Luki duduk dengan santai di ruang tamu, senyum tipis terukir di wajahnya. Dia baru saja mendapat kabar dari Matteo yang membuatnya senang dan penuh semangat.Di tangannya masih ada gelas berisi anggur merah. Dia menggoyangkannya perlahan, matanya menatap cairan itu dengan penuh antisipasi.Langkah kaki terdengar dari arah pintu masuk.Ashton baru saja pulang kerja, jasnya masih rapi, tetapi ekspresinya terlihat lelah. Begitu dia melihat Luki duduk dengan ekspresi mencurigakan, alisnya langsung terangkat.“Ada apa? Kenapa senyum-senyum seperti itu?” tanya Ashton sambil melepas jasnya dan menggantungnya di sandaran sofa.Luki meneguk sedikit anggurnya sebelum menjawab, “Kak, sesuatu yang hebat akan segera terjadi.”Ashton mengernyit. Dia tidak menyukai cara bicara Luki yang penuh misteri.“Apa maksudmu?” tanya Ashton.Luki tersenyum lebih lebar. “Balas dendam akan segera terlaksana.”Ashton langsung menegang. Pikirannya langsung tertuju pada satu nama.“Balas dendam kepada Lucas?” tanya
Kesunyian yang melingkupi ruangan itu begitu mencekam. Aura kekuasaan Raja Verdansk terasa semakin menekan setiap detik yang berlalu.Dari singgasananya yang megah, sang raja menatap tajam ke arah dua pria yang berdiri di hadapannya. Tatapannya tidak menunjukkan emosi, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat John dan Matteo merasa seakan mereka sedang dihakimi.Bagi Raja Verdansk, pertemuan seperti ini adalah sesuatu yang membuang waktu. Dia tidak suka berbasa-basi, tidak tertarik mendengarkan keluhan orang lain. Tetapi, setelah mendengar laporan bahwa Matteo telah berusaha tujuh kali untuk menemuinya, rasa penasarannya sedikit terusik.Lagi pula, yang diketahui olehnya, Matteo bukan orang sembarangan. Dia adalah ketua Serikat Dagang, organisasi paling berpengaruh di Kota Verdansk dan menjadi salah satu lumbung pendapatannya.Namun, yang membuat Raja Verdansk akhirnya memutuskan untuk menerima pertemuan ini bukanlah karena kesetiaan Matteo, melainkan untuk memahami kenapa
“Tolong aku!” ucap seorang wanita di dalam mobil.“Bu, Angeline?” Lucas terkejut saat membuka pintu mobil dan melihat Direktur Pemasaran di perusahaan tempatnya bekerja sedang terluka.Pada saat Lucas dalam perjalanan pulang ke rumah setelah lembur, dia melihat sebuah mobil mewah menabrak trotoar dan masuk ke dalam semak-semak pinggir danau.Tak disangka, ternyata orang di dalam mobil adalah Angeline Jordan, wanita cantik yang diidam-idamkan oleh banyak pria. Wajahnya berbentuk seperti berlian, berkulit putih, badan proporsional dan yang paling menonjol adalah bentuk dadanya yang 36 D.Lucas melihat ada benda yang menusuk ke dada Angeline. Dia tahu apa itu karena sering menemukan hal-hal semacam ini ketika masih menjadi Raja Mafia ibukota.“Tenang, Bu Angeline. Aku akan mengeluarkannya!” ucap Lucas.Dengan cekatan Lucas membuka kemeja Angeline. Kini wanita itu hanya mengenakan tanktop putih yang membuatnya terlihat begitu menggoda.Saat Lucas akan menurunkan tanktop dan bra, Angeline
Suara Angeline cukup keras. Lucas begitu khawatir ibunya akan bangun.Oleh karena itu, Lucas lebih memilih untuk mengenakan pakaiannya secara lengkap dibandingkan harus menjelaskan apa yang baru saja dia lakukan dan kemudian Lucas keluar kamar.Benar saja, kekhawatirannya menjadi nyata. Ibunya telah berdiri di depan pintu kamar.Apakah Ibu mendengarnya? Bagaimana jika dia tahu?“Ibu?” wajah Lucas tampak begitu cemas.Yang ditakutkan oleh Lucas adalah kesehatan ibunya jika mengetahui yang baru saja dia lakukan terhadap Angeline.Satu tahun yang lalu, Lucas mendapat kabar jika ibunya mengalami sakit keras.Oleh karena itu, dia memutuskan untuk melepaskan statusnya sebagai Raja Mafia Ibukota dengan seluruh kemewahan dan harta yang dimiliki demi merawat sang ibu.“Apa yang terjadi? Kenapa Angeline teriak-teriak? Kenapa kamu keringetan seperti ini? Apa yang baru saja kamu lakukan di dalam kamar Angeline?” tanya Rose, penuh curiga.Tanpa menunggu jawaban Lucas, Rose berjalan masuk ke dalam
