Beranda / Fantasi / Pedang Penguasa Kegelapan / Bangsa Pemakan Manusia

Share

Bangsa Pemakan Manusia

last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-13 11:42:43

Tujuh orang yang datang untuk membantu Lin Jiang masih tak percaya kalau Lin Jiang membunuh makhluk asing itu hanya dengan satu pukulan.

Begitu tersadar dari ketermanguan serentak mereka bersorak riang, karena telah berhasil membunuh satu makhluk yang mereka takuti itu.

"Kau hebat anak muda!"

Lin Jiang tidak menjawab, namun ia masih terus pandangi makhluk asing itu.

"Makhluk apa mereka ini, paman?" tanya Lin Jiang.

"Sebelum kita bercerita, ada baiknya kau ikut dengan kami. Aku yakin kawanan makhluk itu datang, dan kita malah berada dalam bahaya," kata orang itu.

"Baik, paman!" kata Lin Jiang.

Mereka masuk ke dalam hutan, dan selama di perjalanan Lin Jiang mendapati kalau ia saat ini berada di salah satu pulau wilayah kerajaan negeri sembilan, pulau Susu, namanya.

Orang yang bicara dengan Lin Jiang merupakan pemimpin pulau susu itu, dan ia bernama Darke.

Darke membawa Lin Jiang masuk ke dalam sebuah gua, dan ternyata di dalam gua itu ada ratusan orang yang sembunyi dari makhluk besa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Pemimpin Pulau Yang Pengecut

    Lin yang baru tiba di pulau Susu langsung dihadapkan pada sebuah masalah yang cukup serius, masalah dimana pulau itu dikuasai oleh satu makhluk yang ganas, makhluk pemakan manusia, bangsa Davina.Dengan niat yang baik, Lin Jiang ajak penduduk pulau itu untuk melawan, namun ada keraguan pada pemimpin pulau itu, Darke."Seperti yang kau lihat, kami hanya penduduk biasa. Kami tak memiliki daya ataupun kemampuan untuk melawan makhluk itu, Lin Jiang," kata Darke. Lin Jiang menatap, Darke tak percaya. Karena jawaban itu sungguh tak ia sukai keluar dari mulut Darke."Aku tidak akan memaksakan kalian untuk ikut denganku," kata Lin Jiang dan keluar dari dalam gua itu. "Jangan gegabah Lin Jiang, ada baiknya kau tinggal bersama kami, kita akan hidup dengan aman jika kita bertahan di gua ini," kata Darke. "Sampai kapan kita akan disini? Setelah stok makanan habis, apa yang akan kita lakukan? Saling bunuh?" kata Lin Jiang.Ucapan itu cukup untuk membungkam mulut Darke, dia diam membisu karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Membasmi Bangsa Davina

    Lin berjalan tak tentu arah, namun di tiap area yang ia datangi selalu saja ia bertemu bangsa Davina yang mencari mangsa. Setiap yang bertemu dengan Lin Jiang bisa dipastikan akan tewas, dan itu sedikit mengurangi jumlah bangsa Davina di pulau Susu itu."Dimana pemimpin mereka?" tanya Lin Jiang bicara sendirian."Tuan Lin Jiang!" teriak satu suara. Lin Jiang menoleh dan ternyata itu adalah penduduk pulau susu yang mencari Lin Jiang."Ada apa ini?" tanya Lin Jiang."Kami akan membantu dirimu, tuan Lin Jiang!" kata mereka. "Benarkah itu?""Iya, tuan Lin Jiang. Kami akan membantu membasmi bangsa Davina itu," kata mereka. "Bagus, apa hanya kalian? Dimana tuan Darke?" tanya Lin Jiang."Dia hanya seorang manusia pengecut, dia tak layak jadi pemimpin kami," kata mereka. "Itu terserah pada kalian, aku tidak memiliki urusan soal pemerintahan di pulau ini. Aku hanya tak ingin kaluan terus berada dalam pelukan ketakutan," kata Lin Jiang."Yang pastinya kamu akan membantumu, tuan Lin Jiang!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Bebaskan Pulau Susu

