Beranda / Pernikahan / Pelayan Kesayangan Tuan Mafia / Bab 2 Karena kakak jatuh cinta pada Leya?

Share

Bab 2 Karena kakak jatuh cinta pada Leya?

Penulis: Nurleni
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-13 15:04:44

Seorang pria tampan saat ini tengah berbaring lemah di Villa kepunyaannya, siapa lagi kalau bukan Aldrich, pria yang memaksa untuk pulang dari rumah sakit karena alasan tidak betah.

Matanya menatap pada langit langit kamarnya itu, rasanya membosankan bagi dia yang setiap harinya sibuk dengan banyaknya aktivitas.

"Tuan aku bawa bubur" Leya datang ke sana dengan membawa satu mangkuk bubur yang dia buat khusus untuk Aldrich.

Hanya tatapan sinis yang menyambut kedatangan Leya saat masuk ke dalam kamar yang hawanya terasa mencekam itu.

Leya bahkan antusias menyuapi Aldrich yang bahkan menolak mentah-mentah kedatangan dirinya.

"Buka mulut mu tuan" pinta Leya dengan penuh harap.

Aldrich membuka mulutnya dia menerima suapan dari Leya,

"Perlahan Leya, itu panas" Aldrich marah pada Leya.

"Maaf tuan" tunduk leya merasa bersalah.

Suapan demi suapan sudah Aldrich habiskan, saat ini pria arogan itu akan masuk ke dalam kamar mandi tapi sayang dia tidak bisa berjalan karena kakinya terasa sangat sakit saat dia gerakan.

"Antar aku ke kamar mandi" pinta Aldrich dengan tangannya yang sudah menyodorkan pada Leya.

Namun Leya ragu dia memundurkan langkahnya takut kalau Aldrich akan kasar padanya.

"Bantu aku" bentak Aldrich melotot pada Leya.

"Aku akan panggil anak buah mu" gugup Leya.

"Aku mau kamu" bentak Aldrich lagi.

Kesabaran Aldrich setipis tissue, dia akan marah pada orang yang berani menolak dia.

Dengan ketakutan Leya meraih tangan Aldrich dan memapah pria berbadan kekar itu menuju ke kamar mandi.

Langkah Leya sempoyongan Karena tidak kuat menanggung beban tubuh Aldrich.

Leya membawa majikannya ke kamar mandi mewah yang terhubung dari kamar itu.

"Saya tunggu di luar tuan" ucap Leya meninggalkan Aldrich yang saat ini duduk di atas toilet duduk.

Aldrich merasakan sesuatu jika berdekatan dengan Leya, maka dari itu dia selalu berusaha menahannya, namun sayang Aldrich juga seorang pria normal.

"Ck kenapa hasrat ini tidak pernah bisa aku tahan, apa yang istimewa dari tubuh pelayan itu, bahkan badannya tertutup seperti teroris" Aldrich menggerutu.

Hingga selesai Aldrich mencoba untuk berdiri tapi sayang kakinya masih sakit saat di gerakan, bahkan lukanya pun terasa perih mungkin karena banyak pergerakan yang Aldrich ciptakan.

"Pelayan bantu aku lagi" teriak Aldrich dari dalam kamar mandi mewah itu.

Leya datang lagi ke sana, dia mengangkat tubuh Aldrich membawa pria kejam itu kembali ke tempat tidur.

"Tuan kata Dokter Radit akan ada suster yang datang untuk mengantikan perban" ujar Leya di sela sela aktivitas dia memapah Aldrich ke tempat tidur.

"Tidak bisakah aku di obati kamu" ketus Aldrich seolah tak suka jika ada orang lain yang datang ke kamarnya.

"Tuan saya tidak bisa, kalau saya salah kasih obat bagaimana?" tanya Leya.

"Maka aku akan meninggal, dan aku akan menghantui kamu" ketus Aldrich, terdengar seperti bercandaan tapi beda lagi jika keluar dari mulut pria ketus itu.

