Share

Bab 53

Penulis: Norwinda
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-21 18:26:59

Rio yang tertawa penuh kemenangan, kini suara tawa itu langsung lenyap ketika suara tembakkan membuat pria itu langsung tumbang. Aldo membidik Rio tepat di jantungnya. Sepuluh anak buah Argio masuk ke dalam bangunan itu setelah melumpuhkan dua anak buah Rio dengan mudah.

"Tuan Argio!" Aldo langsung menghampiri sang tuan muda yang sudah tak sadarkan diri.

Ikatan di tubuh Naya langsung dilepaskan oleh salah satu anak buah. Wanita itu langsung mendekati Argio. Ia menggoncang tubuh pria itu berharap Argio sadar tapi apa mau dikata kondisi Argio tidak baik-baik saja saat ini. Tembakkan yang Rio berikan membuat Argio kehilangan banyak darah hingga kesadarannya menghilang.

"Argio bangun. Bangun!" Naya memeluk tubuh besar Argio tanpa memperdulikan pakaiannya yang melekat darah segar milik pria itu.

Rasa sedih dan bersalah merambat dalam benak Naya saat ini. Andai tidak menyelamatkan dirinya Argio tidak akan seperti ini. Rasa takut kehilangan mencengkram kuat hati Naya.

"Kalian angkat Tuan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 54

    Caesa beranjak dari dalam kamar tersebut, dengan membawa rasa kecewa dan marah yang bercampur jadi satu dalam benaknya. Orang tua mana yang tak kecewa saat tahu putranya sudah melakukan hubungan terlarang hingga membuahkan nyawa kecil. Naya menatap kepergian wanita paruh baya itu dengan wajah mendung. "Tidak apa-apa, jangan masukkan ke dalam hati ucapan Bunda yang menyakitkan mu. Bunda hanya kecewa, setelah itu dia akan memaafkan kesalahan kita berdua," ucap Argio berusaha menenangkan. Naya mendongak menatap Argio di sampingnya. "Aku takut orang tuamu membenciku," balas Naya tampak gelisah. Apalagi melihat sorot mata Caesa yang menyiratkan kemarahan padanya.Argio mengulas senyum lalu tangan kanannya mengusap punggung Naya lembut."Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja. Yang patut disalahkan dalam masalah ini adalah aku."Naya menatap lekat wajah Argio. Pria itu tampak tenang seolah masalah yang tengah di hadapi sekarang tidak terlalu rumit. Cara bicara Argio terdengar lemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 55

    "Tentu, pasti Naya menerimaku. Iya' kan Naya?" Argio menoleh menatap Naya di sampingnya.Wanita itu terdiam tidak menjawab pertanyaan Argio. Ia menatap semua orang yang memusatkan tatapan pada dirinya. Argio tampak tak sabaran menunggu jawaban yang keluar dari mulut Naya. Namun, raut wajah pria itu langsung berubah ketika Naya bangkit dari sofa lalu pergi begitu saja meninggalkan ketiganya yang menatap penuh keheranan pada Naya."Sepertinya Naya menolakmu," timpal Caesa tanpa memikirkan perasaan Argio. "Bun!" tegur Arga pada sang bunda.Raut wajah Argio yang berbinar-binar kini langsung berubah. Pria itu langsung bangkit dari tempat duduknya lalu menyusul Naya yang berlari menuju ke kamar di lantai dua. Naya menutup pintu kamar lalu menguncinya. Ia menyandarkan tubuhnya di belakang pintu dengan perasaan yang berkecamuk.Bukan, ia tidak menolak niat baik Argio hanya saja ia belum siap apalagi ibunya sangat membenci sosok Argio. Dan sekarang restu ibunya menjadi pembatas antara dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 56

    "Naya!" Argio melangkah lebar mengejar Naya dan dengan cepat meraih pergelangan tangan wanita itu. Langkah Naya terhenti ketika Argio mencekal pergelangan tangannya."Aku tahu tidak mudah bagimu melupakan semua yang telah aku lakukan. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi meminta maaf atas luka yang pernah aku berikan," ucap Argio penuh menyesalan. Naya memejamkan matanya sejenak. Ia mengigit bibir bawahnya kelu. Argio menarik Naya hingga jarak mereka berdua semakin terkikis. Ia memegang dagu Naya lalu mengangkatnya agar menatap dirinya."Nay, mungkin aku tidak bisa mengubah masa lalu yang kita lewati menjadi manis, tapi aku berjanji akan membahagiakanmu di masa sekarang. Aku sangat-sangat menginginkanmu menjadi istriku bukan karna ada Levin diantara kita berdua. Tapi aku siap menunggumu selama apapun asalkan kamu menerima pernikahan yang aku tawarkan." Naya menundukkan kepalanya sambil meremas ujung bajunya. "Ini bukan hanya tentang penyesalan dan penderitaan yang kamu berikan, ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 57

