Wajah perempuan itu sudah memerah seperti kehabisan nafas karena tenggorokannya dicekik dengan sangat kuat oleh Darwin, bajunya pun sudah berlumuran darah dari luka sayatan pisau, di telapak tangan Darwin.Karena perbedaan besar tubuh yang sangat jauh, pasti Clara sudah kalah di tangan laki-laki itu.Clara sudah pasrah tidak bisa melepaskan cengkraman tangan Darwin di lehernya, mungkin ajalnya akan datang saay itu juga.Tapi tiba-tiba saja dalam ingatan Darwin terlintas momen bahagia dia bersama Clara.Bagaimanapun Clara menyiapkan rencana ini semua, tetaplah Darwin mencintai Clara dengan tulus. Lalu ingatan Itu yang membuat Darwin lama-kelamaan melepas cengkraman tangannya, dan memberikan ruang bagi Clara untuk bernafas lagi.Okhok okhok.. karena sempat kehilangan nafas akhirnya, Clara menjadi batuk-batuk beberapa kali untuk menormalkan kembali pacuan napasnya."Astaga, apa yang sudah aku lakukan? Maafkan aku Clara, aku Di Luar batas sekali!"Darwin meraih tubuh Clara, menyesali per
Saat Maureen menjelaskan bahwa dia akan menjebak Clara di suatu tempat, di saat itulah rombongan Bimo datang bergegas menuju lokasi utama gudang bawah tanah yang ditutupi oleh meja besar itu. Mereka segera menyingkirkan mejanya, dan membuka ruangan bawah tanah.Bimo pun menuruni anak tangga untuk sampai di tempat, dan dia menemukan Ibu Laura dalam keadaan sangat mengkhawatirkan."Ini orangnya, cepat kita singkirkan sekarang juga." Seseorang dari anggota Bimo menggendong tubuh ibu Laura agar bisa keluar dari markas persembunyian Hary Hartawan.Mereka susah payah menaiki tangga dan akhirnya berhasil keluar dari ruangan yang pengap itu.Anggota yang menggendong tubuh ibu Laura sudah sampai di mobil, tetapi naas, ada salah satu karyawan Hary yang tak sengaja melihat orang-orang itu."Tuan, ada segerombolan orang-orang yang mengambil sandera kita di ruang bawah tanah."Betapa terkejutnya Hary Hartawan mendengar kabar itu, karena selain orang-orang kepercayaan dirinya, tidak ada yang menget
Darwin segera mendatangi Maureen yang bersembunyi di kamar Sheila, perempuan itu sangat takut ketika akan diusir kembali dari rumahnya sendiri, karena sejauh ini dia tidak punya tempat berlindung kecuali di rumah Darwin, dia sudah tidak bisa bersama ayahnya."Sedang apa kamu di sini? keluar dari rumahku!" bentak laki-laki itu meskipun di depan anaknya sendiri."Ayah jangan marah-marah, kasihan ibu." sahut Sheila, itu pun Sheila berbicara begitu juga karena disuruh oleh Maureen.Darwin segera mengangkat tubuh Sheila menjauhkannya dari Maureen, karena Darwin tidak mau anak perempuannya memiliki turunan sifat jahat dari ibunya."Tolong Sheila ikut sama Om Faris dulu ya, karena ayah mau bicara dulu sama ibu!"Sheila mengangguk. Dia segera berjalan keluar dari kamar menemui Faris sekretaris pribadi Darwin."Darwin Aku mohon jangan usir aku, aku akan diam tidak akan bertingkah apapun di rumah ini. Hanya saja tolong beri aku tumpangan. Aku janji aku tidak akan pernah mengganggu hidupmu."Mau
