Share

Bab 40

Author: Norwinda
last update Last Updated: 2024-03-05 21:14:16
"A-apa yang ingin kamu lakukan?" Suara Naya bergetar ketakutan melihat Argio melepaskan kemeja yang membungkus tubuh kekarnya.

"Menurutmu kita akan melakukan apa, hmm?" Argio balik bertanya sambil melempar sembarang kemeja yang baru ia lepaskan.

Tatapan Naya bergulir. Pikiran negatif langsung menyelimuti pikiran wanita itu. Tentu ia tahu apa yang akan Argio lakukan. Naya beringsut menjauh kala Argio merangkak menaiki ranjang membuat wanita itu semakin ketakutan. Ia hendak meloncat dari ranjang, namun dengan cepat Argio menarik kedua kakinya membuat ia berada dibawah kungkungan Argio.

"Lepaskan aku. Aku ingin pulang!" Tangisan Naya langsung pecah. Ia tidak tahu harus berbuat apalagi, perlakuan Argio membuat ia teringat lima tahun lalu yang membuat ia mengandung Levin.

Naya menutup wajahnya, menangis terisak-isak penuh ketakutan. Takut Argio kembali menjamahnya. Lima tahun berlalu bukan berarti Naya bisa melupakan kejadian memilukan yang membuat mahkotanya terenggut. Argio tampak panik m
Norwinda

Jangan lupa follow akun ini, ya. Terima kasih sudah membaca karya ini. See you di part selanjutnyađź’•

| 2
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Norwinda
Iya. Km juga semangat...
goodnovel comment avatar
Mentari
semangat kakkkk!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 41

    "Mama, gendong." Levin merentangkan kedua tangannya tanpa memperdulikan tatapan Argio yang terus mengarah padanya. Naya segera mengangkat tubuh mungil anaknya dalam gendongan."Kenapa matanya bengkak? Nangis?" tanya Naya mengusap-usap pipi Levin.Bocah 5 tahun itu mengerucutkan bibirnya."Levin cari-cari Mama tapi kata nenek, Mama pergi kerja."Naya tersenyum mendengar jawaban Levin, membuat ia mengecup gemas pipi putranya."Anak laki-laki tidak boleh menangis. Kalau Mama pergi Levin harus pintar-pintar sama nenek. Mama juga tidak lama perginya."Argio terenyuh melihat interaksi ibu dan anak itu, membuat hatinya pun menghangat. Mata hitam pekatnya tak lepas memandangi wajah tampan Levin. Sekilas wajah putranya mirip dengan ayahnya, Arga. Tanpa tes DNA sekalipun Argio yakin ini putranya. "Dia sangat tampan, Naya," ucap Argio memuji rupa Levin. Naya hanya menatap sekilas pada Argio.Tangan Argio yang sudah gatal langsung mencubit pelan pipi bocah laki-laki itu yang langsung memekik ke

    Last Updated : 2024-03-06
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 42

    Meskipun keberadaannya tidak dianggap oleh putranya, Argio masih bertahan di tempat itu. Melihat keakraban Rio dengan Levin membuat hatinya sakit dan cemburu. Ayah mana yang tak sakit hati dan cemburu melihat putranya lebih akrab dengan orang asing dibanding dengan dirinya yang merupakan ayah kandung dari bocah itu."Om, nanti belikan lagi Levin balon yang banyak. Nanti balonnya digantung di atas sana." Levin menunjuk ke atas langit-langit rumah."Ayah bisa belikan kamu balon lebih bagus dari dia. Balonnya pun bisa dinaikin dan membawa kita terbang," sahut Argio berusaha menarik perhatian putranya.Levin menoleh ke arah Argio yang langsung memasang senyuman lebarnya."Masa ada balon kayak gitu sih. Memangnya balon apa?" Levin mendekati Argio dengan raut wajah keheranan. Melihat Levin merespon ucapannya membuat kebahagiaan meletup-letup dalam benaknya. Ia mengambil ponselnya di saku celana lalu memperlihatkan foto balon udara."Lihat, ini balon udara. Bukan hanya bisa terbang dia juga

    Last Updated : 2024-03-07
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 43

