Sekarang, kalung itu telah jadi dan Pak Indra menelepon untuk menanyakan alamat rumah Owen. Dia berencana mengutus orang untuk mengantarkan kalung tersebut kepada Owen.Owen melihat bahwa saat ini sudah hampir jam pulang kerja dan dia tidak ingin merepotkan Pak Indra. Kemudian, dia berkata kepada Pak Indra bahwa dia sendiri yang akan pergi mengambilnya ketika pulang kerja nanti. Owen berbuat demikian karena ingin berterima kasih kepada Pak Indra secara langsung.Keluarga Suwanto adalah salah satu dari empat keluarga besar di Jenggala, juga merupakan keluarga yang paling sederhana di antara empat keluarga besar.Kediaman Keluarga Suwanto bergaya rumah bangsawan dan terletak di kaki gunung yang hijau subur. Pemandangan di sekitarnya sangat indah dan terlihat seperti surga. Area ini merupakan tempat yang sangat baik untuk hidup jauh dari hiruk-pikuk kota dan memulihkan diri.Di dalam halaman, Indra sedang duduk di tengah taman sambil bermain catur go. Orang yang ikut bermain bersamanya ad
Namun, proses mengukir liontin sangat rumit sehingga butuh waktu cukup lama. Jadi, Pak Jonathan baru berhasil menyelesaikan mahakaryanya siang ini."Kek, Pak Jonathan adalah ahli ukir batu giok terkenal di Jenggala. Dengar-dengar dia sudah nggak menggunakan pisaunya selama hampir 10 tahun. Kalau bukan karena memiliki persahabatan dengan Kakek, dia mungkin nggak akan mengeluarkan pisaunya!" kata Heri sambil tersenyum."Benar. Demi membuatnya turun tangan kali ini, aku berbicara omong kosong sampai mulutku kering. Untung dia menyetujui permintaanku," kata Kakek Indra sambil tersenyum."Kek, dua liontin dari kalung ini dibuat dari bagian tengah dua giok imperial dan merupakan bagian yang paling penting. Ini sangat berharga. Selain itu, ini adalah mahakarya Pak Jonathan yang sangat luar biasa setelah 10 tahun berhenti menggunakan pisaunya. Maknanya sangat luar biasa! Apa Kakek benar-benar ingin memberikan sesuatu yang begitu berharga ke orang lain secara cuma-cuma?" celetuk Yura dengan eks
"Aku sudah berjanji kepada Owen sebelumnya, gimana mungkin aku mengingkarinya? Selain itu, aku adalah kepala keluarga dari Keluarga Suwanto. Kalau aku nggak bisa menepati janjiku, bukankah kelak Keluarga Suwanto akan ditertawakan orang-orang?" ujar Indra dengan ekspresi serius dan sikap yang sangat tegas.Melihat kasih sayangnya kepada cucu perempuannya, dia pasti tidak akan mengecewakan cucunya jika itu adalah masalah yang lain. Akan tetapi, masalah ini berhubungan dengan reputasi keluarga dan dia tidak bisa menjadikan reputasi keluarga sebagai candaan."Tapi …." Yura masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Indra sudah lebih dulu menyela ucapannya."Nggak ada tapi. Kalau kamu mau, pilih salah satu. Kalau nggak mau, aku akan langsung memberikan kedua kalung itu kepada Owen agar nggak memisahkan kalung Bintang Samudra Kembar itu," ujar Indra sambil tersenyum tipis."Aku mau, tentu saja mau. Yang penting ada satu daripada nggak ada sama sekali." Akhirnya, Yura hanya bisa berkompromi denga
Indra tersenyum tanpa menunjukkan sikap yang jelas.Keluarga Suwanto adalah salah satu dari empat keluarga besar di Jenggala yang memiliki kekuasaan luar biasa. Jadi, dia sama sekali tidak mungkin memerlukan bantuan Owen untuk melakukan sesuatu.Ditambah lagi, sekalipun dia benar-benar bertemu masalah, jika bahkan Keluarga Suwanto sendiri juga tidak dapat menyelesaikannya, orang biasa seperti Owen lebih tidak mungkin mampu berkontribusi apa pun."Owen, sekarang sudah waktunya untuk makan malam. Kamu bisa tinggal untuk makan malam bersama kami," ujar Fidalia sambil tersenyum."Nggak lagi, aku nggak mengganggu kalian lagi." Owen segera berpamitan. Tepat saat dia hendak pergi, matanya tiba-tiba melihat ke arah wajah Fidalia. Dia samar-samar melihat ada segumpal energi hitam yang buram muncul di dahi Fidalia.Energi hitam ini muncul samar-samar. Jika bukan karena keterampilan medisnya yang luar biasa, mungkin akan sangat sulit untuk dideteksi."Owen, ada apa?"Saat melihat tampang Owen yan
