Share

Bab 146

Penulis: Moneto
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
”Bicara denganmu?” Ivan mengerutkan dahi dan mengamati perempuan di depannya.

Perempuan ini berusia sekitar dua puluh tahun, memakai jas dan rok yang terlihat profesional, dan memakai kacamata. Dia terlihat pintar dan cakap.

Ivan melihat dengan seksama dan berpikir bahwa perempuan ini lumayan cantik.

“Ya, aku supervisor di sini dan lumayan punya pengaruh!”

Sonia tersenyum melanjutkan, “Banyak orang di sini. Bagaimana kalau kita ke ruanganku saja dan bicara empat mata!”

“Ya, tentu saja!” Ivan diam-diam kegirangan saat mendengar kata-kata Sonia. Jelas Sonia punya hal penting untuk dibicarakan dengannya jika dia memaksa mereka berdiskusi secara pribadi.

Mungkinkah perempuan cantik ini naksir dirinya? Akan menyenangkan kalau memang begitu! Dengan cepat mereka memasuki sebuah ruangan dan Sonia pun mengunci pintu.

“Katakan padaku, apa yang kau butuhkan dariku?” Ivan tersenyum dan menghempaskan pantatnya ke sofa.

“Tuan Muda Taylor, kalau perkiraanku benar, kau pasti di sini untuk proyek kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 147

    Sonia berhenti sejenak sebelum dia melanjutkan, “Tuan Muda Ivan, aku beri tahu sesuatu ya. Dulu, orang-orang dari suplier bahan bangunan tidak akan membicarakan hal seperti ini langsung dengan manajer kami. Mereka akan menemuiku, supervisor, dan berdiskusi denganku lebih dulu!”“Denganmu? Sebagai supervisor kau bisa membuat keputusan dan kita bisa langsung menandatangi kontrak?”Seketika mata Ivan menjadi cerah dan dia bicara dengan bersemangat. “Nona Sonia, aku akan sangat berterima kasih padamu jika kau bisa menandatangi kontrak denganku! Aku bisa memberimu paling tidak dua puluh atau tiga puluh juta!”Iisshh!Sonia menahan napas saat mendengar tawaran Ivan. Pastilah dia mau menerima uang sebanyak itu tapi supervisor tidak punya kewenangan untuk membuat keputusan. Keputusan final selalu ada di tangan manajer. Makanya dia hanya bisa menerima hadiah-hadiah kecil seperti teh di sepanjang karirnya sebagai supervisor. Posisinya tidak memungkinkan dia menerima hadiah mahal.Inilah salah sa

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 148

    Sonia mengerutkan kening lalu menjawab, “Bagaimana kalau begini saja, aku akan menjegal suplier-suplier yang harganya paling kompetitif dibanding perusahaanmu. Aku akan bohong pada mereka dengan bilang aku sudah mengajukan proposal-proposal mereka ke manajer. Terakhir, aku hanya akan mengajukan proposal dari keluarga Taylor dan pesaing-pesaing yang tidak berarti. Dengan begitu, dia tidak punya pilihan selain memilihmu, bukan?”Mata Ivan berbinar. Dia berdiri lalu berbicara dengan penuh semangat, “Tentu, idemu sangat bagus! Dengan cara ini, Selena tidak akan takut orang lain bergosip di belakangnya. Dengan bantuanmu, dia akan terbebas dari beban!”"Iya. Bagaimana? Sudah kubilang kalau aku akan membantumu, ‘kan" Sonia tersenyum tipis dan berkata.“Ini, 200 ribu!” Ivan tersenyum dan menawarkan 200 ribu yang tadi dia persiapkan untuk Selena. Dia meletakkan uang itu di atas meja. “Ini sebagai tanda apresiasiku padamu. Meskipun kamu bukan pembuat keputusan akhir dan tidak bisa menandatangani

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 149

    ”Bukankah pasti ada beberapa saingan kita yang juga menginginkan proyek ini?” Zeus Taylor benar-benar khawatir.Ivan menjawab, “Jangan khawatir, Kek. Suplier-suplier yang lain hanya mengikuti tender sebagai formalitas. Kita pasti mendapatkan kontrak itu!”***Di saat yang bersamaan, James dan keluarganya sedang mengobrol di ruang tamu kediaman keluarga Drake.Saat itulah kepala pelayan mereka memasuki ruangan. “Tuan, sesuatu yang sangat besar terjadi tadi malam!”“Sesuatu yang besar? Apa yang terjadi? Banyak orang kuat di Provinsi Tengah jadi kejadian besar itu bukan sesuatu yang luar biasa!” James tersenyum datar dan menganggap normal hal-hal seperti itu.“Semalam, 200 orang dari klan Dewa Naga tewas terbantai di sebuah bangunan kosong!” kata sang kepala pelayan sambil berjalan mendekat.“Apa? Banyak sekali yang mati?” Tanya, Nona Muda Kedua keluarga Drake, menghela napas saat dia terkejut mendengar berita itu. Sebenarnya normal-normal saja saat ada orang mati karena menyinggung kek