Wanita berwajah oval dengan alis mata tebal,, keluar dari mobil. Dia kemudian terkejut melihat pria yang ditabraknya masih berdiri dengan kokoh seperti tidak terjadi apa-apa.‘Apa yang aku tabrak? Apakah dia punya tulang besi?’Melihat kondisi yang terjadi, Lucas yang baik-baik saja dan mobil bagian depannya yang rusak, Magdalena tidak mau menjadi tersangka.“Hati-hati kalau menyebrang jalan. Apakah kamu buta? Tidak bisa melihat ada mobil yang sedang melaju?” omel balik Magdalena.“Kamu yang buta! Sudah jelas-jelas kamu berkendara dengan ugal-ugalan!” kata Lucas sambil menaikkan sebelah bibirnya.Magdalena menunjuk ke arah mobilnya yang hancur sambil berkata, “Lihat mobilku! Karena ulahmu, mobilku hancur. Untuk memperbaikinya setidaknya memerlukan 50 Juta. Cepat berikan uangnya kepadaku!”“Apa? 50 Juta?” Lucas terkejut mendengarnya.Jelas ini hanyalah akal-akalannya saja.“Ya, benar. Bahkan aku pikir itu akan lebih banyak lagi. Tapi, karena aku lihat kamu orang yang berasal dari kasta
Lucas menghela napas panjang. “Masih untung aku beritahu agar kalian tidak rugi. Jika tidak punya pengetahuan akan barang antik, jangan berlagak seperti ahli. Itu sangat memalukan.”Merasa terhina dengan apa yang dikatakan oleh Lucas, membuat John menggertakan giginya. Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah direndahkan oleh seorang anak muda.“Kurang ajar! Berani sekali kamu berbicara seperti itu kepada kami!” geram John. “apa kamu tidak tahu siapa kami?”Lucas tidak terpengaruh dan ekspresi wajah yang datar dan tanpa takut itu, membuat John semakin meradang.Sambil menunjuk wajah Lucas, John berkata, “Kamu ini benar-benar kurang ajar, ya. Kamu bahkan tidak memiliki niat untuk meminta maaf.”“Asal kamu tahu, aku adalah Ketua Dewan Rakyat Kota Verdansk. Sangat mudah bagiku mengusirmu dan seluruh keluargamu dari kota ini. Aku juga dapat dengan mudah menggusur rumahmu tanpa uang ganti rugi!”Lucas tertawa mendapat ancaman seperti itu dari John.“Jadi kerjaan Ketua Dewan Rakyat itu hanya me
Sontak saja, semua yang ada di sana terkejut mendengar Lucas adalah tamunya Angeline.Dengan raut wajah terkejut, Bella bertanya, “Apa? Dia temanmu? Kenapa kamu bisa berteman dengan orang rendahan?”“Kenapa? Dia adalah karyawan perusahaan kita. Secara langsung, dia membantu kita mendapatkan uang selama ini. Jadi, kenapa aku tidak boleh berteman dengannya?” kata Angeline.“Dia itu hanyalah karyawan kontrak. Tidak pantas anggota Keluarga Jordan berteman dengannya,” kata Bella sambil melirik tajam ke arah Lucas.Dengan dingin, Angeline berkata, “Dia bukan hanya sekedar teman.”Bella mengerutkan keningnya. “Jangan bilang kalau kalian berpacaran?”Angeline tidak menjawab pertanyaan itu. Dia menarik tangan Lucas dan membawanya masuk ke dalam rumah.Di dalam rumah, terlihat sudah ramai. Beberapa anggota Keluarga Jordan terlihat sedang berbincang-bincang satu dengan yang lainnya.Ketika Angeline dan Lucas masuk, semua menjadi sunyi. Fokus mereka tertuju kepada dua orang yang baru datang itu.
