Share

Bab 5 Ratu

Author: Pena Ertha
last update Last Updated: 2023-09-01 15:57:16

“Kenapa kamu berbohong padaku?” tanya William dengan tatapan intimidasinya yang tajam.

“Apa maksudmu, aku tidak mengerti?” balas Olivia dengan suara bergetar.

William mendengus, “Aku mencari tahu informasi tentang kalung ini. Kalung ini adalah edisi terbatas, hanya ada satu set dengan gelangnya dan dibeli atas namaku delapan tahun yang lalu. Jelas aku melihatmu memakainya, tapi kamu masih mengelak. Kenapa? Apa ada yang kamu sembunyikan?”

Olivia menggigit bibirnya, semuanya sudah terlambat. Padahal belum 24 jam ia menjalankan rencananya tetapi William sudah menangkap basahnya.

Tidak ada yang bisa disembunyikan lagi. Olivia pun menunduk lesu, dan kembali menangis dengan pilu.

“Aku minta maaf Will, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapimu dengan kondisimu yang seperti ini. Aku hanya takut kamu tidak akan bisa mencintaiku seperti sebelumnya karena kamu tidak memiliki ingatan apa pun tentangku.”

William pun melunak, ia menurunkan kedua tangannya dan kembali menatap Olivia dengan lebih lembut, karena pada nyatanya hatinya malah kembali berdenyut nyeri saat melihat Olivia lagi-lagi menangis di hadapannya.

“Aku berpikir untuk memulainya dari awal seperti saat kita pertama berkenalan dulu, lalu perlahan-lahan kembali jatuh cinta. Aku pikir mungkin cara itu akan lebih mudah, dan jika pada akhirnya kamu tetap tidak mencintaiku aku sudah terbiasa dengan semuanya dan akan lebih mudah bagiku untuk menceraikanmu….”

Dahi William malah berkerut, “Woah tunggu…,” sela William sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. “Sebenarnya aku hanya ingin tahu kenapa kamu berbohong kalau kamu bukan pemilik kalung ini. Lagi pula benda couple ini tidak hanya bisa digunakan oleh sepasang kekasih atau suami istri kan. Tapi ternyata kamu malah mengungkapkan lebih dan menyataka kebenaran tentang hubungan kita,” imbuhnya seraya tesenyum senang

Olivia sontak termangu, kali ini ia terjebak bahkan Olivia tidak menyadari sama sekali maksud desakkan William padanya.

“Kau membodohiku,” gumam Olivia getir.

“Aku tidak membodohimu, kamu yang tidak mengerti dengan jelas maksud ucapanku.” William terkekeh lalu mengelus rambut Olivia, “Jadi sebenarnya kau istriku kan?”

Olivia mengangguk dengan lesu, tidak ada gunanya mengelak lagi.

“Kamu bodoh, seharusnya kamu mengatakannya dari awal dan berusaha untuk terus berada di sampingku, kalau tiba-tiba menggugat cerai… bukankah semuanya akan membuatku bingung?”

Olivia tahu, tetapi semuanya terlalu membingungkan dan tiba-tiba, semua kejadian pahit itu terus menghantamnya bahkan tidak memberi sedikit pun waktu baginya untuk bisa berpikir.

William pun menarik Olivia ke dalam pelukkannya. Sudah cukup lama sejak terakhir kali Olivia merasakan dekapan pria itu yang hangat. Pelukkan William selalu berhasil membuatnya merasa lebih tenang dalam situasi apa pun.

Olivia memeluk tubuh William lebih erat, membenamkan dirinya dalam kehangatan pria itu. Elusan lembut Olivia rasakan dari pucuk kepalanya.

“Sepertinya kamu tidak berubah Will….”

“Benarkah? Kenapa kamu berpikir begitu?”

“Sentuhanmu tetap sama….”

***

“Apa dia benar-benar kehilangan ingatannya?” celetuk Antony dengan antusias pada Daniel yang kini duduk di hadapannya.

“Ya setidaknya itu yang dikatakan dokter tentang kondisinya,” balas Daniel acuh seraya menatap bidak-bidak catur di hadapannya dengan resah.

“Kalau begitu semuanya akan lebih mudah….”

Brak!

Daniel memukul meja dengan cukup keras hingga Antony terperanjat dan langsung membungkam mulutnya.