    Yang harusnya datang tepat waktu menghadiri pesta kini keduanya datang terlambat. Naya memasang wajah kesal ketika harus kembali di dandani para pelayan sedangkan Argio tampak puas setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Mobil yang keduanya tumpangi sudah sampai di sebuah mansion megah bak istana dengan arsitektur eropa. Mobil-mobil mewah berjejer rapi di parkiran khusus di area tempat acara yang berlangsung kini. Argio lebih dulu turun dari mobil sedan mewah lalu membuka pintu mobil untuk Naya. Perlakuan Argio tampak seperti pria manis yang romantis pada sang kekasih. Naya terdiam sejenak ketika pintu mobil terbuka dan Argio kembali menjulurkan sebelah tangannya. Ia mendongak menatap Argio yang tersenyum manis padanya. "Ayo cepat keluar, pesta sudah mulai," titah Argio. Mendengar itu Naya segera keluar dari mobil tanpa menyambut uluran tangan Argio. "Apa kamu masih marah?" Argio langsung bertanya seperti itu. Heran dengan sikap Naya yang tiba-tiba acuh. Wanita itu menghela na

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 58

    Keterkejutan Naya tidak sampai di situ setelah mendengar pernyataan Bella, kini seorang wanita yang ia kenali muncul tiba-tiba dengan tatapan sinisnya. Tatapan yang 5 tahun lalu selalu wanita itu perlihatkan saat menatap dirinya. "Chelsea?" gumam Naya menatap wanita tersebut. Chelsea semakin melebarkan senyumannya dan sorot mata yang tersirat akan kebencian masih sama seperti 5 tahun lalu. Bagi Chelsea, Naya merupakan biang dari kegagalan hubungannya dengan Argio dan sekarang ia tidak akan membiarkan wanita itu bisa hidup bahagia dengan pria yang masih bertahta dihatinya. "Lihatlah Chelsea, bukankah perempuan ini sangat menjijikkan?" hina Bella pada Naya dengan tatapan merendahkan. "Tanpa kamu katakan pun dia sudah terlihat sangat menjijikkan dan kotor," balas Chelsea."Si paling tersakiti."Naya menatap keduanya yang kini tertawa. Chelsea dan Bella tampak kompak karna mereka berdua memiliki tujuan yang sama yaitu menghancurkan hubungan Argio dan Naya. Sangat tidak adil wanita bia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 59

    Ibu Ani menghentikan aktivitasnya menyiram bunga di halaman rumah ketika melihat sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan pagar rumahnya. Raut wajah wanita paruh baya itu langsung berubah marah ketika melihat siapa yang yang turun dari mobil. Ia mendengus kasar.Argio tampak mengembangkan senyuman ramahnya ketika turun dari mobil, sangat berbeda dengan reaksi bu Ani yang tak menyukai kedatangannya. Ia melangkah menghampiri wanita paruh baya itu. "Untuk apa kamu datang ke sini? Di mana Naya dan Levin?" sentak bu Ani menatap ke arah mobil mencari-cari putri dan cucunya.Argio tak langsung menjawab, ia mengulurkan tangannya hendak bersalaman, namun ibu Ani menepis kasar tangannya. "Tidak usah pura-pura baik di depan ku apalagi berlagak sopan seperti ini! Di mana kamu menyembunyikan Naya dan Levin!" Ucapan bernada kasar kembali keluar dari mulut ibu Ani. Argio menghela napas pelan berusaha sabar menghadapi sikap bu Ani."Ibu tenang saja, Naya dan Levin baik-baik saja.""Lalu, untuk ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 60