Seketika seisi ruangan menjadi hening. Namun beberapa saat kemudian, ruangan itu kembali meledak dengan gelak tawa. “Hahaha … konyol sekali. Apa kamu pikir mendapatkan investasi semudah bermain permainan monopoli?” Bella terkekeh. “orang miskin memang tidak tahu apa-apa tentang bisnis.” “Cih! Kamu pikir, kamu adalah orang hebat dengan relasi luas dan kuat? Kamu itu hanya seorang karyawan kontrak. Kesempatan kamu untuk mendapatkannya tertutup rapat,” kata Jeremy. “Aku dengar, lebih dari setengah perusahaan di Provinsi Everdale telah mengajukan investasi dan kebanyakan adalah perusahaan dengan valuasi di atas Perusahaan Liquid. Memangnya, apa caramu supaya bisa dapat investasi? Mengemis seperti keahlianmu? Atau menjadi alas kaki? Percuma saja, itu tidak akan bisa,” kata Sabrina sambil mengangkat sebelah bibirnya. Cemoohan datang juga dari yang lainnya. Seolah semua orang ingin mengomentari “kekonyolan” Lucas. “Aku kenal dengan orang-orang yang ada di sana. Presiden Direkturnya dulu
Kesunyian yang melingkupi ruangan itu begitu mencekam. Aura kekuasaan Raja Verdansk terasa semakin menekan setiap detik yang berlalu.Dari singgasananya yang megah, sang raja menatap tajam ke arah dua pria yang berdiri di hadapannya. Tatapannya tidak menunjukkan emosi, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat John dan Matteo merasa seakan mereka sedang dihakimi.Bagi Raja Verdansk, pertemuan seperti ini adalah sesuatu yang membuang waktu. Dia tidak suka berbasa-basi, tidak tertarik mendengarkan keluhan orang lain. Tetapi, setelah mendengar laporan bahwa Matteo telah berusaha tujuh kali untuk menemuinya, rasa penasarannya sedikit terusik.Lagi pula, yang diketahui olehnya, Matteo bukan orang sembarangan. Dia adalah ketua Serikat Dagang, organisasi paling berpengaruh di Kota Verdansk dan menjadi salah satu lumbung pendapatannya.Namun, yang membuat Raja Verdansk akhirnya memutuskan untuk menerima pertemuan ini bukanlah karena kesetiaan Matteo, melainkan untuk memahami kenapa
Luki duduk dengan santai di ruang tamu, senyum tipis terukir di wajahnya. Dia baru saja mendapat kabar dari Matteo yang membuatnya senang dan penuh semangat.Di tangannya masih ada gelas berisi anggur merah. Dia menggoyangkannya perlahan, matanya menatap cairan itu dengan penuh antisipasi.Langkah kaki terdengar dari arah pintu masuk.Ashton baru saja pulang kerja, jasnya masih rapi, tetapi ekspresinya terlihat lelah. Begitu dia melihat Luki duduk dengan ekspresi mencurigakan, alisnya langsung terangkat.“Ada apa? Kenapa senyum-senyum seperti itu?” tanya Ashton sambil melepas jasnya dan menggantungnya di sandaran sofa.Luki meneguk sedikit anggurnya sebelum menjawab, “Kak, sesuatu yang hebat akan segera terjadi.”Ashton mengernyit. Dia tidak menyukai cara bicara Luki yang penuh misteri.“Apa maksudmu?” tanya Ashton.Luki tersenyum lebih lebar. “Balas dendam akan segera terlaksana.”Ashton langsung menegang. Pikirannya langsung tertuju pada satu nama.“Balas dendam kepada Lucas?” tanya
