Share

chapter 28

“Kita mau kemana, Tuan?” tanya Amora. “Aku bahkan belum sempat berbelanja.”

“Tidak perlu. Hari ini kau wajib temani aku di kantor,” jawab Gery.

“Di kantor?” kata Amora bingung.

“Kenapa?” salak Gery. Kalau saja sedang tidak menyetir, mungkin Gery sudah melotot. “Kau tidak mau?”

“Bu-bukan begitu, Tuan. Tapi ...”

“Tidak ada tapi-tapian! Nurut saja. Patuhi saja perintahku, itu kan sudah jadi tugasmu!”

Amora menelan ludah. Pandangannya teralihkan pada beberapa penjual kali lima di tepian jalan dekat taman.

“Mau apa menyuruhku ke kantor? Memangnya aku bisa apa dengan urusan kantor?” Amora masih bertanya-tanya di dalam hati.

Sampai di kantor, Gery langsung mengajak Amora menuju ruangannya. Betapa terkejutnya saat baru saja Amora masuk, tapi sudah dihadapkan dengan beberapa buku dan berkas ataupun majalah yang berserakan di atas lantai. Amora membulatkan mata dan tercengang.

Gery sudah maju dan berjalan ke arah meja. “Kau lihat apa? Kenapa diam saja?” pertanyaan Gery membuat lamunan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status