Share

48. Perjanjian

Penulis: Sirius Pen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah seminggu berada di rumah sakit, hari yang ditunggu-tunggu tiba ketika nenek Samantha akhirnya pulang ke rumah. Dengan senyum penuh kebahagiaan, keluarga dan Ivander menyambutnya di pintu. Suasana hangat dan syukur terasa di udara saat mereka menggandeng tangan nenek yang telah pulih.

Ruangan dipenuhi dengan kegembiraan saat keluarga Samantha bersama Ivander hendak merayakan kesembuhan nenek dengan menyelenggarakan syukuran yang dihadiri juga oleh anak-anak yatim dari panti asuhan. Mereka segera sibuk untuk mempersiapkan.

"Samantha, Ivander, kalian bisa tolong pergi ke pasar sebentar? Kita butuh beberapa bahan lagi untuk syukuran," perintah Bibinya seraya sibuk.

"Tentu, Bibi. Kami akan segera pergi. Ada apa saja yang harus kami beli?" Tanya Samantha dengan sigap.

"Kita butuh lebih banyak sayuran, bumbu-bumbu dapur, dan mungkin beberapa makanan ringan untuk anak-anak."

"Baik, bibi. Kami akan mencarinya. Apakah ada preferensi khusus?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pelayan Istimewa Suamiku   49. Karma Mulai Berjalan

    Anna merasakan kecemasan mendalam saat melihat perubahan sikap Elvano yang tiba-tiba dingin. Ketidakpastian akan masa depan rumah tangganya membuat Anna merasa cemas, mencari cara untuk menjaga hubungan mereka tetap kokoh di tengah gejolak yang muncul dari bayangan masa lalu yang terus menghantuinya."Elvano, kenapa sejak kemarin kamu tiba-tiba berubah? Apa yang terjadi?" Tanya Anna berdiri memandang Elvano suaminya."Tidak ada apa-apa," Elvano menjawab dengan sikap dinginnya."Aku tahu kamu suka dengan kopi ini. Kenapa tiba-tiba kamu dingin padaku?" Anna membawa dan meletakkan secangkir kopi."Apa yang membuatmu berpikir begitu?" Elvano menerima kopi tanpa ekspresi."Kamu berbeda, Elvano. Ceritakan padaku, apa yang terjadi?" Anna terduduk di hadapan Elvano dengan perasaan cemas."Apakah kamu masih memiliki perasaan pada Ivander?" Elvano bertanya dengan nada dingin.Anna berusaha mengalihkan pandangannya."Menga

  • Pelayan Istimewa Suamiku   50. Mengejar Masa Lalu

    Ketika Elvano mendekati rumah seseorang untuk bertamu, tak disangka ia menemui seorang wanita yang dulu pernah mencintainya. Detik itu menjadi sorotan kenangan pahit, di mana Elvano mengingat saat-saat ketika ia secara tidak bijak meremehkan dan menyia-nyiakan perasaan wanita tersebut.Kehadiran itu membawa rasa penyesalan yang dalam, memperlihatkan bagaimana tindakan masa lalu dapat meninggalkan bekas yang sulit terhapus. Elvano merasa gemetar saat melihat wajah wanita itu, membanjiri pikirannya dengan kenangan pahit yang tersembunyi selama ini.Tatapannya dipenuhi penyesalan, menyadari betapa tidak bijaknya dia dulu. Momen itu menjadikan sebagai kenangan, mengajarkannya tentang dampak tindakan masa lalu yang mungkin sulit diperbaiki.Ceklek."Elvano?" Sosok tersebut jelas sangat terkejut karena kehadirannya."Hai," ucapnya gemetar, namun berusaha terlihat tegar.Sosok tersebut menatap Elvano dengan kesal."Maafkan aku

  • Pelayan Istimewa Suamiku   51. Tetangga Sebelah

    "Selamat pagi, Cheryl! Apa kabar setelah sekian lama purnama, kamu baru muncul ke permukaan?" Sambut Elvano yang melihat kedatangan Cheryl dan bercanda dengannya."Hai, Mas Elvano! Alhamdulillah, baik. Baru saja aku pulang beberapa hari kemarin, nih," jawab Cheryl sambil tertawa."Oh, iya? Aku tidak menyadarinya. Bagaimana kabar kuliahmu, apakah berjalan lancar?" Elvano masih terduduk di meja kerjanya sambil basa-basi."Ya, kebetulan aku juga baru saja wisuda, Mas. Meskipun memang jalannya tidak selancar perkiraanku, semua butuh perjuangan dan air mata, haha..." Balas Cheryl tertawa renyah."Iya, memang seperti itu. Dunia sangat keras Cheryl. Oh iya, kau butuh apa Cheryl ?""Hmm... aku butuh beberapa ekor ayam, aku membelinya untuk acara keluarga. Ada rencana makan bersama untuk merayakan kelulusanku, Mas.""Wah, Bagus deh, pasti seru. Oh iya, mari ikut aku ke dalam. Kau bisa pilih sendiri ingin ayam yang seperti apa," ajak Elvano ke dalam area ternak ayam."Duh, Mas Elvano, setahuku