Lucas tetap berjongkok di balik semak-semak, matanya tidak pernah lepas dari istana mewah itu. Lampu-lampu temaram di sekeliling gedung menciptakan bayangan panjang yang bergerak pelan mengikuti tiupan angin malam.Di sebelahnya, Sam mulai gelisah. “Jadi … kita cuma akan diam di sini?” bisiknya.Lucas tidak menjawab. Pertanyaan itu telah ditanyakan oleh Sam sebelumya, jadi Lucas tidak perlu lagi untuk menjawab karena membuang-buang energi saja.Lucas masih mengamati setiap detail pergerakan di depan vila. Dia terpikir untuk mengambil beberapa foto dan video sebagai bukti.Namun saat ponselnya dikeluarkan, ada panggilan suara masuk. Tidak ada suara dan tidak ada getaran karena memang Lucas mengatur ponselnya agar sunyi. Dia tidak ingin ada gangguan saat sedang mengawasi Matteo dan John.Di layar ponselnya nama Troy terpampang di sana. Lucas mendesah pelan. Troy sudah meneleponnya sepuluh kali. Tanpa ragu, Lucas akhirnya menerima panggilan itu.‘Apa yang terjadi, The Obsidian Blade? Ke
Di balik bayangan pepohonan, Lucas tetap berjongkok dengan tenang. Matanya fokus pada vila besar di depan mereka, sementara di sampingnya, seorang pemuda bernama Samuel tampak gelisah.Samuel, atau yang biasa dipanggil Sam, masih tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dia hanya seorang pengendara motor biasa yang tiba-tiba diseret ke dalam situasi ini.Sam menelan ludah, lalu berbisik, “Hei, kita sudah sampai di sini. Sekarang bisa jelaskan, kenapa kita mengikuti orang itu?”Lucas tetap diam, matanya tidak berkedip sedikit pun.Sam melirik Lucas dengan ragu. “Dengar, aku memang butuh uang, tapi aku tidak mau terlibat dalam sesuatu yang berbahaya. Kamu bahkan belum memberitahuku siapa pria yang kita ikuti.”Lucas akhirnya menoleh ke arah Sam, sorot matanya tajam dan dingin. Aura berbahaya keluar dari tubuhnya begitu saja, membuat Sam langsung merasa tidak nyaman.Jantung pemuda itu berdetak lebih cepat. Seolah-olah dia baru saja menantang seekor harimau di tengah hutan.“Ad
Pada awalnya Lucas ingin membiarkan Matteo pergi. Namun dia juga mengingat lagi tentang keresahan hatinya tentang Lucas bebepaa hati yang lalu.Lucas menatap jalanan yang macet dengan rahang mengeras. Matteo sudah menghilang dari pandangan mereka, dan itu membuat nalurinya berteriak.“Baiklah Troy. Kejar dia!” perintah Lucas dengan suara tegas.Troy tersenyum. Inilah yang diinginkan olehnya. Yaitu menghukum Matteo dengan keras.Tanpa membuang waktu, Troy pun langsung menginjak pedal gas, mencoba menyalip kendaraan di depannya.Awalnya dia cukup mulus untuk melewati mobil-mobil di depannya meski sedang padat. Namun pada akhirnya, kondisi jalanan tidak berpihak kepada mereka. Lalu lintas menjadi semakin pada sehingga tidak ada ruang untuk menyalip lagi.Terdengar klakson kendaraan bersahutan, menciptakan kekacauan di jalan utama kota Verdansk.Troy mengumpat pelan. “Sial. Mobilnya tidak terlihat lagi.”Lucas menyipitkan matanya, berusaha mencari tanda-tanda keberadaan Matteo. Dia tahu b
Di dalam kantornya, Matias membaca pesan dari Randy dengan ekspresi serius. Dia langsung menghubungi rekannya itu via panggilan suara.‘Apa maksudmu dengan ‘orang ini berbahaya’?’ tanya Matias tanpa basa-basi begitu Randy menjawab panggilan suaranya.Di seberang telepon, Randy mendesah. ‘Dia bukan orang yang bisa kita kendalikan. Dia dingin, profesional, dan tidak tertarik dengan tawaran apa pun. Hal ini terlihat jelas saat dia berkunjung ke divisiku.’Matias mengernyit. ‘Jadi kita tidak bisa melobinya? Atau hanya belum tahu saja celahnya?‘Sepertinya akan sulit,’ jawab Randy. ‘aku sudah mencoba mengajaknya makan malam untuk mengenalnya lebih jauh, tapi dia langsung menolak dengan tegas seperti dia tahu apa rencanaku. Dia bukan tipe yang bisa dijebak dengan cara biasa.’Matias menyandarkan tubuhnya ke kursi, berpikir dengan keras.‘Hmmm … jalau begitu, kita harus tahu apa yang membuatnya bergerak,’ kata Matias akhirnya. ‘aku akan mencari tahu berapa gaji dan bonus yang dia dapat setia
