Beranda / Romansa / Pejuang LDR / Part 56 S2. Kebaikan Dila

Share

Part 56 S2. Kebaikan Dila

Penulis: Yuni Ayu Izma
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-08 18:05:16

Ting!

Pintu lift terbuka dan Diki berjalan keluar lift. Baru saja, ia melangkahkan kaki berjalan keluar lift, ia mendengar suara teriakan histeris dari Daniel, Criss, dan Budi.

"Izinkan aku memberikan vaksin ini kepada Dissa," ucap Diki meminta izin di depan Daniel. Daniel mengangguk dan melihat Diki sedang mendudukan diri dan mengambil beberapa alat suntik dari saku celananya.

Diki mengarahkan jarum suntik itu di lengan kiri Dissa dan ia berhasil memberikan satu vaksin. Menurut takaran yang ia pelajari, jika Kenzo memberikan suntikan langsung ke dalam tubuh orang lain maka orang itu harus menerima vaksin sebanyak tiga suntikan. Diki mengambil alat suntik itu lagi dan mulai menyuntikkan ke arah tubuh Dissa.

Terakhir, Diki pun melakukan hal yang sama untuk menyuntikkan Dissa dan tubuh Dissa yang dipenuhi oleh berbagai guratan berwarna biru. Sedikit demi sedikit telah hilang dan memudar.

 <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pejuang LDR   Part 57 S2. Nick Professional

    Dila berdiri dari duduknya sambil mengangkat dua plastik besar yang berisi beberapa peralatan pakaian dan barang branded yang tidak dibutuhkannya. Dila menaruh plastik itu di atas meja dan ia mengambil telepon mension yang letaknya di atas meja sofa kamarnya."Bisakah kau memanggil semua maid untuk berkumpul di ruang keluarga." ucap Dila melalui telepon mension."Baik Nyonya." jawab Kepala Maid."Dan satu lagi, cepat datang ke kamarku. Bantu aku membawakan plastik besar ini." titah Dila mulai menutup panggilan dari telepon mension.Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini kepala maid datang untuk membawakan kedua plastik hitam ukuran besar di kedua tangannya."Ayo cepatlah, jangan lambat seperti siput." titah Dika berjalan memimpin dan diikuti kepala maid yang berada di belakangnya."Iya Nyonya." jawab Maid itu cepat dan terus mengikuti langkah kaki Nyonya bes

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Pejuang LDR   Part 58 S2. POV Diki

    "Baiklah, terima kasih atas informasinya dan bisakah kau memberikan tempat penyimpanan vaksin itu. Aku sangat membutuhkannya sekarang, adikku sedang terjangkit virus dari senjata biologis dan ia tidak punya waktu yang banyak lagi untuk diobati. Jika terlambat, maka temanku akan berubah menjadi mayat hidup. Dunia pun akan berubah dengan keadaan yang tidak baik-baik saja dan dipenuhi oleh mayat hidup yang berkeliaran dimana-mana." jelas Diki panjang lebar di hadapan Lela."Hem..." deheman Lela."Ayolah, aku tidak menipumu. Aku lelaki baik-baik dan pastinya masih sendiri. Apakah kau tidak mau membantuku untuk berbuat kebaikan dengan menolong kehidupan orang lain. Pahalanya besar loh kalau menolong orang yang sedang kesusahan." bujuk Diki menyentuh telapak tangan Lela.Lela yang menerima sentuhan dari Diki, ia merasa tersipu malu. "Baru kali ini, aku dihargai oleh orang lain. Walaupun aku hanyalah anak dari seorang maid teta

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-10
  • Pejuang LDR   Part 59 S2. Dedi Terkejut

    "Kakak," ucap Dissa pelan membuka kedua matanya yang terlihat sayup."Kau jangan bergerak dulu, tubuhmu masih lemah dan kau cukup diam saja. Nanti aku akan menyuruh Daniel untuk mengangkat tubuhmu menuju ruang kesehatan di dalam helikopter." titah Diki menatap wajah pucat Dissa.Dissa mengangguk setuju dan ia menatap ke sekelilingnya. Ia menoleh ke arah Daniel yang memberikan senyuman paksa ke arahnya."Terima kasih kak, kau sudah menyelamatkanku," ucap Dissa tulus."Tidak perlu mengucapkan terima kasih padaku, aku lah yang berterima kasih padamu karena mau mengakui diriku sebagai kakakmu. Aku sangat bahagia, kau datang dengan sendirinya untuk menemui ku walaupun secara tidak langsung. Aku sangat bersyukur, aku diberikan kesempatan untuk bertemu dengan keluargaku." balas Diki dengan mengeluarkan buliran kristal yang membasahi wajah tampannya.Daniel berjalan menuju ke arah Diki d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-10
  • Pejuang LDR   Part 60 S2. Perhatikan Nick

