Beranda / Romansa / Pejuang LDR / Part 18 Rencana Kepulangan Daniel

Share

Part 18 Rencana Kepulangan Daniel

Penulis: Yuni Ayu Izma
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-10 19:56:07

"Sayang ... dengerin Mama dulu. Pernikahan kamu masih beberapa minggu lagi, Sayang. Daniel pasti sembuh dan akan ingat janji kamu, Sayang. Daniel pasti pulang sebelum pernikahan kamu berlangsung," jawab Dia meyakinkan Dissa.

"Tapi, Ma. Kalau Daniel kenapa-napa gimana, Ma? Siapa yang jagain Daniel di sana?" Dissa menangis.

"Dissa, kamu harus sabar, ya. Ini ujian yang diberikan Tuhan kepada kamu dan Daniel. Daniel akan baik-baik saja di sana. Di sana juga ada dokter yang handal yang akan menjaga Daniel. Sekarang, kamu istirahat, ya."

Dissa hanya mengangguk, lalu berbaring diatas ranjangnya.

Hari demi hari, telah dia jalani. Tanpa kehadiran Daniel yang mendampinginya di saat dia jatuh sakit.

Dissa yang masih berbaring lemas di atas tempat tidur, terus saja menangis. Dia memikirkan, bagaimana keadaan Daniel sekarang? Apa Daniel sudah siuman atau masih koma? Lalu, Bagaimana dengan pernikahannya yang beberapa bulan lagi dilaksanakan jika Daniel tidak bangu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pejuang LDR   Part 19 Dissa Sakit Hati

    Daniel mencoba menelepon Dissa lagi, seperti yang diperintahkan oleh Budi. Ketika mendengar suara Dissa, Daniel sedikit lega. Daniel merindukan sesosok Dissa yang biasanya selalu memberikan senyuman sebagai bentuk semangat untuknya. “ Hallo,” sapa Dissa. “Halo, Sayang! Kamu baik-baik saja, kan? Kenapa nomor kamu tidak aktif tadi?” tanya Daniel. “Aku baik-baik saja, Daniel. Tadi ponsel aku low bat," balas Dissa. “Syukurlah, Dissa. Aku kira ada apa-apa sama kamu," ucap Daniel yang mengkhawatirkan Dissa. “Daniel, kamu masih ingat janji kamu, kan? Pernikahan kita sebentar lagi,” kata Dissa. “Aku masih ingat janjiku, Dissa. Secepatnya aku akan pulang," balas Daniel. “Aku rindu kamu, Daniel," ucap Dissa. “Aku lebih rindu kamu. Ya sudah, aku matikan teleponnya. Nanti aku hubungi kamu lagi," ucap Daniel mematikan teleponnya. Daniel berkeliling sekitar Gaza untuk memantau dan melihat keadaan masyarakat di sana. Keadaanny

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Pejuang LDR   Part 20 Jesika Kalah

    Daniel langsung menuju tenda untuk segera merapikan barang-barangnya dan tentunya langsung ke Bandara setelah mendapatkan tumpangan dari salah satu rekan kerjanya. Daniel juga memberitahukan perihal kepulangannya pada Dissa. Dia tersenyum ketika mendengar pekikan senang dari wanitanya itu. Bahagia sekali hanya mendengarnya. Setelah menghubungi Dissa perihal kepulangannya, dia langsung berangkat siang itu juga. Sejujurnya kondisi tubuhnya di tentang keras untuk bepergian dengan pesawat. Namun, Daniel mencoba meyakinkan bahwa dia benar-benar bisa mengatasi soal tubuhnya itu. Perjalanan panjang yang ia tempuh hampir 24 jam perjalanan. Jakarta punya langit cerah yang mampu membuat Daniel rindu dengan suasananya. Dia menelepon Dissa bahwa dia sudah sampai di Jakarta. Pria itu memutuskan untuk menunggu sambil duduk di salah satu kafe yang ada di sana. Dissa meneliti penampilannya dari pantulan cermin. Rambutnya d

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Pejuang LDR   Part 21 Membatalkan Acara Pernikahan

