Sudah tiga hari Lin Jiang berada di dalam hutan Siluman, dan ia hanya makan rumput yang ia anggap mengenyangkan perutnya."Kalau tidak salah, guru katakan agar aku makan daging siluman, tapi setiap kau ambil mustika siluman, siluman selalu berubah jadi abu," ucap Lin Jiang.Ngikkk!Dan saat itu juga Lin Jiang dengar suara siluman dari belakangnya, dan menyerang dengan satu terkaman yang cepat. "Kau memburu kematian dengan datang ke arahku!" ucap Lin Jiang.Tanpa berbalik Lin Jiang menunggu datangnya siluman itu, dan saat sudah dekat, Lin Jiang menusuk siluman itu dengan gerakan tangan yang cepat. Dada siluman itu jebol, dan Lin Jiang menang tanpa bertarung. Siluman itu memang lebih rendah tingkat kemampuan dari Lin Jiang, hingga Lin Jiang kalahkan siluman itu dengan mudah."Kau datang disaat aku kelaparan!" kata Lin Jiang.Dengan pedang api putih, Lin Jiang membelah siluman kelinci itu, dan itu Lin Jiang lakukan tanpa ambil mustika siluman dari siluman kelinci bertanduk itu. "Setel
"Selamat Lin Jiang, kau sudah mencapai tulang harimau muda!" ucap satu suara dari belakang Lin Jiang.Lin Jiang hanya bisa melirik dan barulah ia tahu alasan kenapa bangsa siluman tak menyerang dirinya, ternyata dua gurunya mengawasi dan menjaga dirinya. "Bantu dia bangkit, Shun!" kata tetua So Un."Tidak usah kau perintah diriku, So Un!" bentak tetua Shun kesal. Namun ia tetap bantu Lin Jiang untuk bersandar di sebatang pohon, dan mereka tersenyum akan pencapain baru dari Lin Jiang."Kau sudah mencapai tulang harimau muda, Lin Jiang. Apa yang kau rasakan?" tanya tetua So Un."Tubuhku tidak bisa berbuat apa-apa. Itu yang aku rasakan guru!" "Hahaha, rasakan kau So Un!" ejek tetua Shun sambil tertawa.Tukkkkkk!!Merasa dipermainkan oleh Lin Jiang, tetua So Un menotok tubuh Lin Jiang, dan seketika itu juga energi mengalir di sekujur tubuh Lin Jiang."Berdirilah, kau sudah mampu melakukan itu!" kata tetua So Un.Lin Jiang berusaha bangkit, dan benar saja, Lin Jiang berdiri dengan sanga
"Duduk!" kata tetua Shun berikan perintah pada Lin Jiang.Tak ada penolakan, Lin Jiang duduk di hadapan sua gurunya. "Ulurkan tanganmu, Lin Jiang!" kata tetua Shun. "Apa yang akan kau lakukan, Shun?" tanya tetua So Un."Tunggu saja, dan kau akan lihat kekuatan hitam itu sudah berkumpul di tubuh Lin Jiang!" kata tetua Shun. Tetua Shun menekan pergelangan tangan Lin Jiang, dan tenaga dalam besar mengalir ke tubuh Lin Jiang.Argggggg!!"Guru, sakit!" teriak Lin Jiang.Dan bersama dengan itu, kekuatan hitam muncul di atas kepala Lin Jiang, yang mana itulah kekuatan hitam yang berkumpul di tubuh Lin Jiang."Dasar bodoh, jika cepat kau katakan ini, mungkin akan mudah diatasi!" bentak tetua So Un.Tukkkkkk!!Tetua Shun menotok tubuh Lin Jiang dan tak ijinkan Lin Jiang untuk berlatih meskipun itu hanya sementara waktu."Kekuatan hitam sepertinya tahu kalau tubuh Lin Jiang sangat istimewa, jadi mereka ingin rebut Lin Jiang dengan pelan-pelan!" kata tetua Shun. "Apa ada cara untuk membuang
Tetua Shun dan tetua So Un bergetar saat mendengar kalau Lin Jiang, murid mereka akan mendapatkan sebuah keistimewaan yang baru, yaitu sebuah aura yang kuat dan hanya dimiliki bangsa dewa, yaitu aura emas."Apa yang harus Lin Jiang lakukan agar aura emas itu jadi miliknya?" tanya tetua So Un ingin tahu. "Dia harus ubah aura membunuh jadi Aira emas!""Katakan bagaimana caranya?" tanya Shun."Meningkatkan aura membunuh itu lebih tinggi, hal yang tak akan bisa dilakukan oleh manusia biasa tanpa mustika kuning emas ini!" jelas kaisar siluman itu. "Cih, itu penjelasan yang kurang rinci!""Segera buka totokan bocah itu!" kata kaisar siluman. Tetua Shun lakukan perkataan kaisar siluman, dan buka totokan di tubuh Lin Jiang."Kemarilah, bocah!" panggil kaisar Siluman.Lin Jiang mendekat dengan sedikit keraguan di matanya. "Jangan ragu, aku tak buat hal yang buruk padamu!" Lin Jiang melihat ke arah dua gurunya, yang angguk kepala saat mendekati kaisar siluman. "Bersila!" perintah kaisar s