Leya akan mendudukkan Aldrich ke atas ranjang dengan ukuran king size itu.

Namun sayang badan Leya terbawa oleh Aldrich, hingga membuat Leya terjatuh bersama dengan Aldrich di atas ranjang.

Brughh

Leya menutup matanya, hembusan nafas Aldrich beberapa kali menerpa wajahnya, karena saat ini Leya tepatnya ada di bawah badan kekar Aldrich.

Mata Leya perlahan terbuka dia terkejut dengan posisinya saat itu, tanpa sengaja Leya mendorong badan Aldrich sehingga membuat Aldrich terjatuh ke lantai.

Bughh

"Awwss" ringis Aldrich kesakitan, Leya merasa kalau saat ini dia salah karena mendorong Aldrich.

Leya langsung turun dari ranjang dan langsung membantu Aldrich untuk bangun.

"Dasar kurang ajar, apa kau mau aku mati ya?" Bentak Aldrich dengan suara nyaringnya mampu membuat anak buahnya datang ke sana.

Klek

Pintu terbuka nampak anak buah Aldrich sudah berdiri di sana menatap pada Leya yang saat ini hanya berdiri ketakutan.

"Maafkan aku tuan" lirih Leya takut.

"Bawa wanita sialan ini keluar" titah Aldrich yang sudah benar benar kesal pada apa yang Leya lakukan padanya.

Leya di seret dari sana layaknya seorang pencuri, sedangkan anak buah yang lain membantu Aldrich untuk naik lagi ke atas ranjang.

"Maafkan aku" ujar Leya yang saat ini sudah menangis karena takut.

Bukan karena takut pada Aldrich, tapi Leya takut di pecat apa lagi saat ini dia punya seorang putra yang bernama Kenan yang baru saja berusia 4 tahun.

Anak buah Aldrich menghadap pada Aldrich yang saat ini menahan sakit pada pinggang dia.

"Tuan setelah saya selidiki ternyata orang yang menculik Nona Emly adalah suruhan dari musuh anda" ungkap anak buahnya itu.

"Siapa? Granida si Mafia pajak itu" tanya Aldrich yang langsung di balas anggukan oleh Anak buahnya.

"Namun tuan, sepertinya orang orang yang ada di sana itu tidak tau kalau yang mereka lawan adalah anda, Karena setelah aku selidiki orang orang itu hanyalah seorang preman" ujarnya.

"Tak apa aku tau hal itu, perketat keamanan untuk aku atau Emly" titah Aldrich.

"Baik tuan".

**

Leya Kalyana adalah seorang janda dengan satu anak, suaminya selingkuh bahkan Leya juga dulunya adalah korban kdrt.

Leya di seret ke dapur dengan sangat kasar, para anak buah Aldrich yang ada di sana terbilang kasar dan tidak punya perasaan, sama seperti bosnya yang bahkan tidak mengenal kata maaf.

"Diamlah di sini, lakukan tugas mu dengan benar" geram anak buah Aldrich sembari mendorong Leya.

"Maafkan aku tuan" ujar Leya.

Leya mengusap air matanya saat anak buah Aldrich sudah pergi dari sana.

"Ada apa Leya" tanya ibu Ani dengan suara keibuannya bertanya pada Leya yang baru saja menangis.

"Bu, aku tidak salah, tadi aku tidak sengaja mendorong Tuan Al, sumpah demi Alloh bu, aku tidak melakukannya" ujar Leya yang saat ini merasa takut untuk di pecat dari sana.

"Apa yang kamu lakukan" tanya Ririn rekan kerja Leya.

"Aku mendorong Tuan Al" gumam Leya berucap dengan bibir yang bergetar karena takut.

"Minta maaflah Leya, kamu tau kan kalau Tuan Al itu menyeramkan" ucap Ririn dengan suara tegas dan keras, bahkan wajahnya pun seakan menuntut Leya untuk segera meminta maaf.

