Setelah mendengar penjelasan Aryan, seluruh anggota Keluarga Wales pun merasa sangat terkejut. Terutama Winston, dia langsung mematung di tempat. Awalnya, dia mengira pil energi sejati hanyalah sebutir pil obat tak berguna. Dia tidak menyangka bahwa pil energi sejati bisa membantu praktisi seni bela diri di tahap puncak Alam Sigana untuk menerobos mencapai Alam Mugana.Hal yang terpenting adalah, basis kultivasi Winston kebetulan berada di tahap puncak Alam Sigana. Setelah mengonsumsi pil energi sejati, dia bisa mengejar Aryan dan menjadi orang kedua dari generasi muda Loram yang menerobos mencapai Alam Mugana. Pada saat itu, para putra dari keluarga terkemuka lainnya juga akan menghormatinya. Dapat dibayangkan seberapa antusias dan gembiranya dia saat ini.“Ternyata pil energi sejati begitu hebat!” seru Alfred setelah tersadar dari keterkejutannya.Para ahli Keluarga Wales juga sama. Tadi, mereka sudah menyinggung Owen. Namun, Owen bukan hanya tidak menyalahkan mereka, tetapi juga mem
“Sudah menerobos! Basis kultivasiku benar-benar sudah menerobos!” Winston menghentikan kultivasinya, lalu bangkit dan tertawa gembira.“Baguslah!” Alfred dan para ahli Keluarga Wales juga merasa sangat gembira dan bersemangat. Setelah menyaksikan manfaat pil energi sejati, mereka merasa terkejut, tetapi juga sangat gembira.Keluarga Wales merupakan keluarga terhormat biasa di Loram. Teknik bela diri warisan yang mereka miliki hanyalah tingkat menengah kelas menengah. Oleh karena itu, tingkatan paling tinggi yang bisa mereka capai hanyalah Semi Alam Rigana. Menerobos mencapai Alam Rigana adalah hal yang sangat sulit.Jika Winston bisa memanfaatkan keberuntungan ini dan menerobos mencapai Alam Rigana kelak, dia akan memiliki kesempatan untuk menciptakan teknik bela diri tingkat menengah kelas atas. Dengan begitu, keturunan Keluarga Wales selanjutnya bisa mencapai kesuksesan yang lebih besar lagi.“Tuan Owen, terima kasih sudah membantuku mencapai Alam Mugana.” Winston berlutut di hadapan
“Pak Alfred, Pak Jamal adalah orang Keluarga Wales. Terserah kalian mau bagaimana menghukumnya,” ucap Owen sambil menatap Alfred.“Oke!” Alfred memang merasa marah pada Jamal. Jika bukan karena Jamal menyinggung Owen, Keluarga Wales juga tidak mungkin berselisih dengan Owen dan mengalami kerugian besar. Meskipun Owen tidak menyuruhnya untuk menghukum Jamal, Alfred juga tidak akan melepaskan Jamal dengan begitu saja.“Pengawal, patahkan kedua kaki dan tangannya! Habis itu, usir dia keluar!” Alfred melambaikan tangannya, lalu dua ahli Keluarga Wales segera maju dan menangkap Jamal dengan tampang garang.“Ah!” Terdengar suara teriakan kesakitan Jamal. Kedua ahli Keluarga Wales itu mematahkan kedua kaki dan tangan Jamal, lalu melemparnya keluar.Saat melihat situasi ini, Indah merasa sangat berdebar dan tidak bisa menenangkan diri untuk sesaat. Awalnya, dia mengira dirinya pasti tidak akan luput dari nasib dinodai oleh Jamal, lalu pernikahan dan kebahagiaannya akan hancur. Tak disangka, Ow
Di sebuah kamar presidensial hotel.Theresa dan Renata memapah Owen yang sudah mabuk kembali ke kamar. Berhubung waktunya sudah larut, Renata meninggalkan Theresa untuk menjaga Owen yang mabuk dan kembali ke kamarnya sendiri.Setelah membiarkan Owen berbaring di tempat tidur, Theresa menyeka wajah Owen dengan handuk basah, lalu melepaskan jaket dan sepatu Owen.“Owen, tidurlah yang nyenyak. Aku balik ke kamarku dulu, ya.” Seusai menutupi tubuh Owen dengan selimut, Theresa pun hendak pergi. Namun, sebelum dia sempat melangkah pergi, Owen tiba-tiba menarik lengannya.Theresa menoleh secara refleks dan melihat Owen sudah membuka matanya yang jernih. Saat ini, dia sama sekali tidak terlihat mabuk.“Owen, ternyata kamu nggak mabuk ya?” tanya Theresa dengan terkejut.“Tentu saja! Dengan basis kultivasiku sekarang, aku nggak bakal mabuk segampang itu,” jawab Owen sambil tersenyum tipis.“Kalau kamu nggak mabuk, buat apa kamu pura-pura mabuk?” tanya Theresa dengan bingung.“Kalau aku nggak pu
