“Tuan Zayden, Nona Amelia, aku nggak gila. Kalian berdua yang terlalu bodoh hingga nggak tahu seberapa hebat manfaat pil yang dijual Grup Ora! Intinya, asal Pak Gustari bersedia, jangankan 700 miliar, aku bahkan bersedia mengeluarkan uang yang lebih banyak untuknya!” ujar Kevin dengan tenang.Kevin tahu jelas seberapa besar keuntungan dan pengaruh yang dimiliki Grup Ora. Selain itu, Keluarga Garamata juga termasuk salah satu keluarga besar terkemuka yang pernah menunggu kepulangan Owen di hotel demi mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora. Pada saat itu, Kevin dan kakeknya juga ada di lokasi. Sayangnya, Owen hanya berencana untuk memilih salah satu di antara Keluarga Songadi dan Keluarga Meriya untuk bekerja sama. Namun, saat ini, kesempatan Keluarga Garamata sudah tiba. Setahu Kevin, Owen masih belum membuat keputusan untuk bekerja sama dengan keluarga mana. Selama Keluarga Songadi dan Keluarga Meriya masih belum secara resmi bekerja sama dengan Grup Ora, Keluarga Garamat
“Nggak usah! Tuan Kevin, Nona Yunita, aku sudah terima niat baik kalian. Tapi, aku masih sanggup bayar nominal sekecil ini. Kalian nggak perlu repot-repot membantuku,” ujar Owen sambil menggeleng. Dia menolak tawaran Yunita dan Kevin dengan halus.Owen juga dapat menebak bahwa Kevin ingin membantu Keluarga Garamata mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora. Berhubung Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi sudah menunjukkan ketulusan dalam bekerja sama, Owen masih belum bisa memutuskan untuk memilih bekerja sama dengan siapa. Jadi, dia tidak ingin berutang budi pada Kevin dan memperumit masalahnya hanya demi membeli sebuah batu giok.Lagi pula, dengan kemampuan Grup Ora dan Grup Ratu Kosmetik menghasilkan uang, Owen sama sekali tidak kekurangan uang. Dia tentu saja tidak perlu membiarkan Yunita atau Kelvin membantunya.“Umm ... baiklah.”Setelah mendengar penolakan Owen, Kevin merasa agak kecewa, tetapi juga tidak berdaya.Di sisi lain, Yunita bisa menebak bahwa Owen tidak mungki
Setelah itu, Owen pun mentransferkan uangnya. Hanya saja, berhubung 700 miliar merupakan jumlah yang sangat besar dan rekeningnya memiliki nominal batas transfer, dia akhirnya juga menggesek kartunya di mesin gesek Royal Jade supaya Royal Jade bisa membantunya mentransferkan uangnya kepada Marko.Seusai membayar, Owen pun menerima giok hijau jernih itu dari Marko. Dengan begitu, persaingan untuk mendapatkan batu giok ini akhirnya berakhir juga.“Tuan Zayden, Nona Amelia, Gustari sudah selesai membayar. Sekarang, apa lagi yang mau kalian katakan?” tanya Yunita sambil tersenyum mengejek.Demi menargeti Yunita, Amelia dan Zayden sudah sengaja mengintimidasi serta mengejek Owen. Sekarang, situasinya telah berubah. Dengan mengandalkan kekayaannya, Owen pada akhirnya berhasil mengalahkan Amelia dan Zayden.Yunita yang pada dasarnya memang sombong tentu saja harus mencari kesempatan untuk membalas dendam pada mereka. Dia tidak akan mengampuni Zayden dan Amelia dengan begitu saja.“Benar! Tuan
“Tuan Kevin, terima kasih sudah membelaku tadi,” ujar Owen sambil tersenyum bersahabat setelah Zayden dan Amelia pergi.Saat Owen ditindas oleh Zayden dan Amelia, Kevin bukan hanya membela Owen, juga berencana untuk menggantikannya mengeluarkan 700 miliar untuk membeli giok hijau jernih itu. Jadi, Owen mengingat kebaikannya.“Pak Owen, kamu nggak perlu sungkan. Ini cuma hal sepele kok,” jawab Kevin sambil tersenyum. Meskipun Owen menolak tawaran Kevin untuk menggantikan Owen membayar 700 miliar itu, Kevin telah berhasil menjalin hubungan baik dengan Owen setelah membelanya tadi. Dengan pengaruh Grup Ora, menjalin hubungan baik dengan Owen akan menguntungkan Keluarga Garamata.“Gustari, kamu kan sudah dapat batu gioknya. Ayo kita pulang!” ujar Yunita untuk mengganti topik pembicaraan.“Oke! Tuan Kevin, aku dan Nona Yunita pamit dulu ya,” ucap Owen untuk berpamitan dengan Kevin.“Emm, hati-hati di jalan!” jawab Kevin. Kemudian, dia menatap kepergian Owen dan Yunita dalam diam.Setahu Ke
