‘Gimana ini? Apa Gelang Darah Kematian ini memang nggak bisa digunakan?’ gumam Owen dalam hati. Ekspresinya sudah bertambah suram.Meskipun perihal mengisi Gelang Darah Kematian sangat menyulitkan, senjata ini tetap lumayan kuat karena bisa mengeluarkan serangan berkekuatan Alam Tigana. Ahli di bawah Alam Tigana tidak akan mungkin bisa melawannya.Dengan basis kultivasi Owen yang masih rendah, Gelang Darah Kematian adalah sebuah senjata magis yang bisa melindungi dirinya. Masalahnya, bagaimana Owen dapat mengisi gelang ini dalam waktu singkat?‘Oh iya! Bukannya aku punya Mutiara Spiritual Sejati!’ Tepat pada saat ini, Owen melihat ke arah Mutiara Spiritual Sejati yang sedang membantu kultivasi Theresa dan yang lain. Kemudian, dia pun memiliki ide baru.Sebelumnya, Owen pernah mengukir ranah pedang untuk keempat wanita itu dengan menggunakan bantuan dari Mutiara Spiritual Sejati. Dengan begitu, esensi sejati Owen yang terkonsumsi berkurang banyak. Sekarang, dia juga bisa menggunakan met
Tepat pada saat Owen merasa gembira, Theresa dan yang lain merasakan pergerakan aneh dari arah Owen. Kemudian, mereka pun menghentikan kultivasi mereka dan membuka mata masing-masing.“Owen, kamu lagi ngapain?” tanya Theresa dengan heran.“Aku ....” Owen hendak menjawab, tetapi sudah terlebih dahulu disela oleh Yura.“Owen, gelang warna merah yang kamu pegang itu apa? Kok warnanya mencolok banget?” tanya Yura sambil menunjuk ke arah Gelang Darah Kematian yang dipegang Owen.“Benar! Warnanya terkesan agak mengerikan,” tambah Theresa dan yang lain.“Umm ....” Owen pun tertegun. Setelah mendengar ucapan Yura dan yang lain, Owen tiba-tiba teringat sebuah hal penting. Berhubung Gelang Darah Kematian ini berwarna merah mencolok, gelang ini sudah menjadi ciri khas Cale. Para praktisi seni bela diri di Tonham Selatan biasanya bisa langsung mengenali Gelang Darah Kematian milik Cale ini.Jika Owen menggunakan Gelang Darah Kematian ini untuk melawan musuh, orang lain pasti bisa dengan mudah men
“Tuan Logan, untuk apa kamu datang ke rumah kami?” tanya Adrian langsung ke intinya.“Pak Adrian, sejujurnya, aku datang kemari karena masih ingin melamar Nona Theresa. Buah wulitar ini akan kuberikan pada Keluarga Senjaya sebagai hadiah lamaran. Aku harap kamu bisa menyetujui lamaranku ini,” ujar Logan sambil meletakkan kotak berisi buah wulitar itu di hadapan Adrian.Sebelumnya, Theresa dan Elliot pernah pergi ke kediaman Keluarga Morton untuk meminta buah wulitar. Logan pun mengira Keluarga Senjaya sangat membutuhkan buah wulitar. Oleh karena itu, dia hendak menghadiahkan buah wulitar ini agar bisa membujuk Adrian untuk menyetujui lamarannya.“Ini .... Tuan Logan, kamu juga sudah menyaksikan sendiri semuanya. Orang yang disukai Theresa itu Owen. Nggak peduli bagaimanapun aku membujuknya, dia tetap nggak mau dengar nasihatku. Menurutku, sebaiknya kita lupakan saja soal masalah ini!” jawab Adrian setelah ragu sejenak.Berhubung Owen menjalin hubungan dengan beberapa wanita sekaligus,
“Ayah, orang yang Theresa sukai itu Owen. Selain itu, Owen juga sudah banyak membantu keluarga kita. Kita nggak boleh melakukan hal yang begitu nggak tahu berterima kasih!” bujuk Elliot dengan terburu-buru.Saat hendak berjalan masuk ke ruang tamu, Elliot sudah mendengar percakapan di antara Logan dan Adrian. Dia tahu jelas bahwa untuk saat ini, Keluarga Senjaya memang bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan mendukung Ketua Mafia Tonham Selatan. Jadi, dia khawatir Adrian akan menerima lamaran Logan demi keuntungan keluarga.“Emm, yang kamu bilang benar. Kita nggak boleh melakukan hal yang begitu nggak tahu berterima kasih,” ucap Adrian setelah ragu sejenak. Dia pun kembali tenang.Masalah perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Jika Theresa bersedia meninggalkan Owen karena Owen menjalin hubungan dengan beberapa wanita sekaligus, Adrian tentu saja akan merasa sangat senang. Masalahnya, Theresa dan Owen saling menyukai. Selain itu, Owen juga berjasa besar bagi Keluarga Senjay
“Begini. Ketua Mafia Tonham Selatan mau mendukung keluarga kalian untuk mendapatkan otoritas tertinggi keluarga,” jelas Logan secara singkat.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Logan, Ezra, Yahya, dan Michael langsung tercengang.“Tuan Logan, apa yang kamu bilang itu serius? Ketua Mafia Tonham Selatan benar-benar mau mendukung keluarga kami untuk mendapatkan otoritas tertinggi Keluarga Senjaya?” tanya Ezra dengan tidak percaya.Keluarga Senjaya hanyalah sebuah keluarga seni bela diri kuno biasa. Kekuatan dan latar belakang mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan tokoh terkemuka seperti Ketua Mafia Tonham Selatan. Mereka bertiga benar-benar tidak mengerti kenapa Ketua Mafia Tonham Selatan ingin mendukung mereka untuk mendapatkan otoritas tertinggi Keluarga Senjaya tanpa sebab.“Tentu saja!” jawab Logan sambil mengangguk.“Tapi ... kenapa?” tanya Ezra dengan heran.“Simpel saja. Ketua Mafia Tonham Selatan ingin mendapatkan perusahaan cabang Grup Ora. Asalkan kalian bersedia menduku
“Pak Ezra, kalian persiapkan saja semuanya dengan baik selama dua hari ini. Kita akan bertindak tiga hari lagi! Selain itu, keluarganya Adrian sepertinya sudah menjalin sedikit hubungan dengan Keluarga Lisano. Agar bisa menghindari campur tangan Keluarga Lisano, aku hanya bisa mengutus dua ahli Keluarga Morton untuk membantu secara diam-diam. Untuk sisanya, kalian harus mengandalkan diri kalian sendiri,” pesan Logan.Setelah kejadian di acara penjualan perusahaan cabang Grup Ora, para keluarga seni bela diri kuno Tonham Selatan mengetahui bahwa Keluarga Senjaya telah menjalin sedikit hubungan dengan Keluarga Lisano. Namun, perebutan kekuasaan keluarganya Adrian dan keluarganya Ezra adalah masalah internal yang tidak bisa dicampuri orang lain.Asalkan Keluarga Morton tidak membantu keluarganya Ezra secara terang-terangan, Keluarga Lisano juga tidak bisa menggunakan alasan ini untuk ikut campur. Ini juga merupakan alasan kenapa Ketua Mafia Tonham Selatan tidak merebut perusahaan cabang G
“Eh, Maggie sudah datang ya! Sini, aku perkenalkan kamu pada yang lainnya. Dia adalah Kak Rosa. Waktu itu, kamu sudah pernah ketemu dengannya sekali di kediaman Keluarga Lisano. Yang satu ini adalah pacarku, namanya Theresa Lestari. Theresa, ini Maggie, putri Keluarga Lisano,” ujar Owen sambil tersenyum.“Pacar?” tanya Maggie dengan agak terkejut. Ekspresinya terlihat sedikit aneh. Setelah menghabiskan waktu bersama Owen akhir-akhir ini, dia tanpa sadar mulai menaruh perasaan pada Owen. Begitu mengetahui Theresa adalah pacarnya Owen, dia pun merasa agak kewalahan dan tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa.“Nona Maggie, senang berkenalan denganmu!” kata Theresa sambil tersenyum indah.“Oh .... Halo, Kak Theresa. Berhubung kamu itu pacarnya Kak Owen, kamu juga panggil aku dengan sebutan Maggie saja,” jawab Maggie setelah tersadar dari keterkejutannya. Dia segera menekan perasaan aneh yang timbul di hatinya, lalu kembali tersenyum.Meskipun menaruh perasaan terhadap Owen, perasaa
Di luar kediaman Keluarga Senjaya.Setelah tiba, dua pengawal Keluarga Senjaya pun menghentikan Theresa. Mereka berkata dengan hormat, “Nona Theresa, Pak Adrian sedang menunggumu di ruang rapat. Silakan ikuti kami.”“Oh, oke,” jawab Theresa. Namun, dia merasa agak aneh. Akhir-akhir ini, dia sudah sering datang ke kediaman Keluarga Senjaya dan cukup familier dengan keadaan di rumah ini. Jadi, dia pun merasa agak bingung kenapa Adrian sengaja mengutus dua pengawal untuk membawanya ke ruang rapat.Namun, setelah dipikir-pikir, mungkin saja dua pengawal Keluarga Senjaya ini khawatir dirinya tidak bisa menemukan lokasi ruang rapat. Oleh karena itu, Theresa juga tidak menaruhnya dalam hati dan mengikuti kedua pengawal itu.Tidak lama kemudian, Theresa segera merasa ada yang tidak beres dan menghentikan langkahnya.“Tunggu dulu! Bukannya kalian mau membawaku menemui Kakek? Ini adalah jalan menuju tempat tinggal keluarganya Kakek Ezra, bukan jalan menuju ruang rapat. Ada apa ini sebenarnya?” t