“Kau masih mau meremehkan bosmu itu? Kau lupa seberapa cerdasnya manusia itu?” rutuk Daniel.

“Aku hanya bicara,” bisik Antony takut-takut.

Bagi Daniel seburuk apa pun kondisi William tidak ada yang membuat semua rencananya berjalan dengan mudah. Daniel amat tahu kemampuan adiknya itu, butuh dari sekedar usaha dan keberuntungan bagi Daniel untuk mengalahkan William bahkan sejak mereka masih kecil.

Daniel harus berusaha tiga kali lipat lebih keras untuk menggeser posisi William dalam berbagai aspek dalam kehidupannya. Bukan tanpa alasan, tetapi karena William sangat cerdas dan selalu ditudungi oleh payung keberuntungan yang entah bagaimana pria itu bisa mendapatkannya. Bahkan seperti saat ini William masih bisa selamat dari maut.

‘Sialan!’ batin Daniel.

“Ya sudah lebih baik kita mulai sekarang, kau bilang adikmu itu cerdaskan kalau begitu kita harus bergerak lebih cepat menyusun rencana berikutnya,” celetuk Antony lagi.

Seringai tiba-tiba tersungging di sudut bibir Daniel, “Kita masih harus menunggu mastermind kita,” balas Daniel seraya mengacungkan bidak ratu.

Antony menyipitkan matanya, belum sempat ia memproses ucapan Daniel tanpa terduga seorang wanita yang amat ia kenali memasuki ruangan. Antony sontak terbelalak melihat sosok itu muncul di markas pertemuan rahasia ini.

“Tunggu… kau kenapa kau ada di sini?” Antony mengerjap-ngerjapkan matanya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Lain hal dengan Daniel yang merekahkan senyumnya begitu lebar dan menyambut wanita itu dengan gembira.

“Dia yang akan menjadi mastermind kita untuk melancarkan serangan pada William kali ini,” ujar Daniel seraya menatap wanita di hadapannya dengan penuh arti, ‘Bidak Ratu dalam permainan ini.’ batinnya kemudian.

“Kau benar-benar sudah gila Olivia…,” sahut Antony yang masih tidak habis pikir.

Lagi pula bagaimana bisa istri dari bosnya itu akan menjadi otak besar dibalik rencana penghancuran suaminya sendiri.

Tetapi Olivia juga memiliki alasan mengapa dia melakukan semua ini, yaitu demi membalaskan kematian Selena dan kehancuran hidupnya setelah kematian kakak sulungnya itu.

“Aktingmu luar biasa, lihatlah matamu sampai sembab karena harus terus-menerus menangis,” puji Daniel saat teringat begitu luar biasanya akting Olivia di rumah sakit kemarin siang.

Olivia tersenyum dingin, “Tapi rencana awalku gagal, Will sudah mengetahui hubungan kami yang sebenarnya….”

“Tidak,” sela Daniel antusias, “Aku pikir kau harus terus dekat dengannya kembali seperti dulu. Dengan begitu….”

“Aku akan selalu mendapat kepercayaannya,” tukas Olivia.

Daniel menjentikkan jarinya. Olivia hanya menatapnya dingin, ia tidak tertarik dengan apa pun tujuan Daniel yang Olivia butuhkah hanyalah memanfaatkan pria itu agar rencananya berjalan lebih mudah.

“Baru melangkah kau sudah dihempas balik,” cibir Antony, “Sudahlah aku tidak perlu tahu gagalnya rencanamu, lanjut saja ke rencana berikutnya, apa yang akan kita lakukan?”

Olivia mengangkat wajahnya dan menatap sinis Antony, “Sepertinya kau sangat bersemangat,” balas Olivia lalu mengalihkan pandangannya ke arah Daniel, “Apa tidak masalah memasukkan dia dalam tim ini? Aku pikir luapan semangatnya hanya akan menurunkan potensi keberhasilan rencana kita.”

Mendengar cibiran itu tentu saja membuat emosi Antony tersulut, ia berdiri dari tempat duduknya dan menarik kerah pakaian Olivia dengan penuh amarah.

“Kau meremehkanku!”

“Berhati-hatilah kau tidak mau aku menyingkirkanmu sebelum bisa melangkah bukan?” Olivia mengarahkan jarinya pada kacamata yang ia gunakan.

