Lucas menduga-duga penyebab ibunya pingsan. Jika karena penyakit ibunya yang kambuh, Lucas ragu. Dugaannya pasti karena syok akan sebuah kabar.Lucas pun menjadi penasaran dengan wanita yang bertamu ke rumahnya.Perumahan Montclair Manor adalah perumahan kelas satu dengan penjagaan super ketat. Siapa yang bisa bertamu tanpa izin pemilik?Lucas langsung menduga jika wanita itu adalah orang dekat. Mungkin kerabat atau tetangganya dulu, yang dikenal oleh RoseAngeline menatap Lucas. Dia merasa iba kepada Lucas yang terlihat sedih dan bingung.“Kamu jangan terlalu khawatir. Nanti kita cek dulu kondisi ibumu. Kalau kondisinya memburuk, kita bawa ke rumah sakit. Kalau perlu ke rumah sakit yang ada di luar negeri,” kata Angeline, bersungguh-sungguh. “aku yang akan membayar semuanya.”Mendengar itu, tentu saja Lucas sangat senang. Bukan karena pengobatan ibunya sudah dijamin oleh Angeline, tetapi karena niat baiknya itu menandakan Angeline telah menerima ibu kandungnya sebagai keluarga.“Teri
Angeline melihat Lucas yang sangat menyeramkan. Emosinya begitu menyala hingga melumpuhkan akal sehat.Tentu saja Angeline merasa khawatir dengan itu. Dia takut kalau Lucas bertindak jauh yang mengharuskannya berurusan dengan pihak kepolisian.“Lucas, tenang dulu. Kamu tidak boleh bertindak sesuatu yang dapat merugikan dirimu sendiri. Kita serahkan saja ke polisi,” ucap Angeline mencoba menenangkan.Lucas menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Tidak. Ayahnya adalah polisi dan kakaknya pun sama. Aku tidak akan membawanya ke sana tapi aku akan memberinya pelajaran yang akan dia ingat sampai dia mati.”Angeline memegang tangan Lucas seraya berkata, “Jangan membuat ibumu sedih.”“Ya, aku tahu!” ucap Lucas dengan yakin.Di titik ini, Rose membuka matanya.“Lucas,” panggil Rose dengan suaranya yang pelan.Lucas menoleh dan langsung mendekat. “Ibu sudah sadar. Syukurlah!” ucap Lucas.Angeline juga mendekat dan berkata, “Bu, bagaimana? Apa yang Ibu rasakan? Apa ada bagian yang sakit?”Ange
Rose terkejut ketika melihat apa yang dilakukan oleh anak dan menantunya itu. Dia sama sekali tidak menyangka jika keduanya akan melakukan itu.Lucas dan Angeline ingin menunjukkan kepada Rose jika mereka menikah karena saling mencintai dan bukan karena bersandiwara. Setelah beberapa saat, mereka melepaskan pagutan itu dan menatap Rose.“Maaf, Bu,” ucap Lucas.Rose hanya diam saja tanpa menatap keduanya.“Bu, jika aku tidak mencintai Lucas, aku akan muntah saat melakukannya,” ucap Angeline dengan serius. “mungkin caraku membuktikannya itu tidak baik, tapi sungguh aku tidak tahu bagaimana cara membuktikannya lagi.”Rose mencoba untuk memahami keduanya. Dia sadar jika dirinya tidak pantas untuk kecewa karena keputusan menikah, didasari dengan cinta atau tidak, bukan masalah besar.Bukankah cinta dapat hadir seiring berjalannya waktu?“Ibu tidak berharap banyak pada kalian, terutama kamu, Lucas. Ibu hanya berharap kamu bisa menjaga pernikahan kamu ini sampai akhir hayat. Pernikahan kali
Sebagai kakak, tentu saja dia harus melindungi adiknya. Tidak ada yang boleh menyakiti adiknya kecuali dia. Oleh sebab itu, meskipun Magdalena harus dihukum, lebih baik dia yang menghukumnya. Karena itu juga sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang kakak untuk mendidik sang adik. “Aku ingin bertemu dengannya secara langsung dan berbicara dengannya. Jadi, aku harus menemuinya,” ucap Lucas.Albin tahu jika Lucas begitu emosi dan sangat ingin bertemu dengan Magdalena. Berbicara apapun untuk meyakinkan, bahkan sampai memohon, tidak akan mungkin didengar oleh Lucas.Oleh sebab itu, Albin mengambil jalan tengahnya yaitu keduanya pergi bersama mencari Magdalena. “Kalau begitu, bagaimana kalau kita mencarinya berdua? Sepertinya itu akan lebih baik,”“Itu ide yang bagus. Kalau begitu, kita pergi sekarang!”Albin menganggukan kepalanya. “Pakai mobilku saja!” ucap Albin.Lucas mengangguk, setuju. Dia juga ingin mengembalikan mobil Angeline. Siapa tahu istrinya itu ingin pulang ke rum
Gigio dahulu sering mengandalkan Wirtz untuk memata-matai seseorang ataupun organisasi besar. Namun sudah lebih dari 5 tahun mereka tidak bertemu. Sebab Wirtz mendapatkan pekerjaan di luar negeri oleh seorang bangsawan. Baru-baru ini Gigio mendapat kabar jika Wirtz telah kembali ke Kota Verdansk karena telah menyelesaikan pekerjaannya.Gigio pun mencoba untuk menghubungi Wirtz, siapa tahu pria itu masih mau menerima pekerjaan darinya.Nomor teleponnya tersambung. Gigio berharap jika pemilik nomor itu masih Wirtz.‘Halo!’ ucap pria di ujung telepon.Suara berat dan serak itu, membuat Gigio tersenyum lebar.‘Halo Wirtz! Apa kabar? Apakah kamu masih mengingatku?’ sapa Gigio dengan gembira‘Hahaha … mana mungkin aku bisa melupakanmu, Tuan Gigio. Kamu yang telah mengangkatku dari lumpur dan membersihkannya hingga mengkilap seperti sekarang,’ kata Wirtz yang juga terdengar ceria. ‘Syukurlah kalau begitu. Aku sudah rindu sekali denganmu. Jadi ketika aku mendapat juara kalau kamu sudah pula
Rasanya tidak mungkin jika Albin sampai ketinggalan informasi apalagi mengenai perkembangan 5 keluarga besar Kota Verdansk. Sebab dia sedang ditugaskan untuk bekerja di salah satu keluarga besar itu.Jika ada perubahan atau informasi lanjutan, tentu dia akan mengetahuinya karena pasti Gigio juga mendapat kabar.Namun kali ini tidak ada informasi apapun.Lucas hanya mengangkat kedua bahunya untuk menjawab pertanyaan dari Albin.“Sudahlah, tidak perlu mempermasalahkan kartu itu. Kita fokus zaja mencari keberadaan Magdalena!” ucap Lucas dengan tegas.Dalam kondisi seperti ini, tentu saja Albin setuju. Sebab dipaksa seperti apapun, dia tidak akan pernah mendapatkan informasi dari mulut Lucas langsung jika kondisinya seperti ini.Lucas menebar pandangan untuk mencari keberadaan Magdalena.“Jika aku berkeliling, bagaimana? Kalau aku ketemu dia, aku akan menyeretnya kepadamu. Tenang saja, aku tidak akan berbohong atau menyuruhnya kabur,” ucap Albin.Lucas mengangguk sambil berkata, “Ya, baik
Ancaman yang diberikan oleh Luki, membuat semua orang yang mendengarnya bergidik ngeri seperti ancaman itu dialamatkan kepadanya.Namun, Lucas yang bergesekan langsung, sama sekali tidak merasa takut. Bahkan dia memberikan respon berupa senyuman.“Bagaimana jika pertanyaannya aku kembalikan kepadamu?” tanya Lucas sambil tersenyum tipis. “kamu datang dan bersujud di kaki si pelayan, aku akan memaafkanmu.”Luki mengerutkan keningnya. Beberapa saat kemudian, dia pun tertawa.“Hahaha … kamu pikir, kamu itu siapa sampai berani mengatakan itu padaku? Bahkan air liurku lebih berharga daripada nyawamu!” ucap Luki dengan sombongnya.Semua orang yang mendengarnya ikut tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang dikatakan oleh Luki. Mereka pun menilai hal yang sama.Lucas sama sekali tidak sebanding dengan Luki.Lucas menyeringai mendengarnya. Dia menatap Luki tanpa berbicara, seolah dirinya sedang menunggu Luki untuk berubah pikiran.Luki mendekati Lucas seraya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia
Ditantang seperti itu, Gustavo merasa sangat senang. Dia menjadi memiliki motivasi lebih untuk mengalahkan Lucas.“Aku sangat serius sekarang. Kamu jangan menyesal!” ucap Gustavo.“Menyesal tidak akan pernah terjadi!” kata Lucas.Keduanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dapat mengalahkan satu sama lain.Gustavo melangkahkan kakinya dengan perlahan. Dia menatap Lucas dengan sangat tajam.Pria itu mencari titik lemah Lucas terlebih dahulu sebelum dia menyerangnya.Sudah cukup sekali saja dia menyerang secara asal. Sebab dia sadar jika dia salah langkah, Lucas akan menghukumnya dengan kenam. Oleh karena itu, kali ini dia ingin mengalahkan Lucas dengan sekali serangan.Albin datang dengan berlari setelah melihat Lucas sedang berkelahi.“Lucas! Ada apa?” tanya Albin.“Ada seseorang yang sedang mencari wajah dengan membuat masalah. Kamu tenang saja, ini bukan masalah besar,” jawab Lucas.Albin terkejut saat dia melihat sosok Luki. Dia cukup tahu tentang Luki Carter. Albin tidak merag