"Aku sudah minta maaf" ketakutan Leya semakin menjadi jadi saat dia mengingat wajah Aldrich yang sejak tadi menyeramkan.

"Aku akan bantu" sahut Emly adik Aldrich yang saat ini sudah ada di sana dengan satu gelas berisi minuman di tangannya, di duga kalau Emly baru saja mengambil minum.

"Nona" gumam Leya yang langsung menatap pada Emly dan berjalan mendekat pada wanita yang usianya lebih muda darinya itu.

"Jangan takut aku akan bantu kamu minta maaf pada Kakak" sahutnya lagi.

"Terima kasih Nona" Leya merasa senang karena adik dari tuannya itu mau membantu dia, karena setau Leya kalau selama ini Aldrich sangat patuh pada Emly.

"Tak apa, oh ya apa kakak menyakiti mu lagi" bisik Emly sengaja agar tak ada yang mendengarnya.

Anggukan dari Leya cukup menjelaskan bahwa Aldrich menyakiti Leya lagi.

Padahal kemarin Emly sudah ingatkan kakaknya untuk tidak kasar pada Leya.

"Leya" Teriak Aldrich menggelegar di Villa yang sepi itu.

Leya menjadi ketakutan setengah mati saat mendengar suara Aldrich.

"Ayo aku antar" ucap Emly.

Mereka masuk ke dalam kamar Aldrich yang ada di lantai atas itu, Emly memegang tangan Leya mencoba menguatkan Leya untuk tidak takut pada kakaknya yang bahkan tidak ada apa apanya di hadapan Emly.

Saat masuk ke dalam Aldrich menatap tajam pada Leya yang sembunyi di balik tubuh Emly.

"Pasangkan aku perban, aku sudah suruh suster itu agar tidak datang" geram Aldrich.

"Kak apa bagusnya menyakiti Leya" tanya Emly yang malah kesal pada kakaknya itu.

"Bukan urusan kamu" Ketus Aldrich.

"Kenapa hanya Leya yang kamu sakiti kak, apa tidak ada rasa kasihan pada Leya" tanya Emly dengan suara beratnya.

"Salah siapa? bukankah dia yang mau bekerja di sini" tanya Aldrich.

"Ya, salah dia, karena bekerja di sini, dan aku juga tau alasan kakak menyakiti Leya" ujar Emly yang ikut kesal pada sikap kakaknya itu.

"Apa yang kamu tau" tanya Aldrich.

"Karena kakak jatuh cinta pada Leya kan" ungkap Emly.

"Hah".

Komen (5)
goodnovel comment avatar
dian muh
suka tapi kok nyakitin...
goodnovel comment avatar
Megarita
ketahuan deh wkwkwk
goodnovel comment avatar
Cindi82
benci tapi cinta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 3 permintaan maaf

    "Hah"."Hahahaha" gelak tawa memenuhi ruangan yang luas itu."Aku jatuh cinta pada pelayan itu, hah, Astaga apa stok wanita di dunia sudah habis hingga aku harus suka dengan seorang teroris itu" entah itu hinaan atau untuk menjatuhkan, karena sekarang yang Leya rasakan hanyalah sakit hati saat mendengar itu.Tangan Emly terkepal kuat, nafasnya memburu menahan amarahnya yang sudah ada di ubun ubun."Sekali lagi kau menyakiti Leya, maka jangan anggap aku adik kamu lagi".BrakkEmly pergi dari sana dengan amarah yang semakin meluap luap, meninggalkan Leya dan Aldrich yang saat ini hanya bungkam saja karena terasa sangat canggung.BrughhLeya menjatuhkan beban tubuhnya, dia hampir saja akan bersujud di hadapan Aldrich untuk meminta ampunan dari Aldrich.Leya melakukan hal itu bukan semata mata karena dia menjatuhkan harga diri di hadapan Aldrich.Namun rasa takut di pecat membuat Leya harus berlutut seperti itu."Jangan pecat saya tuan" lirih Leya dengan mata sendu meminta ampun dari Pria