"Dantian Lin Jiang sudah sempurna, sekarang darahnya yang harus dimurnikan!" kata tetua So Un."Bagaimana dengan meridian yang ia miliki?" tanya tetua So Un."Kita akan bawa di ke lembah petir, dan mandi petir akan membuka semua meridian Lin Jiang yang tertutup!""Jadi untuk saat ini kita murnikan saja darahnya!""Iya, mari kita buru siluman itu," ajak tetua Shun."Iya!"Keduanya berjalan ke arah Lin Jiang, dan menepuk pundak Lin Jiang."Kami akan pergi sebentar, untuk saat ini kau bisa latihan apapun yang kau inginkan. Namun jika bisa coba kau kuasai aura membunuh!" kata tetua Shun. "Iya, guru! Akan aku lakukan!" kata Lin Jiang.Lin Jiang sudah tahu tentang aura membunuh, karena saat di dunia tengah gurunya sudah jelaskan itu padanya."Ayo, So Un!""Iya!"Huppppp!!Dua guru Lin Jiang itu segera tinggalkan istana di puncak gunung tepi laut, dan mereka mencari siluman yang akan membersihkan darah Lin Jiang. Lin Jiang yang ditinggalkan oleh dua gurunya, memilih untuk bersila dan memfo
"Bagaimana mungkin itu aura membunuh yang kau miliki, Lin Jiang?" kata tetua So Un tak percaya. "Tunjukkan pada kami aura membunuhmu Lin Jiang!" perintah tetua Shun. "Tapi aura membunuh ini masih lemah, guru!""Tunjukkan saja, jangan membantah!" "Baik, guru!" kata Lin Jiang. Haaaaaaaaaaa!!Lin Jiang berteriak keras, dan aura membunuh lepas dari tubuhnya. Aura membunuh yang membuat rambut dua gurunya terbang karena kuatnya aura membunuh itu. Tokkkkk!Tangan tetua So Un memukul keras ubun-ubun kepala Lin Jiang."Apa yang guru lakukan?" "Kau katakan aura membunuhmu masih lemah? Itu sangat kuat!" bentak tetua So Un."Sudah kuat?" kata Lin Jiang tidak percaya. "Hahahah, jika kau bertarung melawan pendekar alam langit tahap dua hingga ke bawah mereka akan kalah sebelum kau sentuh mereka!""Benarkah itu, guru?""Iya! Namun guru harap kau jangan sembarangan gunakan aura membunuh itu!""Baik, guru!" kata Lin Jiang.Haaaaaaaaaaa!!Dan tiba-tiba Lin Jiang lepaskan lagi aura membunuhnya, d
Lin Jiang merasakan seluruh darahnya digodok oleh hawa panas yang sangat menyengat seluruh tubuhnya. "Kita tak bisa lakukan apa-apa disini, ayo kita keluar!" ajak tetua Shun."Iya!" ucap tetua So Un.Dua guru Lin Jiang memilih pergi tinggalkan Lin Jiang, yang menderita karena rasa panas, dan sakit yang menyatu di dalam tubuhnya.Lin Jiang tak tahu, seharusnya dia memakan satu persatu daging siluman itu, hingga rasa sakitnya tak akan seperti yang Lin Jiang rasakan saat ini.Tiga daging siluman itu memiliki manfaat masing-masing, dan tidak hanya itu, air dari hasil memasak daging itu juga memiliki fungsinya sendiri.Daging siluman elang, memiliki fungsi untuk membakar semua darah kotor Lin Jiang, dan membuang melalui pori-pori kulit Lin Jiang. Itulah yang saat ini sedang terjadi, karena hal itulah Lin Jiang merasakan rasa panas di seluruh tubuhnya. Bersama dengan itu, daging siluman harimau juga melakukan tugasnya di dalam tubuh Lin Jiang. Daging harimau itu memiliki fungsi untuk me
"Guru tidak akan mencuri jurus itu Lin Jiang, namun yang guru lihat, jurus itu menggunakan tenaga dalam yang cukup besar, apa guru salah?""Tidak, tapi itu memang benar guru!""Guru akan berikan petunjuk padamu!" ucap tetua So Un.Wajah Lin Jiang langsung menatap ke arah tetua So Un, dan menunggu petunjuk dari gurunya. "Pada langkah pertama, jangan langsung gunakan tenaga dalam yang besar, namun tingkatkan tenaga dalam di tiap langkah yang kau gunakan." "Terus guru?""Dan pada langkah yang terakhir, baru hentakkan tenaga dalam pada pedangmu, guru yakin itu akan berhasil!" kata tetua So Un menjelaskan pada Lin Jiang."Eh, itu yang aku butuhkan, guru!" kata Lin Jiang.Hiatttttt!!Lin Jiang melompat ke atas, dan begitu kakinya menjejak di tanah, Lin Jiang langsung gunakan jurus lima langkah tengkorak.Lin Jiang ikuti petunjuk dari tetua So Un, dan benar juga hasilnya langsung berhasil. Jledaar!!Batu di belakang istana langsung meledak dan berubah jadi kerikil saat ujung pedang api pu
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.