Keesokan paginya, matahari bersinar dengan terang.Di dalam kamar, Owen berbaring di atas tempat tidur, sedangkan Theresa bersandar dalam pelukannya. Mereka berdua sedang tidur dengan nyenyak.Brak, brak, brak! Tepat pada saat ini, suara ketukan pintu yang kuat membangunkan Owen dan Theresa.“Owen, kenapa kamu masih belum bangun? Sudah siang nih!” Terdengar suara Renata yang kesal dari luar pintu.“Renata .... Ngapain dia kemari? Owen, ayo cepat bangun! Jangan ketangkap basah dia!” seru Theresa dengan terkejut.Kemudian, Theresa menyingkapkan selimut secara refleks dan hendak bangkit untuk mengenakan baju. Namun, setelah melihat tubuhnya yang telanjang, dia pun menjadi malu dan buru-buru menutup tubuhnya kembali dengan selimut.“Theresa, kamu cantik banget!” puji Owen. Meskipun hanya melirik sekilas, mata Owen tetap dipenuhi dengan gelora. Dia pun memeluk Theresa dengan erat di dalam selimut.“Jangan macam-macam! Renata ada di luar, lho! Cepat bangun!” kata Theresa dengan manja. Dia me
“Jangan begitu dong! Kamu sudah pernah datang ke Loram dan lebih familiar dengan tempat-tempat di sini. Kalau kamu nggak ikut, nggak seru banget!” kata Renata dengan sedih.“Aku sudah bilang aku nggak punya waktu! Kalau kamu nggak ada hal penting lain, bisa nggak jangan menggangguku lagi?” tanya Owen dengan kesal.“Kamu ....” Renata merasa sangat marah. Kemudian, dia terpikirkan sesuatu dan berkata, “Owen, biarpun kamu sendiri nggak pengen jalan-jalan, kamu juga harus memikirkan Theresa dong! Kalian jarang-jarang dinas bersama. Memangnya kamu nggak mau menemaninya jalan-jalan? Pacar seperti apa kamu ini!”“Ini ....” Owen pun tidak bisa berkata-kata. Kemudian, dia menunduk dan melihat Theresa yang diam-diam menjulurkan kepalanya dari selimut. Sepasang mata indah itu sedang menatapnya dengan tatapan memelas.“Hmm ... oke deh!” Demi Theresa, Owen pun menyetujuinya. Dia bisa pergi ke Perusahaan Guswadi Jaya dua hari lagi.Setelah itu, Renata meninggalkan kamar Owen dan menunggu di ruang ta
“Owen, apa semua orang ini juga datang demi snow lotus itu?” tanya Theresa dengan khawatir. Dia tahu bahwa Owen sengaja mengikuti acara lelang ini demi mendapatkan snow lotus berumur di atas 500 tahun itu.Jika semua orang ini juga datang demi snow lotus, saingan Owen akan bertambah banyak. Hal itu bukanlah hal yang baik bagi Owen.“Emm, mungkin saja!” Owen mengerutkan keningnya, lalu hatinya pun tenggelam. Dia sangat khawatir tidak bisa mendapatkan snow lotus itu hari ini.“Tuan Owen, jangan khawatir. Orang-orang ini bukan datang demi snow lotus!” Tepat pada saat ini, terdengar suara Aryan yang ceria. Kemudian, dia berjalan mendekat bersama dengan beberapa pengawalnya.Meskipun ada banyak orang di lokasi acara lelang ini, Theresa dan Renata yang berada di sisi Owen terlihat sangat cantik dan memukau sehingga mereka menarik perhatian para putra keluarga terhormat di sekitar. Jadi, tidaklah sulit bagi Aryan untuk menemukan mereka bertiga di antara kerumunan orang.“Mereka bukan datang d
“Tuan Aryan, apa kamu juga datang demi harta karun itu?” Theresa langsung bisa menebak maksud kedatangan Aryan.“Benar!” jawab Aryan sambil mengangguk. Berhubung harta karun itu belum tentu asli, para keluarga terhormat di Loram hanya mengutus keturunan inti dari generasi muda keluarga mereka untuk menghadiri acara lelang ini. Tidak ada tokoh-tokoh terkemuka generasi tua yang hadir. Keluarga Jamarda juga tidak terkecuali. Mereka hanya mengutus Aryan untuk datang meramaikan suasana.“Cih!” Owen memanyunkan bibirnya dan terlihat tidak tertarik. Jika itu adalah harta karun asli, tidak mungkin barang itu akan dilelang. Dia merasa pihak penyelenggara hanya sengaja membuat sensasi. Jadi, dia pun tidak menaruhnya dalam hati.“Tuan Owen, ayo kita masuk!” kata Aryan. Setelah itu, mereka semua berjalan masuk ke gedung di mana acara lelang itu diadakan bersama-sama.Prosedur acara lelang ini masih sama seperti yang sebelumnya. Owen dan Aryan membayar sejumlah uang deposit, lalu mengambil papan n
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero