Share

Bab 20 Bertengkar

Penulis: Nurleni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-29 14:12:10

Brakk

Aldrich masuk ke kamar Emly dia melihat ada Leya yang saat ini tertidur di lantai, Aldrich jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Leya yang terduduk di lantai. Dia menatap wajah Leya yang saat ini terlihat sangat menggemaskan padahal Leya sedang tertidur.

Senyuman manis tergambar di bibir merah muda itu, Aldrich bahkan sampai menggigit bibir bawahnya karena gemas pada wajah Leya.

"Kenapa kamu mengemaskan Leya" Aldrich tersenyum salah tingkah.

Layaknya orang gila yang bicara sendiri sambil tertawa tawa, begitulah Aldrich sekarang.

Aldrich mendekatkan tangannya pada pipi Leya, Aldrich ingin menyentuh pipi yang tembam itu, namun seketika mata Leya terbuka sehingga membuat Aldrich terkejut.

Niat hati ingin menyentuh pipi Leya, tapi karena Leya terbangun Aldrich malah replek menampar pelan pipi Leya.

"Tuan anda menampar aku" ucap Leya sambil memegang pipinya.

"Kamu kenapa tidur di sini, kamu itu masih bekerja Leya" bentak Aldrich yang saat ini langsung berdiri dan membuang mukanya ag
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 21 Kalung

    Aldrich menatap pada Leya yang pagi ini tengah membereskan kamarnya, Aldrich paling suka pada Leya kalau Leya tengah berkeringat.Aldrich bangun dia melihat jam yang menggantung di dinding, dan saat ini jam menunjukkan pukul tujuh pagi."Berisik Leya" sahut Aldrich.Leya menatap pada tuannya itu, senyuman Leya langsung mengembang saat melihat Aldrich tengah menatap padanya dengan kesal."Maaf tuan tapi yang berisik penyedot debunya bukan aku" ucap Leya."Ck, malah menyalahkan penyedot debu" sahut Aldrich."Mau apa tuan, kopi, teh hangat, jus, atau susu" tanya Leya."Susu" gumam Aldrich yang masih bisa di dengar oleh Leya."Rasa apa tuan, coklat mau" tanya Leya."Susu rasa coklat" Aldrich tersenyum pikirannya berkelana saat mendengar susu coklat."Jadi tuan, mau gak" tanya Leya yang masih menunggu jawaban dari tuanya yang malah tersenyum mendengar hal itu."Ya" Aldrich menganggukkan kepalanya."Bentar tuan aku mau siap siap dulu" ujar Leya yang langsung pergi dari sana meninggalkan Ald

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 22 kebakaran

    Leya langsung melepaskan kembali pelukan Aldrich."Tuan anda menangis" tanya Leya yang saat ini bahkan sudah terlihat baik baik saja.Padahal pelukan mereka hanyalah sebentar barusan."Tidak aku tidak menangis aku hanya kelilipan saja" jawab Aldrich mengusap air matanya.Leya hanya tersenyum dia langsung pergi dari sana meninggalkan Aldrich yang masih mematung, Aldrich tau kalau Leya masih menangis terlihat dari tangannya yang sesekali mengusap wajah."Mau berpura pura di hadapan aku, tidak akan mungkin Leya aku tau segalanya ternyata begini kehidupan kamu sebelum menjadi pelayan" gumam Aldrich.Ririn mendapati Leya yang saat ini baru masuk Villa dengan di ikuti oleh Aldrich di belakangnya."Ck, mereka malah semakin dekat lagi" Ririn membatin.Leya menuju ke arah dapur yang saat ini terlihat ada Van dan Emly juga di sana."Tuan mau makan apa" tanya Leya yang langsung menatap pada Aldrich."Roti dengan selai coklat" jawab Aldrich.Ririn mendekat pada Leya yang saat ini tengah mencuci t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 23 Kenangan

    Degh..Aldrich menatap pada Leya yang terlihat sangat perhatian padanya, Jantung Aldrich berdetak sangat kencang sekali.Dia bahkan terus saja menatap pada Leya seakan melupakan kejadian kalau saat ini pabriknya terbakar habis."Al ayo" teriak Van saat sudah tau kalau saat ini pabrik kebakaran.Aldrich langsung tersadar dia menatap pada Van yang saat ini sudah menunggu dia di sana.Aldrich menatap pada Leya sekilas sebelum dia pergi dari sana.Mereka berangkat ke pabrik yang jaraknya lumayan jauh dari sana, namun yang saat ini Aldrich inginkan adalah terungkapnya dalang di balik kebakaran itu.Leya berjalan ke arah kamar Emly yang ada di lantai atas, dia melihat kalau saat ini Emly tengah kuliah."Ada apa Leya" tanya Emly."Nona katanya tuan akan pergi, bagaimana kalau Nona menginap saja di rumah aku" tanya Leya."Kenapa" tanya Emly."Katanya tuan akan lama di sana, jadi alangkah baiknya kalau Nona menginap saja di rumah aku atau di rumah Ibu Ani, tuan menitipkan anda pada ku" ujar Le

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 24 Tawanan Ranjang

    Hari berganti hari waktu berganti begitu cepat, hari ini seperti biasa Leya bekerja semenjak kejadian itu Leya tidak terlalu dekat dengan Ririn apa lagi Ririn juga sepertinya marah pada Leya.Suara deru mobil terdengar, Leya menatap pada jendela yang besar di Villa itu dan ternyata Aldrich pulang ke villa itu.Semua pelayan yang ada di sana langsung berdiri menyambut Aldrich.Namun sayang banyak mobil yang datang ke sana dan setelah sampai di sana banyak sekali wanita yang memakai seragam turun dari mobil itu.Leya mengerutkan keningnya dia tidak tau siapa wanita yang memakai seragam itu, tapi saat Aldrich masuk tidak ada yang bertanya atau pun berkomentar pada Aldrich.Mata tajam Aldrich hanya menatap pada Leya sekilas, setelah itu dia langsung masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai atas.Drtt{Datanglah ke kamar ku} pesan dari Aldrich pada ponsel Leya.Leya yang melihat pesan itu langsung menuju ke kamar Aldrich yang ada di lantai atas, mengabaikan orang orang yang baru datang k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 25 Kepribadian ganda

    Saking lamanya menangis dalam diam akhirnya gadis malang itu tertidur di dekapan Aldrich yang kejam itu.Aldrich terbangun setelah tertidur beberapa jam.Matanya terbuka dan kali pertama yang dia lihat adalah wajah Leya yang saat ini sudah sembab karena banyak menangis.Aldrich seketika merasa bersalah karena tadi dia langsung menarik Leya.Aldrich merasa sangat tidak tenang hingga dia meminum obat penenang, begitulah Aldrich jika dia punya masalah dia selalu mengandalkan obat penenang.Aldrich menghela nafasnya kasar dia mungkin sudah menunjukkan sikap iblisnya itu di hadapan Leya."Astaga aku sangat bodoh" geram Aldrich.Laki laki itu bangkit dari tidurnya dia langsung mandi di bawah guyuran air shower laki laki itu mencoba menenangkan dirinya.Suara gemericik air dari kamar mandi terdengar di pendengaran Leya yang masih tertidur, matanya terbuka saat tau alasan dia tertidur tadi.Leya langsung terbangun dia melihat kalau Aldrich tidak ada, ini adalah kesempatan Leya untuk keluar da

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 26 Permintaan kembali

    Aldrich menyesal dia langsung mengikuti jejak tetesan darah di lantai itu, dan sebagian di tangga sudah di bersihkan oleh pelayan yang Aldrich bawa ke sana."Darah siapa ini" tanya Aldrich."Darah Leya tuan, tangannya terluka" ujar pelayan itu."Di mana Leya sekarang" tanya Aldrich dengan tatapan tajam."Pulang tuan, katanya anda mengijinkan dia pulang" jawabnya."Arghh" teriak Aldrich kesal dia langsung masuk lagi ke dalam kamarnya dan membanting pintu dengan sangat kasar."Awas saja Leya, aku tidak akan pernah memaafkan kamu" geram Aldrich yang saat ini sangat mudah marah.Hal itu tentu saja membuat para pelayan kebingungan, mereka yakin kalau Leya dan tuan Al memang bertengkar hingga tuan Al memecahkan kaca dan Leya pulang lebih dahulu dengan alasan tangannya terluka dan berdarah.Laki laki kasar itu hanya merenungi dirinya sendiri, dia tidak yakin kalau Leya akan memaafkan dia apa lagi perlakuan Aldrich padanya sangat kasar dan Leya sudah pasti akan trauma dengan perlakuan Aldrich

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 27 Video Viral.

    Malam ini entah ada apa tapi Ririn mau menginap di rumah ibu Ani, rumah mereka sangat dekat bahkan mereka pun adalah keluarga.Ririn baru kali ini menginap di rumah Ibu Ani yang selalu tinggal sendiri di rumahnya itu, namun di balik menginap itu Ririn menginginkan sesuatu dari Ibu Ani.Malam semakin larut Ibu Ani terlelap mungkin karena kecapean seharian bekerja di Villa.Ririn terbangun dia melihat lihat tas Ibu Ani yang sejak tadi menggantung di paku dinding rumah sederhana itu.Ririn melihat ada apa di dalam tas itu dan benar di dalamnya ada ponsel Ibu Ani yang sudah terhubung pada aplikasi pemantau cctv di Villa kamar Aldrich."Orang tua itu sangat pandai menggunakan ponsel ternyata" gumam Ririn.Ririn mencari cuplikan rekaman cctv dari tanggal pertama kali Aldrich ke sana, Ririn bahkan hampir menonton semua rekaman itu.Hingga rekaman rekaman di mana saat Aldrich baru pulang dari rumah sakit, terlihat di sana kalau Aldrich menindih tubuh Leya di atas kasur.Memang tidak terjadi a

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 28 Acara pernikahan

    Tatapan warga mengarah pada laki laki yang saat ini mencoba melindungi Leya.Orang itu adalah Aldrich yang baru datang ke sana bersama dengan sepuluh orang anak buahnya.Aldrich membantu membangunkan Leya yang saat ini terduduk di lantai, "Kamu tidak apa" tanya Aldrich yang bahkan tidak di gubris oleh Leya."Aku akan menikahi Leya, maaf atas ketidak nyamanan bapak ibu karena video itu, dengan cepat saya akan menangkap orang itu, dan tolong segera hapus video itu dari ponsel kalian, jika saya melihat ada video yang tersebar maka saya berjanji akan menghukum siapa pun orang yang menyebarkan Video itu" ujar Aldrich."Maaf tuan, warga meminta bukti dari keputusan anda sekarang" sahut Pak RW."Hari ini saya akan menikahi Leya, beri tau pada warga di sini, aku mengundang kalian semua untuk datang ke Villa ku, dengan syarat kalian menghapus video itu dari galeri atau penyimpanan apapun di ponsel kalian" ujar Aldrich."Baik tuan kami akan datang untuk menyaksikan pernikahan anda" ucap para w

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09

Bab terbaru

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 85 Tamat

    Sinta terpojok karena cerita dari Granida itu, bayangkan saja Sinta membenci Aldrich selama bertahun-tahun hanya karena Sinta salah menyangka pada Aldrich.Sinta marah pada Shasya yang melakukan itu tapi sayangnya Shasya sudah meninggal sebelum Sinta membalaskan dendamnya."Tante dengar kan?" tanya Leya.Leya begitu emosi karena selama ini dendam tantenya itu sangat tidak beralasan, bagaimana mungkin Sinta membenci tanpa mencari dahulu buktinya."Tante sudah meracuni suamiku, mungkin Tante harusnya di hukum sekarang!" tegas Leya."Beraninya kau!" geram Sinta.Van pasang badan untuk Leya, dia langsung menelpon polisi agar segera menangkap Sinta. Walaupun Sinta meraung-raung meminta maaf tapi tetap saja tidak ada yang mau memaafkan kesalahannya.Beberapa menit kemudian akhirnya polisi datang dan menangkap Sinta, Van merasa cukup puas karena Sinta akhirnya bisa merasakan rasanya menderita sama seperti Aldrich yang sudah dia racuni.Kalau saja Granida tidak tau kejadian itu mungkin saja S

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 84

    Leya sejak tadi kesal pada Sinta karena tantenya itu memberikan obat pada minuman Aldrich tanpa sepengetahuan darinya, Leya bertanya sejak tadi tapi sayangnya Sinta tidak mau mengaku. Emly juga malah membela Sinta dari pada Leya, untuk sekarang Leya sudah sangat marah pada Sinta dan ingin segera membongkar kejahatan Sinta.Sayangnya, Leya tidak punya bukti yang bisa membenarkan ucapan dirinya, sejak tadi hanya helaan nafas yang Leya lakukan. Sinta juga bersandiwara dengan menangis dan mengadukan pada Emly, hingga membuat Emly memaki-maki Leya dengan perkataan kasar."Leya, Tante itu sayang pada Aldrich. Mana mungkin Tante mau mencelakai Aldrich!" sahut Sinta.Leya diam, tangannya mengambil gelas yang berisi air minum untuk Aldrich. Walaupun Aldrich masih belum sadarkan diri, tetap saja Dokter menyarankan untuk Leya memberikan Aldrich minum walaupun hanya satu sendok saja.Leya membuang air minum itu ke kamar mandi yang ada di ruangan itu, Sinta kesal melihat tingkah Leya yang sekarang

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 83

    "Kau ingin merampokku? Sial!" Van membentak bahkan sampai mengebrak meja karena mendengar dari Tasya kalau dia punya bukti tentang kejahatan Sinta. Tapi sayangnya Tasya meminta uang sebanyak satu milyar untuk informasi itu, Van tak akan mungkin memberikan uang sebanyak itu pada Tasya, apa lagi Van tau kalau Tasya pernah membuat salah pada istrinya Rayandra."Baiklah, aku akan kasih tau tapi kasih aku uang seratus juta." Tasya masih menawarkan harga yang harus Van bayar, tapi karena penasaran Van langsung mengambil ponselnya dan mentransfer uang itu pada Tasya."Sudah, baiklah apa yang kamu punya?" tanya Van.Tasya semakin mendekat pada Van dan membicarakan semuanya yang dia lihat tentang Sinta, saat Sinta memasukan obat kedalam minuman dan makanan Aldrich, Tasya juga mengetahui hal itu.Bukan itu saja, Tasya juga punya botol obat yang Sinta berikan pada Aldrich.Hanya dengan obat itu Van berharap kalau dia bisa segera membantu Aldrich untuk sembuh, Van langsung menemui Dokter dan memi

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 82

    "Dokter, bagaimana keadaan Clara?" tanya Granida yang semakin panik."Hanya luka saja, tuan. Tapi selamat tuan karena anda akan menjadi seorang Ayah." Dokter itu berucap dengan menyodorkan tangannya berniat memberikan selamat pada Granida.Dan sekarang Granida hanya diam saja, mungkin dia syok karena mendengar kalau dia akan menjadi seorang Ayah. Untungnya Van langsung menggerakan tangan Granida untuk segera menjabat tangan dokter itu."Terimakasih Dokter," ucap Granida yang masih tak percaya."Sama-sama, Tuan. Baiklah kalau begitu saya akan ke ruangan saya, kalau ada yang bisa saya bantu panggil saja saya." Dokter itu langsung pergi dari sana.Van menepuk pundak Granida yang masih tidak percaya kalau dia akan punya anak dari Clara. "Kau kenapa? Harusnya kau bahagia, Granida. Karena kau akan menjadi seorang Ayah," ucap Van."Tapi bagaimana mungkin? Kami hanya melakukannya sekali saja." Granida langsung mendudukkan tubuhnya karena tidak percaya pada apa yang sekarang terjadi."Bisa saj

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 81 pernikahan Granida dan Clara

    Hari ini adalah hari pernikahan Granida dan Clara, mungkin sudah lima hari sejak Aldrich pingsan, Granida berharap kalau Aldrich bisa datang tapi sayangnya Aldrich masih pingsan dan sepertinya kondisinya kurang baik sekarang.Kata Dokter, kesehatan Aldrich semakin menurun apa lagi tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuh Aldrich, bahkan Aldrich tidak bergerak sama sekali di atas tidur.Granida juga meminta Leya untuk datang tapi sayangnya Leya tidak akan datang karena dia cemas pada kondisi Aldrich, sekarang saja Aldrich tengah dirawat di rumah sakit ternama, kabarnya Leya dan Emly sering kali terlibat sebuah pertengkaran yang membuat keduanya salah paham.Van sudah kehabisan akal untuk memisahkan Leya dan Emly apa lagi ada Sinta juga yang menjadi pendukung Emly, keadaan keluarga itu sekarang sangat kacau. Tapi Granida juga tidak bisa melakukan apa pun, dia tadinya ingin menunda pernikahannya, tapi tidak mungkin karena persiapannya sudah selesai.Granida sudah mengucapkan janji suci