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 150

    ”Dia pasti sangat tangguh!” Timothy tersenyum saat memandang Fane dan berkata, "Aku ingin tahu siapa yang akan menang kalau pengawal kita yang bernilai dua puluh juta ini bertarung dengan pahlawan itu?"Jelas kalau Timothy tidak sepenuhnya menerima Fane dan mengira ayahnya terlalu melebih-lebihkan kemampuan Fane.Timothy sempat berharap kalau Fane adalah seseorang yang sangat istimewa tetapi dia pikir Fane hanya orang biasa setelah bertemu langsung dengannya.Dia selalu merasa bahwa, daripada Fane, kenapa tidak langsung saja menyenangkan Dewa Perang dengan kekayaan keluarganya. Ayahnya jelas-jelas memilih jalur yang salah.“Ya, apakah kau pikir kau bisa menang? Aku penasaran karena kau telah mengalahkan Harvey!" Tanya tiba-tiba tertarik. Dia menatap Fane dengan penuh harap.Fane merasa malu. Mereka akan mempersulitnya kalau mereka memintanya untuk bertarung dengan dirinya sendiri.“Aku harus bertemu dengannya dulu untuk memberimu jawaban. Kami jelas akan saling belajar satu sama lain k

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 151

    “Betul sekali!” Saat melihat James berpihak padanya, Tanya memutar bola matanya ke arah kakaknya dan berkata, “Dia baru saja menjawab panggilan telepon. Mungkin ada keadaan darurat. Jika tidak, dia tidak akan langsung pergi begitu saja, ‘kan?”***Ketika Fane tiba di pintu depan, dia berdiri di sana sejenak sebelum sebuah mobil sport hitam melaju ke arahnya dan berhenti tepat di depannya. Seorang wanita cantik yang mengenakan topi dan kacamata hitam duduk di dalam mobil. Dia berpakaian cukup modis. “Guru…” Lana memanggil dengan penuh semangat saat melihat Fane. “Kau memanggilku apa?” Ekspresi Fane meredup karena sepertinya ingatan si berandalan di depannya ini buruk. Untungnya, tidak ada orang lain di sana. Jika tidak, identitasnya akan terungkap. “Maaf, aku terlalu senang. Jadi…” Lana tertawa canggung. Setelah itu, dia berkata, “Uhuk, uhuk, Tuan Fane, cepat masuk. Kita akan berbicara sambil berkendara!”“Baiklah!” Fane segera masuk ke dalam mobil dan mobil pun melaju dengan

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 152

    “Ya ya ya. Sekarang negara kita sudah damai, jadi kalian harus istirahat dan sedikit bersantai!”Fane tertawa lembut dan berkata, “Saudaramu si Abner mengirimiku SMS yang mengatakan bahwa dia terlalu bosan dan akan pergi berlibur.”“Benarkah? Ketika Kakak Johnson kembali, dia langsung dikerumuni orang-orang di desanya. Aku dengar ada banyak orang yang menunggu tanda tangannya. Ya Tuhan, adegan itu….”Lana tertawa dan berkata, “Benar, Kakak Fane, bagaimana denganmu? Apakah istrimu dan orang-orang di sekitarmu sudah mengetahui identitasmu?”“Tidak!” Secarik senyum manis terlihat di wajah Fane. Tak seorangpun pernah melihat senyum seperti itu sebelumnya. Fane lalu berkata, “Untuk saat ini aku tidak ingin mereka mengetahuinya. Aku takut mereka tidak bisa menerima identitasku jika aku menjatuhkan bom ini kepada mereka. Belum lagi, aku ingin hidup damai tanpa gangguan.”“Huft!” Lana kembali meratap setelah mendengar pernyataan Fane. Dia berkata, “Oh, betapa irinya aku padamu. Jika aku ta