  • Pelayan Istimewa Suamiku   52. Terkuak

    Tok, tok, tok."Permisi, tolong buka pintunya segera," ucap seorang petugas dengan suara santai.Jantung Anna berpacu tidak karuan, karena diam-diam mengikuti Elvano suaminya keluar rumah.Ceklek!"Ya, ada perlu apa?" Tanya Elvano merasa terusik pada petugas."Elvano, apa yang sedang kau lakukan di sini?" Anna bertanya dengan suara gemetar.Elvano menoleh dengan sangat terkejut, dan Anna segera menerobos masuk ke dalam kamar tersebut untuk menemui Cheryl yang tanpa sehelai benangpun dibalik selimut. Menatap Anna dengan wajah ketakutan."Anna! Ini bukan seperti yang kau kira. Aku bisa memberikan penjelasan... " Elvano terkejut dan segera menghampiri Anna."Bagaimana bisa, Elvano? Aku telah percaya padamu!" Anna dengan tangisnya yang pecah."Anna, kita bisa bicara. Ini bukan seperti apa yang kau pikirkan," ucap Elvano berusaha memegang Anna.Anna segera menepisnya dengan kasar dan menjauh.

  • Pelayan Istimewa Suamiku   53. Gosip di Tukang Sayur

    "Mas Elvano, aku sudah cukup sabar! Aku datang ke sini karena aku tidak tahan lagi. Kita harus menikah sekarang juga! Kamu harus bertanggung jawab karena telah mengambil kesucianku!" Ucap Cheryl dengan lantang.Cheryl datang secara tiba-tiba dan segera masuk ke dalam rumah tersebut tanpa permisi.Sementara Elvano yang tengah berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Anna, kembali terkejut dan frustasi. Anna pun hanya terdiam karenanya."Cheryl, aku sudah memberitahumu sebelumnya. Aku tidak siap untuk menikah, dan aku tidak merasa kita memiliki masa depan bersama. Aku merasa menyesal dan bersalah karena melakukan hal itu, sekarang!" Elvano tampak terlihat frustasi."Kenapa kamu begitu kejam, Mas Elvano?! Kamu telah berjanji padaku akan menikahiku, dan sekarang kamu ingkar janji! Kamu bilang bahwa kamu menginginkan diriku untuk memiliki masa depan yang cerah, dan aku akan melahirkan buah hatimu!" Ujar Cheryl berteriak kesetanan."Janji

  • Pelayan Istimewa Suamiku   54. Pernikahan Kedua Elvano

    Elvano merasa sangat frustasi setelah beberapa hari terlibat dalam pertengkaran sengit dengan Anna. Kekecewaannya memuncak ketika Anna secara tidak terduga membocorkan perilaku kurang terpuji yang pernah dia lakukan dengan Cheryl.Elvano sebenarnya hanya menggunakan hal itu sebagai umpan dan ancaman agar Cheryl tidak mendesaknya untuk menikah. Namun, sekarang, situasi semakin rumit dan emosional bagi Elvano, karena rahasia tersebut terkuak tanpa ampun."Anna, aku tak tahan lagi dengan cacian dan gosip dari warga sekitar. Omset penjualan ayam ternakku juga merosot tajam karena itu semua!" Ungkap Elvano dengan sangat kesal."Cheryl harus menerima konsekuensinya, Elvano. Dan kau juga harus merasakan sakit yang telah aku alami!" Anna dengan marah, menatap Elvano yang berjalan bolak-balik di hadapannya."Tapi ini semua hanya sebatas umpan, Anna. Aku tak pernah bermaksud untuk menjadikan semuanya seperti sekarang ini. Aku hanya ingin menghindar dari per