“Aku mau membelah giok hijau jernih ini menjadi 19 bagian. Apa toko kalian bisa melakukannya? Aku akan membayar biaya pemotongannya,” ujar Owen pada karyawan wanita itu. Meskipun membelah batu giok bukanlah hal yang sulit, masalah ini tetap lebih baik diserahkan kepada ahlinya.“Nggak masalah! Tuan, tunggu sebentar ya. Aku akan segera carikan orang untuk membantumu membelah batu giok ini,” jawab karyawan itu.Kemudian, karyawan itu pergi mencari penanggung jawab pembelah batu giok dan menyuruhnya membagi giok hijau jernih itu menjadi 19 bagian sesuai perintah Owen. Setelah selesai, dia mengeluarkan beberapa kotak yang indah dan membungkus ke-19 batu giok itu dengan rapi sebelum menyerahkannya pada Owen.“Tuan, apa masih ada yang kamu perlukan?” tanya karyawan wanita itu sambil tersenyum.“Nggak ada lagi. Oh iya, namaku Gustari. Kalau boleh tahu, siapa namamu?” tanya Owen setelah berpikir sejenak.“Oh, Tuan Gustari, namaku Yasmine.”Berhubung memiliki kesan yang lumayan bagus terhadap O
“Apa? Tuan Owen, kamu mau merekrutku menjadi wakil manajer perusahaan kalian dengan gaji tahunan 4 miliar? A ... aku nggak salah dengar?” tanya Yasmine dengan terkejut.Yasmine hanyalah seorang karyawan toko batu giok yang tingkatannya paling rendah dan gajinya juga tidak begitu tinggi. Meskipun ditambah dengan komisi dan bonus, gaji bulanannya rata-rata hanya mencapai sekitar 14-16 juta.Berhubung masih muda dan baru tamat kuliah 2 tahun lebih, Yasmine masih belum memiliki pengalaman kerja yang kaya. Selain itu, dia juga tidak memiliki latar belakang keluarga yang kaya. Bahkan pekerjaannya di toko batu giok ini juga didapatkan dengan susah payah. Namun, dia sudah sangat puas dengan gajinya sekarang.Tak disangka, Owen malah berencana untuk merekrutnya menjadi wakil manajer perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat, juga memberikannya gaji tahunan sebesar 4 miliar. Bagi seorang karyawan toko sepertinya, gaji ini sudah berkali-kali lipat lebih tinggi daripada gajinya sekarang. Jadi, wa
‘Sepertinya, yang dikatakan Kakak benar. Langkah Gustari selanjutnya sepertinya memang mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat,’ ujar Yunita dalam hati dengan gembira saat Owen dan Yasmine sedang bertukar nomor kontak.Sebelumnya, Hugo telah menebak bahwa tujuan Owen datang ke Tonham Barat adalah untuk membuka pasar dan mendirikan perusahaan cabang Grup Ora. Demi membantu Keluarga Meriya mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora, Hugo sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi dari kemarin sore.Sekarang, Gustari malah tiba-tiba merekrut Yasmine menjadi wakil manajer perusahaan cabang Grup Ora. Hal ini sudah membuktikan bahwa Grup Ora memang berencana untuk mendirikan perusahaan cabang di Tonham Barat. Jadi, rencana Hugo memang sangat tepat.Selama Hugo berhasil membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi, Owen pasti akan menyerahkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora pada Keluarga Meriya. Pada s
“Nona Yunita, saat di toko batu giok tadi, anak ini sengaja menaikkan harga batu giok elang hingga aku harus habiskan 120 miliar untuk membelinya! Waktu di area judi batu, dia juga mempermalukanku di depan umum! Sekarang, sudah saatnya kami menyelesaikan masalah ini!” ujar Zayden dengan angkuh. Dia menatap Owen dengan tatapan membunuh.Dengan status Zayden yang tinggi, dia dan Amelia sudah ditertawakan di depan umum gara-gara seorang wakil presdir seperti Owen. Dia dan Amelia tentu saja tidak dapat menerimanya. Setelah keluar dari toko batu giok tadi, mereka merasa sangat marah dan tidak rela. Oleh karena itu, mereka pun berencana untuk memberikan pelajaran pada Owen setelah Owen keluar nanti.“Menyelesaikan masalah ini? Konyol banget! Zayden, jelas-jelas kamu dan Amelia yang nggak berhenti menargeti Gustari, juga berulang kali berebutan membeli batu giok elang dan giok hijau jernih dengannya. Tapi, kamu malah memfitnah Gustari membuat kalian malu? Keterlaluan banget kamu!” jawab Yunit