    Naya tampak merenung sambil memandangi Levin yang tampak asyik memainkan beberapa mainan yang Argio berikan. Setelah pria itu pergi barulah Levin membongkar mainan yang Argio bawa. Entah apa isi dalam pikiran Levin sehingga bersikap seperti itu. Bocah itu seolah gengsi menerima mainan yang diberikan oleh Argio yang ia anggap orang asing. "Katanya mainan itu jelek. Kenapa dimainkan sekarang?" Mendengar ucapan Naya membuat Levin langsung menatap ke arah sang mama. Ia melirik mainan yang ia pegang."Jelek bukan berarti Levin nggak suka." Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut mungil Levin. Ia kembali sibuk memainkan mobil remote tersebut.Naya tampak geleng-geleng kepala melihat sikap putranya yang sangat mirip dengan Argio, dari wajah dan tatapannya. Eh tunggu, kenapa ia memikirkan pria itu. Naya memejamkan matanya sejenak berusaha menghapus Argio dalam kepalanya."Nay?" Suara ibu Ani membuat Naya menoleh ke sumber suara. Wanita paruh baya itu melangkah menghampiri lalu duduk di sa

    Last Updated : 2024-03-08
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 44

    "Tidak usah bicara omong kosong! Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi!" bentak Argio semakin menajamkan tatapan matanya.Rio mendongak menatap Argio sambil mengusap rahangnya yang terasa bergeser. Sambil menahan sakit Rio membalas ucapan Argio. "Jika kamu tidak membuangnya kenapa kamu membiarkan Naya membesarkan anaknya seorang diri apalagi kalian berdua tidak menjalin hubungan pernikahan? Atau ..." Rio menjeda ucapan. Argio hendak kembali menghajar pria itu, namun dengan cepat Naya memeluk Argio. Tubuh wanita itu bergetar ketakutan setelah melihat pemandangan yang mengerikan itu. Ini pertama kalinya ia melihat Argio semarah ini. "Sudah, aku mohon sudah." Naya semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh besar Argio. Tubuh Argio semakin menegang dengan urat leher yang tercetak jelas. "Jangan berkelahi seperti ini," lirih Naya mendongak menatap Argio lalu beralih melihat ke arah Rio yang masih terduduk di tanah. "Jangan ikut campur masalahku dengan Argio, Rio. Aku mohon." Naya

    Last Updated : 2024-03-09
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 45

    Naya tampak sumringah melihat kedatangan Hendrik, sudah lama pria paruh baya itu tidak datang berkunjung. Ia menyambut hangat kala Hendrik masuk ke dalam toko bunga miliknya. "Bagaimana kabarmu, Naya?" tanya Hendrik dengan tatapan hangatnya. "Baik. Paman sendiri bagaimana kabarnya?" Naya balik bertanya. "Seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja. Ini aku bawakan makanan kesukaan Levin." Hendrik memberikan cake coklat kesukaan Levin. Bocah laki-laki itu sangat menyukai cake. Naya langsung menerima pemberian pria tersebut. "Selama Argio datang menemuimu, aku tidak bisa berkunjung ke sini beberapa hari kemarin. Kamu tahu sendiri, bila Argio tahu aku ke sini sudah pasti dia akan tahu juga bila aku yang menyembunyikan keberadaanmu dengan Levin selama beberapa tahun ini," papar Hendrik. Naya manggut-manggut membenarkan perkataan Hendrik. Selama ini Argio belum tahu bahwa Hendrik lah yang mempersulit pria itu menemukan keberadaannya dengan Levin. "Silahkan duduk Paman." Naya meletak

    Last Updated : 2024-03-12
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 46

    "Kamu tidak sebaik yang aku kira!" Setelah mengatakan itu Naya berlari masuk ke dalam kamar sebelum Rio sempat kembali mencegahnya.Wanita mana yang tidak sakit hati ketika masa lalu kelamnya diungkit-ungkit hanya karna perkara perasaan yang tidak terbalaskan. Di tambah Rio terlalu memaksakan Naya agar menerima lamaran dan cintanya. "Bodoh, bodoh!" Rio mengacak rambutnya frustasi. Ia terlalu kecewa dengan penolakan Naya sampai tidak bisa mengendalikan mulutnya."Apa yang harus aku lakukan?" gumam Rio kebingungan. Sudah pasti Naya akan sulit memaafkannya apalagi ia menyinggung masa lalu wanita tersebut.Di sisi lain Naya membanting pintu cukup keras. Tubuhnya langsung meluruh ke lantai dengan air mata semakin deras mengucur membasahi wajahnya yang tampak memerah. Sesak dan sakit mencekik kuat rongga dadanya. Apa sehina itukah dirinya? Kenapa Rio harus kembali mengungkit-ungkit masa lalunya yang berusaha ia tutup rapat-rapat.Bahkan ia tidak menyangka Rio tidak benar-benar tulus dengan

    Last Updated : 2024-03-12
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 47

