Beranda / Fantasi / Pedang Penguasa Kegelapan / Harta Karun Lin Jiang

Share

Harta Karun Lin Jiang

last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-19 12:22:31

Argggggg!

Lin Jiang menjerit kepanasan karena hawa panas yang dialirkan oleh kuku tajam naga bermata merah ke dalam tubuhnya.

"Hahahah, nikmati saja bocah! Anggap itu ujian pertama untuk menguji tingkat kemampuan yang kau miliki!" kata naga bermata merah itu.

Lin Jiang, bocah kecil berusia sebelas tahun itu jatuh ke tanah, dan tubuhnya bergulingan di tanah karena rasa panas yang memenuhi seluruh tubuhnya.

Rasa panas itu memenuhi seluruh aliran darah di tubuh Lin Jiang, dan karena itulah ia tak mampu menahan rasa sakit itu.

Bammmmmmm!!

Untuk membuang rasa panas di tubuhnya, Lin Jiang memukuli semua yang ada di dekatnya.

Batu-batu besar, kayu-kayu besar, dan bahkan apa saja yang bisa dia pukul untuk melawan rasa panas di sekujur tubuhnya.

Hal itu membuat naga bermata merah itu tersenyum, karena memang itu yang ia harapkan.

"Tunjukkan padaku kalau tubuhmu memang kuat!" ucap naga bermata merah itu.

Pukulan demi pukulan Lin Jiang ke batu-batu besar, nyatanya membuat tangan kecil bocah itu berdarah dan pecah.

"Sudah dimulai!" ucap Naga bermata merah.

Namun itulah awal dari hilangnya rasa panas di tubuh Lin Jiang, dan setelah pukulan yang terakhir, pukulan dari tenaga yang tersisa dari yang Lin Jiang miliki, seketika itu juga rasa panas ditubuhnya hilang tak berbekas.

Brukkkkkk!!

Dan, tubuh Lin Jiang pun jatuh tak sadarkan diri. Dia kehabisan tenaga karena dorongan dari rasa panas yang dialirkan oleh naga bermata merah.

"Saatnya kau memulai sesuatu yang baru, anak muda. Takdirmu sudah dimulai saat kau menerima warisan pedang penguasa kegelapan!" kata naga bermata merah.

Naga bermata merah itu mendekat ke arah tubuh Lin Jiang yang sudah tak sadarkan diri.

"Semua yang kau butuhkan ada di dalam gua. Saatnya kau berlatih, dan pulanglah saat kau sudah mendapatkan kekuatan di dunia bawah ini!" kata Naga bermata merah.

Whusssssssss!!

Dan setelah itu, naga bermata merah itu berubah jadi cahaya merah, masuk ke dalam tubuh Lin Jiang, dan di lengan kanan Lin Jiang kini muncul sebuah rajah naga dengan mata yang merah.

"Saat kau benar-benar terdesak, barulah aku muncul, bocah!" ucap naga bermata merah sebelum akhirnya semuanya hening tanpa suara.

***

Hingga saat tengah malam, barulah Lin Jiang sadarkan diri. Dan yang pertama ia rasakan adalah rasa perih di kepalan tangannya.

"Sungguh nasibku sangat buruk!" ucap Lin Jiang.

Dengan tubuh yang tak memiliki tenaga, Lin Jiang masuk ke dalam gua, dan matanya melihat ke arah Tiga Setan yang tertancap di tanah.

"Apa aku bisa mencabut toya ini? Bukankah Naga mata merah itu sudah berikan aku tenaga dalam?" ucap Lin Jiang.

Dan pada saat itulah, Lin Jiang ingat kalau seharusnya dia ditemani oleh naga Bermata Merah.

"Dimana Naga mata merah itu?" tanya Lin Jiang bicara sendiri.

"Semua yang kau butuhkan ada di dalam gua!"

Satu suara bicara di kepala Lin Jiang, dan itu adalah ucapan Naga mata merah sebelum ia menyatu di tubuh Lin Jiang.

"Yang aku butuhkan berada di dalam gua? Akan aku periksa!" kata Lin Jiang.

Dengan langkah yang buru-buru, Lin Jiang masuk ke dalam gua, dan di dalam gua itu ada banyak sekali peti-peti yang tertutup rapat.

"Apa semua ini?" tanya Lin Jiang.

Dengan penasaran, Lin Jiang membuka peti-peti itu, dan isinya adalah kitab-kitab yang begitu banyak.