  • Pelayan Istimewa Suamiku   55. Menutup Lembaran Hidup

    Anna terdiam, tidak mau bicara, hanya menatap datar kekosongan. Pagi itu, Elvano kembali membuat Anna agar bisa kembali seperti sedia kala."Anna, tolong bicara. Aku khawatir padamu," Elvano berusaha memberikan perhatian."Biarkan aku sendiri," ucap Anna tanpa menoleh.Cheryl masuk dengan hati-hati dan menghampiri keduanya."Anna, Elvano harus berbagi kasih sayang. Dia sudah mempunyai dua orang istri, dan kini giliranku yang harus mendapatkan kasih sayang, jangan kau ambil seorang diri dengan banyak drama," ucap Cheryl dengan rasa iri hati dan cemburu."Cheryl, Anna butuh perhatian lebih sekarang. Dia tengah merasakan sakit yang begitu dalam," Elvano mencoba memberikan penjelasan."Tapi aku juga istrimu. Aku juga berhak mendapatkan perhatian!" Protes Cheryl dengan tidak terima."Elvano, keluarlah dari sini! Urus saja ayam ternakmu yang lepas itu, agar tidak banyak berkokok di kamarku!" Anna menatap Cheryl dengan tatapan

  • Pelayan Istimewa Suamiku   56. Penyesalan Elvano

    Pagi itu, sinar mentari belum sepenuhnya menyapa perkampungan, ketika Cheryl melangkah mendekati pintu rumah Elvano dengan ekspresi wajah yang penuh kemarahan. Pintu terbuka, dan segera terdengar langkah kaki Cheryl yang meledak-ledak."Mas Elvano, apa maksudmu memberikan talak padaku begitu saja?" Cheryl memasuki rumah dengan keras."Cheryl, aku... " Elvano yang tengah berdiri di ruang tamu, penuh penyesalan terhadap situasinya."Jangan katakan apapun! Aku dirawat di rumah sakit seminggu karena syok, dan kau memberiku talak secara mendadak di depan makam yang masih basah, tanpa alasan yang jelas!" Cheryl memotong penuh emosi."Cheryl, aku minta maaf. Aku harus berbicara padamu," Elvano menggaruk kepalanya."Apa yang bisa kau katakan?! Kau telah merusak hidupku, Mas Elvano! Kau secara mendadak membuatku menjadi seorang janda, setelah beberapa minggu menikah!" Cheryl mengamuk."Anna, dia... " Elvano berusaha menjelaskan.

Bab terbaru

  • Pelayan Istimewa Suamiku   77. Kenneth

    Samantha kembali dari petualangan di Finlandia, membawa kabar bahagia untuk keluarga besar bahwa setelah beberapa bulan di Lapland, ia kini mengandung. Berita tersebut disambut dengan suka cita dan rasa syukur oleh keluarga besar, mengukuhkan perasaan bahagia Ivander dan Samantha yang akhirnya meraih kebahagiaan menjadi orang tua.Kehamilan Samantha telah mencapai usia lima bulan, menandai perjalanan mereka menuju kehidupan keluarga yang penuh keceriaan dan harapan."Semuanya, ada sesuatu yang ingin kami bagikan. Aku sangat bersyukur karena pada akhirnya, Tuhan telah mempercayakan seorang janin yang tengah hidup dalam rahimku," ungkap Samantha dengan sangat bahagia.Keluarga besar dari kedua belah pihak bersorak dan bahagia."Akhirnya, terima kasih, Tuhan. Selamat, Ivander dan Samantha!" Ucap Neneknya Samantha dengan penuh haru."Kami benar-benar sangat bersyukur atas berkah ini," ucap Ivander tersenyum bahagia, seraya mengelus perut Samantha yang sudah buncit."Kami tidak sabar menan

  • Pelayan Istimewa Suamiku   76. Livia

    Dengan hati yang galau, Kevin melangkah mendekati Rose di bawah sinar senja, di tengah suasana hening kolam renang. Kehilangan komunikasi selama ini membuatnya ragu bagaimana menyapa, namun didorong oleh desiran untuk memulihkan kehangatan yang terputus. Orang tua Rose menyambutnya dengan senyuman, memberikan izin untuk memperbaiki keputusan itu."Rose... " Panggil Kevin dengan lembut.Rose menoleh dan wajahnya mendadak murung ketika mendapati Kevin."Rose, tolong beri aku kesempatan. Aku minta maaf Rose, aku merindukan kamu. Tolong jangan jauhi aku dan jangan terus bersikap dingin seperti ini," oceh Kevin panjang lebar tanpa jeda agar bisa segera memberikan penjelasan."Bukankah, sudah pernah ku bilang, bahwa jangan pernah hubungi aku lagi. Dan jangan pernah temui aku lagi," balas Rose seraya bangkit berdiri."Rose, ku mohon, tolonglah. Aku benar-benar merasa sangat kehilangan dirimu, aku menyesal Rose.""Aku tidak akan pernah percaya lagi atas semua ucapan yang keluar dari mulutmu!"