    Lin Jiang awasi penduduk yang menunggu datangnya sisa-sisa dari bangsa Davina yang ia bunuh, dan sisanya tak terlalu banyak. "Bunuh!" teriak satu orang saat bangsa Davina yang masih hidup mendekat ke arah mereka. Dia dengan berani mengobarkan semangat dan keberanian seluruh penduduk pulau Susu. Crasssssss!!Dengan tombak kayu di tangannya, ia menusuk punggung satu bangsa Davina, dan raungan yang keras terdengar di seisi kota Susu itu. Namun, apa yang ia lakukan itu memancing keberanian semua rekannya yang ikut membantu Lin Jiang.Mereka tak lagi takut mati, dan membalas apa yang dilakukan bangsa Davina pada mereka. Sisa bangsa Davina yang sedikit, tak sebanding dengan jumlah penduduk yang telah dipukul keberaniannya, hingga bangsa Davina itu berhasil dikalahkan dan tewas dengan tubuh penuh dengan tombak kayu."Kita berhasil!" ucap mereka dan duduk sambil melihat mayat bangsa Davina yang tewas di dekat mereka. "Iya, kita berhasil. Jika saja dari awal kita melawan, aku yakin jumla

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Pemimpin Yang Baru

    Besok harinya, semua penduduk memilih untuk berkumpul di tengah kota, yang mana di tengah kota ada balai pertemuan kota Susu. Para penduduk benar-benar sudah muak pada Darke dan akan menurunkan dia dari pimpinan pulau Susu. "Aku tidak bisa menerima semua ini!" teriak Darke yang tak terima rencana penduduk kota Susu. "Memangnya apa yang bisa kau perbuat, Darke?" tanya satu penduduk. "Aku menolak ini. Hanya aku yang layak jadi pemimpin kalian!" tegas Darke."Dasar bodoh!" ucap seseorang. "Apa kau bilang?" "Aku bilang kau bodoh. Coba tanya pada penduduk kota ini, apa masih ada yang inginkan kau jadi pemimpin kami?" Darke diam, dan matanya tertuju pada Lin Jiang, dan setelah itu ia mendekati Lin Jiang."Tuan Lin Jiang, aku hanya ingin kau katakan pada mereka, kalau aku masih layak jadi pemimpin di kota ini," pinta Darke. "Aku tidak melihat sosok pemimpin dalam dirimu, Darke. Terima saja keputusan ini!" kata Lin Jiang."Kurang ajar, jika kau tidak ada, sampai saat ini aku masih pem

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Pasukan Yang Kuat

    "Siapkan diri kalian!" teriak panglima Juruja pada semua anak buah yang sudah melihat kedatangan pasukan bangsa Davina. Tubuh pasukan kerajaan negeri sembilan bergetar karena melihat jumlah musuh yang datang. Jumlah mereka memang jauh lebih banyak, namun untuk segi kekuatan, pasukan kerajaan negeri sembilan itu jauh di bawah kekuatan bangsa Davina itu. Pasukan bangsa Davina dipimpin satu tubuh besar bernama Turok, dia merupakan salah satu bangsa Davina yang cukup kuat, dengan tingkat kemampuan berada di tingkat Pendekar kaisar tahap lima. Itu sudah sangat tinggi, dibandingkan dengan kemampuan orang-orang di wilayah kerajaan negeri sembilan itu."Kami yang akan hadapi pemimpin mereka!" teriak panglima Juruja."Iya, kita sama-sama hadapi pemimpin mereka panglima!" kata salah satu panglima.Jarak semakin dekat, dan pertarungan antara dua bangsa itu sudah tidak mungkin bisa dihindari lagi. "Serang!" teriak panglima Juruja memberikan perintah pada semua pasukan yang dimiliki kerajaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Bantuan Tak Terduga