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 153

    “Hehehe, supaya aku tidak membuka identitasku, kau yang nanti harus menawar mutiara bercahaya itu!” kata Fane sambil melepaskan tawa kecil.“Iya!”Lana tertawa getir saat menjawab.Di rumah lelang. Ada sekitar tujuh hingga delapan puluh petugas keamanan yang mengenakan setelan jas hitam dan berdiri di sekeliling pintu rumah lelang. Mereka tampak penuh semangat dan berdiri tegak. Mereka tampak kuat.“Apakah kalian berdua di sini untuk mengikuti lelang?”Salah satu petugas keamanan bertanya ketika melihat Fane dan Lana.“Tentu saja!” Lana tersenyum Dia lalu dengan santai mengeluarkan selembar kartu hitam dan melambaikannya di depan petugas tersebut.“Silakan masuk!”Saat petugas keamanan mengenali kartu itu, dia segera mundur selangkah dan membiarkan mereka masuk.Ketika mereka tiba di ruang tempat lelang berlangsung, di dalamnya sudah penuh sesak. Fane dan Lana pun menemukan tempat di belakang dekat sudut ruangan dan duduk di sana.“Apa yang dilakukan si Fane itu di sini?”Pada saat it

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 154

    “Ya. Aku juga merasa aneh. Apa yang dia lakukan di sini!”Ken tersenyum dengan tenang lalu berkata, “Tuan Muda Wilson, lihatlah wanita di sebelahnya. Dia jelas seorang wanita kaya! Apa kau tahu kenapa dia berpakaian seperti itu, memakai kacamata hitam dan masker?”“Tentu saja karena takut orang lain mengenalinya!” Micheal terkekeh dengan dingin. Dia tidak bodoh, jadi kenapa repot-repot menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu?“Coba pikirkan, kenapa dia takut dikenali orang?”“Karena dia seorang wanita kaya, tentu saja dia takut suaminya mengenalinya!”“Karena dia takut suaminya mengenalinya, apa artinya itu? Itu artinya, hubungannya dengan Fane tidak sesederhana itu!”Ken menganalisis semuanya dengan sangat rinci.“Ya, aku tidak menyangka Fane adalah seorang playboy. Selama ini dia selalu bicara terus menerus soal melakukan segalanya buat Selena tapi, kita tidak menyangka dia selingkuh di belakang Selena dengan seorang wanita kaya!”Micheal mengepalkan tinjunya dan tatapannya dipenuhi

Bab terbaru

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4179

    Terdengar suara gemuruh berat saat pintu perlahan terbuka. Perasaan energi yang tak terbatas sepertinya datang darinya.Beberapa dari mereka melihat ke dalam. Selain cahaya hijau, mereka tidak bisa melihat apa-apa. Cahaya itu benar-benar mengaburkan pandangan mereka. Jika mereka ingin melihat ke dalam, mereka harus masuk sendiri.Dalam perjalanan ke sana, Fane sudah membicarakannya dengan Lourain. Lourain ingin melihat seperti apa Lembah Pencerahan yang legendaris itu. Itu sebabnya Fane meminta dua tempat.Mereka bertiga saling bertukar pandang, dan tidak ragu-ragu saat melangkah maju bersama dan memasuki pintu.Kekuatan dimensi ruang yang mendistorsi tiba-tiba menarik mereka bertiga. Dimensi ruang di sekitar mereka mulai berputar dengan cepat. Mereka tidak tahu berapa lama waktu berlalu, tapi rasanya seperti satu abad penuh sebelum akhirnya dimensi ruang melambat di depan mereka. Kemudian, perasaan tanpa bobot pun menghilang saat kaki mereka mendarat di permukaan yang kokoh.Mereka be

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4178

    Zayne mencemooh, “Baiklah kalau begitu, bagaimana kau ingin bekerja sama?”Dia ingin melihat apa yang ingin Fane lakukan.Fane tidak membuang-buang waktu, “Kita berdua memiliki ketiga kuncinya, dan kita dapat membuka pintu itu. Hanya sepuluh orang yang dapat memasukinya. Aku hanya perlu dua tempat.”Zayne menatap Fane dengan penuh arti, “Kau benar-benar lumayan tahu, ya.”Fane bahkan tahu bahwa hanya sepuluh orang yang diizinkan masuk. Dia tampaknya telah melakukan pekerjaan rumahnya.Zayne mengeluarkan kunci ungunya dari cincin penyimpanannya. Pada saat ini, ketiga kunci ada di sana. Asalkan semua kunci ditempatkan bersama, pintu gerbang ke Lembah Pencerahan akan terbuka.“Jika kau hanya membutuhkan dua tempat, maka aku tidak keberatan bekerja sama denganmu,” kata Zayne sambil menatap Fane dengan penuh arti, tetapi dia dengan cepat menambahkan, “Namun, pastikan kau tidak menimbulkan masalah selama momen-momen penting.”Fane tersenyum lalu berkata, “Aku selalu menjadi seseorang yang me