Seketika Antony melepaskan cengkramannya dan kembali duduk di tempatnya. ‘Sial, dia lebih mengerikan dari Daniel.’

Olivia mengembuskan napas berat, lalu merapikan pakaiannya yang kini kusut dengan dingin. “Baiklah, rencana awal kita adalah menyingkirkan salah satu kekuatan yang William miliki, tangan kanannya. Dia cukup berbahaya untuk keberhasilan rencana kita.”

“Aku pikir Jimmy cukup memihakmu,” balas Daniel.

“Hubungannya dengan William saat ini lebih dekat dibanding denganku, karena itu keberpihakkannya pada William lebih besar. Kau juga tau Jimmy sangat skeptis, walaupun dia mengangguk saja tapi dalam benaknya diam-diam dia menyimpan banyak pemikiran dan kecurigaan. Kita tidak boleh lengah.”

Antony menedengus, “Sepertinya kau sangat mengenal Jimmy, tidak mungkin kau mengenalnya sedalam ini hanya karena hubungan asisten dan atasan antara suamimu dengan pria itu. Bukankah begitu?” sindir Antony.

Related chapters

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 6 Hentikan Will

    “Will, aku bawakan makan siang untukmu,” seru Olivia dari balik pintu ruangan seraya mengangkat sebuah tas kecil berisi makan siang dengan antusias. Wajah William yang sebelumnya terlipat karena lelah membaca dokumen-dokumen pekerjaan di atas meja seketika berseri saat beradu pandang dengan istrinya itu. William pun bangkit dari kursinya, ia langsung menarik Olivia masuk ke dalam ruangannya dan menutup pintu ruangan rapat-rapat. Olivia tersentak untuk sesaat karena tidak menduganya sama sekali tapi sedetik kemudian ia terkekeh sambil memukul dada bidang William. Sudah satu minggu sejak William kembali bekerja. Setelah keluar dari rumah sakit pria itu sudah tidak sabar ingin segera bekerja padahal Olivia berulang kali memintanya untuk beristirahat hingga William pulih sepenuhnya. Tetapi sikap keras kepala pria itu tidak bisa Olivia hentikan sama sekali.“Ayo makan siang bersama,” ujar Olivia.Namun alih-alih menjawab William malah merebut tas kecil berisi makan siang digenggaman Oli

    Last Updated : 2023-10-04
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 7 Situasi Tidak Terduga

    ‘Semua sudah siap tinggal menunggu waktu untuk eksekusi.’ Isi pesan dari kontak bernama Si Eksekutor.Bersamaan dengan Olivia selesai membaca pesan tersebut terdengar ketukan yang berasal dari kaca jendela mobilnya. Olivia langsung menurunkan kaca mobilnya dan terlihat Jimmy yang kini tengah berdiri menunggunya. “Masuklah,” perintah Olivia.“Kamu memilih tempat yang sepi untuk bertemu, aku kira kita akan berbicara di sini.”“Kalau ada karyawan William yang tidak sengaja lewat sini bagaimana? Semua tempat tidak ada yang aman."Jimmy pun mengalah lalu dengan berat hati masuk ke dalam mobil Olivia seraya memberikan secangkir kopi macchiato hangat pada Olivia dan menaruh kopi cappuccino miliknya lalu membiarkan wanita itu membawa dirinya pergi entah kemana. 20 menit perjalanan tidak ada pembicaraan. Jimmy yang terlihat kalut masih sibuk dengan pikirannya, menimbang-nimbang kalimat yang tepat untuk mengatakan unek-unek dalam hatinya. Sedangkan Olivia memilih untuk diam menunggu dan bers

    Last Updated : 2023-10-04
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 8 Pengkhianat

    “Aahh...,” Olivia meringis menahan sakit di pergelangan tangannya yang memerah akibat cekalan Jimmy. Olivia menoleh sekilas ke arah Jimmy, pria itu masih terkapar tak sadarkan diri sejak satu jam yang lalu. Lalu dengan lemah Olivia melangkah menuju meja makan di area dapur. Rambut Olivia masih berantakan bahkan pakaiannya cukup kacau. Binar dikedua bola mata Olivia sirna kemudian dengan perasaan dongkol Olivia meremas cangkir kopi yang terbuat dari plastik itu dan melemparnya ke tempat sampah. ‘Semua ini tidak ada dalam rencana dan pasti ada sesuatu di dalam kopi yang Jimmy minum.’Di saat yang bersamaan suara mobil tiba-tiba terdengar memasuki halaman rumah Olivia. Olivia mengerutkan keningnya lalu menyingkap gorden di area ruang depan dan terlihat mobil William di sana. Olivia mengalihkan padangannya kembali ke arah Jimmy. Sepertinya Olivia tahu bagaimana cara memanfaatkan kekacauan ini agar ia tidak dirugikan. Dengan tampilannya yang acak-acakan Olivia bergegas berjalan menuju

