Share

Bab 22. Sang Nakhoda 3

Iwan, tak sanggup melihat kecepatan mobil yang dikemudikan oleh Badrun. Dia ingin mengambil alih kembali, tapi takut Badrun tersinggung. Akhirnya dia memejamkan matanya, berusaha melenturkan otot-otot tubuhnya yang tegang disetiap kali setelah Badrun menginjak rem.

Anak muda ini benar-benar nekad, dalam hati Iwan, bagaimanapun dia harus menghargai kebebasan hak orang lain, dia sudah menyerahkan setir mobil itu kepada Badrun, tentu Badrun lebih tahu resiko yang bakal dihadapinya.

”Akhirnya kita sampe juga kang Iwan,” seru Badrun senang.

"Gila kang Badrun, cuma dua jam,"

"Maaf ya kang Iwan, saya kalau jalan pelan-pelan suka ngantuk jadinya,"

"Iya gak apa-apa... asal kang Badrun tanggung jawab aja kalau ada apa-apa. Ini mobil sewaan,"

"Iya kang.. beres."

Mobil memasuki kota Bandung. Dimata Iwan, Badrun memang menguasai seluruh tikungan dimedan perjalanan dari arah Karawang menuju ke Bandung. Iwan pun salut, meski hatinya ketar-ketir.

”Tokonya dimana kang” tanya Iwan.

”Kang Iwan tahu bere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status