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 4 Kekaguman Leya

    Pagi ini Aldrich terbangun, suara berisik dari mesin penghisap debu mampu membuat Aldrich terbangun."Selamat pagi tuan" tanya Leya yang saat ini melihat kalau Aldrich baru saja terbangun.Aldrich hanya diam saja, dia baru mengingat kalau semalam dia mabuk dan berakhir dengan tertidur pulas di atas ranjang yang empuk itu."Tolong siapkan aku air hangat aku mau mandi" titah Aldrich."Maaf tuan tapi kata Dokter, anda tidak boleh mandi" sahut Leya menunduk."CK" hanya decakan yang Aldrich tunjukan untuk merespon perkataan Leya.TokkTokkLeya berjalan ke arah pintu kamar tuannya itu, dia membuka sedikit pintu itu dan ternyata ada seorang laki laki yang berdiri di sana tengah membawa nampan yang berisi nasi dengan sayuran buatan Leya tadi.Van masuk ke dalam dan langsung mendekat pada Aldrich yang saat ini hanya memutar bola matanya malas."Mau apa kau datang kemari" malas Aldrich meladeni sahabatnya itu."Ayo makan aku akan suapi" sahut Van layaknya seorang bapak yang tengah memaksa anak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 5 kedatangan musuh

    "Tuan" keluh Leya yang saat ini tangannya di pelintir oleh Aldrich."Maafkan aku" kesal Aldrich yang langsung melepaskan tangan Leya.Leya mengasuh kesakitan dia bahkan mengibas ibaskan tangannya karena kesakitan ulah Aldrich."Tuan setid....." Dorr"Tiarap" sahut Aldrich membawa Leya ke kolong ranjangnya.DugKepala Leya terbentur di ranjang yang ada di kamar itu, Leya di ibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga juga.Leya memegang kepalanya yang terbentur cukup keras, ke kayu yang menopang ranjang itu."Sakit" tanya Aldrich yang langsung mengusap kepala Leya."Ish kenapa ada suara pistol di sini" geram Aldrich yang saat ini sudah sangat marah bahkan rahangnya mengeras jika mengingat musuh musuh Aldrich yang selalu saja mengincar dia."Tuan ada apa" tanya Leya ketakutan, tentu saja Leya bahkan belum pernah melihat seperti apa pistol tapi saat ini ada suara pistol yang terdengar di Villa itu.BrakkLeya terperanjat kaget saat mendengar suara pintu yang saat ini terbuka, Leya takut kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 6 tanda cinta

    Malam ini di sebuah markas yang di pegang oleh perkumpulan Mafia bernama Wustom, saat ini mereka mendapatkan kiriman hadiah yang sangat indah.Orang orang Granida membuka kotak besar itu di luar, takutnya ada jebakan dari Mafia lain yang akan membuat mereka dalam bahaya, bukan hal pertama bagi mereka mendapatkan kiriman seperti itu.Dan yang sudah sudah isinya adalah bom, atau bahkan senjata yang bisa menghabisi nyawa para orang orang itu.Mereka membuka kotak yang ada di sana, dan isinya adalah anak buah yang tadinya di suruh mencari tau keberadaan Aldrich.Mereka terkejut bukan main, mengingat saat berangkat orang itu masih sangat sehat."Panggil tuan Granida" pinta orang itu."Ada apa" tanya Granida yang saat ini sudah ada di sana menatap tajam pada kotak yang besar itu."Tuan jenazah Naren" sahutnya menunjuk pada jasad yang sudah di tinggal rohnya itu."Ini pasti ulah Aldrich" geramnya.Granida melihat ada sebuah pemutar rekaman yang ada di atas jenazah Naren.Granida memutar reka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 7 kolam renang