    Last Updated : 2023-10-04
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 9 Nekat

    Olivia mengeratkan jemarinya dan menggigit bibir bawahnya. “Aku harus mencegah William menjawab kuis itu.”Olivia pun segera menghubungi William tetapi pria itu tidak mengangkatnya bahkan di layar yang menampilkan video William secara langsung tidak terlihat William menerima sebuah panggilan telepon darinya.“Daniel sialan dia meretas semuanya!”Tanpa membuang banyak waktu Olivia langsung berlari menuju mobilnya dan bergegas pergi menuju lokasi William. Sepanjang perjalanan Olivia terus berusaha menghubungi William tetapi nihil. Akhirnya Olivia beralih menghubungi Jimmy karena Olivia yakin ia bisa menghubunginya.“Ayo Jimmy angkatlah!”Alih-alih mendengar suara pria itu Olivia malah menerima suara dari operator. Berulang kali Olivia coba namun hasilnya tetap sama. Dengan kesal Olivia memukul kemudi mobilnya.“Ada apa ini? Kenapa aku tidak bisa menghubungi Jimmy juga?!” rutuk Olivia.Sesaat kemudian notifikasi kembali muncul, dengan cepat Olivia membukannya dan membagi pandangannya ant

    Last Updated : 2023-10-05
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 10 Keraguan

    Daniel menyeringai sambil memegangi pipinya yang terasa panas, “Untuk apa ini? Apa begini tanda terima kasihmu padaku?” cemooh Daniel.“Jangan pura-pura tidak tahu. Kamu menjebakku!”Pria licik itu malah terkekeh seraya melangkah mengelilingi ruangannya. “Sepertinya ada kesalahpahaman di antara kita.”Olivia mendengus tidak habis pikir, bisa-bisanya pria licik itu mengelak setelah semua yang dilakukannya.“Menaruh perangsan di dalam kopi yang dibeli Jimmy, dan diam-diam merekam apa yang terjadi malam itu di kediamanku padahal jelas-jelas aku sudah meminta si eksekutor untuk membatalakan rencana….”“Kamu terlalu bermain aman Olie. Apa kamu pikir dengan rencana membosankan yang kamu buat bisa berhasil meyakinkan William kalau si Jimmy itu sering menggodamu?” tukas Daniel gemas.Tentu saja Olivia ingin bermain aman dalam rencananya supaya semuanya berjalan dengan lancar. Olivia tidak mau terburu-buru dan gegabah tetapi pria itu malah merusak semuanya.Daniel kemudian mendekati Olivia dan

    Last Updated : 2023-10-05
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 11 Apa Kau Mencintaiku?

    Pesta perayaan pembukaan hotel cabang baru digelar malam ini. Banyak sekali tamu-tamu penting yang terlihat. Tubuh mereka terbalut begitu elok di dalam tuxedo untuk para pria dan gaun untuk para wanita.Begitu pun dengan William dan Olivia. Mereka tampil begitu memesona. Olivia tampil cantik dengan gaun berwarna beige yang sederhana nan elegan dan William tampil dengan gagah dan tampan dengan tuxedo berwarna hitam.Ketika Olivia dan William tiba semua pandangan tamu undangan tertuju ke arah mereka. Sebagian dari mereka ada yang menatap dengan antusias ada pula yang malah berbisik-bisik dengan tamu lain membicarakan insiden yang menimpa William baru-baru ini atau menggunjing Olivia.Karena itu Olivia tidak pernah suka mendatangi pesta apa pun yang berkaitan dengan perusahaan William atau hotelnya, sebab ia tahu banyak orang-orang dalam pesta itu yang akan memandangnya drngan rendah.“Hai Will, Olivia kalian keren banget malam ini,” sapa seorang wanita menyebalkan bernama Alya.Olivia s

    Last Updated : 2023-10-05
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 12 Hasutan

