Hal ini sudah sepenuhnya menjungkirbalikkan persepsi dan pandangan Owen. Dia bahkan mulai meragukan kehidupannya sendiri.“Cih, basis kultivasimu jauh lebih tinggi dari basis kultivasiku, tapi kamu malah berani berani bertanya begitu. Menurutku, kamu yang bukan manusia. Kamu bahkan bisa mengalahkan Jackson yang sudah mencapai Semi Alam Rigana! Apa itu kalau bukan monster?” ujar Renata sambil membuat ekspresi mengejek.“Aku ....” Owen tidak bisa berkata-kata. Sebelumnya, dia beruntung bisa mengalahkan Jackson dengan mengandalkan pil pemicu potensi. Kekuatannya yang sebenarnya baru mencapai tahap menengah Alam Mugana. Jika dibandingkan dengan basis kultivasi Renata yang sudah menerobos mencapai tahap akhir Alam Mugana, basis kultivasinya masih lebih rendah satu tingkat.‘Tunggu! Sekarang, basis kultivasi Renata sudah mencapai tahap akhir Alam Mugana. Biarpun keadaanku sudah membaik, aku juga bukanlah tandingannya. Kalau begitu, gimana aku bisa membalaskan dendam hari ini? Gawat ....’ Ha
“Sudahlah, aku nggak akan mempermasalahkannya denganmu!” Renata menyingkirkan selimut Owen ke samping, lalu menekan rasa malunya dan mulai mencari buku itu di bawah tubuh Owen hingga sekitarnya. Namun, pencariannya tetap tidak membuahkan hasil.“Renata, sudah cukup!” Melihat tindakan Renata yang semakin keterlaluan, Owen pun membentaknya dengan marah. Dia sudah hampir kehilangan kesabarannya. Namun, apa yang dikatakan Renata selanjutnya benar-benar membuatnya tercengang.“Owen, coba buka celanamu!” kata Renata setelah ragu sejenak.“Apa?” Owen merasa bagaikan disambar petir. Kemudian, dia menatap Renata dengan ekspresi tidak percaya sambil berkata, “Renata, apa kamu sudah gila? Kamu itu seorang wanita, tapi malah menyuruhku membuka celanaku di siang bolong? Apa kamu nggak malu?”“Jangan omong kosong lagi! Kamu pasti menyembunyikan buku itu di dalam celanamu. Cepat buka celanamu! Aku mau periksa!” Renata merasa sangat malu dan tidak berani menatap mata Owen. Sebenarnya, dia tahu permint
Bruk! Kepala Owen dan Renata saling membentur.Benturan ini membuat Owen pusing sejenak. Selanjutnya, sebelum sempat bereaksi, dia merasakan sensasi hangat di pipinya. Ternyata, bibir Renata yang lembut tidak sengaja menempel di pipinya.Owen dan Renata pun terkejut. Keduanya juga langsung mematung.“Sial! Owen, dasar bajingan! Itu ciuman pertamaku!” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Renata merasa sangat malu dan marah. Dia langsung menggigit pundak Owen dengan kuat.Owen pun kesakitan dan menekan titik fatal di pergelangan Renata sehingga Renata kehilangan seluruh tenaganya dan langsung jatuh ke dalam pelukan Owen. Mereka pun saling memelotot untuk sesaat, seolah-olah waktu sudah berhenti.“Ekhem ....” Tepat pada saat ini, terdengar suara dehaman seseorang. Entah sejak kapan, Lukas, Theresa, dan Rachel sudah masuk ke kamar Owen.Dari sudut pandang mereka Owen yang telanjang dada terlihat sedang berbaring di tempat tidur, sedangkan Renata berbaring di dalam pelukannya. Posisi ini
“Theresa sudah begitu tulus menyukaimu, tapi kamu malah melakukan hal sekejam ini kepadanya. Kamu benar-benar keterlaluan!” bentak Lukas dengan marah.“Om Lukas, masalahnya bukan seperti yang kalian bayangkan ....” Owen hendak menjelaskannya, tetapi Lukas malah meyela, “Buktinya sudah ada di depan mata, kamu masih mau berdalih?”Kemudian, Lukas menatap ke arah Theresa dan berkata dengan marah, “Theresa, aku sudah pernah menasihatimu kalau Owen itu nggak bisa diandalkan, tapi kamu bersikeras nggak mau dengar. Gimana? Sekarang, kamu sudah melihat sifat aslinya, ‘kan?”“Owen, ka ... kamu benar-benar sangat mengecewakanku!” Theresa melirik Owen dengan sakit hati, lalu berbalik dan berjalan keluar.“Theresa, jangan pergi. Dengar dulu penjelasanku ....” Owen sudah panik. Dia hendak berdiri untuk mengejar Theresa, tetapi tubuhnya masih sangat lemah. Setelah berusaha sejenak, dia masih belum bisa berdiri.“Ini akibat perbuatanmu sendiri!” dengus Lukas. Kemudian, dia juga berbalik dan berjalan
