“Baik!” Setelah mendengar ucapan Ketua Mafia Tonham Selatan, Mata Hitam merasa sangat lega dan baru berani berdiri.Meskipun pernah bertarung dengan Owen di pasar gelap, Mata Hitam tidak mengetahui identitas Owen yang sebenarnya. Jadi, dia tidak tahu bahwa Owen yang ingin dihabisi Logan adalah orang yang berhasil mendapatkan Mutiara Spiritual Sejati.Jika Mata Hitam mengetahui hal ini dan melaporkannya pada Ketua Mafia Tonham Selatan, Owen pasti akan dihadapkan dengan masalah yang tidak berujung. Harus dikatakan bahwa ini semua berkat keputusan Owen untuk bekerja di balik layar. Dengan menyembunyikan identitasnya, dia baru berhasil terlepas dari semua bencana ini.Setelah itu, Logan dan Mata Hitam pun berpamitan sebelum meninggalkan kediaman Ketua Mafia Tonham Selatan.Saat ini, di ruang tamu hanya tersisa Ketua Mafia Tonham Selatan dan Aaron.“Ayah, sekarang masalah perusahaan cabang Grup Ora dan Keluarga Senjaya sudah terselesaikan. Apa kamu sudah kepikiran cara untuk menghadapi Morg
Pagi ini, Owen dan yang lainnya mulai berdiskusi tentang masalah Grup Ratu Kosmetik seusai sarapan.“Owen, sekarang situasi perusahaan cabang Grup Ora sudah stabil. Selanjutnya, kapan kamu berencana untuk mendirikan perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik?” tanya Theresa.Berhubung masalah pil obat Grup Ora sangat penting, akhir-akhir ini mereka semua mencurahkan seluruh energi mereka pada urusan perusahaan cabang Grup Ora. Sekarang, perusahaan cabang Grup Ora sudah beroperasi dengan stabil dan Owen akhirnya senggang juga.Sebagai presiden direktur Grup Ratu Kosmetik, Theresa tentu saja berharap Owen bisa segera mendirikan perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik agar perkembangan Grup Ratu Kosmetik tidak tertunda.“Hmm ... tentu saja lebih cepat, lebih bagus. Begini saja, aku akan pergi ke kediaman Keluarga Lisano dan meminta mereka untuk membantu kita mengakuisisi sebuah perusahaan kosmetik yang sesuai dengan kemauan kita,” jawab Owen setelah berpikir sejenak.“Mengakuisisi sebuah perusahaa
“Kalau ada hal bagus, tentu saja aku harus berbagi dengan Keluarga Senjaya,” jawab Owen sambil tersenyum bangga.Owen tahu jelas bahwa Adrian sangat tidak menyukai dirinya dan bahkan hendak memisahkannya dengan Theresa gara-gara masalah Yura. Namun, Adrian tetap adalah kerabat Theresa. Dia tidak mungkin bermusuhan dengan Adrian karena masalah ini. Jika bisa, dia ingin mendapatkan restu dari Adrian dengan mengandalkan usahanya sendiri.“Owen, kamu benar-benar baik banget!” kata Theresa dengan penuh haru.Meskipun tidak peduli pada pemikiran Adrian terhadap Owen, Theresa merasa sangat serbasalah karena Adrian berulang kali ingin memisahkannya dengan Owen. Jadi, akan sangat bagus apabila hubungan mereka bisa mendapatkan restu dari Adrian.“Theresa, kamu istirahat saja di rumah. Aku pergi ke kediaman Keluarga Lisano dulu,” kata Owen. Kemudian, dia pun bangkit dan hendak meninggalkan rumah.“Owen, aku dan Kak Rosa nggak punya kerjaan kok. Sebaiknya kami temani kamu pergi ke sana deh,” ujar
“Kak Owen, buat apa kamu datang kemari?” Saat melihat Owen dan Morgan yang berjalan masuk, Maggie pun buru-buru meletakkan pot penyiram bunga di tangannya dan menyambut mereka dengan bersemangat.“Oh, aku datang untuk memeriksa keadaanmu,” jawab Owen sambil tersenyum.Selain memeriksa Maggie, Owen juga berencana mengundang Keluarga Lisano untuk berinvestasi pada Grup Ratu Kosmetik. Namun, berhubung masalah itu tidak mendesak, dia akan mendiskusikannya dengan Dirga setelah memeriksa Maggie.“Emm, terima kasih,” ucap Maggie sambil tersenyum manis dan penuh haru.Beberapa hari terakhir adalah hari-hari yang paling bahagia dalam hidup Maggie. Selain merasa berterima kasih pada Owen, dia juga merasakan semacam keakraban yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata terhadap Owen.Setelah berbasa-basi sejenak, Maggie, Owen, dan Morgan berjalan masuk ke ruang tamu.Pada saat ini, Dirga telah mendapatkan kabar mengenai Owen yang datang untuk memeriksa Maggie. Dia pun segera pergi ke ruang ta