    "Tapi, Jesika, bukankah kamu tidak dibolehkan pulang? Tugasmu di sana masih belum selesai." jelas Daniel.Wanita itu tertawa sumbang. "Tugasku itu mendapatkan hatimu, Daniel," batin Jesika.Wanita itu tersenyum singkat. Jujur saja, sulit sekali meluluhkan hati pria yang satu ini. Sudah berbagai cara dia lakukan untuk membuat Daniel melihat ke arahnya, namun yang dia lakukan rasanya hanya sia-sia. Dari kejauhan, dia melihat Dissa yang berjalan menuju ke arah mereka. Terbesit pemikiran untuk membuat Dissa marah. Setidaknya, sebelum menyerah, dia harus terlihat menang setidaknya sekali.Jesika menarik lengan Daniel, membuat pria itu menoleh dan Cup! Sebuah ciuman mendarat tepat di bibir Daniel. Pria itu membulatkan kedua bola matanya, sedangkan Jesika melirik ke arah Dissa untuk melihat ekspresi wanita itu.Dissa membeku di tempatnya. Awalnya dia mendekat karena ingin memastikan siapa wanita yang bersama calon suaminya itu. Namun ketika mendekat, yang Dissa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Pejuang LDR   Part 22 Heron Marah

    Di taman wisata kota, terlihat seorang wanita cantik yang duduk termenung menatap nasibnya yang memiliki cinta tapi tak terbalaskan. Wanita itu adalah Jesika yang berusaha melepas penat yang Pernah dilaluinya mulai ditinggalkan pergi oleh Heron sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah atas. Heron yang merupakan cinta pertamanya, justru memilih Dissa yang termasuk sahabatnya sejak kecil. Walaupun Jesika lebih tua 2 tahun dari Dissa, itu bukan dijadikan permasalahan untuk berteman. Sebenarnya Jesika telah melupakan permasalahan itu dan sudah membuka lembaran baru untuk menyukai pria lain yang bernama Reza, tetapi Dissa datang mengacaukannya. "Sakit... Sakitnya tuh disini," keluh Jesika memegang hatinya dengan tangan kanannya. "hiks... Hiks... Kamu jahat Dissa," Jesika menangis di depan taman yang dipenuhi oleh kolam mini yang berisi ikan hias dan menatap seorang anak kecil yang sedang bermain berlarian bersama kakaknya. Jesika yang melihat pema

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Pejuang LDR   Part 23 Penawaran Jesika

    "Heron tunggu!" panggil Jesika, berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menyusul ke arah Heron."kau kenapa?" tanya Jesika yang berdiri di hadapan Heron."Kau itulah kenapa? Mengabaikan keberadaan aku, Jangan-jangan, sekarang kamu sudah ada lelaki yang lain selain aku!" bentak Heron.Jesika mengangkat tangan kanannya untuk menyentuh wajah tampan Heron. "Jangan bilang seperti itu, kau janganlah meragukan hatiku. Di hatiku hanya milikmu seorang, tidak ada orang lain yang mampu menaklukkan hati ini selain dirimu," ucap Sarah menatap sayang ke arah kedua bola mata Heron."Benarkah?" tanya Heron, dengan mata berbinar.Jesika mengangguk dan membuka kedua tangannya untuk siap memeluk Heron. Heron membalas pelukan Jesika dan membelai puncuk kepalannya dengan sayang."Jesika kamu memang wanita baik dan polos tapi sayang aku tidak bisa mencintaimu, hatiku hanya mengi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Pejuang LDR   Part 24 Hati Yang Kau Sakiti

    "Benarkah?" tanya Jesika dengan mata berbinar dan mulai memeluk Budi. "Terima kasih... terima kasih Budi, sungguh kau itu teman yang baik. Kau selalu saja tahu apapun yang aku sukai, contohnya tawaranmu saat ini," ujar Jesika."Iyalah, aku tahu kau itu temanku yang merupakan seorang dokter cantik," sahut Budi di hadapan Jesika yang masih tersenyum menatapnya.Wanita itu tersenyum singkat. Jujur saja, sulit sekali meluluhkan hati pria yang satu ini. Sudah berbagai cara dia lakukan untuk membuat Daniel melihat ke arahnya, namun yang dia lakukan rasanya hanya sia-sia. Dari kejauhan, dia melihat Dissa yang berjalan menuju ke arah mereka. Terbesit pemikiran untuk membuat Dissa marah. Setidaknya, sebelum menyerah, dia harus terlihat menang setidaknya sekali.Jesika menarik lengan Daniel, membuat pria itu menoleh dan Cup! Sebuah ciuman mendarat tepat di bibir Daniel. Pria itu membulatkan kedua bola matanya, sedangkan Jesika melirik ke arah Dissa untuk melihat ekspresi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Pejuang LDR   Part 25 Daniel Menenangkan Dissa