    "Pergi!" ucap Lin Jiang dengan nada suara yang kejam. Tidak hanya itu Lin Jiang juga melepaskan aura membunuh yang kuat, dan itu membuat Turok mundur dari hadapan Lin Jiang."Pergi!" bentak Lin Jiang lagi. "Kurang ajar! Kau pikir siapa kau hingga kau memerintah diriku?" teriak Turok dan ayunkan gada di tangannya.Whusssssssss!!Gada Turok mengarah ke kepala Lin Jiang, namun sebelum gada itu tiba di kepala Lin Jiang, ujung toya setan sudah ada di dada Turok. Dan dengan kuat, Lin Jiang mendorong tubuh Turok ke belakang lebih jauh lagi. "Siapa kau?" tanya panglima Juruja."Mundur atau kau bantu yang lain. Apa kau ingin kalian semua habis di tangan bangsa Davina ini?" kata Lin Jiang.Panglima Juruja langsung tersadar kalau nyawanya telah terselamatkan, dan ia pun melompat ke arah anak buahnya yang masih bertarung melawan prajurit bangsa Davina. Turok sangat marah, dia adalah salah satu orang terkuat di antara bangsa Davina, namun ia tak mampu menghadapi Lin Jiang.Haaaaaaaaaaa!!Turo

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Bertemu Raja Santa

    Wajah raja Santa terus menatap ke arah pingirian hutan, yang mana di pinggiran hutan itu sedang terjadi perang antara prajurit kerajaan melawan bangsa Davina. "Oh dewa, berikan kami kekuatan!" ucap raja Santa berdoa sambil menatap ke arah langit. Setelah cukup lama terjadi suara teriakan pertarungan, suara itu perlahan-lahan mulai hilang, dan akhirnya terdengar suara teriakan kemenangan dari pinggiran hutan. "Apakah sudah selesai?" ucap raja Santa dengan wajah yang penuh harap. Dan tidak berapa lama, raja Santa melihat panglima Juruja yang berjalan dengan seorang anak muda yang berwajah bangsawan. Perhatian raja Santa langsung tertuju pada wajah tampan anak muda itu, menurutnya wajahnya sangat menawan, dan ia untuk sejenak luka akan perang yang telah selesai."Kita memang, Yang Mulia!" kata panglima Juruja dengan wajah yang cerah. "Kita menang, benarkah itu?""Iya, Yang Mulia. Semua itu berkat tuan Lin Jiang!" kata panglima Juruja sambil menunjuk Lin Jiang."Salam, Yang Mulia!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Memasang Jebakan

    Ratusan pasukan kerajaan negeri sembilan bersama-sama berjalan ikuti Lin Jiang menuju ke pinggiran hutan dimana mereka semua sembunyi."Jebakan seperti apa yang akan kita buat, Lin Jiang?" tanya panglima Juruja. "Yang pertama adalah menggali parit, dimana kita akan buat parit memanjang, dan kita akan isi dengan kayu-kayu yang runcing!" kata Lin Jiang."Aku setuju!" kata panglima Juruja. Panglima itu langsung tahu maksud dari rencana itu. Dengan adanya parit itu maka bangsa Davina itu akan jatuh ke dalam parit dan tewas disambut kayu-kayu runcing di dalam parit."Kalau begitu, sebagian menggali parit, dan sebagian lagi mencari kayu untuk kita jadikan tombak di dalam parit!" kata Lin Jiang.Panglima Juruja memerintahkan itu pada semua prajurit, dan tidak ada satu orang pun yang menolak. Mereka semua ingin hidup, jadi rencana itu mereka setujui tanpa ada sedikitpun yang merasa terbebani oleh rencana itu. "Yang jadi masalah kita hanyalah waktu saja. Aku harap mereka menunda kedatangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17

Bab terbaru

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat

    Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Rasa Bersalah Patriak Suhei

    Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Keputusan Patriak Wang

    Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kemunduran Sekte Pedang Tunggal

    Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mengusir Secara Halus

    Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kematian Ketua Bar Ha

    "Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kaget Dengan Kekuatan Lin Jiang

    "Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mencoba Kekuatan Lin Jiang

    Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Lin Jiang Turun Tangan

    "Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.

DMCA.com Protection Status