    Dila berdiri dari duduknya sambil mengangkat dua plastik besar yang berisi beberapa peralatan pakaian dan barang branded yang tidak dibutuhkannya. Dila menaruh plastik itu di atas meja dan ia mengambil telepon mension yang letaknya di atas meja sofa kamarnya."Bisakah kau memanggil semua maid untuk berkumpul di ruang keluarga." ucap Dila melalui telepon mension."Baik Nyonya." jawab Kepala Maid."Dan satu lagi, cepat datang ke kamarku. Bantu aku membawakan plastik besar ini." titah Dila mulai menutup panggilan dari telepon mension.Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini kepala maid datang untuk membawakan kedua plastik hitam ukuran besar di kedua tangannya."Ayo cepatlah, jangan lambat seperti siput." titah Dika berjalan memimpin dan diikuti kepala maid yang berada di belakangnya."Iya Nyonya." jawab Maid itu cepat dan terus mengikuti langkah kaki Nyonya bes

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-12
  • Pejuang LDR   Part 61 S2. Papa?

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dari negara Amerika menuju ke Indonesia. Akhirnya, tibalah mereka di tanah kelahiran. "Alhamdulillah, perjalanan kita berjalan dengan lancar dan selamat sampai tujuan," ucap Daniel meregangkan kedua ototnya yang terasa pegal. Untunglah Daniel pernah belajar menyetir helikopter kalau tidak ia tidak membayangkan bagaimana caranya untuk menyelamatkan Dissa dan Jesika. Dissa bangun dari tempat tidurnya dan ia berusaha berdiri. "Kau jangan banyak bergerak dulu, jika kau butuh apapun bisa langsung memanggilku." imbuh Nick yang sedang menjaga Jesika dan berjalan menuju ke arah Dissa. "Aku sudah baik-baik saja dan tolong ambilkan aku air putih karena tenggorokanku terasa haus." jawab Dissa menatap kedua bola mata Nick yang berdiri di depannya. "Sayang,Apakah masih terasa sakit?" tanya Daniel yang berdiri mendekati Dissa. Dissa tersenyum dan ia menatap wajah tampan Daniel. "Aku merasa lebih ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-12
  • Pejuang LDR   Part 62 S2. Kenyataan Yang Sebenarnya

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dari negara Amerika menuju ke Indonesia. Akhirnya, tibalah mereka di tanah kelahiran."Alhamdulillah, perjalanan kita berjalan dengan lancar dan selamat sampai tujuan," ucap Daniel meregangkan kedua ototnya yang terasa pegal.Untunglah Daniel pernah belajar menyetir helikopter kalau tidak ia tidak membayangkan bagaimana caranya untuk menyelamatkan Dissa dan Jesika.Dissa bangun dari tempat tidurnya dan ia berusaha berdiri."Kau jangan banyak bergerak dulu, jika kau butuh apapun bisa langsung memanggilku." imbuh Nick yang sedang menjaga Jesika dan berjalan menuju ke arah Dissa."Aku sudah baik-baik saja dan tolong ambilkan aku air putih karena tenggorokanku terasa haus." jawab Dissa menatap kedua bola mata Nick yang berdiri di depannya."Sayang,Apakah masih terasa sakit?" tanya Daniel yang berdiri mendekati Dissa.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Pejuang LDR   Part 63 S2. Diki Adalah Anakmu