    Di sebuah taman yang di penuhi oleh orang-orang yang sedang berlibur bersama keluarga ataupun pacarnya sedang menikmati masa bersamanya tetapi tidak dengan Jesika yang duduk termenung mengingat segala masa lalunya."Hey kamu," ucap seorang lelaki yang berdiri di belakangnya."Bolehkah aku duduk disebelahmu," ucap Budi dengan wajah datar.Jesika menghela nafasnya dan membiarkan Budi duduk di sebelahnya."Ada apa kamu kesini?" tanya Jesika tanpa basa basi."Tentu saja menemuimu," balas Budi yang telah duduk di sebelah Jesika dan menatap datar ke arahnya."Aku tahu itu dan cepatlah katakan maumu," ucap Jesika cetus."Aku mau kamu bersikap bijak dan berjanji tidak akan menggangu hubungan Dissa dan Daniel lagi," sahut Budi yang memastikan semuanya sudah baik-baik saja."Kau tidak perlu mengingatkan aku seperti itu, tanpa kau suruh pun, aku akan melakukannya. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri tidak akan melakukan kesalahan itu l

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Pejuang LDR   Part 26 Resmi Menikah

    Dissa tertawa sumbang. Ia tidak tahu apakah ia harus percaya dengan perkataan Daniel atau tidak. Sebab, sudah banyak bukti yang dikirimkan Jesika jika mereka punya hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja. Ia sudah kehilangan kepercayaannya beberapa saat lalu. Ia sudah sabar dan terus menjaga komitmennya."Kenapa aku harus percaya kamu?" Pertanyaan Dissa membuat Daniel tahu jika Dissa sudah benar-benar kecewa padanya. Ia tidak menyalahkan siapa pun di sini. Tapi jika ada yang harus disalahkan, dialah yang pantas—dirinya sendiri."Kamu tidak harus percaya aku, Dissa. Kamu hanya perlu tahu kebenarannya. Soal kamu akan percaya atau enggak, itu bukan kehendakku, karena kamu, perasaanmu, emosimu, itu milikmu sendiri," kata Daniel.Tak lama kemudian, pintu terbuka. Dissa bisa melihat calon suaminya itu masih duduk di depan pintu. Daniel berdiri—menatap Dissa yang wajahnya sembap, matanya merah. Sungguh pemandangan yang tidak Daniel suka. Pria itu menga

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17

Bab terbaru

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 4 - Mencintaimu Selamanya - Tamat

    Hari ini merupakan hari yang ditunggu Dissa selama ini, hari senin yang menjadi saksi bahwa Dissa pertama kali masuk kuliah sebagai Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Komunikasi. Kebetulan, jarak kampus dengan mension Richard memerlukan waktu 20 menit saja. Jadwal perkenalan mahasiswa baru dimulai pukul 07.30 wib pagi. Daniel yang tidak ingin Dissa terlambat, ia berinisiatif mengantarkan Dissa ke kampus ternama di London.Mobil yang dikendarai oleh Daniel telah memasuki area pekarangan kampus, Dissa menatap takjud dengan bangunan mewah nan megah hingga tidak terasa laju mobil berhenti di depan pintu utama kampus.“Sayang, aku antarkan disini. Maafkan aku belum bisa ikut masuk ke dalam,” ucap Daniel sendu.“Tidak apa-apa sayang, aku bahagia kamu mau mengantarkanku di kampus ini. Oh iya, semangat ya kerjanya, jaga mata dan hati karena hanya aku yang berhak memilikimu.” Dissa memandang Daniel dengan tatapan dalam.“Iya istriku tercinta, aku hanya milikmu seorang, kamu

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 3 - Malam Yang Panjang

    Dissa memejamkan kedua bola matanya sejenak, ia butuh pikiran yang jernih untuk menimalisir semua kenyataan pahit dirinya pernah menjadi korban atas kejahatan Jesika.“Pa, sudahlah permasalahan yang pernah terjadi. Anggap saja semua yang pernah terjadi disebut takdir. Jangan pernah mudah menghakimi orang atas dasar masa lalunya karena semua orang pernah berbuat kesalahan,” ucap Dissa terdengar bijak dan Dedi tidak melanjutkan lagi perkataannya. Dedi serahkan semua yang akan terjadi cukup Dissa dan Daniel yang mengatasinya karena mereka sudah dewasa.“Okelah, kalau begitu Papa tidak ikut campur lagi kecuali Jesika berani melakukan kesalahan lagi maka Papa tidak segan-segan akan memecatkan secara tidak hormat.” sahut Dedi yang tak bisa dibantah.Setelah acara makan malamnya, Dissa dan Daniel memutuskan untuk ke kamar. Dandi memilih ikut Nenek Dila dan Kakek Dedi untuk tidur bersama. Dandi sangat dekat dan manja karena ia selalu diasuh