    Argio membuang napas panjang ketika berdiri di depan cermin dan melihat pantulan dirinya. Ia membenarkan pakaian yang ia kenakan termasuk merapikan rambutnya yang baru saja dikeringkan. Pagi ini sekitar pukul 06:00 pagi, ia kembali pergi ke Surabaya untuk menjalankan persyaratan yang bu Ani minta.Pria itu mengambil ponsel dan dompetnya di atas meja dekat kasur lalu melangkah keluar dari kamar. Ia akan sarapan terlebih dahulu setelah itu berangkat ke Surabaya. Ia memutuskan pergi ke sana tanpa ditemani siapapun. Namun, langkah Argio terhenti diujung anak tangga ketika melihat sosok Naya tengah sibuk menata makanan di atas meja.Dengan ragu Argio melangkah menghampiri Naya."Rajin sekali calon istri," celetuk Argio dengan nada bercanda.Naya langsung menoleh ke arah Argio yang berdiri di sampingnya. Ia terdiam sejenak memperhatikan penampilan Argio. Pria itu menggunakan pakaian santai."Hari ini tidak kerja?" tanya Naya.Argio menggeleng sambil menarik kursi lalu duduk di sana."Hari ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 61

    Naya meletakkan air putih dingin dengan beberapa potong kue yang baru saja ia beli di meja. "Minum dulu," titah Naya yang kini duduk di kursi kayu jati.Argio tersenyum. Ia mengambil air putih yang diberikan lalu meminumnya sampai tandas. Naya menatap lekat Argio yang tampak kehausan. Jujur, ia tidak menyangka pria itu akan melakukan pekerjaan seperti ini. "Kalau tidak bisa jangan dipaksa," ucap Naya menatap lurus ke arah bibit-bibit bunga yang akan ditanam Argio.Pria itu menundukkan kepalanya sejenak dengan seulas senyum tipis."Kamu kira aku tidak bisa menanam bunga? Aku melakukan ini demi mendapatkan apa yang aku inginkan."Naya kembali menatap Argio dengan dada yang bergemuruh. Tangan Argio terulur menyentuh tangan Naya lalu menggenggamnya. Tatapan pria itu sangat dalam menatap sang pujaan."Apa yang ibumu minta tak sebanding yang aku dapatkan. Seharusnya ibumu memberikan persyaratan yang lebih berat lagi untuk mendapatkan putrinya yang tidak bisa diukur oleh harga dan tenaga."

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05

Bab terbaru

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 81

    Empat tahun kemudian …Suara tawa dan teriakan anak kecil mengisi sebuah kamar yang memiliki tiga kasur di dalamnya. Dua bocah berusia empat tahunan tampak berlari-larian dalam sana, mereka saling mengejar membuat sang kakak yang tengah fokus mengerjakan PR terlihat sangat terganggu."Jeva, Javier! Jangan teriak-teriak, kakak sedang mengerjakan tugas," tegur Levin lembut.Meskipun begitu, dua bocah kembar itu tak menggubris bahkan semakin menjadi-jadi membuat Levin frustasi dibuatnya. Levin yang kini berusia sepuluh tahun, tampak menggelengkan kepalanya. Dua adik kembarnya bukan hanya lucu tapi juga nakal.Levin membawa buku-buku pelajarannya keluar dari kamar. Ia akan mengerjakan tugasnya di perpustakaan pribadi milik ayahnya. "Kamu mau ke mana, Sayang?" Suara sang mama membuat Levin berbalik badan. Tinggi badan Levin hampir menyamai Naya, dulu terlihat kecil kini dengan cepat tumbuh besar. Levin semakin menyerupai Argio."Levin mau ke perpustakaan, mau ngerjain tugas," balasnya."

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 80

    Saat semua tengah tertidur nyenyak, Naya terlihat gelisah dan tidak karuan berbaring di kasur. Beberapa kali ia berpindah-pindah posisi dari telentang, miring ke kanan dan ke kiri, namun tidak membuat rasa sakit di perutnya mereda.Argio yang berbaring di samping Naya, tampak terusik tidurnya. Perlahan ia membuka matanya dan mendapati Naya meringis kesakitan sambil memegangi perutnya."Kamu kenapa, Sayang?" "Perutku sakit, Mas. Perih."Argio segera bangun dari kasur lalu menyentuh perut Naya."Sebelumnya kamu makan apa? Tidak mungkin kamu akan melahirkan, usia kandunganmu belum sembilan bulan."Naya yang merintih kesakitan langsung terdiam. Ia mengingat-ingat sebelumnya makanan yang dikonsumsi dari pagi sampai malam."Sepertinya gara-gara makan mangga mentah. Soalnya sebelum tidur aku minta Merry mengupasnya mangga lagi."Argio geleng-geleng kepala mendengar jawaban Naya."Kan aku sudah bilang, jangan makan mangga kebanyakan, Sayang. Sekarang lihatlah sakit perut' kan.""Mas, marah?" M

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 79

    "Adek jangan nakal diperut Mama, kasihan Mama." Omelan lucu keluar dari bibir mungil Levin. Tangan mungilnya menepuk-nepuk perut Naya lembut. Meskipun kondisi Naya saat ini lemah, namun ia tidak bisa menahan tawanya mendengar omelan putranya. Dan tidak lama Argio masuk ke dalam kamar dengan membawa teh jahe hangat. "Minum dulu, Sayang. Kata Bunda ini bagus untuk perempuan hamil yang mual-mual."Dengan penuh perhatian Argio membantu Naya meminum teh jahe tersebut. Pria itu benar-benar menaruh seluruh perhatiannya pada Naya. Dengan dibantu oleh Argio, Naya meminum teh jahe yang diberikan. "Terima kasih.""Sama-sama, Sayang.""Itu apa, Yah?" Levin menatap penasaran pada air yang baru saja diminum oleh sang bunda."Ini teh jahe supaya Mama tidak mual-mual lagi, Nak. Levin mau coba?" tawar Argio.Dengan cepat Levin menggeleng. Melihat warna minuman itu saja sudah membuat bocah itu tidak berminat. "Hari ini aku ada urusan mendadak, Sayang. Mungkin sore baru pulang. Tidak apa-apa' kan j

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 78

    Pada akhirnya, Argio mengalah dan memutuskan untuk menuruti apa yang diinginkan oleh istrinya. Meskipun ia merasa kebingungan sendiri karena tidak pernah menyentuh peralatan dapur, apalagi memasak nasi goreng sebelumnya.Argio membuka aplikasi YouTube di ponselnya dan mencari konten yang menunjukkan cara memasak nasi goreng. Sementara Naya duduk dengan tenang di kursi dapur, sambil memakan biskuit kesukaannya, menunggu nasi goreng yang akan dibuat oleh Argio.Awalnya Argio tampak bingung, namun dengan pelan-pelan ia membuat nasi goreng itu dan sekitar 30 menitan nasi goreng yang Argio buat sudah jadi. Aroma wangi dari masakan Argio, membuat Naya bangkit dari tempat duduknya."Sudah jadi?" Naya menatap nasi goreng yang tak karuan tampilannya, tetapi sangat menggoda baginya.Argio mengangguk ragu. Ia memindahkan nasi goreng itu ke dalam piring."Kalau nasi gorengnya tidak enak, tidak usah di makan ya?"Naya mengangguk mengiakan ucapan suaminya. Mata Naya berbinar-binar menatap nasi gore

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 77

    Setelah mengetahui bahwa Naya tengah mengandung. Tanpa berpikir panjang, Argio segera pergi dengan mobilnya entah ke mana. Beberapa jam kemudian, Argio kembali ke mansion dengan membawa begitu banyak belanjaan, termasuk rujak yang ia beli di pinggir jalan.Argio tahu betul bahwa wanita hamil seringkali memiliki selera makan yang berbeda, dan banyak yang menyukai makanan yang asam-asam. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memanjakan Naya dengan makanan yang ia sukai, seperti rujak. Argio berharap dengan memberikan perhatian seperti ini, bisa membuat kehamilan kedua Naya menjadi lebih istimewa dan berbeda dari yang pertama.Anggap saja hal yang ia lakukan sekarang sebagai penebus atas kesalahan yang ia lakukan saat Naya hamil pertama dulu."Sayang, aku bawakan sesuatu untukmu!" seru Argio masuk ke dalam kamar dengan membawa piring berisi rujak.Naya duduk bersandar di bahu ranjang dengan wajah yang tampak pucat. Wanita itu merasa tubuhnya masih terasa lemah."Masih pusing?" Argio melet

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 76

    Argio keluar dari mobil dengan terburu-buru, saat mendapatkan kabar Naya pingsan. Ia segera pulang ke mansion tanpa memperdulikan pekerjaannya yang belum selesai. Wajah pria itu terlihat sangat panik bercampur khawatir."Bagaimana bisa dia pingsan?" bentak Argio yang tampak marah pada para pelayan."Saya tidak tahu Tuan, tiba-tiba Nona Naya sudah tergeletak di lantai. Awalnya Nona Naya mengeluh tidak enak badan," jawab Merry, sedangkan pelayan lain tertunduk ketakutan.Argio mendengus dengan perasaan campur aduk antara khawatir dan panik, ia melanjutkan langkahnya dengan tergesa-gesa menuju kamar, dan dengan kasar membuka pintu kamar. Langsung ia menghampiri Naya yang belum sadarkan diri di atas kasur.Saat melihat Naya yang lemah dan tidak sadarkan diri, Argio merasa hatinya teriris melihat wajah pucat Naya. Argio duduk di samping Naya dan memegang tangannya dengan lembut."Sayang, bangun," ucap Argio lembut. Ia mencium tangan Naya berkali-kali.Takut, itulah yang Argio rasakan saat

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 75

    "Silahkan di makan, Nona," ucap pelayan yang mengantarkan makanan untuk Naya.Pelayan berusia 30 tahunan itu tampak tersenyum-senyum melihat banyak bercak merah dibagian leher sang nona muda, membuat pelayan itu tidak bisa untuk tidak berpikiran kotor dengan apa yang ia lihat.Naya terlihat malu saat melihat arah tatapan pelayan. Ia menutupi seluruh tubuhnya sampai leher dengan selimut. "Terima kasih."Pelayan itu mengangguk lalu pamit undur diri dari kamar tersebut. Seharian Naya mengurung dirinya dalam kamar, ia benar-benar malu untuk sekadar menunjukkan wajahnya. Berbeda dengan Argio, pria itu seperti bunga mekar yang baru disiram air di pagi hari, dan saat ini Argio tengah pergi ke perusahaan karna ada sedikit masalah di sana.Dengan gerakkan lemas Naya mengambil makanan yang tersaji di meja. Dan saat ini ia tengah duduk bersandar di bahu ranjang. Dengan lahap ia menyantap makanan itu, bukan hanya kelaparan, namun tenaganya juga terkuras. Argio seperti singa yang sudah beberapa h

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 74

    Naya melangkah keluar dari kamar mandi setelah melihat keadaan sekitar kamar yang tampak sepi, sepertinya Argio kembali keluar dari kamar. Ia melangkah sambil memeluk dirinya, kini ia mengenakan lingerie yang mertuanya berikan. Naya melihat pantulan dirinya di dalam cermin dan mengulum bibirnya. Lingerie yang ia kenakan sangat transparan, sehingga membuat celana dalam dan bra yang ia kenakan terlihat jelas. Rasa malu menyelimuti wajahnya."Lebih baik aku tidak mengenakan ini, aku malu," gumam Naya dengan wajah yang memerah.Ia berencana untuk kembali ke kamar mandi, tetapi suara pintu yang terbuka membuat bola matanya membulat sempurna. Tanpa pikir panjang, Naya langsung melompat ke kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, sehingga hanya kepala yang terlihat. Naya merasa sangat malu dan berharap Argio tidak melihatnya dalam keadaan seperti ini.Argio masuk ke dalam kamar sambil membawa laptop miliknya. Pria itu tersenyum pada Naya yang bersandar di bahu ranjang, wajah Naya

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 73

    Mobil yang Argio kendarai berhenti disebuah pantai yang tampak sepi, membuat kening Naya mengernyit. Levin langsung menatap keluar jendela mobil melihat hamparan pantai yang begitu indah di tambah pemandangan matahari yang mulai tenggelam. "Kenapa kita ke sini?" tanya Naya menoleh ke arah suaminya."Kita istirahat dulu, kamu pernah ke pantai?" Argio balik bertanya. Naya menganggukkan kepalanya."Dulu pernah, tapi sekarang tidak pernah ke pantai lagi.""Ayah, kita ke pantai mau apa? Menangkap ikan?" Celotehan lucu Levin membuat Argio tertawa. Ia mencubit gemas pipi bulat putranya."Tidak, hanya beristirahat saja. Memangnya Levin mau menangkap ikan?"Dengan cepat Levin mengangguk. Bocah itu langsung membuka tas ransel miliknya lalu mengeluarkan pancingan mainan yang ia bawa. Argio yang melihat itu kembali tertawa, bisa-bisanya Levin membawa itu."Ayo sekarang kita turun." Argio lebih dulu turun lalu membukakan pintu mobil untuk istri dan anaknya.Hembusan angin pantai yang segar menerp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status