"Aku tidak kesepian lagi!" ucap Lin Jiang dan membuka peti yang lain.

Di peti yang lain, ada ribuan mustika siluman yang bagi Lin Jiang itu merupakan harta karun yang tak akan tergantikan.

Di dunia persilatan, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan adalah dengan mengambil inti tenaga dari mustika siluman, dan di hadapan Lin Jiang semua itu sudah tersedia.

Lin Jiang membuka lagi peti yang lain, dan isinya adalah koin emas yang tak terhitung jumlahnya.

Saat Lin Jiang membuka peti yang lain, semuanya adalah koin emas hingga Lin Jiang tiba di peti yang terakhir, sebuah peti kecil yang berlapiskan emas.

"Apakah ini beda, peti ini kecil dan juga dilapisi emas?" ucap Lin Jiang.

Dengan penasaran, Lin Jiang membuka peti itu, dan Lin Jiang mengerutkan dahinya karena di dalam peti itu hanya ada sebuah cincin dengan ukiran naga.

"Cincin apa ini?" tanya Lin Jiang dan menjumput cincin kecil itu.

Lin Jiang menimbang-nimbang cincin itu, karena ia yakin, cincin itu bukan cincin yang biasa.

"Aku yakin ini cincin pusaka, tapi apa kegunaan cincin ini aku tak tahu?" ucapnya.

Lin Jiang yang ragu, memilih untuk meletakkan lagi cincin itu di dalam peti, dan mendekat ke arah peti yang berisi kitab pusaka.

"Semoga saja di salah satu kitab akan ada penjelasan tentang cincin itu!" ucap Lin Jiang.

Lin Jiang segera membongkar isi peti yang berisi kitab, dan ternyata itu hanya kitab-kitab yang bagi Lin Jiang tak terlalu berguna baginya.

Hanya ada beberapa kitab yang bisa Lin Jiang gunakan. Hingga akhirnya Lin Jiang menemukan sebuah kitab yang menjelaskan tentang kegunaan mustika siluman.

"Ternyata tidak semudah yang aku duga!" kata Lin Jiang.

Di kitab itu dijelaskan, kalau mustika siluman tidak bisa asal dipergunakan, karena itu bisa saja mempengaruhi tubuh orang yang mengambil inti tenaga dari mustika siluman itu.

"Ini, kan cincin yang tadi?" ucap Lin Jiang saat melihat gambar di kitab itu.

Lin Jiang dengan penasaran membaca penjelasan tentang cincin itu, dan Lin Jiang menemukan sebuah penjelasan yang tak ia duga sama sekali.

"Cincin ruang dan waktu! Sungguh pusaka yang tak ternilai!" ucap bocah kecil itu.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fafa Grand
sangat bagus..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Pelajari Kemampuan Baru

    Lin Jiang kembali bongkar peti yang berisi kitab-kitab Pusaka, dan menemukan beberapa kitab yang berguna untuknya. Salah satunya adalah kitab toya maut. "Apakah ini kitab yang akan jadi petunjuk untuk gunakan jurus toya setan itu?" tanya Lin Jiang.Lin Jiang membuka lembaran di kitab itu, dan membaca petunjuk-petunjuk yang tertulis di kitab toya maut itu. "Tidak sulit!" ucap Lin Jiang. Toya, sebuah senjata yang paling sederhana bagi pendekar dunia persilatan, dan yang paling mudah digunakan. Tidak hanya pendekar, namun para prajurit juga banyak yang menggunakan Toya sebagai senjata untuk melindungi diri mereka. Toya hanya memiliki tiga gerakan dasar, yaitu menusuk menahan dan memukul, itulah mengapa senjata ini yang paling mudah digunakan. Namun, Toya juga bisa jadi senjata yang sangat kuat jika dibawa ke tingkat yang lebih jauh, Toya merupakan senjata yang tak bisa diremehkan jika berada di tangan yang tepat.Toya jelas berbeda jauh dengan pedang maupun golok, karena dua senjat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Melatih Pertahanan