Seperti yang dikatakan Rachel, karena Theresa terlalu tidak percaya pada Owen, hubungan mereka menjadi begitu berliku. Sekarang, dia sudah susah payah kembali bersama Owen. Dia tidak boleh terus melakukan kesalahan yang sama. Jika tidak, hanya dapat dibilang bahwa dia benar-benar terlalu bodoh.Begitu memikirkan hal ini, pikiran Theresa pun menjadi jernih. Kemudian, dia menatap Renata dengan tajam dan bertanya, “Renata, apa yang kamu katakan tadi memang benar?”“Umm ....” Renata merasa agak bersalah dan tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.“Theresa, kenyataannya sudah terpampang di hadapanmu. Buat apa kamu membohongi dirimu sendiri? Pokoknya, Owen itu bukan pria baik. Sebaiknya, kamu cepat putus dengannya! Menurutku, Ricardo lebih cocok denganmu!” bujuk Lukas.Saat ini, menantu pilihan Lukas adalah Ricardo. Dia sangat berharap Theresa bisa segera meninggalkan Owen dan memutuskan untuk menerima Ricardo. Pada saat itu, dia sudah bisa kembali ke Keluarga Lestari dengan mengandalkan ban
Sebenarnya, Theresa hanya mengiakan dengan asal karena tidak ingin lanjut mendengar omelan Lukas. Dia tidak akan mungkin berpisah dengan Owen.“Apa? Memasak obat untuknya?” Lukas merasa bagaikan disiram air dingin dan langsung marah. Dia baru sadar bahwa nasihatnya tadi sia-sia saja. Kemudian, dia menyusul Theresa dan berkata dengan pantang menyerah, “Theresa, tunggu. Bisa nggak kamu jangan begitu keras kepala ....”Melihat Theresa dan Lukas yang masuk ke ruang tamu, Rachel juga mengejar mereka sambil berkata, “Kak Theresa, aku akan membantumu memasak obat untuk Owen.”Setelah ketiga orang itu masuk ke rumah, yang tersisa di halaman hanyalah Renata dan Ricardo.“Renata, bukannya aku menyuruhmu membantuku merusak hubungan Theresa dan Owen? Gimana perkembangannya?” tanya Ricardo dengan antusias.“Bukannya aku lagi membantumu? Kalau nggak, kamu kira kenapa Lukas bisa sangat kesal pada Owen?” jawab Renata dengan acuh tak acuh.Sebenarnya, Renata tidak berencana untuk ikut campur dalam masa
“Begini. Tadi, demi mendapatkan paruh bawah Teknik Misteri Wanita, Renata ....” Owen pun menjelaskan secara singkat apa yang sudah terjadi.“Ternyata begitu!” Setelah mendengar penjelasan Owen, Theresa langsung tersadar. Begitu mengetahui bahwa Renata menimbulkan kesalahpahaman ini demi mendapatkan Teknik Misteri Wanita, seluruh perasaan sedihnya langsung sirna.“Theresa, semua yang kubilang itu benar. A ... apa kamu percaya padaku?” tanya Owen dengan gelisah. Dia masih agak khawatir Theresa tidak akan percaya padanya.“Emm, aku percaya padamu!” jawab Theresa sambil tersenyum.“Benarkah? Baguslah!” Owen sangat gembira karena tidak menyangka Theresa akan percaya padanya dengan begitu mudah. Dalam sekejap, seluruh kabut dalam hatinya langsung sirna.“Jangan senang dulu. Aku percaya sama kamu, tapi aku juga harus memperingatimu. Aku hanya akan menoleransinya kali ini. Jangan sampai hal ini terulang lagi, ya! Kelak, kamu harus jaga jarak sama Renata. Kalau hal seperti ini terulang lagi, ak
“Renata, apa kamu sudah gila? Mana boleh kita tidur bersama!” bentak Owen dengan marah.“Cih, siapa yang mau tidur bersamamu! Jangan mimpi! Maksudku, aku tidur di tempat tidur dan kamu tidur di lantai!” kata Renata dengan acuh tak acuh.“Ternyata begitu. Ngagetin saja!” Owen diam-diam merasa lega, tetapi tiba-tiba tersadar dan melanjutkan, “Eh, kamu mau aku tidur di lantai? Aku ini orang sakit, jangan bercanda!”“Siapa yang bercanda denganmu? Kalau bukan kamu yang tidur di lantai, memangnya kamu mau gadis lemah seperti aku yang tidur di lantai?” tanya Renata dengan acuh tak acuh.Owen pun kewalahan. Renata adalah wanita yang sangat merepotkan, apanya yang lemah? Namun, ini bukanlah intinya. Sekarang, Renata hendak menempati kamarnya. Mana mungkin dia diam saja?“Renata, apa kamu gila? Kamu punya kamar sendiri, kenapa mau tidur di kamarku?” bentak Owen dengan tidak senang.“Sudah kubilang, aku nggak akan membiarkanmu hidup tenang sebelum kamu mengajarkan paruh bawah Teknik Misteri Wanit
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero