Sabrina pun menghubungi seseorang melalui sambungan telepon untuk menuntaskan amarahnya. ‘Halo! Kamu di mana! Aku ingin bertemu denganmu! Ada seseorang yang ingin aku singkirkan!’ ucap Sabrina dengan seorang bergetar penuh amarah. Setelah itu, Sabrina mengakhiri panggilan suaranya. Dia menatap ke depan di mana punggung Angeline dan Lisa masih bisa terlihat. ‘Sebenarnya aku tidak mau melakukan ini mengingat kamu adalah sepupuku. Tapi aku harus melakukannya karena kamu sudah menginjak-injak harga diriku!’ ucap Sabrina dalam hati. “Hey, Sabrina! Kamu kenapa bengong di sini?” Tiba-tiba saja Bella menyapanya. Bella celingukan untuk mencari penyebab kenapa Sabrina diam di sana. Sabrina menoleh ke arah Bella dan menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Oh, tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan sesuatu yang tertinggal di ruanganku.” “Oh … aku kira ada apa. Ya sudah aku kembali ke ruanganku, ya,” kata Bella. Kemudian Bella membalikkan badannya dan bersiap untuk melangkah pergi. Namun
John berjalan menghampiri Lucas sambil menghisap rokok.Dari cara jalan dan juga mimik wajahnya, John terlihat sedikit arogan. Dia juga menunjukkan ketidaksukaannya kepada Lucas.“Wah, aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi di tempat seperti ini. Aku kira kita akan bertemu di tempat yang lebih private,” ucap John.Pria itu kemudian mendekatkan kepalanya ke Lucas dan berkata dengan suara yang lebih pelan, “Di penjara contohnya.”John masih merasa kesal kepada Lucas karena kejadian di toko barang antik. Dia masih ingat betul bagaimana dia dipermalukan oleh seseorang yang dianggap sebagai bocah ingusan. Lucas tidak memedulikan John. Dia hanya diam saja tanpa merespon apapun.“Bagaimana, sudah sampai mana pelajaran sejarahmu? Apakah kamu belajar dengan sungguh-sungguh?” tanya John kembali.Pria itu sama sekali tidak mempermasalahkan sikap Lucas yang acuh tak acuh kepadanya. Saat ini dia hanya ingin menghina Lucas saja.“Apakah kamu sudah selesai bicaranya? Kalau sudah selesai, aku i
John tidak bisa menerima diremehkan seperti ini oleh seorang pria muda. Dia menilai harga dirinya diinjak-injak oleh Lucas.Mendengar teriakan dari John, Lucas pun menghentikan langkah kakinya. Lalu, dia menoleh dan berkata, “Aku tidak mau membuang-buang waktu untuk sesuatu hal yang remeh. Melawan orang lemah bagiku sangat membuang waktu.”John membuka mulutnya lebar-lebar ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Lucas, yang mana menganggap jika petarung-petarung di sasana miliknya lemah.“Kurang ajar sekali kamu bicara seperti itu! Jika memang kamu memiliki ilmu beladiri tingkat tinggi, datang dan buktikan. Jika hanya bicara saja, semua orang pun bisa melakukannya,” kata John yang wajahnya sudah merah padam.Lucas membalikkan badannya kembali, menghadap John.“Apa yang aku dapat jika aku datang ke sana dan mengalahkan semua petarungmu?” tanya Lucas, dingin.John yang menganggap jika Lucas adalah orang yang lemah, tidak takut jika harus bertaruh dengan Lucas dalam jumlah besar. Sebab