  • Pelayan Istimewa Suamiku   75. Rose Masih Marah

    Malvin dan Ling-Ling dengan cepat mendekati Leona dan Kevin begitu mereka sampai di pintu kelas."Maaf ya, Leona, Kevin. Kami tahu kami salah kemarin," ucap Malvin sambil tersenyum penuh penyesalan."Kami ingin memulai ulang hubungan kita semua, aku juga turut meminta maaf," Ling-Ling menambahkan, meskipun dalam hati sangat muak.Mereka harus bisa memainkan peran yang sudah diatur."Apa yang membuat kalian berubah pikiran?" Leona memandang mereka dengan rasa heran."Dan kenapa tiba-tiba kalian baik pada kami?" Kevin menyela."Kami menyadari, kita seharusnya tidak bersikap seperti itu. Kami ingin menjadi teman kalian lagi," Malvin menjelaskan, meskipun dalam hati malas."Kami merasa bersalah dan ingin memperbaiki semuanya," Ling-Ling menimpali."Aku senang akhirnya kalian berdua sadar. Aku maafkan kalian, tapi... aku juga ingin sekali berbaikan dengan Rose dan Debora," Leona tersenyum dan mengangguk. Kemudian merenung."Ya, kita harus memperbaiki semuanya bersama-sama," Kevin setuju.K

  • Pelayan Istimewa Suamiku   74. Pernikahan Livia

    "Jadi, untuk apa kalian ke sini?" Tanya Samantha menatap secara bergantian pada para sosok remaja yang terduduk di hadapannya."Ehm, kami... Kami, mau.. " ucap Malvino dengan bingung dan terbata-bata.Ketakutan sebenarnya menyelimuti mereka, telapak tangan mereka mendadak terasa dingin karenanya."Mau apa?" Tanya Ivander dengan tajam dan dengan nada galak."Ayo, cepat katakan!" Ujar Ling-Ling berbisik dan mendesak Malvino."Kau saja!" Balas Malvino juga sama berbisik dan merasa terdesak."Kami bingung hendak menjelaskan bagaimana Nyonya Samantha, Tuan Ivander," ucap Debora segera."Ehm, kami... Kamu datang ke sini hendak berbicara sesuatu," sahut Rose dengan ragu.Ling-Ling segera menyenggol kaki Rose untuk segera mengatakannya, Rose malah kembali mendesak Malvino."Ayo, bicaralah. Waktuku tidak banyak," ucap Ivander mendesak bocah-bocah kecil di hadapannya."Mm, Tuan dan Nyonya. Kami hendak minta maaf," ujar Malvino tapi tidak sanggup berkata lebih lanjut."Minta maaf untuk apa?" Tan

  • Pelayan Istimewa Suamiku   73. Kekecewaan Yang Semakin Bertambah

    Leona duduk di bangku taman, wajahnya dipenuhi raut kesedihan. Kevin, yang selalu setia berada di sisinya, mencoba menghiburnya."Leona, aku tahu semua orang menjauh, tapi aku di sini untukmu," ucap Kevin terduduk di sebelahnya sambil menatap Leona dari samping."Terima kasih, Kevin. Kau selalu ada untukku," balas Leona menoleh pada Kevin dan berusaha tersenyum.Suasana taman sangat sepi dan keadaan seolah kelabu menyelimuti hati Leona."Kevin, apakah benar yang mereka semua katakan padaku? Apakah aku benar-benar seegois itu? Bukankah hal yang wajar, jika aku sebagai seorang sahabat meminta bantuan kalian?" Ucap Leona membela dirinya secara halus."Aku paham, dan aku tidak masalah soal semua itu. Hanya saja, tidak juga berlebihan Leona," jawab Kevin mengangguk, kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan rasa tidak enak."Berarti aku salah?""Oh, tidak juga, hehe.""Kevin, kenapa Rose, orang yang paling aku percayai selama ini, tega berbuat seperti itu padaku?" Ucap Leona mer