"Tidak bisa seperti ini, mengapa perempuan dari 14 tahun yang lalu tiba-tiba muncul? Bukannya kalian sudah memastikan bahwa mereka semua sudah mati?"Tidak tahu akan seperti apa mereka saat ini, kalang kabut dan tidak berarah. Hary seperti bertemu dengan kesalahan yang sudah dia kubur selama 14 tahun, yang sepertinya aman-aman saja namun menjadi bom waktu di kemudian hari."Aku tidak tahu Tuan, aku baru mendapatkan berkas panggilan dari kejaksaan Agung, bahwa nama kita terseret. Bagaimana ini?"Ibarat sakit di ujung kuku maka kuku tersebut harus dipotong agar sakitnya menghilang. Begitu pula bagi Hary Hartawan, dia tidak ikut dalam peristiwa pembantaian orang tua Clara. Yang langsung melakukan kejahatan itu adalah Vincent, maka ia hanya perlu mengorbankan laki-laki itu agar dirinya sendiri masih aman.Begitu pula dengan anak perempuannya, dia tidak memerlukan siapa-siapa lagi selain perusahaan dan uangnya sendiri. Maka kehilangan Maureen juga bukan masalah besar bagi dia."Ya sudah ka
Maureen dan Vincent sudah membuat rencana bagaimana caranya membunuh Hary Hartawan, karena mereka sakit hati oleh ulah pria tua itu.Rencana yang dibuat sebetulnya sangat simpel sekali, Hary harus bisa berada di ruang rahasia itu bagaimanapun caranya.Maureen yang masih berpura-pura tidak mengerti apa-apa itu masuk ke ruangan ayahnya dengan wajah yang menangis.Awalnya Hary sangat kesal dengan Maureen karena telah membuat Ibu Laura kabur, hampir saja pria tua itu melayangkan pukulan golf ke tubuh anaknya, tetapi Maurin keburu berkata sesuatu."Aku minta maaf Ayah karena telah membawa kabur perempuan itu, tapi aku sudah mengembalikannya lagi," ujar Maureen berbohong.Awalnya hary tidak percaya pada Maureen, tetapi Vincent dari arah luar sepertinya buru-buru masuk ke dalam ruangan itu untuk memverifikasi nya."Itu benar Tuan! Aku sudah melihat sendiri Ibu Laura ada di sana, apa Tuan ingin membunuhnya secara langsung?""Membunuh perempuan itu? aku kan sedang berada dalam panggilan Kejaks
Saat Darwin menemui Clara di studio itu, Darwin tidak tahu harus berbicara apa lagi. Dia bahkan membahas apakah Clara masih ingat dengan kisah cinta mereka atau tidak.Kemarahan dalam hati Clara membuat dia akhirnya mengabaikan cinta itu meskipun Clara memang memiliki perasaan pada Darwin.Perlahan Darwin membungkukkan kakinya dan dia berlutut di depan Clara."Jika ada yang harus disalahkan atas sakit hatimu selama ini, maka akulah orangnya. Aku harus melakukan apa sekarang?""Mati!" Jawabnya dengan simpel."Sebab mata dibalas mata, maka nyawa juga dibalas nyawa. Kamu mau aku menghentikan semuanya, maka kamu harus membunuh Maureen dan Vincent juga Hary Hartawan. Setelah mereka semua mati, aku juga ingin melihat kamu mati. Mungkin kamu bisa bunuh diri, karena kalau kalian belum ada yang mati, aku akan terus melanjutkan semuanya sampai akhir."Darwin seperti ketakutan sendiri dengan jawaban dari Clara karena dia baru tahu, wanita yang selama ini dia cintai menyimpan dendam yang begitu b
"Berita selanjutnya.Dua jasad telah ditemukan di desa Tunggal Asih kecamatan Cianjur Jawa barat. Jasad itu dikubur di dalam tanah, dan diperkirakan sudah berusia 14 tahun. Tim forensik menyatakan bahwa jasad itu meninggal usai terbakar hangus dan kehabisan oksigen. Setelah diindentifikasi, kedua jasad tersebut diketahui bernama Hendra dan Karin, istrinya. Hendra sendiri adalah seorang direktur utama PT Addara yang beroperasi di bidang perkembangan teknologi, perusahaan itu sudah bangkrut sejak 14 tahun lalu yang dikarenakan penipu direktur utamanya. Namun ternyata, fakta menyebutkan bahwa PT Addara bangkrut karena dipaksa untuk menandatangani surat persetujuan bersedia mundur menjadi partner sebuah perusahaan asing dan hingga berakhir tewas di tangan seseorang berisinial V, pesuruh perusahaan ternama GA. Hal mengejutkan ini diungkapkan oleh wanita berusia 28 tahun, beranama Serayu yang ternyata merupakan anak tunggal dari Hendra yang selamat dari peristiwa pembantaian. Untuk itu, per