    Budi turun dari helikopter itu dan ia membawakan kedua tas yang dipegangnya. "Criss, cepatlah! Kau lama sekali aku sudah tidak sabar lagi untuk pulang menemui Mama ku tersayyy..." ucapan Budi terhenti saat menatap beberapa orang yang sedang melakukan adegan teletabis yang letaknya tidak jauh darinya.Budi mengerutkan keningnya dan ia menaruh kedua tas itu di atas lantai. Budi mengamati mereka dengan seksama. Dari kejauhan, Ia menatap Diki menangis di dalam pelukan Tuan Dedi dan bergantian Diki memeluk Dissa di depan Daniel."Apa yang sedang Diki lakukan itu? Tumben sekali, Daniel tidak mengeluarkan aura mematikannya.Criss yang baru saja menyelesaikan hajatnya, ia keluar dengan membawakan tas koper beserta tas ransel yang dikenakannya. Criss melangkahkan kakinya keluar pintu helikopter dan ia melihat Budi termenung di tempat."Hey! Apa yang kau lihat?" tanya Criss yang berhasil mengagetkan Budi yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-15
  • Pejuang LDR   Part 64 Dissa Terharu

    Hari telah menunjukkan empat sore, seperti biasanya di waktu itu banyaknya pemuda-pemudi berlalu lalang menyelusuri jalan raya di pusat kota begitu juga dengan mobil yang ditumpangi oleh Diki.Saat ini, Diki duduk di kursi penumpang bersama dengan Budi yang duduk di sebelahnya. Suasana terasa hening dan hanya terdengar suara mobil yang terus melaju menuju ke arah mension milik keluarga Richard.Diki dan Budi masih menyelami pikirannya masing-masing. Diki berusaha menenangkan rasa gugupnya nanti saat bertemu dengan orang yang sangat ia rindukan. Diki menetralkan dirinya dan ia pun merasa takut apabila ia tidak diakui oleh mama kandungnya."Berpikir positif Diki, sebentar lagi, kamu bisa bertemu dengan orang tuamu dan mereka akan mengenalimu." kata Diki yang berusaha menyemangati dirinya sendiri.Sementara Budi yang tersadar dari lamunannya, ia menoleh ke arah Diki. Budi menyerhitkan keningnya, saat me

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-15

Bab terbaru

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 4 - Mencintaimu Selamanya - Tamat

    Hari ini merupakan hari yang ditunggu Dissa selama ini, hari senin yang menjadi saksi bahwa Dissa pertama kali masuk kuliah sebagai Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Komunikasi. Kebetulan, jarak kampus dengan mension Richard memerlukan waktu 20 menit saja. Jadwal perkenalan mahasiswa baru dimulai pukul 07.30 wib pagi. Daniel yang tidak ingin Dissa terlambat, ia berinisiatif mengantarkan Dissa ke kampus ternama di London.Mobil yang dikendarai oleh Daniel telah memasuki area pekarangan kampus, Dissa menatap takjud dengan bangunan mewah nan megah hingga tidak terasa laju mobil berhenti di depan pintu utama kampus.“Sayang, aku antarkan disini. Maafkan aku belum bisa ikut masuk ke dalam,” ucap Daniel sendu.“Tidak apa-apa sayang, aku bahagia kamu mau mengantarkanku di kampus ini. Oh iya, semangat ya kerjanya, jaga mata dan hati karena hanya aku yang berhak memilikimu.” Dissa memandang Daniel dengan tatapan dalam.“Iya istriku tercinta, aku hanya milikmu seorang, kamu

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 3 - Malam Yang Panjang

    Dissa memejamkan kedua bola matanya sejenak, ia butuh pikiran yang jernih untuk menimalisir semua kenyataan pahit dirinya pernah menjadi korban atas kejahatan Jesika.“Pa, sudahlah permasalahan yang pernah terjadi. Anggap saja semua yang pernah terjadi disebut takdir. Jangan pernah mudah menghakimi orang atas dasar masa lalunya karena semua orang pernah berbuat kesalahan,” ucap Dissa terdengar bijak dan Dedi tidak melanjutkan lagi perkataannya. Dedi serahkan semua yang akan terjadi cukup Dissa dan Daniel yang mengatasinya karena mereka sudah dewasa.“Okelah, kalau begitu Papa tidak ikut campur lagi kecuali Jesika berani melakukan kesalahan lagi maka Papa tidak segan-segan akan memecatkan secara tidak hormat.” sahut Dedi yang tak bisa dibantah.Setelah acara makan malamnya, Dissa dan Daniel memutuskan untuk ke kamar. Dandi memilih ikut Nenek Dila dan Kakek Dedi untuk tidur bersama. Dandi sangat dekat dan manja karena ia selalu diasuh