Rose menatap Lucas yang malah diam. Dia pun menjadi sedikit curiga kepada anaknya itu.“Kamu kenapa diam saja? Apa kamu sedang menutupi sesuatu?” tanya Rose.Lucas menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Tidak Bu. Mana mungkin aku menyimpan rahasia dengan Ibu.”Rose memicingkan matanya sambil mendekat kepada Lucas. “Ya, baiklah. Nanti kalau dia bisa ke sini, Ibu mau bicara dengannya tentang masalah rumah ini. Supaya ke depannya menjadi nyaman untuk kita semua,” kata Rose.Saat ini, ponsel Lucas berdering. Dia pun langsung menjawab panggilan suara itu ketika melihat yang menghubunginya adalah Angeline.‘Halo! Ada apa?’ tanya Lucas.‘Cepat kembali ke kantor. Keluargaku akan mengadakan pertemuan, antar aku untuk pulang,’ kata Angeline.‘Ya, baik. Aku akan ke sana sekarang,’ kata Lucas.Setelah itu panggilan suara di akhir oleh Angeline.Lucas merasa lega dengan panggilan suara dari Angeline. Setidaknya, ada alasan yang masuk akal untuk diberikan kepada ibunya jika Angeline tidak bisa b
Magdalena begitu terkejut mendengar jika Lucas bisa masuk ke perumahan Montclair Manor. Dia pun bertanya-tanya kenapa seorang Lucas bisa dengan mudah masuk ke perumahan elit itu.“Bagaimana dia bisa masuk ke dalam perumahan Montclair Manor? Aku saja tidak bisa masuk ke sana,” tanya Magdalena dengan ekspresi wajah yang menunjukkan kebingungan.Albin menganggap kedua bahunya seraya berkata, “Aku tidak tahu. Tadi dia bilang, jika dia baru saja pindah ke sana dengan ibunya.”Kembali Magdalena dibuat terkaget-kaget. Pindah ke perumahan itu sangatlah mustahil, tidak masuk diakal Magdalena.“Tidak mungkin! Bagaimana bisa? Emangnya keluarga Jordan bisa mendapatkan rumah di perumahan se elit Montclair Manor?” tanya Magdalena, begitu penasaran.Albin mengerutkan keningnya. Wajahnya tampak bingung. “Keluarga Jordan? Memangnya Lucas berasal dari Kelurahan Jordan? Bukankah dia salah satu karyawan di perusahaan keluarga Jordan?” tanya Albin.Magdalena menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Tidak
Seluruh anggota keluarga Jordan terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Lucas. Mereka sama sekali tidak menyangka jika Lucas berani protes kepada sang nenek.Jangankan orang lain, keluarga Jordan sendiri pun tidak ada yang berani membantah maupun protes apa yang dikatakan maupun diperintahkan oleh Lisa. Mungkin yang hanya berani sejauh ini hanyalah Angeline dan LucasKedua pasangan suami istri itu, pernah dan bahkan sering mendebat Lisa. Angeline bahkan lebih berani akhir-akhir ini. Tentu saja, yang ada di pikiran seluruh anggota keluarga besar Jordan, termasuk juga Jeremy, menduga jika Angeline telah dicuci otaknya oleh Lucas.“Ternyata dugaanku selama ini benar. Angeline menjadi berubah sikapnya, karena hasutan dari Lucas,” kata Jeremy dengan memasang wajah yang kesal. “Lihatlah apa yang dilakukan oleh Lucas tadi. Dia berpikir, jika dia sedang berbicara dengan temannya sendiri sehingga bisa protes begitu. Memangnya dia punya hak bicara di sini?” lanjut Jeremy.Karena namanya terse
Viviana merasa sangat panik sekali mendengar jika ada seorang yang jahat kepada Lucas. Dia tidak bisa terima jika Lucas terluka.Wanita itu memiliki sebuah ikatan yang kuat dengan Lucas. Selain karena Lucas telah membantunya untuk bisa sembuh dari kelumpuhan yang dideritanya, dia juga jatuh cinta kepada pria itu. Bukan karena dari wajahnya tetapi awal mula rasa cinta itu tumbuh adalah ketika Viviana menghirup aroma tubuh Lucas ketika sedang menyembuhkannya.Tentu saja jika sudah berurusan dengan hati ditambah dengan hutang nyawa, tidak ada yang bisa melepas ikatan itu. Albin menatap Gigio. Jelas jadi permasalahan ini, dia tidak bisa ikut campur.Gigio menghadap Viviana. Lalu dia berkata, “Kamu tenang dulu. Duduk dulu agar ayah bisa menjelaskannya dengan baik dan kamu bisa mengerti.”Viviana mengangguk. Dia kemudian duduk di kursi tepat di hadapan sang ayah.Gigio pun kemudian menceritakan tentang informasi yang dia dapat dari John kepada Viviana. “Jadi, Lucas menerima taruhan itu?”