Kepala Jaksa Agam tentu sangat terkejut dengan informasi yang baru saja disampaikan oleh Clara, ia mengambil kunci mobil dan segera menancap gas ke tempat studio Clara.Begitu sampai, kepala Jaksa Agam melihat mayat Vincent yang terbujur kaku di ruangan rahasia dan ditutupi oleh selembar kain.Dia juga melihat Clara yang sedang ketakutan, Jaksa Agam mengambil selimut lalu menyelimuti Clara dan memilih untuk menenangkan perempuan itu."Tenang jangan khawatir, aku akan berusaha untuk menyelesaikan ini."Darwin kembali dari kamar mandi seusai mencuci tangannya yang berlumuran darah Vincent yang keluar dari hidungnya.Dia melihat Clara yang sedang dipeluk oleh Kepala Jaksa Agam."Tolong jelaskan padaku tuh pak Darwin bagaimana kejadian yang sebenarnya."***Mereka sudah tidak di ruangan rahasia lagi, mereka sekarang duduk bertiga di ruang utama studio dan meninggalkan jasad Vincent di sana.Darwin segera mengambil posisi untuk duduk berhadapan dengan jaksa Agam."Aku ingin berpamitan pada
Maureen sudah mengirimkan pesan singkat yang berisi lokasi di mana mereka berdua berada bukan tanpa rencana Darwin pun memikirkan baik dan buruknya dia harus seperti apa dia pun pergi ke lokasi itu sendirian. sesampainya di sebuah gudang kosong itu, Darwin melihat Serayu yang sedang duduk sendirian dan dipasang sebuah bom dalam bentuk rompi dan menangis ketakutan sendirian."Tenang Serayu, aku ada di sini kamu jangan khawatir aku akan melepaskan kamu!""Tidak lebih baik kamu pergi sekarang juga, bom ini akan meledak dalam hitungan beberapa detik, lebih baik aku saja yang mati aku tidak mau mengorbankan kamu yang tidak bersalah. Aku yang sudah memulai rencana balas dendam ini maka akulah yang harus mati."Di saat mereka berdua saling bernegosiasi untuk siapa yang harus pergi dan siapa yang bertahan, Maureen tiba-tiba muncul dan bertepuk tangan seperti terharu melihat aksi 2 orang yang saling berkorban itu."So sweet banget kalian. Aku tidak tahan melihatnya," ujar Maureen menyindir du
Darwin segera keluar dari kamar hari Hartawan tanpa berpikir apa-apa lagi dia langsung menemui pengacaranya yang bernama Agam yang kali ini akan membantu Darwin menyelesaikan semuanya Darwin sudah memiliki dokumen itu apalagi yang dia perlukan dia tetap ada di pihak Serayu untuk membantunya."Ini aku berikan untukmu dokumen yang sangat mahal sekali aku perlu beberapa taktik untuk mengambilnya," ucap Darwin ketika mereka bertemu di sebuah bar malam lagi.Agam tidak menyangka bahwa Darwin benar-benar melakukan hal itu dia pikir Darwin hanya omong kosong saja tetapi kenyataannya dia sudah membawa dokumen yang sangat diperlukan untuk persidangan Ibu Laura."Ibu Laura adalah satu dari 13 orang keluarga yang bersedih kehilangan orang tercintanya dalam sekaligus tanpa adanya kompensasi apapun jadi aku bersama Serayu maju untuk mendapatkan keadilan itu makanya kita berdua membutuhkan kamu juga Maurin untuk bisa sampai di tempat Hary Hartawan.""Iya kau sudah menceritakannya kemarin aku sudah