  • Pejuang LDR   Extra Part 2 - Ke Luar Negeri Mengetahui Tentang Jesika

    Setelah melewati masa test pendaftaran dan penerimaan selama 2 minggu. Akhirnya, Dissa diterima beasiswa prestasi akademik dengan nilai tertinggi di kampus ternama London. Sungguh, Dissa benar-benar bahagia atas kecerdasannya dan kegigihannya untuk melanjutkan kuliah Pascasarjana menjadi prioritasnya saat ini.Dissa yang telah sampai di Inggris, bersama Daniel dan anak kesayangannya, Mereka ingin menuju ke mension keluarganya di kota London. Awalnya Dissa menghawatirkan pekerjaan Daniel yang memiliki banyak pasien. Hal itu, membuat Dissa terniang-niang di sepanjang waktu."Bukankah kamu sedang sibuk dengan jadwal operasi pasien?" Dissa bertanya pada Daniel tapi Daniel tampak berpikir keras."Kamu yakin ingin ikut denganku dan mengorbankan pekerjaanmu?" tanya Dissa lagi dan Daniel mengangguk mantap."Iya, aku sangat yakin karena aku sebagai kepala keluarga harus bisa menjaga istri dan anakku. Meskipun, aku rela pindah bekerja ke luar negeri karena ak

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 1 Keinginan Kuliah Lagi

    Pagi telah menjelang dan ufuk timur telah terbit untuk menyinari dunia. Di dalam ruangan yang luas dan mewah terlihat seorang wanita cantik tengah asyik membaca sebuah koran di tangannya."Beasiswa S2 di London? Wow, terasa menarik bagiku untuk mendapatkan gelar Pascasarjana." batin Dissa.Saat ini, Dissa berada di ruang keluarga dan ia menikmati masa liburan akhir tahun bersama anak dan suaminya di rumah saja."Aku berhak untuk melanjutkan kuliahku karena aku masih muda dan aku pemilik perusahaan Richard. Anakku berhak mendapatkan ibu yang cerdas dan berpendidikan tinggi untuk menjamin masa depannya." Dissa membalikkan lembar koran cetak untuk melihat daftar persyaratan untuk mengikuti beasiswa luar negeri.Daniel yang sedang asyik bermain bernama Dandi di dalam dekapannya. Mereka melihat Dissa dari kejauhan. Dissa terlihat sedang serius membaca koran itu."Pa, aku mau tuyuuun." pinta Dandi dengan suara cade

  • Pejuang LDR   Part 105 S2. Selalu Bersama - Epilog

    Dua tahun kemudian Dissa berusaha mengejar Dandi yang berlari kesana-kemari di dalam mension mewah milik dirinya bersama Daniel. "Dandi, jangan berlari terus nanti kamu jatuh," ucap Dissa berusaha berjalan cepat mengejar anak pertamanya. "Ndakk mau, mama kejal dulu Dandi sampe dapat." sahut Dandi kecil dengan menjulurkan lidahnya di hadapan Dissa. Dissa menghela nafasnya sejenak dan ia pasti mengetahui apa yang akan dilakukan Dandi kecil selanjutnya. Dandi kecil terus berlari menuju ke arah anak tangga dengan langkah seribu kakinya tanpa melihat ke arah bawah membuat dirinya terjatuh. Dissa membantu mengangkat tubuh Dandi kecil agar mau berjalan menuju ke arah ruang kesehatan di mensionnya. Setelah diadakannya pesta pernikahan Diki dengan Novi. Mereka memutuskan pindah mension yang telah lama dibeli oleh Daniel. Dissa yang mengandung anak pertamanya dengan Daniel semaki