  • Pelayan Istimewa Suamiku   72. Rencana Yang Sudah Diketahui

    "Dona! Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Dona!" Teriak Baba Hong mengejar Dona ke gerbang pintu.Dona terus saja berlari sampai berhasil keluar rumah tersebut, dengan beberapa pelayan dan penjaga heran menatap keduanya. Baba Hong berhasil meraih Dona, dan memeluknya dari belakang."Lepaskan! Aku tidak akan menuntut apapun dirimu! Lepaskan aku!" Pekik Dona seraya berusaha melepaskan diri."Tidak! Jangan pergi, kau akan tetap menjadi istriku, Dona.""Buat apa? Kau sudah ada Livia. Aku cukup sadar diri, kau akan menua bersama Livia.""Aku tahu, Livia hanya mengincar uangku saja. Aku hanya ingin membeli harga dirinya, aku tidak benar-benar mencintainya."Dona berhasil melepaskan pelukannya dari Baba Hong.Plak!Dona menampar Baba Hong dengan sangat kencang, Baba Hong kemudian merasakan pipinya sangat perih dan memerah. Meskipun sudah tua, wajahnya masih terlihat tua dan segar. Sedangkan, Dona sebenarnya cantik. Namun, dia sadar bahwa hati Baba Hong selama ini bukan untuknya. Baba Hong ti

  • Pelayan Istimewa Suamiku   71. Baba Hong

    Leona berjalan dengan percaya diri menuju rumah Baba Hong, menyadari ketertarikan yang dimiliki pengusaha tua tersebut pada kakaknya, Livia. Baba Hong sangat tergila-gila dengan kecantikan yang dimiliki oleh Livia Kakaknya sejak muncul di sebuha majalah.Leona melangkah dengan anggun menuju pintu masuk yang megah. Pintu terbuka luas, mengungkapkan kemegahan rumah Baba Hong. Segera, sekelompok pelayan berdiri dengan sikap hormat."Selamat datang, Nyonya Leona," sapa kepala pelayan dengan ramah."Terima kasih. Saya harap tidak merepotkan. Saya ingin bertemu dengan Baba Hong," jawab Leona sambil tersenyum."Tentu saja, Nyonya. Ikuti saya," kata kepala pelayan sambil memimpin Leona melewati lorong-lorong yang dihiasi dengan lukisan dan hiasan seni yang mahal.Sesampainya di ruang tamu utama, Baba Hong sudah menunggu dengan senyuman hangat."Leona, selamat datang di rumahku yang sederhana ini," kata Baba Hong sambil memberikan salam."Salam, Baba Hong. Terima kasih atas sambutanmu, rumah i

  • Pelayan Istimewa Suamiku   70. Rencana Jahat

    Ivander duduk di samping Samantha di ruang tamu mereka yang nyaman, kegembiraan terpancar dari suaranya."Samantha, Ayahmu memberikan tiket ke Finlandia untuk berbulan madu kita.""Tapi, tanpa tiket pun, kita bisa pergi sendiri, kan?" Samantha tertawa kecil menatap Ivander."Tentu saja. Tapi, apakah di sana kamu punya rumah?""Ayahku telah membelikan rumah di Lapland saat aku pergi dari sini."Ivander mengangguk paham."Kalau bosan dengan suasana di rumahmu, kita juga punya tiket hotel dari Tuan Jackson.""Bagus, Ivander. Aku ingin merasakan suasana baru. Setelah itu, kita pulang ke rumah di Lapland.""Tuan Jackson sangat berharap kita segera memiliki buah hati di rahimmu, sayang. Kita harus berhasil sebelum kembali ke Indonesia," ujar Ivander seraya merapihkan rambut Samantha ke telinganya."Aku akan berusaha semaksimal mungkin. Kapan kita bisa berangkat?" Tanya Samantha."Aku akan kembali bekerja setelah luka kamu sembuh, satu mingguan, dan kemudian kita bebas pergi ke mana saja.""

  • Pelayan Istimewa Suamiku   69. Pembalasan Leona

    Samantha melangkah pelan di antara lorong-lorong toko yang penuh dengan berbagai kebutuhan rumah tangga. Troli besarnya ditarik dengan cermat, sementara matanya sibuk memilah produk-produk yang akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat itulah, tiba-tiba saja, seorang laki-laki asing dengan langkah ringan muncul di sebelahnya. Dengan senyum ramah, laki-laki itu menyapa Samantha."Perlu bantuan? Saya bisa membantu Anda mengambil barang yang sulit dijangkau."Samantha terkejut sejenak, namun senyum lelaki tersebut mampu meredakan ketegangannya."Oh, terima kasih banyak! Saya sebenarnya kesulitan mengambil beberapa barang di rak yang tinggi."Tanpa ragu, lelaki tersebut dengan sigap membantu Samantha mengambil barang-barang yang sulit dijangkaunya. Mereka bekerja sama, dan Samantha merasa bersyukur atas pertolongan yang diberikan."Saya benar-benar berterima kasih, Anda sungguh membantu," ucap Samantha dengan tulus."Tidak masalah, saya senang bisa membantu. Nama saya Ryan, si

DMCA.com Protection Status