  • Pejuang LDR   Extra Part 2 - Ke Luar Negeri Mengetahui Tentang Jesika

    Setelah melewati masa test pendaftaran dan penerimaan selama 2 minggu. Akhirnya, Dissa diterima beasiswa prestasi akademik dengan nilai tertinggi di kampus ternama London. Sungguh, Dissa benar-benar bahagia atas kecerdasannya dan kegigihannya untuk melanjutkan kuliah Pascasarjana menjadi prioritasnya saat ini.Dissa yang telah sampai di Inggris, bersama Daniel dan anak kesayangannya, Mereka ingin menuju ke mension keluarganya di kota London. Awalnya Dissa menghawatirkan pekerjaan Daniel yang memiliki banyak pasien. Hal itu, membuat Dissa terniang-niang di sepanjang waktu."Bukankah kamu sedang sibuk dengan jadwal operasi pasien?" Dissa bertanya pada Daniel tapi Daniel tampak berpikir keras."Kamu yakin ingin ikut denganku dan mengorbankan pekerjaanmu?" tanya Dissa lagi dan Daniel mengangguk mantap."Iya, aku sangat yakin karena aku sebagai kepala keluarga harus bisa menjaga istri dan anakku. Meskipun, aku rela pindah bekerja ke luar negeri karena ak

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 1 Keinginan Kuliah Lagi

    Pagi telah menjelang dan ufuk timur telah terbit untuk menyinari dunia. Di dalam ruangan yang luas dan mewah terlihat seorang wanita cantik tengah asyik membaca sebuah koran di tangannya."Beasiswa S2 di London? Wow, terasa menarik bagiku untuk mendapatkan gelar Pascasarjana." batin Dissa.Saat ini, Dissa berada di ruang keluarga dan ia menikmati masa liburan akhir tahun bersama anak dan suaminya di rumah saja."Aku berhak untuk melanjutkan kuliahku karena aku masih muda dan aku pemilik perusahaan Richard. Anakku berhak mendapatkan ibu yang cerdas dan berpendidikan tinggi untuk menjamin masa depannya." Dissa membalikkan lembar koran cetak untuk melihat daftar persyaratan untuk mengikuti beasiswa luar negeri.Daniel yang sedang asyik bermain bernama Dandi di dalam dekapannya. Mereka melihat Dissa dari kejauhan. Dissa terlihat sedang serius membaca koran itu."Pa, aku mau tuyuuun." pinta Dandi dengan suara cade

  • Pejuang LDR   Part 105 S2. Selalu Bersama - Epilog

    Dua tahun kemudian Dissa berusaha mengejar Dandi yang berlari kesana-kemari di dalam mension mewah milik dirinya bersama Daniel. "Dandi, jangan berlari terus nanti kamu jatuh," ucap Dissa berusaha berjalan cepat mengejar anak pertamanya. "Ndakk mau, mama kejal dulu Dandi sampe dapat." sahut Dandi kecil dengan menjulurkan lidahnya di hadapan Dissa. Dissa menghela nafasnya sejenak dan ia pasti mengetahui apa yang akan dilakukan Dandi kecil selanjutnya. Dandi kecil terus berlari menuju ke arah anak tangga dengan langkah seribu kakinya tanpa melihat ke arah bawah membuat dirinya terjatuh. Dissa membantu mengangkat tubuh Dandi kecil agar mau berjalan menuju ke arah ruang kesehatan di mensionnya. Setelah diadakannya pesta pernikahan Diki dengan Novi. Mereka memutuskan pindah mension yang telah lama dibeli oleh Daniel. Dissa yang mengandung anak pertamanya dengan Daniel semaki