  • Pejuang LDR   Part 104 S2. Satu Minggu

    Hari demi hari yang dijalani Dissa hanyalah duduk diam dan termenung. Di hati kecilnya, ia selalu membayangkan betapa bahagianya ia memiliki baby yang lucu yang terlahir dari rahimnya dan ia akan dipanggil mama dan papa oleh anaknya. Tapi apalah daya, harapannya telah lenyap melayang di udara.Dissa mengusap perut ratanya, ia selalu melakukan itu saat calon anaknya masih ada."Sayang, ayo kita makan," ucap Daniel sambil mengarahkan sendok yang berisi bubur yang akan dimakan oleh Dissa.Dissa diam tak bergeming, ia asyik dengan khayalan di pikirannya. Sementara, Daniel yang berdiri di sebelahnya berusaha memberikan saran dan mengajak ia untuk membuat anak lagi."Dasar lelaki, mau enaknya saja. Kamu kira mudah apa untuk melupakan calon anakku yang telah tiada." kata Dissa dalam hati.Di ruang tamu rumah sakit, Dissa melihat ada perdebatan kecil yang dilakukan oleh mama Dila yang te

  • Pejuang LDR   Part 103 S2. Kejujuran Diki

    Sudah hampir 2 bulan, Dissa masih dalam kondisi yang sama. Daniel menghela nafasnya sejenak, ia menatap Dissa yang duduk termenung di atas ranjang rumah sakit. Saat ini, Daniel berniat menyuapi Dissa dengan makanan bubur dan obat-obatan. Berbagai cara Daniel lakukan untuk membujuk Dissa agar mau makan. Tetapi, Dissa tetaplah Dissa, ia tidak ingin membuka mulutnya sama sekali.Dila dan Dedi merasa sedih melihat anak perempuannya seperti itu. Dila menoleh ke arah Dedi, Dedi yang menatap ke arah Dila yang duduk di sebelahnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk tidak menganggu Daniel untuk membujuk Dissa.Sementara di area parkiran rumah sakit ternama, mobil Alphard hitam terparkir rapi. Diki yang turun terlebih dahulu dari dalam mobil, ia memanggil Novi agar berjalan menuju ke arahnya."Sayang, cepatlah!" ucap Diki berdiri di depan mobil."Iya, tunggu dulu aku sedang mengambil tasku." Novi turun da

  • Pejuang LDR   Part 102 S2. Rencana Acara Pernikahan

    Pernikahan Jesika dengan Nick dilakukan di kediaman mempelai wanita di kota Sungailiat. Berbagai dekor pelaminan mewah mulai dari pelaminan mini bernuansa putih di dalam rumah sebagai akad nikah dan di luar rumah terdapat pelaminan megah dengan konsep outdoor wedding dan tenda tersusun rapi yang bermotif pink putih begitu indah dilihat. Diki dan Novi hadir dalam mengikuti acara janji suci Jesika dan Nick. Budi datang bersama wanita yang baru ia kenali dengan baju cauple berwarna abu berdominasi pink. Hanya Daniel dan Dissa yang tidak hadir mengikuti acara itu. Dissa masih dalam kondisi yang sama dan Daniel tetap menjaga Dissa di rumah sakit.Landscape matahari terbenam dengan langit yang memberikan sunset indah, semakin menyempurnakan pernikahan Jesika dengan Nick.Akad nikah Jesika dan Nick berjalan dengan lancar, Pak Hardan yang merupakan ayah kandung Jesika menikahkan anak semata wayangnya di dengan masyarakat. Ibu Lely tampak menangis ba

  • Pejuang LDR   Part 101 S2. Melamar Jesika

    Dua minggu kemudian, Daniel seperti biasa menyuapi Dissa dengan makanan yang diberikan oleh rumah sakit. Kondisi Dissa semakin harinya semakin memburuk, ia tampak seperti mayat hidup yang hanya diam dan menatap kosong ke arah depan. Daniel sedih melihat tingkah laku Dissa yang tak pernah berubah untuk menerima kenyataan pahit yang menyakitkan."Sayang, makanlah nanti kamu sakit," ucap Daniel menatap wajah Dissa.Dissa tak bergeming, ia terus diam membisu.Dila dan Dedi yang sedari tadi memakan makanan yang ia pesan, lantas mereka menatap satu sama lain."Daniel, apakah Dissa mau makan?" tanya Dedi menatap ke arah Daniel yang duduk di sebelah Dissa.Daniel mengalihkan pandangannya menuju ke arah Dedi. Daniel menghela nafas panjang dan ia memberikan senyuman paksa. "Tetap belum mau makan, Pa." ucap Daniel.Dedi menoleh ke arah Dila dan Dila menggeleng-gelengkan

DMCA.com Protection Status