“Wah! Dasar Owen busuk! Apa kamu berniat buruk terhadap Maggie? Kalau nggak, kenapa kamu bukannya minta anggota Keluarga Lisano lainnya, tapi malah menipu Maggie untuk bergabung dengan Grup Ratu Kosmetik?” tanya Renata.Setelah mengetahui bahwa Maggie adalah wanita yang sangat cantik, Renata merasa Owen pasti tertarik pada Maggie. Maka dari itu, Owen baru membiarkan Maggie bergabung dengan Grup Ratu Kosmetik.“Aku sudah bilang dengan jelas, kali ini, Maggie sendiri yang meminta untuk bergabung dengan Grup Ratu Kosmetik! Aku nggak menipu atau memikatnya!” jawab Owen dengan jengkel.“Maggie? Kok panggilannya jadi begitu akrab? Masih berani bilang kamu nggak tertarik padanya? Memangnya kamu bisa menipuku!” seru Renata sambil menunjuk ke arah Owen.“Aku ....” Owen merasa sangat kesal pada Renata. Demi mencegah Renata lanjut membuat onar, dia buru-buru mengubah topik pembicaraan dengan berkata, “Kak Rosa, sebenarnya, aku rasa Morgan lumayan tertarik padamu. Mungkin kamu bisa mempertimbangka
“Kak Rosa, aku rasa apa yang dibilang Owen itu masuk akal. Tuan Morgan seharusnya memang menyukaimu. Nggak ada salahnya kamu mencoba untuk menerimanya,” ujar Theresa untuk menengahi.“Kenapa? Apa kamu mau membela Owen? Kalau memang seperti yang kamu bilang, bukannya Ricardo juga sangat menyukaimu dan sudah mengejarmu cukup lama? Kenapa kamu nggak coba menerimanya?” tanya Rosa dengan agak kesal.“Orang yang kusukai itu Owen, bukan Ricardo. Tentu saja aku nggak bakal menerimanya!” jawab Theresa sambil menjulingkan matanya.“Aku juga sama! Kamu sendiri juga nggak mau begitu. Jadi, jangan paksa aku dong!” ujar Rosa dengan tegas.“Kamu juga sama? Kenapa? Apa kamu juga menyukai Owen?” tanya Renata dan Yura dengan terkejut.“Cih! Si ... siapa yang suka sama Owen?” Rosa langsung malu, lalu buru-buru menjelaskan, “Maksudku, aku nggak suka ataupun tertarik sama Tuan Morgan. Kenapa aku harus pertimbangkan untuk menerimanya? Intinya, kalian nggak usah habiskan energi untuk membujukku lagi!”“Oh, g
Setelah berkultivasi selama 3-4 jam, Owen pun membuka matanya. Saat melihat Theresa dan ketiga wanita lainnya masih sedang berkultivasi, dia tiba-tiba teringat tentang Gelang Darah Kematian. Oleh karena itu, dia pun mengeluarkan gelang itu dan mulai mempelajarinya.Mengaktifkan Gelang Darah Kematian adalah hal yang mudah, yaitu dengan menggunakan energi spiritual atau energi sejati. Namun, mengisi gelang ini agak rumit. Setelah mengutak-atik sejenak, Owen masih belum menemukan caranya. Kemudian, Owen pun mencari informasinya dari warisan leluhur Guswadi. Ditambah dengan pemahamannya sendiri mengenai ilmu bela diri, Owen segera mengetahui jelas situasi gelang itu.Ternyata, cara mengisi Gelang Darah Kematian kurang lebih sama dengan teknik mengukir ranah pedang yang diajarkan Wulio, yaitu dengan mengalirkan energi sejati atau energi spiritual ke dalamnya. Tindakan ini juga akan mengonsumsi esensi sejati. Namun, meskipun caranya sama, keduanya memiliki perbedaan yang sangat besar.Rana
‘Gimana ini? Apa Gelang Darah Kematian ini memang nggak bisa digunakan?’ gumam Owen dalam hati. Ekspresinya sudah bertambah suram.Meskipun perihal mengisi Gelang Darah Kematian sangat menyulitkan, senjata ini tetap lumayan kuat karena bisa mengeluarkan serangan berkekuatan Alam Tigana. Ahli di bawah Alam Tigana tidak akan mungkin bisa melawannya.Dengan basis kultivasi Owen yang masih rendah, Gelang Darah Kematian adalah sebuah senjata magis yang bisa melindungi dirinya. Masalahnya, bagaimana Owen dapat mengisi gelang ini dalam waktu singkat?‘Oh iya! Bukannya aku punya Mutiara Spiritual Sejati!’ Tepat pada saat ini, Owen melihat ke arah Mutiara Spiritual Sejati yang sedang membantu kultivasi Theresa dan yang lain. Kemudian, dia pun memiliki ide baru.Sebelumnya, Owen pernah mengukir ranah pedang untuk keempat wanita itu dengan menggunakan bantuan dari Mutiara Spiritual Sejati. Dengan begitu, esensi sejati Owen yang terkonsumsi berkurang banyak. Sekarang, dia juga bisa menggunakan met
