Share

43. Maafkan aku, Caca!

*Azzam Daffa Al Kaivan*

Harus aku gitu? Ya Allah ... seminggu lagi aku mau nikah Guntur," kesalku.

"Maaf Zam, habisnya kamu yang paling pinter dan pengalaman. Lagian sejak awal kamu yang bimbing semua mahasiswa kan?" terang Guntur sambil cengengesan.

Ya Allah, sabar Azzam hidup itu ujian. Mau nikah pun diuji dulu. Aku hanya bisa beristighfar agar amarahku gak naik keubun-ubun.

Akhirnya aku memilih pulang. Mungkin kalau sudah di rumah pikiranku bisa sedikit tenang.

*****

"Kusut amat Mas. Mau nikah kok malah merengut," ucap Azmi sambil bermain game di ponselnya.

"Iya Zam. Mukanya kok kucel bener," sambung Umi.

"Azzam lagi kesel, besok Azzam harus ikut mendampingi lomba desain untuk mahasiswa arsitektur di Jogja. Padahal Azzam sudah mengajukan cuti Umi." Aku menyandar lemas.

"Sabar. Memang kamu yang sekarang sedang dibutuhkan oleh semua orang. Harusnya kamu bersyukur karena kamu masih dipercaya. Besok ajak Bimo biar kamu gak kecapean," ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status