Share

BAB 22 Monster

Iris mata hitam yang tajam seolah dapat menembus hati lawannya, rasanya gadis itu seperti membeku di antara dinginnya kutub utara, hal yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Tatapan teduh yang sering ia lihat tergantikan dengan tatapan tajam pria yang kini ada tepat di depannya.

Tangannya dipegang erat oleh si pria hingga Nora tak bisa melepaskan, seperti ada aura mencekam dari sorot matanya yang tak mampu Nora lihat lagi. Ia tak sanggup.

“Kau pasti tahu kejadian itu, Nora.”

“Aku tidak mungkin tahu, saat itu aku masih kecil sama seperti kau bukan, aku jarang melihat berita karena sibuk belajar di rumah dan latihan balet,” jelas Nora sembari melepaskan tangannya dan sedikit menjauh dari Zaheen.

“Meski terlambat, aku turut berduka cita. Kau hebat sudah bertahan sampai sekarang,” lanjut Nora.

Zaheen hanya diam menanggapi ucapan itu. Baru saja, ia mendapatkan ucapan bela sungkawa oleh anak dari si pembunuh yang telah menghabisi satu keluarganya, itu sungguh menyedihkan seakan ia sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status