Sekarang, Owen tidak mencari masalah pada perusahaan pemasok itu, tetapi mereka malah mempersulit Grup Ratu Kosmetik. Dia tentu saja tidak bisa menerimanya.“Theresa, sudahlah. Lagian, kualitas bahan baku dari perusahaan pemasok itu juga kurang bagus. Kita akhiri saja kerja sama kita dengan mereka dan cari perusahaan pemasok lain,” hibur Owen.“Emm, aku juga punya pemikiran yang sama. Besok pagi, aku berencana untuk pergi ke beberapa kota di sekitar untuk mencari perusahaan pemasok lain,” kata Theresa sambil mengangguk.Ada dua perusahaan pemasok bahan baku kosmetik di Jenggala, tetapi skala mereka terlalu kecil dan tidak mampu memenuhi kebutuhan Grup Ratu Kosmetik yang besar. Pemasok yang dicari Darius ini juga adalah perusahaan luar kota.“Oke, aku bakal temani kamu!” ujar Owen sambil tersenyum. Saat ini, dia adalah presiden direktur Grup Ratu Kosmetik dan juga pacar Theresa. Sudah seharusnya dia menemani Theresa pergi dinas. Jika tidak, dia tidak akan tenang.“Kalian berencana main
“Emm, kamu ....” Baru saja Theresa hendak menjawab, Renata sudah tiba-tiba menyela.“Owen, bukannya hubunganmu dengan Yura sudah berakhir? Buat apa kamu pergi mencarinya? Oh, aku sudah ngerti. Jangan-jangan, kamu masih berhubungan dengan Yura tanpa sepengetahuan Theresa?” tanya Renata dengan ekspresi terkejut. Dia terlihat seperti orang yang sudah membongkar sebuah rahasia besar.“Apanya yang diam-diam? Bisa nggak kamu jangan sembarangan menuduh! Lagian, apa hubungannya masalah di antara aku dan Yura denganmu?” Setelah mendengar tuduhan Renata, Owen langsung memelototinya.“Itu memang nggak ada hubungannya denganku, tapi berhubungan sama Theresa, ‘kan? Theresa, apa kamu sudah dengar? Ternyata Owen menduakanmu! Cepat kasih dia pelajaran!” ujar Renata dengan marah.“Ini ....” Theresa merasa agak canggung dan tidak tahu harus bagaimana menjawab. Kemudian, dia bersikap seolah-olah tidak mendengar ucapan Renata dan memaksakan diri untuk berkata, “Owen, pamitan saja dulu sama Yura. Cepat pul
“Dasar Owen menyebalkan! Sudah lewat beberapa hari, tapi dia masih belum datang menjengukku!” gumam Yura dengan kesal.Saat Owen mencari Yura untuk meminta bahan obat beberapa hari yang lalu, dia masih belum sempat mengobrol dengan Owen karena Owen harus segera mengobati Rachel. Awalnya, Yura mengira Owen pasti akan datang lagi untuk mencarinya. Namun, dia masih belum melihat sosok Owen setelah menunggu beberapa hari.Beberapa saat kemudian.Yura sepertinya masih merasa sangat kesal. Dia menggenggam ponselnya untuk menelepon, tetapi langsung memutuskan sambungannya berulang kali. Pada akhirnya, dia sudah tidak tahan dan menghubungi Owen juga.Kring! Tepat pada saat ini, terdengar nada dering ponsel yang nyaring dari belakangnya.Yura pun terkejut, lalu menyadari sesuatu. Kemudian, dia berbalik dan melihat Owen yang entah sejak kapan sudah muncul di dekatnya dan sedang menatapnya sambil tersenyum tipis.“Owen? A ... apa aku lagi mimpi?” Yura tertegun sejenak, lalu mengusap matanya.“Ten
Tentu saja, dua pertiga jamur ganoderma berumur 1.000 tahun yang Owen dapatkan dari Organisasi Dragmar beberapa hari yang lalu juga bisa dimurnikan menjadi pil energi sejati kelas menengah. Namun, jamur ganoderma berumur 1.000 tahun itu jauh lebih berharga dan langka dari bahan obat utama berumur 500 tahun. Sangat disayangkan apabila jamur itu dimurnikan menjadi pil energi sejati.Untuk sementara, Owen hendak menyimpan jamur ganoderma itu dan menggunakannya untuk hal lain kelak.“Owen, besok, kita pergi saja ke Loram supaya bisa membeli snow lotus berumur 500-an tahun itu. Nanti, kamu bisa memurnikannya lagi menjadi pil energi sejati,” ujar Rachel dengan ekspresi gembira.Owen mengangguk dan berkata, “Emm, o ....”Namun, sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Owen tiba-tiba merasa ada yang aneh. Kemudian, dia menjelaskan maksud kedatangannya secara singkat, “Yura, besok aku dan Theresa mau pergi dinas untuk cari perusahaan pemasok bahan baku yang baru. Aku mungkin nggak punya waktu u