    Olivia berlari menerobos kerumunan sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat, mencari-cari William. Tetapi sulit sekali. Terlalu banyak orang di dalam ruangan itu dan lagi gedung itu besar sekali, Olivia tidak tahu William ada di ruangan mana. “Ya tuhan kemana pria itu?” rutuk Olivia seraya menghubungi William melalui telepon selulernya. Tetapi William bahkan tidak mengangkat panggilan dari Olivia. “Apa Daniel masih meretas ponsel William?” gumam Olivia kemudian ia terpikirkan sesuatu. Mungkin ia bisa meminta bantuan Daniel untuk menemukan William. Dengan berat hati akhirnya Olivia pun menghubungi Daniel dan tak berselang lama terdengar suara berat pria itu di ujung sana. “Bagaimana? Aku sudah menyiapkan banyak orang dan banyak hal untuk rencana kali ini. Apa kau masih ingin ikut bermain denganku?” “Bisakah kamu mencari William? Ada sahabat kakaku di tempat ini dan aku yakin dia dan William pasti saling mengenal. Aku takut William bertemu dengannya karena dia pasti akan

    Last Updated : 2023-10-06
  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 13 Dendam dan Kebencian

    ‘Jangan Will, kumohon hentikan!’Jeritan Selena terus terngiang-ngiang di telinga Olivia, hingga membuatnya merasa mual karena luapan emosi yang begitu besar. Tidak salah lagi itu adalah suara Selena, sudah lama sekali ia tidak mendengar suara kakak kesayangannya itu. Ia sangat merindukannya, tetapi bukan ini suara Selena yang Olivia ingin Olivia dengar. Bukan suaranya yang penuh ketakutan dan penderitaan. Rahang Olivia mengeras giginya bergemeletuk menahan amarah dalam hatinya.‘Aku akan membalas perbuatanmu William,’ kutuk Olivia dalam batinnya. Hatinya kembali menggelap dipenuhi dendam dan kebencian.Tak berselang lama, William keluar dari kamar karena ia khawatir sebab Olivia tidak kunjung kembali. “Apa ada masalah Lie?” tanya William. Buru-buru Olivia mengukir senyum manisnya walaupun dalam hati ia mengutuk pria itu. “Oh tidak hanya pesan dari detektif Raka yang menangani kasus terkait insiden yang menimpa kemarin.” “Oh apa katanya....” “Will!” ucapan William terpotong ol

    Last Updated : 2023-10-06

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 70 Sekutu

    “Lalu bagaimana dengan Olivia?” pertanyaan lain yang Jimmy tidak siap untuk mendengar jawabannya. “Dia sedang merencanakan sesuatu untukku.” William tahu apa yang Olivia sedang rencanakan untuknya. Saat mengetahui hal itu William sempat berkali-kali menolak percaya pada kenyataan yang menimpanya. Namun akhirnya William bisa menerimanya. William mengalihkan pandangannya pada Jimmy, pria itu tampak tertekan dengan semua kenyataan yang baru saja ia terima saat ini. Terutama kenyataan tentang Olivia yang itu paasti paling mengusiknya. “Maaf aku memecatmu waktu itu, tapi rasanya itu keputusan yang tepat yang bisa aku lakukan,” ucap William, “Sepertinya kamu jadi sasaran empuk untuk menjebakku atau bisa jadi mereka tidak mau kamu berada di dekatku.” Jimmy memandangin William, “Dengan sendiri Anda bisa menjadi lemah,” imbuh Jimmy yang langsung di balas anggukan oleh William.“Jim, aku butuh bantuamu, karena itu aku menceritakan semua ini. Aku tidak tahu a

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 69 Ingatan 2

    Jimmy terdiam dengan kening berkerut. Kalau dipikir-pikir surat elektronik yang Jimmy terima sebelumnya juga dari perusahaan teman dekat William. “Bagaimana kalau kamu tukar pertanyaannya?” celetuk William masih denagn ekspresinya yang datar. “Maksud Anda?” “Seperti.... Apa William benar-benar kehilangan ingatannya?” Jimmy sontak tertegun ia tidak bisa berkata-kata. William tidak perlu menyatakan lebih banyak fakta lebih lanjut tentang ingatannya karena rasanya Jimmy sudah dengan jelas mengetahui jawabannya saat ini. “Aku hanya pura-pura Jimmy,” imbuh William seraya melangkah lebih jauh ke dalam ruko kosong itu. Hening, Jimmy tidak menjawab apa-apa, wajahnya tampak bingung. Namun tentu saja William pasti memiliki alasan mengapa dia melakukan hal itu. “Mengapa Anda melakukannya?” akhirnya Jimmy bisa meluapkan rasa penasarannya. Namun di satu sisi entah mengapa Jimmy merasa takut untuk mendengar jawaban dari William. Seolah William sedan