    Di kegelapan malam kira kira pukul setengah sembilan, Leya berjalan di jalanan pedesaan itu, hanya bercahayakan lampu temaram yang ada di pinggir jalan, Malam ini terasa sangat mencekam apa lagi keadaan di desa jika lewat dari pukul delapan, sudah tidak ada lagi warga yang beraktivitas."Dinginnya" gumam Leya.PrakkTiba tiba suara barang jatuh memekikan Indra pendengaran Leya, bulu kuduk seakan meremang, ketakutan menguasai pemikiran Leya.Leya melihat ke arah belakang namun saat ini ada sosok hitam yang berdiri di belakangnya.Lutut Leya melemas namun sekuat tenaga dia menguatkan kakinya agar dia bisa lari dari sana."Aaaaaaa" teriak Leya sembari berlari kocar kacir dari sana.Sedangkan saat ini anak buah Aldrich keheranan menatap pada Leya yang sudah pergi dari sana."Wanita itu gila" gumamnya sambil memungut belanjaan dia yang tadi sempat terjatuh ke tanah.**Pagi ini Leya sakit, badannya menggigil sejak pagi tadi, rasanya Leya sangat tidak bersemangat namun dia tidak bisa diam s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 8 belajar Sholat

    Byurr..Leya tercebur ke kolam renang yang saat ini airnya seleher Leya, kolam itu benar benar dalam, untungnya Aldrich langsung menarik tangan Leya dan memegang pinggang Leya agar Leya tidak tenggelam.Air masuk ke hidung dan telinga Leya, semua pakaian Leya basah bahkan kerudung Leya juga sudah benar benar basah.Kalau saja tidak ada Aldrich mungkin Leya sudah mengambang tanpa nyawa.Tangan Leya memegang tangan Aldrich dengan sangat erat bahkan kuku Leya sampai melukai kulit tangan Aldrich mungkin Leya takut."Van apa kau gila" bentak Aldrich marah pada sahabatnya bahkan Aldrich juga mendorong badan kekar Van karena ulah Van itu bisa membahayakan Leya.Van terkejut mendengar Aldrich yang baru saja membentaknya bahkan Aldrich juga mendorong Van dengan begitu kuatnya."Al kau membentak aku, aku hanya iseng" sahut Van."Perlakuan mu sangat keterlaluan" bentak Aldrich."Kamu gak papa Leya, maafkan aku, aku pikir kamu bisa berenang" ucap Van merasa bersalah apa lagi Aldrich juga memarahi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 9 bercerita

    "Sekarang ayo ucapkan niat dulu" ucap Leya."Niat itu apa? bagaimana melakukannya" tanya Emly.Hah.Leya mengernyitkan keningnya dia tidak tau kalau Emly bahkan tidak tau caranya melakukan sholat, bahkan untuk Niat pun Emly tidak bisa."Nona, Niat menurut syara adalah Keinginan untuk melakukan sesuatu yang diikuti dengan perbuatan, dan Menurut para ulama arti kata niat adalah keinginan yang disertai dengan perbuatan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang, ibarat begini Nona mau makan, dalam hati Nona punya keinginan untuk makan dan setelah adanya niat itu, Nona langsung makan, begitulah kira kira" ucap Leya menjelaskan."Bagaimana cara berniat itu" tanya Emly memandang pada Leya."Ushollid fardhozh zhuhri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa. Ini untuk sholat Dzuhur, kalau sholat Ashar, Nona tinggal ganti niatnya" ucap Leya."Dan dalam hati Nona katakan (Saya niat salat fardu Dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala) Allahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 10 Leya pingsan