Laki-laki yang terlihat masih cukup muda, mungkin umurnya antara 18 sampai 19 tahun itu, tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Lucas jika dirinya yang menjadi penyebab senggolan terjadi.“Bukankah memang seperti itu?” tanya Lucas masih dengan tenang.Lucas membiarkan saja laki-laki muda itu menarik kemejanya. Toh, dia tidak akan kuat untuk menarik tubuh Lucas.“Begini saja. Bagaimana kalau kita bertarung? Siapa yang kalah, dia harus bersujud di kaki pemenang. Dan juga, yang kalah harus membayar 10 Juta kepada si pemenang,” ajak si pemuda.Lucas menarik tangan bocah itu hingga melepaskan genggaman tangan pada kemejanya.“Dengar! Aku sama sekali tidak tertarik untuk melawan bocah ingusan sepertimu. Sebab, aku tidak pernah mengeluarkan keringat sedikit pun jika melawan orang-orang seumuranmu,” kata Lucas dengan tenang.“Cih! Sombong sekali! Memangnya seberapa besar kekuatanmu?” kata si pemuda.“Cukup untuk mengirimmu ke neraka,” kata Lucas.Mendengar itu, si pemuda naik pitam. Buka
Bahkan jika Lucas meminta lebih dari setengah hartanya, dia akan memberikannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan harta.Lucas masih diam dengan ekspresi wajah yang sedingin es.“Apa yang akan kamu katakan! Kamu pikir Lucas bisa disogok!” geram Albin sambil menarik jas Victor.Victor menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berkata, “Tidak, bukan seperti itu maksudku. Yang aku punya saat ini hanya harta dan aku pikir, hartaku yang mencapai 20 Triliun jika diberikan setengahnya, masih sangat besar. Anggap saja sebagai kompensasi.”Lucas menatap Victor dalam-dalam. Lalu dia berkata, “Tidak semua di dunia ini dapat kamu beli dengan uang. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istriku, sama sekali tidak termaafkan.”Belum sempat berbicara, Lucas menendang lutut Victor dengan cukup keras.Krak!“Aaarrggghhh …!”Victor berteriak kesakitan karena lututnya hancur. Dia pun langsung tergeletak di lantai sambil berguling-guling menahan sakit.“Tadinya aku tidak akan menghancurkanmu dan seluruh k
Stefano menatap Lucas dengan tatapan yang mulai cemas. Sebab dari ketiga serangannya, tidak terlihat jika Lucas kesulitan apalagi mengalami kesakitan.Selain itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas adalah sejak tadi, Lucas menangkis pukulannya hanya dengan satu tangan. Meskipun dia menyerang ke tangan di depan tetapi hanya satu tangan saja yang menangkisnya.Ini sangat gila! “Ayo lagi! Kenapa diam? Apa hanya itu saja kemampuanmu?”Stefano tidak berbicara apapun. Melainkan dia langsung menyerang Lucas.Kali ini dia tidak bergerak ke kanan dan kiri terlebih dahulu tetapi dia langsung kepada intinya, yaitu melepaskan pukulan ke arah wajah Lucas.Tapi lagi-lagi serangannya itu dapat dipatahkan oleh Lucas dengan satu tangan saja. Dan kali ini, Lucas hanya mundur dua langkah saja ke belakang.“Hanya segitu?” tanya Lucas.Stefano merasa sedang dihina oleh Lucas. Dia pun menjadi semakin mendidih amarahnya.“Rasakan ini!”Stefano melepaskan pukulan dengan kekuatan penuhnya lagi. Dia
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Kalimat yang diungkapkan oleh Lucas begitu mengejutkan. Kecurigaan Albin tentang Lucas semakin menemui titik terang.“Kamu sudah biasa dengan situasi seperti ini?* tanya Albin dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya memerintahkan Albin untuk menambah kecepatan.“Sebaiknya kamu lebih cepat lagi dalam membawa mobil. Kalau tidak bisa atau takut, biar aku yang menyetirnya,”“Ya, baik.”Albin langsung tancap gas menuju ke rumah keluarga Benedict.Tidak butuh waktu lama, mereka hampir tiba di rumah mewah keluarga Benedict.“Itu Mirko. Menepi!”Albin langsung menepikan mobil, tepat di belakang mobil Mirko.Lucas dan Albin langsung keluar mobil.“Mirko! Berapa orang yang menculik istriku?” tanya Lucas.“Lucas, akhirnya kamu datang juga,” kata Mirko, lega. “tadi istrimu diculik oleh seorang pria dan seorang wanita.”Albin tiba-tiba saja merasa tidak enak hati. Entah kenapa, dia takut jika adiknya terlibat dalam kasus ini.Namun dia buru-buru menepisny