    "Masuklah," titah Hendrik membuat Naya menoleh ke arahnya."Aku menunggu di luar."Naya mengangguk lemah lalu kembali menatap ke arah Argio yang terbaring dibrankar. Ia melangkah masuk ke dalam ruang rawat sedangkan Hendrik memilih menunggu di luar sambil menggendong Levin. Mata Naya menelisik kondisi Argio. Ia semakin mendekat pada brankar tempat pria itu berbaring sekarang. Dengan ragu-ragu Naya menyentuh tangan Argio yang tersemat jarum infus. Wajah Argio terlihat pucat dan bagian kepalanya diperban. Pasti Kecelakaan yang Argio alami cukup parah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi Argio saat mengalami Kecelakaan. Naya memegangi dadanya yang terasa sesak dan perih."Apa sepenting itu bertemu kami berdua sampai tidak memperdulikan kondisi tubuhmu?" ucap Naya dengan suara tercekat di tenggorokan. Ia semakin erat menggenggam tangan Argio. Lelehan air mata diiringi isak tangis mengisi ruangan kedap suara itu. Ia merasa sangat bersalah apalagi sikapnya beberapa minggu kemarin

    Last Updated : 2024-03-13
  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 48

    "Aku sampai sini mengantarnya," ucap Naya, berhenti di depan pintu toilet. Tidak mungkin ia mengantar Argio sampai ke dalam toilet.Namun, pria itu masih setia melingkarkan tangannya di pinggang Naya seolah tak ingin lepas."Tapi aku tidak sanggup berjalan sendiri, Naya. Kakiku benar-benar sakit," balas Argio setengah merengek.Naya menghela napas panjang. Andai pria itu tidak sakit tidak mungkin ia berbaik hati membantu Argio. Tapi ia juga tidak bisa menyalahkan Argio atas musibah yang pria itu alami. Dengan terpaksa Naya kembali memapah Argio masuk ke dalam toilet apalagi pria itu membawa tiang infus membuat pergerakan mereka berdua sedikit kesulitan.Napas Naya sedikit memburu ketika mendudukkan Argio di closed duduk. Apalagi tubuh Argio cukup berat dan besar sedangkan tubuhnya begitu kecil untuk menahan beban berat dan tubuh besar seperti Argio."Bisa buka celananya sendiri' kan? Aku keluar dulu."Tanpa menunggu balasan Argio, Naya segera keluar dari toilet. Argio tersenyum lebar

    Last Updated : 2024-03-14

Latest chapter

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 81

    Empat tahun kemudian …Suara tawa dan teriakan anak kecil mengisi sebuah kamar yang memiliki tiga kasur di dalamnya. Dua bocah berusia empat tahunan tampak berlari-larian dalam sana, mereka saling mengejar membuat sang kakak yang tengah fokus mengerjakan PR terlihat sangat terganggu."Jeva, Javier! Jangan teriak-teriak, kakak sedang mengerjakan tugas," tegur Levin lembut.Meskipun begitu, dua bocah kembar itu tak menggubris bahkan semakin menjadi-jadi membuat Levin frustasi dibuatnya. Levin yang kini berusia sepuluh tahun, tampak menggelengkan kepalanya. Dua adik kembarnya bukan hanya lucu tapi juga nakal.Levin membawa buku-buku pelajarannya keluar dari kamar. Ia akan mengerjakan tugasnya di perpustakaan pribadi milik ayahnya. "Kamu mau ke mana, Sayang?" Suara sang mama membuat Levin berbalik badan. Tinggi badan Levin hampir menyamai Naya, dulu terlihat kecil kini dengan cepat tumbuh besar. Levin semakin menyerupai Argio."Levin mau ke perpustakaan, mau ngerjain tugas," balasnya."

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 80

    Saat semua tengah tertidur nyenyak, Naya terlihat gelisah dan tidak karuan berbaring di kasur. Beberapa kali ia berpindah-pindah posisi dari telentang, miring ke kanan dan ke kiri, namun tidak membuat rasa sakit di perutnya mereda.Argio yang berbaring di samping Naya, tampak terusik tidurnya. Perlahan ia membuka matanya dan mendapati Naya meringis kesakitan sambil memegangi perutnya."Kamu kenapa, Sayang?" "Perutku sakit, Mas. Perih."Argio segera bangun dari kasur lalu menyentuh perut Naya."Sebelumnya kamu makan apa? Tidak mungkin kamu akan melahirkan, usia kandunganmu belum sembilan bulan."Naya yang merintih kesakitan langsung terdiam. Ia mengingat-ingat sebelumnya makanan yang dikonsumsi dari pagi sampai malam."Sepertinya gara-gara makan mangga mentah. Soalnya sebelum tidur aku minta Merry mengupasnya mangga lagi."Argio geleng-geleng kepala mendengar jawaban Naya."Kan aku sudah bilang, jangan makan mangga kebanyakan, Sayang. Sekarang lihatlah sakit perut' kan.""Mas, marah?" M