    Beberapa hari telah berlalu, dan Lin Jiang masih tekun berlatih jurus toya maut yang ia temukan di salah satu peti yang penuh dengan kitab-kitab.Dari beberapa hari itu, telapak tangan Lin Jiang sudah terlihat ada perubahan, yang mana telapak tangan Lin Jiang jadi lebih tebal, dan itu semakin mempertegas kalau Lin Jiang telah terlihat nyata untuk jadi seorang pendekar dengan senjata Toya. Gerakan Lin Jiang juga semakin mantap, meskipun masih belum terbiasa, namun dari setiap tusukan, dan hantaman yang ia lakukan, sudah memperlihatkan hasil yang nyata.Hanya jurus bertahan yang belum Lin Jiang latih, karena menurutnya, bertahan hanya bisa dia lakukan jika mendapatkan lawan yang kuat. "Apa aku masuk saja ke dalam hutan, mungkin aku akan bertemu dengan hewan buas!" kata Lin Jiang yang matanya menatap ke arah hutan yang ada di hadapannya.Keputusan sudah Lin Jiang ambil, dan ia pun masuk ke dalam hutan. Sendirian tanpa ada yang mengawasi dirinya.Saat Lin Jiang berjalan masuk ke dalam h

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Rahasia Dunia Bawah

    Pertahanan sudah Lin Jiang perkuat, dan kali ini Lin Jiang memutuskan untuk meninggalkan gua tempat ia jatuh dari dunia tengah. "Dengan berhasilnya aku memegang toya setan ini, maka keberadaan diriku disini akan jauh lebih aman!" kata Lin Jiang yang berjalan untuk masuk ke dalam hutan. Lin Jiang sadar, hutan yang ia datangi saat ini bukan hutan sembarangan, tidak hanya hewan buas, namun Lin Jiang sudah merasakan aura siluman saat ia pertama kali memasuki hutan itu. Kewaspadaan yang tinggi, Lin Jiang tingkatkan, apalagi dia merasakan kalau dirinya sudah awasi saat ia pertama kali masuk ke dalam hutan yang belum pernah ia datangi itu."Apakah aku sungguh berada di alam roh?" gumam Lin Jiang. Bocah berusia sebelas tahun itu tak terlalu yakin, karena yang ia tahu, alam roh merupakan alam akhir bagi manusia, bukan alam untuk berpetualang lagi.Gresekkkk!Telinga tajam Lin Jiang mendengar suara berisik di sebelah kiri, dan Lin Jiang langsung pegang erat toya setan, karena ia yakin itu b

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Melawan Siluman Monyet

    Lin Jiang memegang erat toya setan yang sudah berhasil ia pergunakan. Wajah Lin Jiang cukup tegang saat tahu tingkatan dari siluman monyet itu berada di atas tingkatan yang ia miliki.Dunia persilatan yang penuh dengan lika-liku, dimana para pendekar berkuasa atas dunia itu. Yang kuat, dia yang jadi raja, dan yang lemah, dia akan jadi budak. Itulah hukum nyata bagi dunia persilatan.Di dunia persilatan, dibagi atas tiga bahagian golongan yang nyata, yaitu, golongan putih, hitam dan netral. Selain itu, di dunia persilatan juga ada tingkatan kependekaran yang menempatkan posisi seorang pendekar. Tingkatkan yang paling rendah, yaitu pendekar pemula. Yang mana ini juga dibagi atas tiga, yaitu, pendekar pemula, pendekat biasa, dan pendekar pemula biasa. Di atas pendekar pemula, adalah pendelar menengah, dan selanjutnya pendekar tinggi. Tiga bahagian kependekaran itu, hanya untuk mereka yang berada di tahap awal-awal dari seorang pendekar. Mereka hanya akan jadi pendekar biasa, jika pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Pusaka Cincin Ruang

    Hiatttttt!!Baik Lin Jiang dan siluman monyet sama-sama melompat dan mengerahkan sisa tenaga dalam yang mereka miliki. Siluman monyet dengan cakar tajamnya, dan Lin Jiang dengan tusukan toya setan. Dua kekuatan tersisa yang mereka miliki sama-sama digunakan untuk menentukan kelanjutjan hidup mereka. Brakkkkkkk!!Ujung Toya setan yang jauh lebih panjang dari pada cakar siluman monyet, menusuk dada siluman itu. Crasssss!Saking kuatnya dorongan dan tenaga dalam yang Lin Jiang gunakan, dada siluman monyet itu koyak, dan tembus oleh Toya setan di tangan Lin Jiang.Argggggg!!Siluman monyet itu meraung sangat keras, ia merasakan rasa sakit yang tak tertahan di tubuhnya karena tusukan dari toya setan di tangan Lin Jiang."Matilah!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Lin Jiang menarik Toya setan dari dada siluman monyet, dan angkat Toya setan ke atas. "Hantaman dari langit!"Brakkkkkkk!!Kepala siluman monyet pecah karena hantaman dari toya setan, dan itu cukup untuk membunuh siluman yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Senior Yang Angkuh