Di atas meja telah tersedia makanan dengan beberapa pilihan lauk. Ini adalah makanan paling mewah yang dia temui selama beberapa hari terakhir ini.Selama berada di markas organisasi Veleno, dia hanya makan nasi bungkus saja setiap harinya dan itu sudah membuat muak. Jadi ketika dia melihat menu makan di atas meja, dia begitu bersemangat untuk menyantapnya. “Apakah aku boleh makan ini?” tanya Sabrina.Lucas mengangguk sambil berkata “Ya, tentu saja. Kamu bebas makan apapun. Habiskan juga tidak masalah. Biarkan perutmu kenyang karena aku tahu kamu kelaparan selama ini.”“Tapi setelah selesai makan, temui aku di ruang tengah. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” kata Lucas.Setelah itu, Lucas pun langsung pergi ke ruang keluarga, menunggu Sabrina di sana.Sabrina tidak memikirkan hal-hal buruk. Dia langsung makan dengan sepuasnya.Setelah selesai makan, Sabrina pun langsung pergi ke ruang tengah. Lagi-lagu, dia tidak berpikir sesuatu yang buruk.Sabrina seperti seorang wanita polos
Sabrina langsung bersujud di kaki Lucas sambil menangis. Dia tidak kuat dengan siksaan yang diberikan oleh Lucas kepadanya.Selama berada di markas Organisasi Veleno, dia merasa seperti sedang berada di neraka. Sangat menderita dan menimbulkan trauma yang sangat dalam.Sabrina kapok dan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan melakukan sesuatu yang menyinggung Lucas maupun Sabrina lagi. Dia sudah tidak kuat.“Maafkan aku, Lucas. Aku minta ampun padamu. Tolong, bebaskan aku!” ucap Sabrina sambil menangis dalam sujudnya.Lucas tidak mau terdengar oleh Angeline. Oleh sebab itu, dia langsung berjongkok agar pembicaraan mereka tidak terlalu keras.“Bagaimana kamu bisa keluar dari sana? Kamu kabur?” tanya Lucas, setengah berbisik dan sembari mengangkat tubuh Sabrina agar tidak sujud lagi.Sabrina menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Iya, aku kabur saat tidak ada siapa-siapa di sana. Aku takut sekali. Aku tidak mau lari dan bersembunyi. Aku ingin diampuni.”Lucas menoleh ke belakang unt
Kebutuhan biologis Lucas telah mencapai puncaknya dan dia tidak bisa menahan lagi, butuh penyaluran. Dan di hadapannya sekarang, ada seorang wanita cantik yang sangat menggoda.“Jangan macam-macam! Waktu itu hanyalah keterpaksaan dan jangan berharap akan terulang lagi!” kata Angeline sambil melotot.“Kenapa tidak boleh? Kamu adalah istriku dan sudah jadi kewajibanmu untuk melayaniku, bukan?” kata Lucas sambil terus melangkah mendekati.Angeline mundur beberapa langkah. Bukan karena dia jijik untuk berhubungan badan dengan Lucas, dia pun secara diam-diam mengagumi bentuk tubuh Lucas, apalagi dengan aroma tubuhnya.Hanya saja, untuk saat ini, waktunya tidak tepat. Dia harus pergi ke kantor. Jadi, tidak ada waktu untuk melakukannya sekarang.Selain itu, tentu saja dia harus jual mahal meskipun statusnya di negara adalah istri Lucas.“Kita sebagai suami istri pun hanya sandiwara. Jangan menganggapnya seperti hubungan suami istri pada umumnya. Jangan memintaku untuk melayanimu karena aku j