Maureen tiba-tiba saja mengumpulkan para karyawannya untuk berada dalam satu aula besar karena dia ada sebuah misi rahasia. Termasuk Vincent dan ayahnya juga.Pokoknya dia mau rumahnya kosong tanpa ada siapapun. Awalnya Hary Hartawan tidak mau meninggalkan rumahnya, tapi Vincent menyuruhnya untuk ikuti permintaan Maureen.Akhirnya Hary pergi ke aula itu dan berkumpul dengan semua karyawannya."Sudah cukup kamu membuat keributannya, ada apa ini?""Aku mau membuat pergerakan untuk menculik seorang wanita yang membuat aku kesal"Seorang wanita siapa itu?""Jalang yang aku kenal kemarin, siapa lagi kalau bukan Clara, ternyata dia wanita yang sangat busuk Dia diam-diam merayu Darwin dan membuat laki-laki itu menceraikan aku Aku tidak boleh tinggal diam," kecam Maureen di depan ayah dan juga para karyawannya itu.Hary juga tidak tahu bahwa ternyata tidak hanya Golden Ang lah yang dibuat kesal melainkan anaknya juga."Memang benar-benar ya laki-laki brengsek itu, bila perlu kita harus member
"Mau pergi ke mana?" Serayu menghentikan langkah Agam saat dirinya tiba-tiba berdiri di belakang tubuh Agam, hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang."Ada klien yang ingin bertemu denganku sekarang juga, tunggu di sini ya, atau kamu mau istirahat di apartemen aku?""Hmm gak usah, aku di sini saja. Aku juga mau memantau Maureen."Agam tahu kalau pertemuan dia dan Darwin bakal kena retas oleh Serayu, jadi sebelum mereka berdua bertemu, Agam memerintahkan Darwin agar jangan membawa ponselnya saat mereka bertemu. Awalnya Darwin menolak karena tak mengerti, tapi Agam berjanji akan menjelaskannya nanti, jadi tunggulah di tempat yang sudah dijanjikan.Sebelum pergi, Agam mencium bibir kekasihnya dulu dan mereka berdua berpisah di depan studio..Agam mengemudikan motor miliknya, karena mobil Serayu sudah hancur karena tabrakan tempo hari.**Sesampainya di sebuah bar, dia menempuh seorang laki-laki yang tengah bersedih sambil menikmati segelas wine yang dia tuangkan dari botol, hing
Darwin tampak sangat besar mendengar pernyataan dari Serayu, dia pergi ke sebuah jembatan tinggi yang di bawahnya mengalir air yang sangat deras dia tidak tahu harus berpikir dan memberikan reaksi seperti apa.yang jelas hidupnya benar-benar kalut dan terombang-ambing bak kapal kecil di tengah ombak yang sangat besar mau mundur sudah terlalu jauh tapi mau melangkah dia terhalang oleh kenyataan besar yang sangat pahit itu.Mau tidak mau Serayu harus jujur pada Darwin bahwa dia adalah wanita yang sedang menjalankan misi balas dendam hal itu dilakukan Serayu sebagai penghormatan atas perasaan Darwin terhadap dirinya dia tidak bisa membalas perasaan pria itu dengan hal yang sama nah begitulah cara Serayu supaya tidak terlalu menyakiti perasaan laki-laki.Darwin tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya ingin waktu sendirian tetapi akhirnya dia mulai menemukan jalan keluar apakah aku harus membantu perempuan itu atau aku menyelamatkan Golden engDua hal itu yang saat ini menari-nari di d
Setelah membuat heboh dunia maya dengan berita kegagalan investasi, Darwin justru menghilang tanpa kabar dan tidak ada yang bisa menyarinya.Para pegawai, sekretaris, pihak keamanan juga mencari keberadaan Darwin tapi tidak ada. yg menemukannya.Sampai suatu malam, saat orang lain terlelap justru ada seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam, rupanya dia bersembunyi di tempat rahasianya. Tapi malam ini, laki-laki itu nekad pergi ke rumah sakit tempat wanita yang dia cintai dirawat.Ia membuka pintu kamar, lalu berjalan mendekati perempuan yang sedang tertidur lelap sendiri.Begitu Serayu membuka mata, ia terbelalak dan hampir saja berteriak karena terkejut, tapi Darwin buru-buru menutup mulut perempuan itu dan membuka masker yang dia kenakan."Sssttt, ini aku," kata Darwin menutup mulut Serayu agar tidak bersuara lagi."Astaga, aku pikir siapa! Kenapa berpakaian seperti maling?""Aku sedang bersembunyi.""Setelah membuat rusuh tentang kegagalan investasi itu?"Darwin tersenyu