Owen merasa sangat frustrasi. Akan tetapi, mengingat dirinya telah berutang budi kepada keluarga Indra, pada akhirnya dia tetap merekomendasikan Ashton kepada mereka.Setelah itu, dia menangkupkan kedua tangannya dan berpamitan. Owen pun berbalik dan pergi sambil membawa kalung itu."Dasar bocah yang nggak tahu diri! Benar-benar menjengkelkan!" Saat menatap punggung Owen yang perlahan menjauh, Indra langsung memukul meja sambil memelototkan matanya saking emosi. Sedikit kesan baik kepada Owen yang ada dalam hatinya juga seketika kandas."Indra, jangan marah. Mungkin Owen hanya berniat baik dan nggak ada niat buruk apa pun," hibur Fidalia sambil tersenyum."Niat baik apanya? Dia jelas-jelas ada niat yang lain! Kalau aku lihat, dia mengira Nenek lumpuh pasti karena melihat Nenek duduk di kursi roda, makanya dia berbicara seperti itu untuk mendapat kesan baik semua orang. Dia mau menggunakan kesempatan ini untuk menjilat Keluarga Suwanto. Hanya saja, dia nggak menyangka kalau Nenek sebena
“Pak Ashton, jangan salah paham. Kami nggak cari dokter lain. Hanya saja, tadi ada seorang anak bernama Owen yang nggak tahu diri dan sembarangan bicara,” jelas Indra dengan buru-buru.“Apa? Owen?” tanya Ashton. Dia langsung tersentak dan berdiri.“Benar, Pak Ashton. Kamu kenapa?”Indra dan beberapa orang lainnya menatap Ashton dengan terkejut. Mereka tidak mengerti kenapa Ashton bereaksi seperti ini.“Pak Indra, kamu boleh jelasin dengan lebih saksama? Orang yang namanya Owen ini umur berapa, rupanya gimana ....” Ashton pun menjadi tegang. Dia mau tahu apakah orang yang dimaksud Indra itu sama dengan Owen yang dikenalnya.“Umurnya sekitar 25-26 tahun, perawakannya tinggi dan kurus ....” Indra mendeskripsikan sekilas penampilan Owen.“Benar-benar dia!” seru Ashton. Dia langsung tercengang dan kehilangan kata-kata.“Pak Ashton, kamu ... kenal sama dia?” tanya Indra.“Kenal! Tuan Owen adalah seorang ahli pengobatan tradisional yang sangat luar biasa. Keterampilan medisnya sangat tinggi,
“Kamu boleh minta tolong padanya untuk mencoba,” ucap Ashton.“Benar! Kenapa aku melupakan Owen! Dia bilang dia punya keyakinan 60-70% untuk menyembuhkan istriku. Dia pasti bisa melakukannya!” ujar Indra dengan gembira.Dia buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Owen. Namun, dia tiba-tiba teringat akan dirinya yang mengusir Owen tadi. Senyum di wajahnya langsung membeku.Yura langsung menyadari kecanggungan Indra. Dia pun berkata, “Kakek, Owen baru pergi. Aku rasa dia masih belum pergi jauh. Aku bakal langsung mengejarnya sekarang juga dan menyuruhnya kembali untuk mengobati Nenek!”“Ingat, kamu harus bersikap tulus. Walau harus memohon, kamu harus mengundangnya kembali ...,” pesan Indra. Dia merasa menyuruh Yura pergi menyusul Owen jauh lebih baik daripada dirinya yang langsung menelepon Owen.“Aku tahu ....”Sebelum Indra selesai berbicara, Yura sudah melesat keluar untuk mengejar Owen.Di luar kediaman Keluarga Suwanto.Owen sudah sampai di tempat di mana dia memarkirkan s
Owen berkata dengan tulus.Ketika berada di kediaman Keluarga Lestari waktu itu, Owen sudah melihat sendiri keterampilan medis Ashton. Pencapaian Ashton dalam pengobatan tradisional sangat tinggi dan tak tertandingi.Meskipun teknik akupunktur Owen sedikit lebih hebat dari Ashton, dia hanyalah orang awam yang tidak dapat menandingi Ashton dalam segi pengalaman dan wawasan ilmu kedokteran. Lebih baik Keluarga Suwanto mengundang Ashton untuk turun tangan daripada dirinya.“Kamu ....”Yura sudah benar-benar murka. Jika Ashton begitu hebat, dia sudah tidak perlu mencari Owen saat ini. Namun, Owen malah menggunakan Ashton sebagai alasan untuk menolaknya. Yura merasa Owen memang sengaja mengejeknya. Dia yang sudah terbiasa bersikap sombong mana mungkin bisa menerima sikap Owen yang seperti ini.“Hei, kamu jangan dikasih hati minta jantung, ya! Asal kamu tahu, kami menyuruhmu mengobati Nenek karena memandang tinggi kamu! Kamu seharusnya merasa terhormat! Jadi, jangan nggak tahu berterima kasi
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero
“Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K