“Owen, apa semua orang ini juga datang demi snow lotus itu?” tanya Theresa dengan khawatir. Dia tahu bahwa Owen sengaja mengikuti acara lelang ini demi mendapatkan snow lotus berumur di atas 500 tahun itu.Jika semua orang ini juga datang demi snow lotus, saingan Owen akan bertambah banyak. Hal itu bukanlah hal yang baik bagi Owen.“Emm, mungkin saja!” Owen mengerutkan keningnya, lalu hatinya pun tenggelam. Dia sangat khawatir tidak bisa mendapatkan snow lotus itu hari ini.“Tuan Owen, jangan khawatir. Orang-orang ini bukan datang demi snow lotus!” Tepat pada saat ini, terdengar suara Aryan yang ceria. Kemudian, dia berjalan mendekat bersama dengan beberapa pengawalnya.Meskipun ada banyak orang di lokasi acara lelang ini, Theresa dan Renata yang berada di sisi Owen terlihat sangat cantik dan memukau sehingga mereka menarik perhatian para putra keluarga terhormat di sekitar. Jadi, tidaklah sulit bagi Aryan untuk menemukan mereka bertiga di antara kerumunan orang.“Mereka bukan datang d
“Tuan Aryan, apa kamu juga datang demi harta karun itu?” Theresa langsung bisa menebak maksud kedatangan Aryan.“Benar!” jawab Aryan sambil mengangguk. Berhubung harta karun itu belum tentu asli, para keluarga terhormat di Loram hanya mengutus keturunan inti dari generasi muda keluarga mereka untuk menghadiri acara lelang ini. Tidak ada tokoh-tokoh terkemuka generasi tua yang hadir. Keluarga Jamarda juga tidak terkecuali. Mereka hanya mengutus Aryan untuk datang meramaikan suasana.“Cih!” Owen memanyunkan bibirnya dan terlihat tidak tertarik. Jika itu adalah harta karun asli, tidak mungkin barang itu akan dilelang. Dia merasa pihak penyelenggara hanya sengaja membuat sensasi. Jadi, dia pun tidak menaruhnya dalam hati.“Tuan Owen, ayo kita masuk!” kata Aryan. Setelah itu, mereka semua berjalan masuk ke gedung di mana acara lelang itu diadakan bersama-sama.Prosedur acara lelang ini masih sama seperti yang sebelumnya. Owen dan Aryan membayar sejumlah uang deposit, lalu mengambil papan n
Ada banyak macam barang yang dilelang di acara lelang kali ini, seperti barang antik, kaligrafi, lukisan, perhiasan, karya seni, dan lain-lain. Harga awalnya juga beragam, dari rendah hingga tinggi.Kali ini, tujuan Owen adalah untuk mendapatkan snow lotus yang berumur di atas 500 tahun itu. Dia tidak tertarik pada barang lainnya. Namun, orang-orang di sekitar sangat bersemangat dan tidak berhenti menawar. Bahkan Theresa, Renata, dan Aryan juga tidak bisa menahan diri. Mereka sudah menghabiskan beberapa miliar untuk membeli kaligrafi, lukisan, ornamen, dan sebagainya.Saat acara lelang ini sudah sampai di tengah acara, suasananya pun berangsur-angsur mencapai puncaknya. Harvey akhirnya mengisyaratkan pelayan wanita untuk membawa snow lotus ke atas panggung.“Selanjutnya, barang yang akan dilelang adalah snow lotus yang berumur sekitar 520 tahun. Ini juga merupakan salah satu barang berharga dari acara lelang kali ini. Harganya dimulai dari 60 miliar dan penambahan harganya minimal 10
“Ternyata dia!” Setelah melihat tampang pemuda itu, ekspresi Aryan pun menjadi suram.“Tuan Aryan, siapa dia?” tanya Owen.“Dia itu Tyler Davison, putra sulung Keluarga Davison yang merupakan salah satu dari tiga keluarga besar di Loram,” jawab Aryan.“Putra sulung Keluarga Davison? Buat apa dia berebutan bahan obat denganku? Apa keluarga mereka berkecimpung di bidang farmasi?” tanya Owen dengan heran. Bagi sebagian besar keturunan keluarga terhormat, bahan obat hanyalah barang yang tidak berguna, kecuali keluarga mereka berkecimpung dalam bidang farmasi. Jika tidak membutuhkan snow lotus, Tyler tidak mungkin berebutan dengannya.“Bukan! Hubunganku dan Tyler memang nggak bagus. Mungkin dia bisa menebak kamu adalah temanku, makanya dia sengaja bersaing denganmu,” jelas Aryan.Sebenarnya, tebakan Aryan memang benar. Tyler sengaja mempersulit Owen karena Aryan. Selain itu, Renata dan Theresa yang ada di sisi Owen juga sangat cantik dan memukau. Tyler merasa sangat iri pada Owen sehingga