    Ririn datang ke sana, panik menyelimuti gadis yang sedikit lebih tua dari Leya itu, Ririn takutnya Leya akan kenapa kenapa."Ada apa Le" tanya Ririn."Ini kak Rin, kepala aku sakit sekali, Astaghfirullah aku kenapa" sahut Leya memegang kepalanya yang benar benar sakit itu.Ririn panik namun saat Ririn akan meminta bantuan pada Ibu Ani, Leya sudah pingsan di kolam renang yang baru saja beres di bersihkan itu."Leya" teriak Ririn panik, wajah Ririn langsung cemas dia takut kalau orang tua Leya akan menyalahkan dia.Beberapa jam kemudian."Bagaimana apa Leya sudah sadar" tanya Aldrich yang saat ini membawa satu botol minuman keras yang sangat mahal."Belum tuan" ujar Ririn dengan gelengan kepala.Emly hanya duduk di samping Leya yang saat ini di baringkan di atas Sofa.Ririn dan Ibu Ani akan sibuk di dapur apa lagi saat ini mereka harus makan banyak karena anak buah Aldrich bertambah banyak di sana."Kak bawalah ke rumah sakit" ujar Emly."Kata Ririn dia hanya sakit kepala jadi apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18

Bab terbaru

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 81 pernikahan Granida dan Clara

    Hari ini adalah hari pernikahan Granida dan Clara, mungkin sudah lima hari sejak Aldrich pingsan, Granida berharap kalau Aldrich bisa datang tapi sayangnya Aldrich masih pingsan dan sepertinya kondisinya kurang baik sekarang.Kata Dokter, kesehatan Aldrich semakin menurun apa lagi tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuh Aldrich, bahkan Aldrich tidak bergerak sama sekali di atas tidur.Granida juga meminta Leya untuk datang tapi sayangnya Leya tidak akan datang karena dia cemas pada kondisi Aldrich, sekarang saja Aldrich tengah dirawat di rumah sakit ternama, kabarnya Leya dan Emly sering kali terlibat sebuah pertengkaran yang membuat keduanya salah paham.Van sudah kehabisan akal untuk memisahkan Leya dan Emly apa lagi ada Sinta juga yang menjadi pendukung Emly, keadaan keluarga itu sekarang sangat kacau. Tapi Granida juga tidak bisa melakukan apa pun, dia tadinya ingin menunda pernikahannya, tapi tidak mungkin karena persiapannya sudah selesai.Granida sudah mengucapkan janji suci

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 80

    Emly sejak tadi menangis dan mengadu pada Sinta tentang masalah yang baru saja dikatakan oleh Van padanya, Emly merasa kalau dia tidak salah bahkan dia juga merasa kalau Sinta juga tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu pada Aldrich."Kamu percayakan sama Tante?" tanya Sinta memastikan kalau Emly masih berada di pihaknya.Emly menganggukan kepalanya karena memang dia sangat percaya pada Sinta."Tante, aku gak suka Leya berkata seperti itu pada Tante, jahat sekali mulutnya." Emly mengusap air matanya yang sejak tadi berjatuhan membasahi pipinya."Sudahlah lagian Tante juga tau kalau Leya memang sangat membenci Tante sejak pertama Tante datang kesini," ucap Sinta."Aku akan buat perhitungan padanya!" geram Emly. Tangannya terkepal kuat karena emosinya yang dia tahan.Emly langsung keluar dari kamar Sinta, dia akan menuju ke kamar Leya. Sekarang Emly sudah sangat marah pada Leya apa lagi dalam pikiran Emly, yang salah itu adalah Leya karena Leya sudah mengijinkan Aldrich pergi pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 79

    Van akhirnya bisa menemui Leya, dia akan memberi tahukan semuanya pada Leya, tapi sayangnya saat Van akan masuk ke kamar Aldrich terlihat kalau diluar ada Sinta yang tengah menelpon seseorang.Van merasa semakin curiga apa lagi Sinta berbicara dengan berbisik-bisik di telponnya."Apa jangan-jangan dugaan aku ini benar? Tante Sinta yang melakukannya? Jahat sekali dia!" geram Van.Van masih memantau Sinta hingga Sinta pergi dari sana dan sekarang adalah saatnya Van untuk masuk kedalam dan membicarakan semuanya pada Leya.Setelah semuanya terbongkar Van tak akan melakukan apa pun pada Sinta hanya saja Van mau Sinta merasakan apa yang Aldrich rasakan."Aku mencurigai Tante Sinta." ujar Van sambil menganggukkan kepalanya karena dia yakin dengan ucapannya itu."Kenapa kakak begitu yakin?" tanya Leya yang sebenarnya senang sekali karena Van akhirnya menyadari hal itu."Aku merasa kalau dia terlibat sangat aneh," papar Van.**Aldrich menatap pada tantenya yang baru saja pulang entah dari man