Yang diingat terakhir kali oleh Angeline adalah saat dia berada di hutan pinus yang berarti itu adalah tadi siang. Jadi, berat kemungkinan jika Angeline mengalami gegar otak dan hilang ingatan jangka pendek.“Kamu benar-benar tidak mengingat apapun?” tanya Lucas.Dengan wajah yang kesal, Angeline berkata, “Untuk apa aku berbohong? Tidak ada gunanya. Memang dengan berbohong kepadamu, akan membuatku menjadi semakin kaya?”Lucas langsung mengusap kepala Angeline dengan senyuman di wajahnya. Entah kenapa, sikap Angeline yang seperti ini membuatnya menjadi gemas kepada Angeline.“Sudahlah, kamu istirahat saja supaya besok sudah pulih. Jangan terlalu banyak bergerak yang mendadak,” kata Lucas.Kemudian Lucas membalikan badannya dan berjalan pergi ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat.“Hey, kamu mau ke mana? Jelasin dulu, tadi aku kenapa? Aku pingsan karena apa?” tanya Angeline dengan suara yang dinaikkan. “Besok saja aku jelaskannya. Sekarang aku mau mandi dan tidur. Lelah sekali hari
Albin masih merasa khawatir jika adiknya terlibat dalam penculikan Angeline. Meskipun dia juga merasa ragu jika Angeline bisa mengenal Victor, namun masalah bilangan Angeline membuat kekhawatiran itu muncul. Dia hanya ingin memastikan.Mirko berpikir sejenak, mencoba untuk mengingat kembali wajah wanita itu.Dengan kening yang berkerut, Mirko berkata, “Sebenarnya ini yang menjadi masalah. Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik karena wajahnya tidak begitu jelas. Sebab pada saat itu wajahnya tertutup oleh darah yang sepertinya mengalir dari keningnya.”“Jadi dia terluka? Apa kamu tahu, dia terluka karena apa?” tanya Albin.Mirko menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Aku datang pada saat Angeline akan dibawa oleh pria itu. Di saat itu, si wanita sudah berdarah dan wajahnya tertutup oleh darah. Makanya aku tidak bisa mengenalinya dengan baik.”Albin berpikir semakin keras. Dan kemudian dia pun mengangguk-anggukan kepalanya.“Ya sudah kalau begitu, tidak masalah. Yang terpenting Ange
Bahkan jika Lucas meminta lebih dari setengah hartanya, dia akan memberikannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan harta.Lucas masih diam dengan ekspresi wajah yang sedingin es.“Apa yang akan kamu katakan! Kamu pikir Lucas bisa disogok!” geram Albin sambil menarik jas Victor.Victor menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berkata, “Tidak, bukan seperti itu maksudku. Yang aku punya saat ini hanya harta dan aku pikir, hartaku yang mencapai 20 Triliun jika diberikan setengahnya, masih sangat besar. Anggap saja sebagai kompensasi.”Lucas menatap Victor dalam-dalam. Lalu dia berkata, “Tidak semua di dunia ini dapat kamu beli dengan uang. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istriku, sama sekali tidak termaafkan.”Belum sempat berbicara, Lucas menendang lutut Victor dengan cukup keras.Krak!“Aaarrggghhh …!”Victor berteriak kesakitan karena lututnya hancur. Dia pun langsung tergeletak di lantai sambil berguling-guling menahan sakit.“Tadinya aku tidak akan menghancurkanmu dan seluruh k
Stefano menatap Lucas dengan tatapan yang mulai cemas. Sebab dari ketiga serangannya, tidak terlihat jika Lucas kesulitan apalagi mengalami kesakitan.Selain itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas adalah sejak tadi, Lucas menangkis pukulannya hanya dengan satu tangan. Meskipun dia menyerang ke tangan di depan tetapi hanya satu tangan saja yang menangkisnya.Ini sangat gila! “Ayo lagi! Kenapa diam? Apa hanya itu saja kemampuanmu?”Stefano tidak berbicara apapun. Melainkan dia langsung menyerang Lucas.Kali ini dia tidak bergerak ke kanan dan kiri terlebih dahulu tetapi dia langsung kepada intinya, yaitu melepaskan pukulan ke arah wajah Lucas.Tapi lagi-lagi serangannya itu dapat dipatahkan oleh Lucas dengan satu tangan saja. Dan kali ini, Lucas hanya mundur dua langkah saja ke belakang.“Hanya segitu?” tanya Lucas.Stefano merasa sedang dihina oleh Lucas. Dia pun menjadi semakin mendidih amarahnya.“Rasakan ini!”Stefano melepaskan pukulan dengan kekuatan penuhnya lagi. Dia
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.