma bercanda dengan Pak Owen,” ucap Reynold sambil tersenyum. Dia merasa sangat bangga karena akhirnya bisa melampiaskan kekesalannya.“Benar, Bu Theresa. Aku dan Pak Reynold nggak punya maksud jahat kok. Lagian, Pak Owen sendiri sudah bilang kalau semuanya cuma masa lalu. Kalau dia bisa begitu berlapang dada, dia nggak akan keberatan sama lelucon kami. Pak Owen, benar, ‘kan?” tanya Darius sambil tersenyum pada Owen.“Lelucon ini sama sekali nggak lucu ...,” jawab Owen sambil memaksakan seulas senyum. Dia diam-diam merasa terkejut dan mulai menjadi sangat waspada terhadap Darius.Hanya beberapa patah kata Darius sudah bisa membuatnya marah. Darius memang terlihat bers
“Oh, makasih atas niatnya, Pak Darius ...,” ujar Theresa dengan terharu. Ada sebuah perasaan hangat yang merayap ke dalam hatinya.Hubungan Theresa dengan ayah dan ibu tirinya kurang bagus. Sejak tinggal sendiri selama dua tahun ini, dia sudah tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Kadang-kadang, kakek dan tantenya juga mengingat ulang tahunnya dan akan menelepon untuk mengucapkan selamat padanya atau memberikan hadiah.Selain itu, dia melewati ulang tahunnya dalam dua tahun terakhir sendirian dan selalu merasa kesepian. Dia tidak menyangka Darius mengetahui hari ulang tahunnya dan juga menyiapkan kejutan ini. Dia sangat tersentuh akan ketulusan Darius ini.“Ternyata hari ini hari ulang tahun Bu Theresa, ya ....”“Bu Theresa, selamat ulang tahun!”Beberapa eksekutif yang semeja dengan mereka langsung tersadar dan buru-buru menyelamati Theresa. Situasinya menjadi sangat hangat dan spektakuler.“Makasih, semuanya ....”Theresa tersenyum sambil meneteskan air mata. Perayaan ulang tahunnya