  • Pejuang LDR   Part 104 S2. Satu Minggu

    Hari demi hari yang dijalani Dissa hanyalah duduk diam dan termenung. Di hati kecilnya, ia selalu membayangkan betapa bahagianya ia memiliki baby yang lucu yang terlahir dari rahimnya dan ia akan dipanggil mama dan papa oleh anaknya. Tapi apalah daya, harapannya telah lenyap melayang di udara.Dissa mengusap perut ratanya, ia selalu melakukan itu saat calon anaknya masih ada."Sayang, ayo kita makan," ucap Daniel sambil mengarahkan sendok yang berisi bubur yang akan dimakan oleh Dissa.Dissa diam tak bergeming, ia asyik dengan khayalan di pikirannya. Sementara, Daniel yang berdiri di sebelahnya berusaha memberikan saran dan mengajak ia untuk membuat anak lagi."Dasar lelaki, mau enaknya saja. Kamu kira mudah apa untuk melupakan calon anakku yang telah tiada." kata Dissa dalam hati.Di ruang tamu rumah sakit, Dissa melihat ada perdebatan kecil yang dilakukan oleh mama Dila yang te

  • Pejuang LDR   Part 103 S2. Kejujuran Diki

    Sudah hampir 2 bulan, Dissa masih dalam kondisi yang sama. Daniel menghela nafasnya sejenak, ia menatap Dissa yang duduk termenung di atas ranjang rumah sakit. Saat ini, Daniel berniat menyuapi Dissa dengan makanan bubur dan obat-obatan. Berbagai cara Daniel lakukan untuk membujuk Dissa agar mau makan. Tetapi, Dissa tetaplah Dissa, ia tidak ingin membuka mulutnya sama sekali.Dila dan Dedi merasa sedih melihat anak perempuannya seperti itu. Dila menoleh ke arah Dedi, Dedi yang menatap ke arah Dila yang duduk di sebelahnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk tidak menganggu Daniel untuk membujuk Dissa.Sementara di area parkiran rumah sakit ternama, mobil Alphard hitam terparkir rapi. Diki yang turun terlebih dahulu dari dalam mobil, ia memanggil Novi agar berjalan menuju ke arahnya."Sayang, cepatlah!" ucap Diki berdiri di depan mobil."Iya, tunggu dulu aku sedang mengambil tasku." Novi turun da

  • Pejuang LDR   Part 102 S2. Rencana Acara Pernikahan

    Pernikahan Jesika dengan Nick dilakukan di kediaman mempelai wanita di kota Sungailiat. Berbagai dekor pelaminan mewah mulai dari pelaminan mini bernuansa putih di dalam rumah sebagai akad nikah dan di luar rumah terdapat pelaminan megah dengan konsep outdoor wedding dan tenda tersusun rapi yang bermotif pink putih begitu indah dilihat. Diki dan Novi hadir dalam mengikuti acara janji suci Jesika dan Nick. Budi datang bersama wanita yang baru ia kenali dengan baju cauple berwarna abu berdominasi pink. Hanya Daniel dan Dissa yang tidak hadir mengikuti acara itu. Dissa masih dalam kondisi yang sama dan Daniel tetap menjaga Dissa di rumah sakit.Landscape matahari terbenam dengan langit yang memberikan sunset indah, semakin menyempurnakan pernikahan Jesika dengan Nick.Akad nikah Jesika dan Nick berjalan dengan lancar, Pak Hardan yang merupakan ayah kandung Jesika menikahkan anak semata wayangnya di dengan masyarakat. Ibu Lely tampak menangis ba

  • Pejuang LDR   Part 101 S2. Melamar Jesika

    Dua minggu kemudian, Daniel seperti biasa menyuapi Dissa dengan makanan yang diberikan oleh rumah sakit. Kondisi Dissa semakin harinya semakin memburuk, ia tampak seperti mayat hidup yang hanya diam dan menatap kosong ke arah depan. Daniel sedih melihat tingkah laku Dissa yang tak pernah berubah untuk menerima kenyataan pahit yang menyakitkan."Sayang, makanlah nanti kamu sakit," ucap Daniel menatap wajah Dissa.Dissa tak bergeming, ia terus diam membisu.Dila dan Dedi yang sedari tadi memakan makanan yang ia pesan, lantas mereka menatap satu sama lain."Daniel, apakah Dissa mau makan?" tanya Dedi menatap ke arah Daniel yang duduk di sebelah Dissa.Daniel mengalihkan pandangannya menuju ke arah Dedi. Daniel menghela nafas panjang dan ia memberikan senyuman paksa. "Tetap belum mau makan, Pa." ucap Daniel.Dedi menoleh ke arah Dila dan Dila menggeleng-gelengkan

DMCA.com Protection Status