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 68 Ingatan

    “Kamera recorder itu bisakah kau menemukannya?” tanya Daniel pada Aldo. “Aku tidak tahu apapun tentang kamera recorder itu, memangnya apa yang penting dengan benda itu mengapa Anda mendadak sangat terusik dengan hal itu?” Daniel tidak menggubris rasa penasaran Aldo, hening untuk sesaat dan jelas sekali ia tengah gusar saat ini. “Cari saja sampai dapat, kau orang yang dekat dengan Selena pikirkanlah di mana wanita itu menyembunyikannya.” Tanpa menunggu jawaban dari Aldo, Daniel langsung memutus panggilannya. Tidak, sebenarnya Daniel tidak butuh jawaban apapun karena seperti sebuah kewajiban Aldo memang di paksa untuk menuruti semua perintahnya. Aldo terdiam di banding dengan penasaran pada kemungkinan lokasi Selena menyembunyikan kamera itu, Aldo lebih ingin tahu mengapa Daniel menginginkannya dan mengapa pria itu harus bertanya padanya? Mengapa Daniel tidak bertanya pada Olivia? Atau entahlah. Yang jelas sepertinya rekaman yang ada dalam video itu bisa mengancam pria kurang ajar it

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 67 Nyawa Dibayar Nyawa

    “Pertanggung jawaban apa di sini yang kamu maksud?” tanya William dengan gugup.Olivia mendengus, “Kenapa kamu pura-pura tidak mengerti? Bukankah sebelumnya kamu menjawab dengan penuh percaya diri?” cibir Olivia, “Mata di bayar mata, nyawa dibayar nyawa, William,” tegas Olivia kemudian. William terdiam, tatapan matanya sulit di artikan setidaknya itu yang dipikirkan Olivia. Namun di satu sisi Olivia merasa bahwa ia juga sangat bodoh karena mengulangi pertanyaan yang bahkan sudah ia tahu jawabannya. Bukankah karena William mengingkari tanggung jawabnya sebagai pelaku yang membuat Olivia jadi harus merencanakan hal gila semacam ini? Di tengah lamunan Olivia tiba-tiba saja William mendekat dan menempatkan sebuah pisau ke dalam genggaman Olivia. Bola mata Olivia membulat menatap wajah William yang kini tampak pilu bahkan senyum getir tersemat di bibir William.“Apa yang—.”“Kalau menghukumku dengan cara seperti itu akan membuatmu hidup lebih damai maka l

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 66 Hasrat Balas Dendam

    Bagai petir di siang bolong begitulah celetukan Olivia menyerang William. Langkah William terhenti, ia berbalik menatap Olivia yang terbaring di atas tempat tidur dengan mata berkaca-kaca.“Kenapa kau melakukannya?!” pekik Olivia tiba-tiba.William tersentak hingga air mata yang tertahan di pelupuknya mengalir jatuh.“Apa yang Selena lakukan? Apa benar kau melakukannya?!!!” Olivia kembali menjerit. Lalu ia tarik kembali lengan William hingga mengikis jarak antara mereka.Olivia yang sudah bangkit dengan kasar mulai memukuli William tanpa terkendali diiringi jerit hatinya mengutarakan pertanyaan-pertanyaan yang menyesakkan hati dan pikirannya.Namun William hanya tergugu membiarkan Olivia memukulinya sampai puas untuk melepas bebas di hatinya. Alih-alih mencegahnya William malah terus berusaha memeluk Olivia dengan raut penyesalan yang tergambar di jelas di wajahnya. Hati William teriris pilu melih

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 65 Pertanyaan Diluar Kendali