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 79

    "Adek jangan nakal diperut Mama, kasihan Mama." Omelan lucu keluar dari bibir mungil Levin. Tangan mungilnya menepuk-nepuk perut Naya lembut. Meskipun kondisi Naya saat ini lemah, namun ia tidak bisa menahan tawanya mendengar omelan putranya. Dan tidak lama Argio masuk ke dalam kamar dengan membawa teh jahe hangat. "Minum dulu, Sayang. Kata Bunda ini bagus untuk perempuan hamil yang mual-mual."Dengan penuh perhatian Argio membantu Naya meminum teh jahe tersebut. Pria itu benar-benar menaruh seluruh perhatiannya pada Naya. Dengan dibantu oleh Argio, Naya meminum teh jahe yang diberikan. "Terima kasih.""Sama-sama, Sayang.""Itu apa, Yah?" Levin menatap penasaran pada air yang baru saja diminum oleh sang bunda."Ini teh jahe supaya Mama tidak mual-mual lagi, Nak. Levin mau coba?" tawar Argio.Dengan cepat Levin menggeleng. Melihat warna minuman itu saja sudah membuat bocah itu tidak berminat. "Hari ini aku ada urusan mendadak, Sayang. Mungkin sore baru pulang. Tidak apa-apa' kan j

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 78

    Pada akhirnya, Argio mengalah dan memutuskan untuk menuruti apa yang diinginkan oleh istrinya. Meskipun ia merasa kebingungan sendiri karena tidak pernah menyentuh peralatan dapur, apalagi memasak nasi goreng sebelumnya.Argio membuka aplikasi YouTube di ponselnya dan mencari konten yang menunjukkan cara memasak nasi goreng. Sementara Naya duduk dengan tenang di kursi dapur, sambil memakan biskuit kesukaannya, menunggu nasi goreng yang akan dibuat oleh Argio.Awalnya Argio tampak bingung, namun dengan pelan-pelan ia membuat nasi goreng itu dan sekitar 30 menitan nasi goreng yang Argio buat sudah jadi. Aroma wangi dari masakan Argio, membuat Naya bangkit dari tempat duduknya."Sudah jadi?" Naya menatap nasi goreng yang tak karuan tampilannya, tetapi sangat menggoda baginya.Argio mengangguk ragu. Ia memindahkan nasi goreng itu ke dalam piring."Kalau nasi gorengnya tidak enak, tidak usah di makan ya?"Naya mengangguk mengiakan ucapan suaminya. Mata Naya berbinar-binar menatap nasi gore

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 77

    Setelah mengetahui bahwa Naya tengah mengandung. Tanpa berpikir panjang, Argio segera pergi dengan mobilnya entah ke mana. Beberapa jam kemudian, Argio kembali ke mansion dengan membawa begitu banyak belanjaan, termasuk rujak yang ia beli di pinggir jalan.Argio tahu betul bahwa wanita hamil seringkali memiliki selera makan yang berbeda, dan banyak yang menyukai makanan yang asam-asam. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memanjakan Naya dengan makanan yang ia sukai, seperti rujak. Argio berharap dengan memberikan perhatian seperti ini, bisa membuat kehamilan kedua Naya menjadi lebih istimewa dan berbeda dari yang pertama.Anggap saja hal yang ia lakukan sekarang sebagai penebus atas kesalahan yang ia lakukan saat Naya hamil pertama dulu."Sayang, aku bawakan sesuatu untukmu!" seru Argio masuk ke dalam kamar dengan membawa piring berisi rujak.Naya duduk bersandar di bahu ranjang dengan wajah yang tampak pucat. Wanita itu merasa tubuhnya masih terasa lemah."Masih pusing?" Argio melet

