Hiatttttt!!Lin Jiang berteriak keras, dan sekalian Lin Jiang hentakkan kaki ke tanah, yang mana tubuhnya langsung melesat ke arah Run Kai."Kau memilih bertarung di udara, sungguh pilihan yang salah!" teriak Run Kai.Namun, Lin Jiang tetap maju, dan menunjukkan kalau dia tak kalah cepat dari Run Kai.Sebagai pemilik elemen angin, jelas keunggulan Run Kai berada dalam pertarungan di udara, karena dia diuntungkan dengan ilmu meringankan tubuh yang ia miliki."Jangan ajak aku bertarung di udara!" kata Run Kai percaya pada kemampuan ilmu meringankan tubuh yang ia miliki. Haaaaaaaaaaa!!Lin Jiang melepaskan aura membunuh yang kuat, dan itu menekan Run Kai, hingga gerakan Run Kai sedikit melambat."Jari penghancur karang!" ucap Lin Jiang.Whusssssssss!!Tukkkkkk!!Lin Jiang menyerang, namun Run Kai menahan dengan telapak tangan, namun tak ayal, Run Kai merasakan kalau telapak tangannya seperti ditusuk oleh ujung pedang. Run Kai buru-buru menarik tangnnya, namun, Lin Jiang tidak hentikan
Dua hari di gunung Emei, tetua Bin dan tetua Yu A pada akhirnya memutuskan untuk kembali ke markas besar organisasi mata iblis."Jika perkataan anak muda benar, mungkin pertarungan mereka telah terjadi tadi pagi, tetua Bin!" kata tetua Yu A."Iya, itu benar, tetua Yu A!" kata tetua Bin"Tapi aku harap semua itu tidak nyata! Aku harap anak muda berpikir seribu kali jika ingin menyerang organisasi terbesar di kekaisaran Wei ini!" kata tetua Yu A.Mereka tiba di pinggiran kota saat sore hari, dan kaget saat tak melihat lagi puncak dari organisasi mata iblis."Apa yang terjadi?" kata keduanya dan saling pandang.Huppppp!!Mereka sama-sama melompat dengab ilmu meringankan tubuh, dan saat sampai di udara, mata mereka melihat kalau markas organisasi mata iblis telah roboh, rata dengan tanah."Tidak mungkin!" kata tetua Yu A dan melesat lebih cepat lagi. Namun, apa yang mereka lihat sungguh nyata, markas organisasi mata iblis telah roboh dan sudah tak layak lagi digunakan."Tetua Hiu Bin!" t
Di Gua mayat. "Apa, kakakku, Run Kai tewas?" kata nona Lily Kai tidak percaya. "Iya, nona Lily!" kata tetua Yu A dengan wajah yang takut.Auat di tubuh gadis itu lepas, dan itu membuat tetua Yu A menahan napas karena kuatnya aura yang lepas dari tubuh gadis berusia dua puluh lima tahun itu. "Siapa yang membunuh kakakku?" tanya nona Lily Kai."Seorang pemuda bernama Lin Jiang, nona Lily!" jawab tetua Yu A dengan sangat sopan."Tidak akan biarkan Run Kai tanpa ada balas dendam. Dia harus mati ditanganku!" teriak Lily Kai.Whusssssssss!!Dan setelah itu, nian Lily Kai melesat sangat cepat, dan langsung hilang dari gua mayat. "Gila, bukan hanya aura membunuh, ilmu meringankan tubuh dan kemampuan yang di miliki nona Lily Kai berada diatas ketua Run Kai!" ucap tetua Yu A dan hanya bisa menelan ludahnya sendiri. Jauh dari gua mayat, di sebuah gunung yang cukup tinggi, gunung iblis namanya."Jangan asal bicara kau tetua Bin!"Bammmmmmm!!Satu pukulan hantam tubuh tetua Bin yang melaporka
Dari kaki gunung Emei, satu tubuh dengan pakaian kuning melesat cukup cepat, dan ia melompat semua pepohonan hingga ia tiba di puncak gunung Emei. "Ayah!" teriak gadis itu.Dia menubruk tubuh tetua Chun Kai dan memeluk erat lelaki yang telah membesarkannya itu. "Kau datang juga putriku!" kata tetua Chun Kai."Dimana kakak, ayah?" tanya gadis yang tak lain adalah Lily Kai, putri bungsu dari tetua Chun Kai."Mayat kakakmu berada di dalam bangunan kuno!" jawab tetua Chun Kai.Lily Kai berlari masuk, dan saat melihat kondisi Run Kai, air mata dari kedua mata gadis itu tak mampu ia tahan karena kondisi Run Kai yang sangat menyedihkan. "Kak Run Kai!" jerit gadis itu dan memeluk mayat kakaknya.Semuanya diam melihat itu, dan tak ada yang berani bicara untuk hentikan gadis gadis muda itu. "Sudahlah Lily, hentikan air matamu di hadapan mayat Run Kai. Itu akan menyakiti dia dalam reinkarnasi," kata tetua Wa Lein."Kakek!" jerit gadis itu dan jatuh ke pelukan tetua Wa Lein."Tenanglah, kita