Sosok Angeline ada di rumahnya dengan kondisi duduk dan terikat di kursi kayu.Apa ini? Apa mereka sudah gila?Victor langsung menatap Magdalena dan Douglas dengan wajah yang panik.“K-kalian menculik Angeline?” tanya Victor dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.Dengan percaya diri, Magdalena berkata, “Ya, aku membawanya untukmu. Aku yakin Pak Victor pasti akan senang. Pak Victor bisa membalas dendam kepada Lucas dengan menikmati wanita itu.”Victor memegang kepalanya. Dia tampak panik dan bingung.“Gila! Apa kamu tidak bisa berpikir dulu sebelum bertindak? Membawanya ke sini sama saja membuka pernah besar, bodoh!” pekik Victor sampai urat-urat di lehernya menyembul.Magdalena dan Douglas terkejut. Mereka bingung kenapa sikap Victor seperti ini. Dia terlihat seperti orang yang ketakutan karena diikuti oleh malaikat maut.Douglas menoleh ke arah Magdalena, mencoba untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya.“Ada apa, Pak Victor? Kenapa jadi perang besar
Dengan jarak sedekat itu, tidak mungkin bagi Dougal untuk menghindarinya kecuali Dia memiliki kecepatan luar biasa seperti Lucas.Orang-orang di sekitar menutup matanya, saat Mirko menembak. Mereka tidak mau melihat kejadian mengerikan itu. Namun semuanya terkejut ketika peluru itu mengenai perut Douglas, malah peluru itu jatuh ke lantai tanpa melukai Douglas.“Apakah tidak ada telur yang lebih tajam lagi? Peluru itu hanya membuatku geli,” kata Douglas sambil mengusap perutnya.Mirko terkesiap dengan apa yang terjadi. Dia tidak menyangka jika peluru dari senjata apinya tidak mampu menembus badan Douglas.Ini tidak mungkin!Mirko masih penasaran. Dia pun kembali menembak Douglas dengan dua tebakan sekaligus. Namun kali ini diarahkan ke dada dan satu lagi ke paha.Sama seperti sebelumnya, peluru sama sekali tidak bisa menembus daging Douglas.“Apakah sudah selesai main tembak-tembakannya? Kalau sudah selesai, gantian aku akan bermain-main denganmu,” tanya Douglas.Mirko gemetaran tubuh
Pria itu langsung menghampiri Angeline dan mencekiknya.“Kurang ajar! Bisa-bisanya kamu melukai bos Magdalena! Akan kubunuh kau!” kata pria bertubuh tinggi besar itu.Angeline berusaha memberontak. Dia bahkan sempat untuk memukul dan menendang pria bernama Douglas itu. Namun, tenaganya sama sekali tidak terasa.“Douglas, bunuh saja dia!” seru Magdalena sambil memegang keningnya agar darahnya tidak terus mengalir.Douglas melempar Angeline ke lantai.Bruukk!Punggungnya menghantam lantai terlebih dahulu hingga membuat Angeline sesak napas.Suasana di dalam bar menjadi gaduh. Orang-orang menjauh agar tidak terkena salah serang.Tidak ada yang berusaha untuk menghentikan Douglas saat ini meskipun lawannya itu adalah seorang perempuan.Douglas menghampiri Angeline dan berjongkok di sampingnya. Dia menatap wajah Angeline yang sedang menahan sakit dan sesak napas itu.“Bos, wanita ini sangat cantik sekali. Dadanya sangat menggoda. Apakah boleh aku mencicipinya terlebih dahulu sebelum meleny
Angeline memilih untuk berjalan kaki, meninggalkan rumah orangtuanya. Lucas mengejar istrinya itu.“Sepertinya lebih baik kamu yang bawa mobil. Kamu bisa pergi ke mana saja sesuai dengan keinginan hatimu kalau pakai mobil. Lebih leluasa dibanding dengan taksi,” kata Lucas sambil menyerahkan kunci mobil.“Kamu pulang dengan taksi?” tanya Angeline.Lucas mengangguk. “Aku mau langsung pulang ke rumah. Jadi pakai taksi saja.”Angeline pun menerima kunci mobilnya. Lucas pun langsung berjalan pergi. Niatnya mau langsung pesan taksi untuk pulang, tapi tanpa sadar dia terus berjalan sampai cukup jauh.Saat sedang berjalan, tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah berhenti di sampingnya.Lucas melirik saja sambil melangkah. Dia tidak begitu peduli dengan mobil itu.“The Obsidian Blade! Mau ke mana?”Lucas langsung menghentikan langkah kakinya. Lalu dia membalikkan badannya untuk melihat siapa yang menyapa.“Mike?” Lucas terkejut karena ternyata yang menyapanya itu adalah Mike.Mike membungkukkan b