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 76

    Argio keluar dari mobil dengan terburu-buru, saat mendapatkan kabar Naya pingsan. Ia segera pulang ke mansion tanpa memperdulikan pekerjaannya yang belum selesai. Wajah pria itu terlihat sangat panik bercampur khawatir."Bagaimana bisa dia pingsan?" bentak Argio yang tampak marah pada para pelayan."Saya tidak tahu Tuan, tiba-tiba Nona Naya sudah tergeletak di lantai. Awalnya Nona Naya mengeluh tidak enak badan," jawab Merry, sedangkan pelayan lain tertunduk ketakutan.Argio mendengus dengan perasaan campur aduk antara khawatir dan panik, ia melanjutkan langkahnya dengan tergesa-gesa menuju kamar, dan dengan kasar membuka pintu kamar. Langsung ia menghampiri Naya yang belum sadarkan diri di atas kasur.Saat melihat Naya yang lemah dan tidak sadarkan diri, Argio merasa hatinya teriris melihat wajah pucat Naya. Argio duduk di samping Naya dan memegang tangannya dengan lembut."Sayang, bangun," ucap Argio lembut. Ia mencium tangan Naya berkali-kali.Takut, itulah yang Argio rasakan saat

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 75

    "Silahkan di makan, Nona," ucap pelayan yang mengantarkan makanan untuk Naya.Pelayan berusia 30 tahunan itu tampak tersenyum-senyum melihat banyak bercak merah dibagian leher sang nona muda, membuat pelayan itu tidak bisa untuk tidak berpikiran kotor dengan apa yang ia lihat.Naya terlihat malu saat melihat arah tatapan pelayan. Ia menutupi seluruh tubuhnya sampai leher dengan selimut. "Terima kasih."Pelayan itu mengangguk lalu pamit undur diri dari kamar tersebut. Seharian Naya mengurung dirinya dalam kamar, ia benar-benar malu untuk sekadar menunjukkan wajahnya. Berbeda dengan Argio, pria itu seperti bunga mekar yang baru disiram air di pagi hari, dan saat ini Argio tengah pergi ke perusahaan karna ada sedikit masalah di sana.Dengan gerakkan lemas Naya mengambil makanan yang tersaji di meja. Dan saat ini ia tengah duduk bersandar di bahu ranjang. Dengan lahap ia menyantap makanan itu, bukan hanya kelaparan, namun tenaganya juga terkuras. Argio seperti singa yang sudah beberapa h

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 74

    Naya melangkah keluar dari kamar mandi setelah melihat keadaan sekitar kamar yang tampak sepi, sepertinya Argio kembali keluar dari kamar. Ia melangkah sambil memeluk dirinya, kini ia mengenakan lingerie yang mertuanya berikan. Naya melihat pantulan dirinya di dalam cermin dan mengulum bibirnya. Lingerie yang ia kenakan sangat transparan, sehingga membuat celana dalam dan bra yang ia kenakan terlihat jelas. Rasa malu menyelimuti wajahnya."Lebih baik aku tidak mengenakan ini, aku malu," gumam Naya dengan wajah yang memerah.Ia berencana untuk kembali ke kamar mandi, tetapi suara pintu yang terbuka membuat bola matanya membulat sempurna. Tanpa pikir panjang, Naya langsung melompat ke kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, sehingga hanya kepala yang terlihat. Naya merasa sangat malu dan berharap Argio tidak melihatnya dalam keadaan seperti ini.Argio masuk ke dalam kamar sambil membawa laptop miliknya. Pria itu tersenyum pada Naya yang bersandar di bahu ranjang, wajah Naya

  • Pelayan Perawan Milik Tuan Muda    Bab 73

    Mobil yang Argio kendarai berhenti disebuah pantai yang tampak sepi, membuat kening Naya mengernyit. Levin langsung menatap keluar jendela mobil melihat hamparan pantai yang begitu indah di tambah pemandangan matahari yang mulai tenggelam. "Kenapa kita ke sini?" tanya Naya menoleh ke arah suaminya."Kita istirahat dulu, kamu pernah ke pantai?" Argio balik bertanya. Naya menganggukkan kepalanya."Dulu pernah, tapi sekarang tidak pernah ke pantai lagi.""Ayah, kita ke pantai mau apa? Menangkap ikan?" Celotehan lucu Levin membuat Argio tertawa. Ia mencubit gemas pipi bulat putranya."Tidak, hanya beristirahat saja. Memangnya Levin mau menangkap ikan?"Dengan cepat Levin mengangguk. Bocah itu langsung membuka tas ransel miliknya lalu mengeluarkan pancingan mainan yang ia bawa. Argio yang melihat itu kembali tertawa, bisa-bisanya Levin membawa itu."Ayo sekarang kita turun." Argio lebih dulu turun lalu membukakan pintu mobil untuk istri dan anaknya.Hembusan angin pantai yang segar menerp

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status