Hancurnya markas besar organisasi mata iblis, menjadi kabar yang paling menggemparkan di seluruh dunia persilatan, terutama di kekaisaran Wei. Sudah lebih dari lima puluh tahun, sejak tetua Wa Lein mendirikan organisasi itu, tidak pernah satu kali pun markas Organisasi itu runtuh. Belum lagi dengan kabar kematian ketua organisasi itu, ketua Run Kai, itu semakin membuat dunia persilatan tak kondusif.Golongan putih berbenah karena mereka tahu, para tetua di organisasi itu tidak akan tinggal diam, dan pasti akan kebaut keributan yang sangat besar.Namun, hal itu malah jadi satu perubahan bagi golongan hitam. Karena dengan jatuhnya Organisasi mata iblis, maka posisi nomor sebagai Organisasi golongan hitam saat ini kosong, dan itulah yang ingin mereka rebut. Di sekte merpati putih, sekte yang memiliki hubungan dengan Lin Jiang, dan sekte dimana Lin Jiang sempat tinggal beberapa hari lamanya. Kabar hancurnya organisasi mata iblis dan kematian ketua Run Kai juga sudah sampai ke sekte it
"Kepung kuil dewa api ini, dan jangan biarkan satu orang pun untuk pergi!" kata tetua Sun dan berjalan masuk ke dalam halaman kuil. Tetua Yu A tidak memiliki pilihan, dan perintahkan semua anggotanya, anak buah organisasi mata iblis untuk kepung kuil dewa api. "Ada apa ini?" tanya satu biksu pada tetua Sun. Whusssssssss!!Krakkk!Leher biksu muda itu langsung patah karena gerakan tetua Sun yang tak terlihat oleh biksu muda itu, dan dia tewas sebagai orang pertama dari kemarahan tetua Sun. "Ada serangan!" teriak satu biksu muda yang melihat kematian anggota kuil dewa api itu. Puluhan biksu muda yang ada di dalam kuil segera berlari ke halaman depan, dan kaget karena yang datang lagi-lagi adalah orang dari organisasi mata iblis. "Siapa kau?" teriak biksu Fu dengan sikap yang waspada. Dia masih ingat saat ia kalah di tangan Run Kai dan kali ini dia merasakan kalau kekuatan orang yang datang itu tak berbeda jauh dari kemampuan yang dimiliki oleh Run Kai."Apa kau kepala biksu di ku
Anak buah tetua Yu A ragu untuk melakukan tugas itu, karena bagaimana pun juga mereka masih manusia."Apa yang kalian tunggu?" teriak tetua Sun. Anak buah tetua Yu A masih tak bergerak, dan ragu untuk melakukan hal itu. Bammmmmmm!!Tetua Sun yang tak terima perintahnya tak dilakukan, langsung membunuh satu anak buah tetua Yu A, dan itu semakin membuat tetua Yu A dan anak buahnya ketakutan."Jika kalian tidak membunuh mereka, maka kalian yang akan mati!" teriak tetua Sun.Ketakutan pada tetua Sun membuat mereka memilih untuk lakukan tugas dari tetua Sun. Tidak ada keraguan demi hidup mereka, dan mereka dengan kejam membunuh semua anggota biksu yang ada di kuil dewa api tanpa menyisakan satu orang pun yang masih hidup."Kumpulkan semuanya di dalam kuil!" teriak tetua Sun.Semua anggota tetua Yu A lakukan perintah itu, dan benar-benar kumpulkan semua mayat di dalam kuil. "Kau juga ikut denganku!" kata tetua Sun dan menarik kaki Biksu Fu hingga masuk ke dalam ruangan pemujaan di kuil
Tetua Pai bersama dengan tetua Sa, merupakan dua orang dari lima jari pelindung organisasi mata iblis, dan informasi diberikan kalau Lin Jiang pernah berada di kota Weilon tepatnya di sekte merpati putih.Karena hal itu, dua tetua itu bersama dengan tetua Bin menuju ke arah kota Weilon, dan tiba di sekte yang tertutup rapat itu. Bammmmmmm!!Tetua Sa hantam pintu gerbang sekte merpati putih dengan satu tendangan yang sangat kuat, dan hasilnya gerbang yang terbuat dari plat besi itu terlepas dari engselnya dan terbuang jauh hingga ke halaman sekte merpati putih."Keluar kalian semua!" teriak tetua Pai. Namun, karena sekte itu telah kosong jadi tak ada satu pun suara yang menjawab teriakan tetua Pai. "Tetua Bin, perintahkan anak buahmu untuk memeriksa keadaan di sekte ini!" teriak tetua Sa. Tetua Bin lakukan perintah itu, dan bukan hanya anak buahnya, dia juga ikut memeriksa keadaan di sekte itu, namun kosong dan ia kembali dengan tangan hampa."Sekte ini telah kosong, tetua! Tidak a
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.