Tepat pada saat Owen merasa gembira, Theresa dan yang lain merasakan pergerakan aneh dari arah Owen. Kemudian, mereka pun menghentikan kultivasi mereka dan membuka mata masing-masing.“Owen, kamu lagi ngapain?” tanya Theresa dengan heran.“Aku ....” Owen hendak menjawab, tetapi sudah terlebih dahulu disela oleh Yura.“Owen, gelang warna merah yang kamu pegang itu apa? Kok warnanya mencolok banget?” tanya Yura sambil menunjuk ke arah Gelang Darah Kematian yang dipegang Owen.“Benar! Warnanya terkesan agak mengerikan,” tambah Theresa dan yang lain.“Umm ....” Owen pun tertegun. Setelah mendengar ucapan Yura dan yang lain, Owen tiba-tiba teringat sebuah hal penting. Berhubung Gelang Darah Kematian ini berwarna merah mencolok, gelang ini sudah menjadi ciri khas Cale. Para praktisi seni bela diri di Tonham Selatan biasanya bisa langsung mengenali Gelang Darah Kematian milik Cale ini.Jika Owen menggunakan Gelang Darah Kematian ini untuk melawan musuh, orang lain pasti bisa dengan mudah men
“Tuan Logan, untuk apa kamu datang ke rumah kami?” tanya Adrian langsung ke intinya.“Pak Adrian, sejujurnya, aku datang kemari karena masih ingin melamar Nona Theresa. Buah wulitar ini akan kuberikan pada Keluarga Senjaya sebagai hadiah lamaran. Aku harap kamu bisa menyetujui lamaranku ini,” ujar Logan sambil meletakkan kotak berisi buah wulitar itu di hadapan Adrian.Sebelumnya, Theresa dan Elliot pernah pergi ke kediaman Keluarga Morton untuk meminta buah wulitar. Logan pun mengira Keluarga Senjaya sangat membutuhkan buah wulitar. Oleh karena itu, dia hendak menghadiahkan buah wulitar ini agar bisa membujuk Adrian untuk menyetujui lamarannya.“Ini .... Tuan Logan, kamu juga sudah menyaksikan sendiri semuanya. Orang yang disukai Theresa itu Owen. Nggak peduli bagaimanapun aku membujuknya, dia tetap nggak mau dengar nasihatku. Menurutku, sebaiknya kita lupakan saja soal masalah ini!” jawab Adrian setelah ragu sejenak.Berhubung Owen menjalin hubungan dengan beberapa wanita sekaligus,
“Ayah, orang yang Theresa sukai itu Owen. Selain itu, Owen juga sudah banyak membantu keluarga kita. Kita nggak boleh melakukan hal yang begitu nggak tahu berterima kasih!” bujuk Elliot dengan terburu-buru.Saat hendak berjalan masuk ke ruang tamu, Elliot sudah mendengar percakapan di antara Logan dan Adrian. Dia tahu jelas bahwa untuk saat ini, Keluarga Senjaya memang bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan mendukung Ketua Mafia Tonham Selatan. Jadi, dia khawatir Adrian akan menerima lamaran Logan demi keuntungan keluarga.“Emm, yang kamu bilang benar. Kita nggak boleh melakukan hal yang begitu nggak tahu berterima kasih,” ucap Adrian setelah ragu sejenak. Dia pun kembali tenang.Masalah perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Jika Theresa bersedia meninggalkan Owen karena Owen menjalin hubungan dengan beberapa wanita sekaligus, Adrian tentu saja akan merasa sangat senang. Masalahnya, Theresa dan Owen saling menyukai. Selain itu, Owen juga berjasa besar bagi Keluarga Senjay
“Begini. Ketua Mafia Tonham Selatan mau mendukung keluarga kalian untuk mendapatkan otoritas tertinggi keluarga,” jelas Logan secara singkat.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Logan, Ezra, Yahya, dan Michael langsung tercengang.“Tuan Logan, apa yang kamu bilang itu serius? Ketua Mafia Tonham Selatan benar-benar mau mendukung keluarga kami untuk mendapatkan otoritas tertinggi Keluarga Senjaya?” tanya Ezra dengan tidak percaya.Keluarga Senjaya hanyalah sebuah keluarga seni bela diri kuno biasa. Kekuatan dan latar belakang mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan tokoh terkemuka seperti Ketua Mafia Tonham Selatan. Mereka bertiga benar-benar tidak mengerti kenapa Ketua Mafia Tonham Selatan ingin mendukung mereka untuk mendapatkan otoritas tertinggi Keluarga Senjaya tanpa sebab.“Tentu saja!” jawab Logan sambil mengangguk.“Tapi ... kenapa?” tanya Ezra dengan heran.“Simpel saja. Ketua Mafia Tonham Selatan ingin mendapatkan perusahaan cabang Grup Ora. Asalkan kalian bersedia menduku