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 78 Van mencurigai Sinta

    "Aku kurang tau. Tapi aku mencurigai seseorang!" "Siapa?" sela Leya. "Aku curiga pada Tasya." ujar Van. Leya menganggukan kepalanya. Tapi dia tidak percaya kalau Tasya yang akan melakukan hal itu, apa lagi dia tau sekali kalau Sinta yang melakukannya, hanya saja Leya tak bisa bicara sekarang karena Van pasti akan mengklaim kalau Leya memfitnah Sinta. "Apa jangan-jangan, Nyonya Sinta." ucap Saga yang langsung menatap Van dan Leya. "Hah, jangan memfitnah Saga. Kau tak punya bukti!" Van berucap dengan nada ketus. "Aku memang tak punya bukti, tapi dari racun itu menunjukan kalau obat itu tidak ada di apotek mana pun. Dan Nyonya Sinta dulunya pernah bekerja di rumah sakit, bisa saja dia meracik obat itu sendiri." ungkap Saga mengungkapkan semua kejanggalan yang dia rasakan. "Bisa jadi, tapi kita gak punya bukti." bantah Van. "Kak Van, kita bisa punya bukti kalau kita bisa bekerja sama." Leya berucap dengan penuh harap, Leya tak bisa menemukan bukti sendirian makannya dia

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 77 curiga

    "Kata anak buah ku, Tasya diusir dari villa Aldrich." ujar Rayandra pada istrinya Risa. Risa menatap pada suaminya yang saat ini terlihat sangat kacau, Rayandra baru saja pulang dari pekerjaannya dan sepertinya Rayandra mempunyai masalah yang berat, tapi dia tidak bicara pada Risa. Risa mendekat pada suaminya, Risa memegang tangan Rayandra. "Ada apa?" tanya Risa. Rayandra menggelengkan kepalanya. "Tidak, bagaimana keadaan anak kita?" tanya Rayandra mengusap perut Risa yang masih sangat rata. "Sepertinya baik-baik saja." jawab Risa. Risa mendengar Rezha yang saat ini menangis, dia langsung menggendong Rezha dan memberikan susu pada bayi itu. Walaupun Risa bukanlah ibu kandungnya tapi Risa sangat sayang pada Rezha. "Bisa aku minta sesuatu?" tanya Rayandra menatap pada Risa yang saat ini menunggu lanjutan dari ucapan Rayandra. "Bisakah kamu jauhi Danan, aku tidak suka padanya." paparnya. "Kenapa? Apa dia salah?" tanya Risa. "Tidak, hanya saja aku baru tau kalau dahulu Danan lah

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 76 Kebaikan Granida

    Flashback on Di markas preman. Aldrich dan semua anak buahnya datang ke sana, mereka masuk kedalam markas yang sangat besar yang beranggotakan lima belas orang itu. Jika saling menyerang, tentu saja Aldrich lah yang akan menang. tapi sekarang yang paling penting adalah bernegosiasi agar mereka tidak lagi menganggu Aldrich dan anak buahnya untuk mengantar barang melewati jalan kawasan mereka. "Dimana ketua kalian?" tanya Aldrich dengan tatapan tajam yang membuat orang-orang yang melihatnya takut melihat Aldrich yang berwajah garang. Seorang pria paruh baya berjalan mendekat kearah Aldrich. "Ada apa?" tanyanya menatap Aldrich dari atas sampai bawah. "Kamu?" tanya Aldrich yang mendapatkan anggukan kepala dari pria paruh baya itu. "Bagus kalau begitu, aku datang untuk bernegosiasi bersama dengan kalian!" tegas Aldrich berusaha untuk tetap tenang dan tidak emosional. "Nego? Untuk apa?" tanya pria itu. "Perkenalkan nama aku, Aldrich. Kau tau Blooder?" tanya Aldrich menatap pada se