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 80

    Emly sejak tadi menangis dan mengadu pada Sinta tentang masalah yang baru saja dikatakan oleh Van padanya, Emly merasa kalau dia tidak salah bahkan dia juga merasa kalau Sinta juga tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu pada Aldrich."Kamu percayakan sama Tante?" tanya Sinta memastikan kalau Emly masih berada di pihaknya.Emly menganggukan kepalanya karena memang dia sangat percaya pada Sinta."Tante, aku gak suka Leya berkata seperti itu pada Tante, jahat sekali mulutnya." Emly mengusap air matanya yang sejak tadi berjatuhan membasahi pipinya."Sudahlah lagian Tante juga tau kalau Leya memang sangat membenci Tante sejak pertama Tante datang kesini," ucap Sinta."Aku akan buat perhitungan padanya!" geram Emly. Tangannya terkepal kuat karena emosinya yang dia tahan.Emly langsung keluar dari kamar Sinta, dia akan menuju ke kamar Leya. Sekarang Emly sudah sangat marah pada Leya apa lagi dalam pikiran Emly, yang salah itu adalah Leya karena Leya sudah mengijinkan Aldrich pergi pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 79

    Van akhirnya bisa menemui Leya, dia akan memberi tahukan semuanya pada Leya, tapi sayangnya saat Van akan masuk ke kamar Aldrich terlihat kalau diluar ada Sinta yang tengah menelpon seseorang.Van merasa semakin curiga apa lagi Sinta berbicara dengan berbisik-bisik di telponnya."Apa jangan-jangan dugaan aku ini benar? Tante Sinta yang melakukannya? Jahat sekali dia!" geram Van.Van masih memantau Sinta hingga Sinta pergi dari sana dan sekarang adalah saatnya Van untuk masuk kedalam dan membicarakan semuanya pada Leya.Setelah semuanya terbongkar Van tak akan melakukan apa pun pada Sinta hanya saja Van mau Sinta merasakan apa yang Aldrich rasakan."Aku mencurigai Tante Sinta." ujar Van sambil menganggukkan kepalanya karena dia yakin dengan ucapannya itu."Kenapa kakak begitu yakin?" tanya Leya yang sebenarnya senang sekali karena Van akhirnya menyadari hal itu."Aku merasa kalau dia terlibat sangat aneh," papar Van.**Aldrich menatap pada tantenya yang baru saja pulang entah dari man

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 78 Van mencurigai Sinta

    "Aku kurang tau. Tapi aku mencurigai seseorang!" "Siapa?" sela Leya. "Aku curiga pada Tasya." ujar Van. Leya menganggukan kepalanya. Tapi dia tidak percaya kalau Tasya yang akan melakukan hal itu, apa lagi dia tau sekali kalau Sinta yang melakukannya, hanya saja Leya tak bisa bicara sekarang karena Van pasti akan mengklaim kalau Leya memfitnah Sinta. "Apa jangan-jangan, Nyonya Sinta." ucap Saga yang langsung menatap Van dan Leya. "Hah, jangan memfitnah Saga. Kau tak punya bukti!" Van berucap dengan nada ketus. "Aku memang tak punya bukti, tapi dari racun itu menunjukan kalau obat itu tidak ada di apotek mana pun. Dan Nyonya Sinta dulunya pernah bekerja di rumah sakit, bisa saja dia meracik obat itu sendiri." ungkap Saga mengungkapkan semua kejanggalan yang dia rasakan. "Bisa jadi, tapi kita gak punya bukti." bantah Van. "Kak Van, kita bisa punya bukti kalau kita bisa bekerja sama." Leya berucap dengan penuh harap, Leya tak bisa menemukan bukti sendirian makannya dia

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 77 curiga

    "Kata anak buah ku, Tasya diusir dari villa Aldrich." ujar Rayandra pada istrinya Risa. Risa menatap pada suaminya yang saat ini terlihat sangat kacau, Rayandra baru saja pulang dari pekerjaannya dan sepertinya Rayandra mempunyai masalah yang berat, tapi dia tidak bicara pada Risa. Risa mendekat pada suaminya, Risa memegang tangan Rayandra. "Ada apa?" tanya Risa. Rayandra menggelengkan kepalanya. "Tidak, bagaimana keadaan anak kita?" tanya Rayandra mengusap perut Risa yang masih sangat rata. "Sepertinya baik-baik saja." jawab Risa. Risa mendengar Rezha yang saat ini menangis, dia langsung menggendong Rezha dan memberikan susu pada bayi itu. Walaupun Risa bukanlah ibu kandungnya tapi Risa sangat sayang pada Rezha. "Bisa aku minta sesuatu?" tanya Rayandra menatap pada Risa yang saat ini menunggu lanjutan dari ucapan Rayandra. "Bisakah kamu jauhi Danan, aku tidak suka padanya." paparnya. "Kenapa? Apa dia salah?" tanya Risa. "Tidak, hanya saja aku baru tau kalau dahulu Danan lah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status