Syut! Tepat pada saat ini, sebuah sosok berwarna hitam tiba-tiba memelesat masuk dan menyerang ke arah Dirga dengan tinjunya yang berkekuatan besar.“Siapa kamu? Cari mati ya?” seru Dirga dengan tatapan yang dingin. Dia sudah mempersiapkan diri dan langsung menyambut serangan itu dengan kekuatannya yang mengerikan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, tubuh Dirga goyah sejenak dan dia tanpa sadar melangkah mundur selangkah. Sementara itu, sosok hitam tadi berguling di udara sekali sebelum mendarat di lantai dengan ringan. Jika dilihat dari hasil serangan tadi, sangat jelas bahwa kedua belah pihak memiliki kekuatan yang setara.“Semi Alam Tigana!” seru Dirga dengan terkejut.Alam Tigana adalah tingkatan setelah Alam Augana. Praktisi seni bela bela diri terhebat di Tonham Selatan adalah petarung Alam Tigana yang tak terkalahkan.Saat ini, basis kultivasi Dirga sudah melampaui tahap puncak Alam Augana dan mencapai Semi Alam Tigana. Berhubung lawannya itu mampu menahan seranga
“Sial!” Saat merasakan serangan berkekuatan besar Cale, Morgan langsung terkejut.Meskipun Morgan merupakan orang terhebat dari kalangan generasi muda Tonham Selatan, basis kultivasinya baru menerobos mencapai tahap menengah Alam Augana dan masih kalah jauh dari Cale yang sudah mencapai Semi Alam Tigana.Morgan tidak berani bertindak gegabah dan buru-buru melangkah mundur untuk menghindari serangan Cale. Apa daya, kekuatan dan kecepatannya masih kalah jauh dari Cale. Meskipun sudah mengerahkan seluruh tenaganya, dia masih tidak berhasil melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Cale.“Bernyali sekali kamu!” Dirga langsung murka dan muncul di hadapan Morgan dalam sekejap. Kemudian, dia melayangkan tapaknya yang mengandung kekuatan besar untuk menyambut serangan Cale itu.Cale tahu dirinya tidak akan bisa melukai Dirga. Dia segera mengubah arah serangannya dan memelesat ke arah Maggie yang berada tidak jauh dari sana agar bisa menangkapnya.“Ah!” seru Maggie dengan ketakutan. Berhubung
Pada saat yang sama.Setelah serangannya mengenai Owen, Cale tidak peduli lagi pada keadaan Owen dan lanjut mencengkeram ke arah Maggie.“Cale, mati sana!” Dirga merasa sangat murka dan segera menyerang ke arah punggung Cale dengan kekuatan yang besar. Dia berniat untuk mengalihkan perhatian Cale dari Maggie.Namun, Cale pada dasarnya adalah tokoh kejam. Dia sama sekali tidak melirik Dirga dan langsung menahan pundak Maggie, lalu berbalik dan hendak menggunakan Maggie sebagai tameng.“Kamu .... Dasar nggak tahu malu!” Dirga sangat terkejut dan buru-buru menyimpan kembali energi sejatinya. Namun, tindakannya yang mendadak ini tentu saja akan melukai dirinya sendiri. Selanjutnya, dia merasakan gejolak energi di dadanya, lalu sudut mulutnya mengeluarkan sedikit darah.“Ayah, Ibu, a ... aku takut banget ...,” isak Maggie dengan ketakutan.“Maggie ....” Begitu melihat putrinya jatuh ke tangan penjahat seperti Cale, Shandy pun hendak langsung menolong Maggie. Namun, Dirga malah menarik lenga
“Dirga, berhubung kamu takut mati, aku akan membunuh putrimu untuk membalaskan dendam adikku!” ucap Cale dengan nada membunuh yang kental.Kali ini, Cale menangkap Maggie karena hendak mencoba untuk mengancam Dirga. Berhubung Dirga tidak terjebak, dia juga malas berbicara omong kosong lagi dan hendak langsung membunuh Maggie untuk membalaskan dendam Cole.“Kalau kamu berani melukai putriku, aku pasti akan membuatmu mati mengenaskan!” seru Dirga dengan marah. Dia sangat ingin langsung menerjang ke arah Cale dan membunuhnya. Namun, dia tidak berani bertindak gegabah karena Maggie masih berada di tangan Cale.“Kamu akan segera tahu apa aku berani atau nggak! Setahun yang lalu, kamu dan anggota Keluarga Lisano sudah mencelakai adikku. Hari ini, aku akan membunuh putrimu agar kamu bisa merasakan penderitaan kehilangan keluarga!” ujar Cale dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia mengangkat tangannya dan hendak memukul kepala Maggie.Namun, setelah melihat paras Maggie yang cantik dan terlihat