Setelah Owen menawar harga setinggi 1,2 triliun, Tyler pun menjadi agak ragu. Bagaimanapun juga, dia memang hanya berniat untuk mempermainkan Owen, bukan benar-benar menginginkan bahan obat itu. Jika dia terus menambah harga dan Owen menyerah, bukankah dia yang akan menjadi orang bodoh?“Nak, berhubung kamu begitu ingin jadi orang bodoh, kukabulkan permintaanmu itu! Aku akan berikan bahan obat nggak berguna itu kepadamu!” ujar Tyler sambil tertawa dengan sombong. Saat berbicara, Tyler juga melirik ke arah Theresa dan Renata dengan maksud untuk memamerkan wibawanya karena berhasil mempermainkan Owen. Sayangnya, kedua wanita itu malah menatapnya dengan marah. Hal ini membuatnya merasa agak malu dan tidak bisa bersikap sombong lagi.“Bagus!” Owen menatap Tyler dengan tatapan dingin. Meskipun merasa sangat marah, ini adalah acara lelang di mana siapa pun berhak menawar dengan harga yang lebih tinggi. Jadi, biarpun Tyler sengaja mempermainkan Owen, Owen hanya bisa menahan kekesalannya.Unt
“Ini ... oke deh.” Saat melihat Renata dan Aryan yang masih tidak bersedia pergi, Owen juga merasa agak tidak berdaya dan kembali duduk di tempatnya.Seiring dengan waktu yang bergulir, acara lelang ini pun memasuki penghujung acara. Sekarang, yang tersisa hanyalah produk terakhir, yaitu pelindung dada yang disebut sebagai “harta karun” itu.Pada saat ini, Owen sudah merasa sangat bosan dan mengantuk. Sebaliknya, Aryan, Tyler, dan orang lainnya malah langsung bersemangat. Terutama setelah melihat seorang pelayan wanita membawa pelindung dada yang ditutupi kain merah itu ke atas panggung, semua orang langsung menjadi antusias.“Selanjutnya, produk yang akan dilelang adalah sebuah pelindung dada yang ditemukan seorang pemburu harta karun di reruntuhan kuno. Ini juga merupakan barang langka terakhir yang akan dilelang di acara kali ini. Harganya dimulai dari 600 miliar! Setiap penambahan harga minimal 100 miliar!” ujar Harvey.Kemudian, Harvey membuka kain satin merah yang menutupi pelind
“Owen, tebakanmu benar! Ternyata pelindung dada itu hanyalah sebuah besi berkarat, bukan benar-benar harta karun!” Setelah melihat jelas rupa pelindung dada itu, Renata pun merasa sangat kecewa. Seluruh semangat dan penantiannya juga langsung sirna.“Benar! Kalau tahu begitu, seharusnya kita dengar kata-kata Owen dan pergi saja dari tadi daripada menghabiskan begitu banyak waktu,” ujar Theresa dengan kecewa.“Ya sudah, ayo kita pergi sekarang!” Renata berkata sambil menarik lengan Owen dengan maksud untuk meninggalkan tempat ini.“Jangan pergi dulu!” Owen merasa lumayan bersemangat dan secara refleks melepaskan tangannya dari cengkeraman Renata.“Kenapa? Bukannya tadi kamu mau cepat pulang? Kenapa sekarang kamu tiba-tiba nggak mau meninggalkan tempat ini?” tanya Theresa dengan terkejut.“Umm .... Lagian, acara lelang ini akan segera berakhir. Sekalian tunggu sampai selesai juga nggak ada bedanya lagi.” Owen berusaha menekan rasa antusiasnya, lalu kembali tenang.“Emm ... oke deh.” Ther
“Harga barang antik yang nggak ada istimewanya paling mahal juga puluhan miliar! Kenapa Keluarga Januar malah menetapkan harga awal sebesar 600 miliar? Bukankah itu terlalu serakah?”Ada banyak orang yang terlihat tidak senang setelah melihat acara lelang ini dilanjutkan. Mereka tahu jelas bahwa pelindung dada lusuh yang tidak memiliki fluktuasi energi apa pun itu pasti bukanlah harta karun. Selain itu, pelindung dada ini sudah berada di tangan Keluarga Januar selama beberapa hari. Berhubung Keluarga Januar bersedia melelangnya, sudah lebih jelas lagi bahwa benda itu bukanlah harta karun.Tentu saja, tidak ada hal yang mutlak di dunia ini. Setelah melewati perubahan selama ribuan tahun, ada banyak harta karun yang sudah berganti pemilik beberapa kali. Sebagian harta karun ini mungkin mengandung misteri yang tidak mudah digali oleh orang-orang. Secara singkatnya, selama pelindung dada ini memang barang asli dari zaman dahulu, tetap ada peluang yang sangat tipis bahwa pelindung dada itu
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero