“Logan, ada apa ini sebenarnya? Bukannya tadi kamu bilang Mata Hitam pergi membunuh Owen? Kenapa dia bisa jatuh ke tangan Organisasi Dragmar?” tanya Ketua Mafia Tonham Selatan sambil menatap Logan dengan tatapan tajam.“Umm ... aku nggak tahu.” Saat merasakan aura dingin yang dipancarkan Ketua Mafia Tonham Selatan, Logan tanpa sadar langsung merinding. Dia tahu mengenai latar belakang Owen dan bisa menerima apabila Mata Hitam gagal membunuh Owen gara-gara terlalu ceroboh.Masalahnya, sebelumnya Mata Hitam keluar untuk pergi membunuh Owen. Sekarang, dia malah tiba-tiba ditangkap oleh anggota Organisasi Dragmar. Kedua hal ini sama sekali tidak berkaitan. Jadi, Logan benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya yang sudah terjadi.“Ayah, apa mungkin Owen punya hubungan dengan Organisasi Dragmar Tonham Selatan?” tanya Aaron dengan curiga.“Emm, mungkin saja,” jawab Ketua Mafia Tonham Selatan setelah merenung sejenak. Dia mulai mencurigai identitas Owen. Bagaimanapun juga, kali ini Mata Hitam
“Ayah, apa mungkin Organisasi Dragmar Tonham Selatan marah pada Keluarga Yukari gara-gara masalah Cale? Makanya, mereka sengaja memberikan sedikit peringatan kepada kita,” ujar Aaron setelah teringat sesuatu.“Cale?” Setelah berpikir sejenak, Ketua Mafia Tonham Selatan segera tersadar. Kali ini, dia sudah diam-diam bekerja sama dengan Cale dalam penyerangan Keluarga Lisano. Berhubung Organisasi Dragmar berhasil menemukan dan membunuh Cale, sudah jelas bahwa Organisasi Dragmar pasti juga mengetahui tentang kerja sama mereka.Cale adalah penjahat dari Daftar Hitam dan juga buronan Organisasi Dragmar. Berhubung Ketua Mafia Tonham Selatan berkomplot dengan Cale, itu setara dengan menyentuh batas toleransi Organisasi Dragmar. Dia menebak bahwa Organisasi Dragmar tiba-tiba menangkap Mata Hitam dan menyegel sebuah bisnis Keluarga Yukari pasti karena ingin memberi peringatan kepadanya. Selain itu, tidak ada kemungkinan lain lagi.“Benar! Pasti begitu! Sepertinya, Organisasi Dragmar Tonham Sela
Di sisi Owen.Saat Owen meninggalkan Organisasi Dragmar, waktunya sudah menjelang malam.Pada saat ini, Yura dan Renata juga sudah pulang kerja. Mereka sedang menunggu kepulangan Owen bersama dengan Theresa dan Rosa. Mereka berempat tahu bahwa pagi ini, Owen pergi ke kediaman Keluarga Lisano untuk memberikan pengobatan akupunktur kepada Maggie dan hendak mengundang Keluarga Lisano untuk berinvestasi pada Grup Ratu Kosmetik. Berhubung Owen masih belum pulang sampai sekarang, mereka pun merasa agak khawatir.Namun, sebelum mereka khawatir terlalu lama, Owen akhirnya pulang juga. Setelah memarkir mobilnya, Owen pun berjalan masuk ke ruang tamu.“Owen, kenapa kamu pulang semalam ini?” Saat melihat kemunculan Owen, Theresa dan yang lain pun segera menyambutnya.“Oh, sudah terjadi sedikit masalah di kediaman Keluarga Lisano ....” Owen pun menceritakan tentang Maggie yang diculik oleh Cale kepada keempat wanita itu.Agar Theresa dan yang lain tidak khawatir, Owen hanya menceritakan bahwa dia
“Wah! Dasar Owen busuk! Apa kamu berniat buruk terhadap Maggie? Kalau nggak, kenapa kamu bukannya minta anggota Keluarga Lisano lainnya, tapi malah menipu Maggie untuk bergabung dengan Grup Ratu Kosmetik?” tanya Renata.Setelah mengetahui bahwa Maggie adalah wanita yang sangat cantik, Renata merasa Owen pasti tertarik pada Maggie. Maka dari itu, Owen baru membiarkan Maggie bergabung dengan Grup Ratu Kosmetik.“Aku sudah bilang dengan jelas, kali ini, Maggie sendiri yang meminta untuk bergabung dengan Grup Ratu Kosmetik! Aku nggak menipu atau memikatnya!” jawab Owen dengan jengkel.“Maggie? Kok panggilannya jadi begitu akrab? Masih berani bilang kamu nggak tertarik padanya? Memangnya kamu bisa menipuku!” seru Renata sambil menunjuk ke arah Owen.“Aku ....” Owen merasa sangat kesal pada Renata. Demi mencegah Renata lanjut membuat onar, dia buru-buru mengubah topik pembicaraan dengan berkata, “Kak Rosa, sebenarnya, aku rasa Morgan lumayan tertarik padamu. Mungkin kamu bisa mempertimbangka
“Kak Rosa, aku rasa apa yang dibilang Owen itu masuk akal. Tuan Morgan seharusnya memang menyukaimu. Nggak ada salahnya kamu mencoba untuk menerimanya,” ujar Theresa untuk menengahi.“Kenapa? Apa kamu mau membela Owen? Kalau memang seperti yang kamu bilang, bukannya Ricardo juga sangat menyukaimu dan sudah mengejarmu cukup lama? Kenapa kamu nggak coba menerimanya?” tanya Rosa dengan agak kesal.“Orang yang kusukai itu Owen, bukan Ricardo. Tentu saja aku nggak bakal menerimanya!” jawab Theresa sambil menjulingkan matanya.“Aku juga sama! Kamu sendiri juga nggak mau begitu. Jadi, jangan paksa aku dong!” ujar Rosa dengan tegas.“Kamu juga sama? Kenapa? Apa kamu juga menyukai Owen?” tanya Renata dan Yura dengan terkejut.“Cih! Si ... siapa yang suka sama Owen?” Rosa langsung malu, lalu buru-buru menjelaskan, “Maksudku, aku nggak suka ataupun tertarik sama Tuan Morgan. Kenapa aku harus pertimbangkan untuk menerimanya? Intinya, kalian nggak usah habiskan energi untuk membujukku lagi!”“Oh, g
Setelah berkultivasi selama 3-4 jam, Owen pun membuka matanya. Saat melihat Theresa dan ketiga wanita lainnya masih sedang berkultivasi, dia tiba-tiba teringat tentang Gelang Darah Kematian. Oleh karena itu, dia pun mengeluarkan gelang itu dan mulai mempelajarinya.Mengaktifkan Gelang Darah Kematian adalah hal yang mudah, yaitu dengan menggunakan energi spiritual atau energi sejati. Namun, mengisi gelang ini agak rumit. Setelah mengutak-atik sejenak, Owen masih belum menemukan caranya. Kemudian, Owen pun mencari informasinya dari warisan leluhur Guswadi. Ditambah dengan pemahamannya sendiri mengenai ilmu bela diri, Owen segera mengetahui jelas situasi gelang itu.Ternyata, cara mengisi Gelang Darah Kematian kurang lebih sama dengan teknik mengukir ranah pedang yang diajarkan Wulio, yaitu dengan mengalirkan energi sejati atau energi spiritual ke dalamnya. Tindakan ini juga akan mengonsumsi esensi sejati. Namun, meskipun caranya sama, keduanya memiliki perbedaan yang sangat besar.Rana
‘Gimana ini? Apa Gelang Darah Kematian ini memang nggak bisa digunakan?’ gumam Owen dalam hati. Ekspresinya sudah bertambah suram.Meskipun perihal mengisi Gelang Darah Kematian sangat menyulitkan, senjata ini tetap lumayan kuat karena bisa mengeluarkan serangan berkekuatan Alam Tigana. Ahli di bawah Alam Tigana tidak akan mungkin bisa melawannya.Dengan basis kultivasi Owen yang masih rendah, Gelang Darah Kematian adalah sebuah senjata magis yang bisa melindungi dirinya. Masalahnya, bagaimana Owen dapat mengisi gelang ini dalam waktu singkat?‘Oh iya! Bukannya aku punya Mutiara Spiritual Sejati!’ Tepat pada saat ini, Owen melihat ke arah Mutiara Spiritual Sejati yang sedang membantu kultivasi Theresa dan yang lain. Kemudian, dia pun memiliki ide baru.Sebelumnya, Owen pernah mengukir ranah pedang untuk keempat wanita itu dengan menggunakan bantuan dari Mutiara Spiritual Sejati. Dengan begitu, esensi sejati Owen yang terkonsumsi berkurang banyak. Sekarang, dia juga bisa menggunakan met
Tepat pada saat Owen merasa gembira, Theresa dan yang lain merasakan pergerakan aneh dari arah Owen. Kemudian, mereka pun menghentikan kultivasi mereka dan membuka mata masing-masing.“Owen, kamu lagi ngapain?” tanya Theresa dengan heran.“Aku ....” Owen hendak menjawab, tetapi sudah terlebih dahulu disela oleh Yura.“Owen, gelang warna merah yang kamu pegang itu apa? Kok warnanya mencolok banget?” tanya Yura sambil menunjuk ke arah Gelang Darah Kematian yang dipegang Owen.“Benar! Warnanya terkesan agak mengerikan,” tambah Theresa dan yang lain.“Umm ....” Owen pun tertegun. Setelah mendengar ucapan Yura dan yang lain, Owen tiba-tiba teringat sebuah hal penting. Berhubung Gelang Darah Kematian ini berwarna merah mencolok, gelang ini sudah menjadi ciri khas Cale. Para praktisi seni bela diri di Tonham Selatan biasanya bisa langsung mengenali Gelang Darah Kematian milik Cale ini.Jika Owen menggunakan Gelang Darah Kematian ini untuk melawan musuh, orang lain pasti bisa dengan mudah men