    Memiliki kitab seribu satu ilmu pengobatan ternyata tak serta merta Lin Jiang mampu meramu obat, bahkan ia tak tahu bagaimana caranya untuk mengobati luka di dadanya. "Mungkin bukan bakatku di ilmu pengobatan!" ucap Lin Jiang dan memutuskan masukkan lagi kitab seribu satu ilmu pengobatan ke dalam cincin ruang. Lin Jiang memilih untuk membiarkan lukanya itu, karena ia yakin luka itu akan sembuh dengan sendirinya. Dengan itu, Lin Jiang memutuskan masuk lagi ke dalam hutan yang dihuni oleh bangsa siluman. Tujuan Lin Jiang sudah jelas, membunuh bangsa siluman sebanyak mungkin. Jeldaarrrr!!Baru saja Lin Jiang tiba di tengah hutan siluman, Lin Jiang sudah mendengar suara ledakan yang sangat keras. Itu menarik perhatian Lin Jiang, dan ia segera mencari dari mana datangnya suara ledakan itu. Saat Lin Jiang tiba, Lin Jiang melihat ada dua orang yang sedang bertarung melawan satu siluman beruang. Keduanya orang itu cukup kuat, dan mampu imbangi kemampuan siluma beruang yang sudah mencapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Permintaan Tetua Phi An

    Lin Jiang yang termangu karena masuknya cahaya merah dari siluman monyet ke tubuhnya, membuat Kun Liong dan Mi Li, melihat ke arahnya dengan mata yang curiga. "Hei, bodoh, kenapa kau diam?" tanya Kun Liong sambil menepuk pundak Lin Jiang.Plakk!Dengan refleks yang cepat, karena kaget, Lin Jiang menepis tangan Kun Liong, dan itu kagetkan Kun Liong karena reaksi Lin Jiang."Apa yang kau lakukan bodoh?" bentak Kun Liong."Eh, maaf! Maafkan sikap senior!" kata Lin Jiang dengan cepat dan menyatukan dua tangan di hadapan Kun Liong."Apa kau pikir bisa kalahkan kami?" bentak Mi Li."Tidak senior Li, aku tak mampu kalahkan kalian!" Kun Liong yang masih kesal tunjukkan mustika siluman monyet di hadapan Lin Jiang."Apa kau juga inginkan mustika siluman ini?" "Senior yang membunuh siluman monyet itu, jadi mustika siluman itu milik senior!" "Bagus jika kau tahu diri!" kata Kun Liong.Tangan Kun Liong dengan kasar menampar pelan wajah Lin Jiang, dan itu jelas sikap yang menunjukkan kalau kean

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Sekte Tengkorak Putih

    Sekte tengkorak putih, sekte yang ada di dunia bawah, dan sudah memiliki nama besar di dunia persilatan negeri bawah.Tetua Phi An, memimpin sekte itu sudah lebih dari dua puluh tahun, dan dibawah kepemimpinan tetua Phi An, sekte tengkorak putih semakin besar dan terkenal. Namun, beberapa tahun belakangan ini, sekte tengkorak putih mengalami kemunduran karena tidak memiliki murid yang memiliki bakat yang tinggi. Hal itu terbukti di turnamen bela diri yang terakhir, yaitu lima tahun yang lalu, murid sekte tengkorak putih satu pun tak ada yang melaju ke babak berikutnya. Langsung kalah di babak pertama turnamen yang biasa dilakukan lima tahun sekali.Masih ada tiga tahun lagi untuk menuju ke turnamen yang berikutnya, dan memikirkan itu tetua Phi An sudah cukup pusing. Selama dua tahun, sejak turnamen bela diri terakhir dilaksanakan, tetua Phi An mencoba mencari dan menemukan murid yang berbakat, namun semua usahanya gagal. Tapi kini, saat ia bertemu dengan Lin Jiang, harapan untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25

Bab terbaru

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat

    Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Rasa Bersalah Patriak Suhei

    Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Keputusan Patriak Wang

    Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kemunduran Sekte Pedang Tunggal

    Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mengusir Secara Halus

    Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kematian Ketua Bar Ha

    "Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kaget Dengan Kekuatan Lin Jiang

    "Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mencoba Kekuatan Lin Jiang

    Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Lin Jiang Turun Tangan

    "Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status