    Di tepi danau yang sepi dan hanya bercahayakan lampu temaram pinggir jalan Olivia berdiri sendirian di sana. Menatap kosong ke arah Danau dengan riak air yang tenang. Sudah 15 menit Olivia berada di sana menunggu seseorang yang belum kunjung datang.Olivia melempar sebuah batu ke dalam danau nerusaha mengusir rasa bosannya. Tak lama berselang seorang dengan hodie hitam serta topi dan masker berwarna senada mendekati Olivia.“Kau lama sekali,” celetuk Olivia seolah yakin seseorang yang menghampirinya adalah seseorang yang sedang ia tunggu.“Tidak mudah untuk lepas dari pengawasan Daniel, dia mengasai dari mana pun....”“Kau yang melakukannya, Aldo bukan pria keparat itu.”Aldo terdiam, “Aku tidak bisa mematikan atau melepas senua peretas itu walaupun aku pergi. Daniel akan curiga.”Olivia tidak menggubris ia tidak tertarik, kepalanya sudah penuh sesak dengan semua kejadian yang terjadi sejak kem

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 64 Nasib Olivia

    “Laba-laba!” jerit Olivia tiba-tiba seraya mengibas angin dengan heboh di sisi wajah William hingga menyenggol tangan William dan menjatuhkan sendok berisi es krim strawberry dari tangannya.Tidak berhenti sampai di situ Olivia juga menyenggol manguk es krim di meja hingga mangkuk itu jatuh ke lantai dan menumpahkan seluruh isinya.Kegaduhan pun tercipta hingga menarik perhatian semua pengunjung restoran juga para pegawai di sana.Tidak bisa, Olivia tidak bisa melakukannya. Perasaan tidak tega masih menjadi pemenang atas perdebatan dengan rasa dendamnya yang ada dalam hatinya.“Maaf aku mengacaukan semuanya.” Olivia menahan air matanya agar tidak tumpah buntut dari ketakutan yang menyelimuti hatinya.Para pelayan pun datang dan membersihkan semua kekacauan, baik William maupun Olivia meminta maaf atas keributan yang terjadi dan William mengganti rugi atas barang-barang yang pecah.Namun set

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 63 Lezat tetapi Mematikan

    ‘Kau yang mempersulit dirimu sendiri karena tidak mau mengakui perasaanmu....’ begitulah seingat Olivia ucapan William di beranda rumah sakit ini dua tahun lalu. Serupa dengan apa yang dikatakannya hari ini.“Apa yang kamu bicarakan?” tanya Olivia penuh selidik.“Maaf sepertinya aku berlebihan, aku tidak seharusnya berkata begitu padamu,” balas William, raut wajahnya kembali berubah senyumnya pun terukir semula, “Ayo kita makan siang, kamu belum makan dari semalam.”Apa mungkin ia menanggapinya terlalu berlebihan? Ya bisa jadi William hanya asal ucap saja karena kesal dan lelah, tapi tetap saja ucapannya terdengar janggal. Olivia buru-buru membuang pikirannya dan berjalan mengikuti William menuju restoran dekat rumah sakit.Baru saja Olivia tiba di sana tiba-tiba ada panggilan masuk dari Daniel di ponselnya.“Misi pertama. Kau tau kan kalau William alergi strawberry. Aku ingin kau memesan makana

  • Pembalasan Dendam Istri Baik Hati   BAB 62 Penyesalan

    “Sudahlah aku tidak mau membahasnya malah membuatku sakit kepala.”Olivia hendak beranjak namun Adela langsung mencekalnya, wanita itu terlihat kesal karena bagaimana mungkin Olivia bisa begitu bodoh dan menolak William.“Ok mungkin ini terlihat mustahil buatmu bisa bersatu dengan Pak Will, tapi hey!!” Adela menjentik-jentikkan jarinya tepat di depan wajah Olivia agar wanita itu segera sadar dari kebodohannya. “Kamu lupa kalo Pak Will tidak pernah memandang sesroang dari status sosial mereka? Tidak perlu jauh-jauh deh, lihat saja mantan pacarmu si Jimmy itu. Kalau Pak Will mempedulikan soal status sosial dalam pergaulannya, dia tidak akan mau berteman dekat dengan Jimmy sampai akhirnya membantu Jimmy yang hanya sekedar pelayan kafe kecil menjadi asisten pribadinya, bahkan kamu yang menceritakan itu semua Olivia!!!”“Kamu lupa juga saat Pak Will membantu membayar biaya perawatan ayahnya Jimmy saat mereka baru saling menge

DMCA.com Protection Status