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4177

    Mereka berdua tahu apa artinya itu. Tatapan mata mereka bertemu, dan kekhawatiran terlihat jelas di mata mereka.“Apakah itu Fane lagi?” tanya Zayne dengan kening berkerut. Saat ini, nama pertama yang muncul di kepalanya adalah Fane.Hanya Fane yang benar-benar akan menjadi masalah besar bagi mereka. Ekspresi Seymour berubah masam. Dia tiba-tiba merasa sepertinya Fane tampaknya menjadi kelemahannya. Fane bisa muncul kapan saja dan menempatkannya di tempat yang sulit.“Benar! Itu aku!” Pada saat ini, sebuah suara terdengar dari jauh. Mereka berdua melihat ke arah suara itu dan melihat lima sosok muncul di udara.Kali ini, Fane tidak memakai penyamaran. Dia menghadapi semua orang dengan wajah aslinya.“Itu benar-benar kau!” Wajah Zayne benar-benar masam saat ini. Bahkan jika mereka baru pertama kali bertemu, dia sudah sangat sensitif terhadap nama Fane.Tidak ada hal baik yang terjadi ketika nama Fane disebutkan dan Fane benar-benar muncul di hadapannya.“Berani-beraninya kau!” teriak S

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4176

    Ketika Shin dan yang lainnya melihat pertarungan itu, mereka terdiam. Pada saat ini orang yang memandang rendah mereka benar-benar terikat dan tergeletak di tanah. Dia tampak menyedihkan.Fane dengan cepat berjalan menuju Warren, mengulurkan tangan lalu melepas topengnya agar wajahnya terlihat.Fane mengendalikan energinya, mengurangi kekuatan kehancuran di dalam jiwa Warren. Setelah rasa sakitnya berkurang, Warren perlahan bangun.Dia mendongak dan melihat satu orang yang tidak pernah ingin dia lihat dalam hidupnya. Dia kehilangan suaranya saat berkata, “Fane?! Itu kau!”Dia hampir menggigit lidahnya saat berbicara.Fane tersenyum dan sedikit mengangguk, “Ya. Ini aku.”“Pantas saja, jadi ternyata kau! Di mana Presti?” Warren mendongak saat berkata.Fane mengangkat alis dan menatap Warren dengan ekspresi tidak percaya. Warren segera mengerti apa yang terjadi, dan seluruh wajahnya menjadi pucat, “Dia sudah mati!”Fane mengangguk. Tidak banyak yang bisa disembunyikan. Warren menelan luda

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4175

    Setelah melihat pergerakan itu, ada ekspresi terkejut di wajah Warren. Namun, dia dengan cepat mendorong kembali kejutan itu. Bahkan meskipun pria itu terampil, dia hanya akan menjadi petarung di atas rata-rata. Petarung di atas rata-rata seperti kertas baginya!“Hei berandalan, sepertinya kau memiliki beberapa keterampilan. Namun, itu tidak berarti apa-apa di depanku. Aku akan menunjukkan kepadamu sekarang apa itu petarung di peringkat puncak!”Tepat setelah mengatakan itu, dia mengedarkan energi sejati di sekitar kakinya. Energi merah mulai dengan cepat menerbangkan debu-debu di tanah. Dia lalu menerjang ke udara dengan sangat cepat.Fane mengangkat alis saat dia mulai membentuk segel dengan tangannya. Segel yang tak terhitung jumlahnya menari-nari di udara, dan sebuah rantai pun muncul.Rantai itu tampak seperti naga hitam yang menari-nari di udara.Warren mencibir dengan jijik. Itu hanya tipuan kecil dari petarung di atas rata-rata di matanya. Rantai itu akan hancur hanya dalam sat

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4174

    Dia melompat ke depan dan mendarat di depan empat orang itu. Fane sudah memperhatikan Warren beberapa waktu lalu, tapi dia santai saat melihat Warren sendirian. Jika hanya satu orang, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan!“Presti benar-benar sampah. Dia bahkan tidak bisa menangkapmu!” kata Warren sambil mencibir.Shin mencengkeram dadanya dan menoleh untuk melihat Cavill di sebelahnya. Cavill sedikit mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa. Keduanya menutup mulut pada saat yang sama ketika mereka melihat ke arah Fane.Warren langsung merasa ada yang tidak beres. Dia menoleh untuk melihat Fane dan melihat bahwa Fane masih benar-benar terlihat tenang seolah tidak terjadi apa-apa.“Hei berandalan, sepertinya kau bukan orang biasa!” kata Warren sambil mencibir.Fane menoleh untuk melihat Warren lalu berkata dengan tenang, “Apakah kau di sini untuk membunuh kami?”Warren tertawa terbahak-bahak, dan tatapan matanya penuh ejekan, “Menurutmu apa yang aku lakukan di sini? Apakah aku terlihat

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4173

    Ketika mendengar perkataan Zayne, Warren merasa sangat jengkel. Dia bergumam, “Ini hanya Shin, bagaimana mungkin ada masalah? Bahkan jika dia memiliki beberapa rekan sesama murid bersamanya, Presti sudah lebih dari cukup. Lagi pula mereka semua adalah sampah.”Zayne mengerutkan kening dan dia mengeluarkan aura yang sangat kuat yang memaksa Warren untuk mundur selangkah, “Diam! Apa menurutmu kita bisa bersikap ceroboh sekarang? Kita berada di titik puncak untuk menyelesaikan segalanya sekarang. Kita harus melakukannya dengan sangat berhati-hati. Sikap macam apa itu?”Warren langsung tutup mulut dan tidak berani berkata apa-apa. Zayne dengan dingin menatap Warren, dan sungguh-sungguh merasa bahwa Warren bukanlah seseorang yang bisa mencapai banyak hal. Jika bukan karena pria itu berguna, Zayne bahkan tidak akan mau repot-repot membawa Warren melewati pintu bersamanya.Seymour berbalik untuk melihat ke kejauhan. Kabut abu-abu memenuhi langit, dan tidak ada yang bisa melihat ujung cakrawal

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4172

    Di depan sebuah pintu batu kuno, ada dua pria berdiri di sana, sementara yang lainnya duduk dan beristirahat.Orang-orang yang berdiri memiliki ekspresi yang sangat kaku di wajah mereka. Keduanya saling berpandangan dengan ekspresi permusuhan di mata mereka. Jelas sekali terlihat mereka tidak bersahabat satu sama lain.Pria yang sedang duduk menutup matanya dan benar-benar mengabaikan dua orang lainnya.“Seymour! Kau sama seperti Desmond. Kau bahkan tidak bisa menyelesaikan sesuatu yang begitu sederhana. Desmond kehilangan nyawanya. Kurasa kau akan mengikutinya!” Warren mencibir sambil mengejek.Ekspresi Seymour menjadi gelap dan dia pun membalas, “Warren, hentikan kata-katamu yang menjijikkan itu! Jangan berpikir aku tidak tahu apa yang ingin kau lakukan. Kau hanya ingin menekanku dan mengambil semua pujian untuk dirimu sendiri!” “Berhentilah bercanda! Kau tidak cukup pintar untuk mencuri pujianku! Meskipun Desmond sudah mati, dia tetap melakukan yang terbaik yang dia bisa. Dia hanya

  • Pejuang Terhebat No. 1   Bab 4171

    Fane mengerutkan kening. Setelah dia mengulurkan tangan untuk mencengkeram leher Presti, hidup Presti pun berakhir dengan satu suara retakan.Mata Shin melebar saat dia menatap Fane dengan ekspresi ketakutan. Penyelamatnya bisa saja membunuhnya!Cavill juga mulai panik. Dia menatap Fane dengan waspada. Meskipun dia bersyukur Fane menyelamatkan mereka berdua sekarang, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Fane setelah ini.Fane perlahan berjalan ke depan mereka dan dia tidak menunjukkan banyak emosi di wajahnya.Cavill berkata dengan suara parau, “Fane, kau…?”Fane menggeleng, “Jangan panik. Aku tidak akan membunuhmu. Ayo kita bekerja sama. Bukannya hanya satu orang yang bisa masuk setelah pintu itu terbuka.”Shin menatap Fane dengan tatapan yang sangat ingin tahu. Dia berpikir sejenak lalu akhirnya berkata, “Aku ... aku tidak ingin bekerja sama. Aku akan memberimu kuncinya sebagai ucapan terima kasih karena telah menyelamatkanku. Lembah Pencerahan itu sama sekali tidak terdengar seper

DMCA.com Protection Status