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 75 Pingsan lagi

    Leya terlihat sangat panik, pagi ini dia dikejutkan dengan pesan kalau Aldrich pingsan dari semalam, Leya yakin kalau suaminya itu tidak meminum obat yang dia berikan. Leya merasa kalau racun dalam tubuh Aldrich belum hilang karena sekarang saja Aldrich pingsan karena telat meminum obat itu. Leya menatap ke arah gerbang yang terlihat kosong, dia menanti Aldrich untuk dibawa pulang, katanya mereka masih dalam perjalanan menuju ke sana. Leya menyiapkan sebuah obat yang sudah dia larutkan kedalam air, Leya juga berjaga-jaga takutnya Sinta akan melakukan hal yang macam-macam padanya. "Kak," panggil Emly dari ambang pintu kamar Leya. "Kak, benar katanya kak Aldrich pingsan?" tanya Emly yang langsung mendekat pada Leya dengan tatapan khawatir. Leya menganggukan kepalanya. "Katanya 'Ya' tapi kita lihat saja nanti, semoga saja dia baik-baik saja." jawab Leya. "Kenapa kakak berangkat malam hari?" tanya Emly. "Katanya ada pekerjaan penting, aku gak tau dia pergi kemana." papar Leya. "A

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 74 masalah

    Aldrich sengaja mengumpulkan semua pelayan yang ada di Villanya itu, hanya ada Tasya dan Bu Ani sedangkan semua anak buahnya berada diluar Villa untuk memastikan tidak terjadi macam-macam didalam Villa tuannya itu. Mereka sudah tau kalau Aldrich mengumpulkan semua orang, maka ada masalah yang terjadi disana. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Aldrich menatap tajam pada Tasya. Semua orang hanya diam saja tanpa ada yang bertanya alasan Aldrich mengumpulkan mereka, mereka seolah-olah takut pada Aldrich padahal dibelakang Aldrich banyak sekali yang mau mencelakai Aldrich. Hal seperti itu memang sudah biasa bagi Aldrich, tapi jika Aldrich tau siapa orangnya maka tak akan ada ampun bagi mereka yang sudah mengkhianatinya. "Jawab aku!" bentak Aldrich kembali bertanya pada Tasya yang hanya diam saja. "Kak, percuma bicara padanya." ujar Emly yang saat ini duduk di sofa bersama dengan anak-anak. "Tasya, apa harus aku cambuk dahulu lalu kau akan bicara?" tanya Aldrich menatap tajam pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 73 rencana mengusir Tasya

    Tasya yang saat ini sedang berjalan kearah paviliun langsung terkejut saat ada seseorang yang langsung menarik tangannya, Tasya juga meringis kesakitan saat orang itu mendorong Tasya sampai tubuhnya mentok di tembok."Argh!" ringis Tasya kesakitan."Diam! Tasya, sebaiknya kau cepat pergi dari sini!" usul kekasih Tasya dengan tegas."Paul, aku datang kesini karena kamu 'kan? Jadi, kenapa aku harus pergi? Kamu juga jarang ada disini? Aku merasa aman disini!" protes Tasya membantah setiap kata yang Paul minta."Lalu, siapa yang meminta kamu membuat masalah dengan wanitanya Rayandra, kamu harus tau kalau Rayandra itu musuh tuan Aldrich. Kalau saja Rayandra marah dia pasti akan marah pada tuan Aldrich bukan padamu." terang Paul, dia berusaha agar Tasya sadar dan mau pergi dari sana.Hal ini memang kesalahan Paul yang sudah membawa Tasya masuk kedalam sana, tapi saat itu situasinya berbeda karena Paul tak terima kalau Tasya dinikahkan dengan laki-laki pilihan Ayahnya Tasya.Paul merasa kala

DMCA.com Protection Status