Di dalam kantornya, Matias membaca pesan dari Randy dengan ekspresi serius. Dia langsung menghubungi rekannya itu via panggilan suara.‘Apa maksudmu dengan ‘orang ini berbahaya’?’ tanya Matias tanpa basa-basi begitu Randy menjawab panggilan suaranya.Di seberang telepon, Randy mendesah. ‘Dia bukan orang yang bisa kita kendalikan. Dia dingin, profesional, dan tidak tertarik dengan tawaran apa pun. Hal ini terlihat jelas saat dia berkunjung ke divisiku.’Matias mengernyit. ‘Jadi kita tidak bisa melobinya? Atau hanya belum tahu saja celahnya?‘Sepertinya akan sulit,’ jawab Randy. ‘aku sudah mencoba mengajaknya makan malam untuk mengenalnya lebih jauh, tapi dia langsung menolak dengan tegas seperti dia tahu apa rencanaku. Dia bukan tipe yang bisa dijebak dengan cara biasa.’Matias menyandarkan tubuhnya ke kursi, berpikir dengan keras.‘Hmmm … jalau begitu, kita harus tahu apa yang membuatnya bergerak,’ kata Matias akhirnya. ‘aku akan mencari tahu berapa gaji dan bonus yang dia dapat setia
Suasana di ruang rapat BQuality Group begitu tegang. Mata-mata penuh kecurigaan tertuju pada pria yang berdiri di depan ruangan, Nero. Dengan jas hitam rapi dan postur tegap, dia memancarkan aura otoritas yang sulit diabaikan.Jack Will melangkah maju, mengedarkan pandangan tajam ke setiap orang di ruangan. Dia tahu kehadiran Nero akan menimbulkan reaksi, terutama dari orang-orang yang selama ini merasa aman dalam permainan mereka sendiri."Posisi ini," kata Jack Will dengan suara tenang namun tegas, "dibentuk untuk menjamin transparansi dan integritas dalam perusahaan kita. Kita tidak bisa membiarkan ada celah bagi siapa pun untuk memperkaya diri dengan cara yang kotor."Ucapan itu seperti tamparan bagi beberapa orang di ruangan, terutama Randy dan Matias. Mereka tidak bereaksi secara langsung, tetapi rahang mereka mengeras.Jelas bagi mereka, keputusan ini adalah langkah untuk menjegal mereka. Sesuatu yang sangat tidak membuat mereka nyaman.Jack Will melanjutkan, "Sebagai Head of B
Angeline cemas jika Lucas melakukan sesuatu yang jauh. Semenjak Lucas memiliki sasana Brotherhood, Angeline cemas jika Lucas akan melakukan kekerasan fisik kepada orang yang tidak disukai.Lucas menatap Angeline, matanya berkilat tajam. “Aku ingin Randy dan Matias kapok dan tidak bermain-main lagi.”Angeline menghela napas panjang. Dia tahu Lucas tidak akan tinggal diam setelah mendengar ancaman itu. Tetapi dia juga tidak ingin segalanya menjadi semakin runyam.“Kumohon, Lucas.” Angeline menatapnya serius. “jangan main kekerasan. Aku tidak mau membuat masalah ini semakin besar. Aku juga tidak mau berurusan dengan polisi.”Lucas mendengus kecil, menatap Angeline dengan ekspresi tenang namun berbahaya. “Aku tahu bagaimana cara menangani mereka. Percayalah, aku tidak akan melakukan sesuatu yang bisa menyeretmu ke dalam masalah.”Angeline tetap menatapnya, berusaha mencari kebenaran dalam kata-katanya. Lucas memang licin. Dia tidak akan bertindak tanpa perhitungan. Namun tetap saja, ini t