Tabrakan mobil itu sangat kencang sekali hingga membuat semua orang berpusat pada tragedi itu bagi yang dikendarai Serayu terlempar jauh namun mempunyai perempuan itu masih menggunakan sabuk pengaman dan hanya terluka di bagian dahinya saja, Serayu juga tidak kehilangan kesadaran saat darah mengalir hangat di pelipisnya.Dia mencoba terus membuka matanya dan tangannya meraih ponsel yang berada di dalam tas.Langsung saja dengan sisa kekuatannya serayu Memanggil nomor yang tertera paling atas, yaitu kekasihnya."Halo?" "Kak... aku...aku..." Rayu tidak bisa melanjutkan kata-katanya, dia lemas dan tiba-tiba penglihatannya gelap. Seketika dia Agam pun panik."Rayu! kamu kenapa? Katakan sesuatu!" Namun panggilan itu sepi, tidak ada sahutan siapa-siapa.Agam baru ingat bahwa tadi Serayu izin padanya untuk pergi menyanyi Darwin, lekas laki-laki itu melacak nomor ponsel kekasihnya dan dia mendapatkan lokasi di tengah kota tanpa berpikir apa-apa lagi agam langsung mengambil kunci motor dan me
Mauren yang selalu menelepon Darwin hingga mungkin ada ratusan telepon yang masuk hanya dari nomor yang satu itu.Sementara Darwin, pasti enggan mengangkatnya, dia merasa telepon dari Maureen hanya beban baru dan harus disingkirkan. Isi telepon itu pasti makian, cacian dan pertanyaan di mana keberadaan Darwin sekarang, sudah bisa ditebak.Jadi untuk apa lagi dia mengangkatnya? Toh, yang membuat dia bahagia jelas-jelas sudah ada di sampingnya."Ini Tuan! Aku akan merancang sensor lockdoor dengan sensor fingerprint. Jadi tidak perlu memakai sandi, harus dia yang membukanya dan bisa dipasang dua atau tiga sidik jari."Aku menjumpai Darwin yang tengah membaca berkas perusahaan yang baru saja ia dirikan yang katanya untukku. Dengan menunjuk orang kepercayaannya sebagai Presdir sebelum dirinya yang menjabat dan aku akan ditempatkan di bagian tim perencanaan."Aku sudah mencari tahu tentang itu, Maksudnya aku sudah pernah mendengar dan itu hanya dilakukan oleh negara-negara Eropa sana. Baga
Masih dalam keadaan yang hampir celaka, Darwin kembali lagi ke ruang belakang rumahnya dan melihat aku yang masih syok atas apa yang aku alami tadi. Aku pikir, aku bakalan mati di tangan Maureen tadi, gak kira-kira banget cekiknya."Kamu tidak apa-apa?"Begitu melihat sosoknya, aku langsung berdiri mendekat."Tidak. Bagaimana nyonya? Sudah lebih baikan?""Kenapa kamu lebih memilih mengkhawatirkan orang yang hampir membunuh kamu? Menjauh lah dari perempuan itu, aku juga sudah tidak tahan.""Makanya Pak Darwin baru datang setelah perjalanan tadi kan?""Iya itu benar, saya saja sampai kesal melihat kelakuan perempuan itu. Besok temui sama di tempat biasa, kita bahas perusahaan apa yang akan berdiri."Aku mengangguk mengiyakannya. "Kalau begitu saya pulang dulu."Aku tidak mau mengetahui lebih jauh soal rumah tangga mereka, yang penting tugasku untuk memporak-porandakannya sudah selesai. Aku tinggal pulang, dan mendengarkan tape recorder saja.**Sampai di studio, aku melihat Kak Agam sen