“Nggak bisa!” Heri mendengus, lalu menatap Owen dan berkata dengan dingin, “Owen, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Kamu boleh pilih mau meninggalkan Theresa dan kembali pada Yura, atau jauhi Yura dan jangan ganggu dia lagi! Pikirkan sendiri baik-baik mau pilih yang mana!”“Kak Heri, maaf. Aku nggak akan meninggalkan Theresa. Tapi, aku berutang banyak pada Yura. Aku juga nggak mungkin meninggalkannya,” jawab Owen dengan berani.“Apa? Ka ... kamu mau menduakan mereka?” Setelah mendengar jawaban Owen, Heri langsung murka.“Aku bukan mau mendua, aku hanya nggak mau melukai Yura,” desah Owen.Sejak Yura hampir berubah menjadi jahat karena dibutakan cinta, Owen sudah memutuskan untuk tidak melukai Yura lagi. Bagaimanapun juga, Yura sudah berkorban begitu banyak demi dirinya. Namun, wanita yang paling dicintainya adalah Theresa. Dia hanya menganggap Yura sebagai teman terbaik dan orang kepercayaannya. Jika bisa, Owen berharap Yura bisa bertemu dengan pria yang disukainya dan melupakan
“Owen, pergilah! Jangan salahkan aku nggak memperingatimu. Ini adalah yang terakhir kalinya. Kalau kamu berani menyelinap ke kediaman Keluarga Suwanto lagi, jangan salahkan aku bertindak kasar terhadapmu!” ujar Indra dengan dingin.“Pak Indra, apa kalian nggak bisa memberiku satu kesempatan lagi?” tanya Owen dengan getir.“Jangan omong kosong lagi! Owen, biarpun ada rumor kalau basis kultivasimu sudah mencapai tahap akhir Alam Rigana, Keluarga Suwanto juga bukan keluarga yang bisa ditindas oleh siapa pun! Kalau kamu masih nggak mau pergi, jangan salahkan kami bertindak kejam!” bentak Clinton dengan marah.Clinton dan seluruh anggota Keluarga Suwanto sudah mendengar berita mengenai Owen yang membunuh Utaram di kediaman Keluarga Lestari, juga mengintimidasi anggota Keluarga Lawrence sehingga mereka melarikan diri.Owen masih muda, tetapi basis kultivasinya malah sudah mencapai tahap akhir Alam Rigana. Baik Clinton maupun anggota Keluarga Suwanto lainnya merasa sangat terkejut.Namun, Yur
Tidak lama kemudian, dua pengawal Keluarga Suwanto yang diatur Heri datang untuk berjaga di luar pintu kamar Yura. Setelah itu, Heri baru pergi dengan tenang.“Kenapa jadi begini ....” Setelah mendengar langkah kaki Heri yang berangsur-angsur menjauh, Yura pun merasa sangat putus asa.Plop! Tepat pada saat ini, terdengar sedikit suara yang aneh. Kemudian, seseorang melompat masuk ke kamar dari balkon luar.“Siapa ....” Yura merasa terkejut dan hendak berteriak. Namun, sebelum sempat melakukannya, orang itu sudah membekap mulutnya.“Sst .... Yura, ini aku,” bisik Owen. Dia mengisyaratkan Yura untuk diam, lalu menarik kembali tangannya dari mulut Yura.“Owen, ke ... kenapa kamu kembali?” Saat melihat orang itu adalah Owen, Yura merasa sangat terkejut dan mengusap matanya karena tidak memercayai penglihatannya.Sebelumnya, Yura melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Owen sudah pergi. Namun, Owen malah menyelinap masuk lagi.“Aku agak mengkhawatirkanmu, makanya aku sengaja kembali,” j
“Nggak bisa! Yura, hubunganku dengan Keluarga Suwanto saat ini sudah sangat tegang. Kalau aku diam-diam membawamu pergi lagi, hubungan kami akan bertambah buruk,” jawab Owen sambil menggeleng. Dia langsung membantah usul Yura.Owen sangat berharap bisa berdamai dengan Keluarga Suwanto. Jika dia membuat Keluarga Suwanto marah dengan membawa Yura pergi, dia lebih tidak mungkin dimaafkan oleh Keluarga Suwanto lagi. Hal ini hanya akan merugikan dirinya dan Yura.“Tapi ... Kakek, Ayah, dan yang lain nggak setuju kita balikan lagi. Kalau kamu nggak bawa aku pergi, apa kita harus ketemu diam-diam seumur hidup ini?” tanya Yura dengan cemberut.“Nggak akan begitu kok. Tenang saja, setelah pulang dari Loram, aku akan pikirkan cara untuk menyelesaikan perselisihan dengan keluarga kalian. Dengan begitu, semua masalah baru akan benar-benar terselesaikan,” hibur Owen.“Menyelesaikan perselisihannya? Mana mungkin! Kamu sendiri juga sudah lihat sikap kakek dan ayahku tadi. mereka nggak mungkin terima,