"Aku dan tetua Ba In yang akan masuk lebih dahulu, dan jika terjadi keributan, barulah kalian masuk, ketua Wa Lein!" kata Lin Jiang."Baik, Lin Jiang!" kata tetua Wa Lein.Bersama dengan tetua Hon Du, tetua Wa Lein hanya melihat saat Lin Jiang masuk dengan tetua Ba In ke bangunan sekte pedang iblis, yang mana ketua mereka Zhin Shian adalah pemilik pedang rajawali emas.Seperti yang diketahui, pedang rajawali emas merupakan bagian dari pedang Penguasa Kegelapan, dan pedang itu merupakan pedang pecahan dari pedang setan. Sebagai tugasnya yang sudah terpilih oleh pedang penguasa kegelapan, Lin Jiang harus mendapatkan pedang rajawali emas, bagaimana pun caranya, Lin Jiang harus ambil pedang itu, sekalipun ia harus membunuh murid tetua Ba In, yaitu Zhin Shian."Kakek, apakah kak Lin Jiang akan baik-baik saja?" tanya Lily Kai."Aku yakin dia akan baik-baik saja, cucuku!" kata tetua Wa Lein.Namun, ada raut wajah khawatir di mata Lily Kai, karena ia tahu, Lin Jiang terlihat ragu, dan ia tah
Zhin Shian yang berada di dalam kamarnya, yang baru saja bicara dengan kekuatan hitam yang ada di pedang rajawali emas mendengar suara langkah kaki menuju arah kamarnya. "Zhin Shian, apa kita bisa bicara?" teriak satu suara."Masuk saja guru Ba In, kamar ini juga kamarmu!" kata Zhin Shian dari dalam kamarnya. Tetua Ba In mendorong pintu, dan ia merasakan aura yang sangat gelap menguasai ruangan itu, dan itu membuatnya ragu untuk masuk ke dalam kamar muridnya itu. "Zhin Shian, sampai kapan kau akan dikuasi kekuatan Kegelapan itu?" kata tetua Ba In."Apa maksud guru?" kata Zhin Shian."Jangan menutupinya lagi dariku, Zhin Shian! Kau kini telah dikuasai kegelapan yang ada di pedang yang ada di pinggangmu itu!" kata tetua Ba In.Zhin Shian berjalan ke arah pintu kamarnya, dimana gurunya, tetua Ba In berada. "Guru! Apa guru lupa kalau guru pernah mengatakan kalau aku yang menentukan langkah mana yang aku pilih, bukan?" kata Zhin Shian."Iya, guru memang pernah mengatakan hal itu, Zhin
Haaaaaaaaaaa!Zhin Shian melepaskan aura yang sangat kuat, dan itu merupakan aura gabungan miliknya, dengan aura milik kekuatan hitam dari pusaka pedang rajawali emas yang ada di tangannya. Wajah Lin Jiang berubah karena merasakan kalau aura milik Zhin Shian sudah menyatu dengan aura pedang pusaka yang akan dia kumpulkan itu. "Ada apa? Aku melihat wajahmu menjadi buruk?" ejek Zhin Shian."Kau memiliki kekuatan kegelapan yang cukup pekat!" kata Zhin Shian."Hahahah! Jadi kau merasakan itu, artinya kau akan mati!" kata Zhin Shian. "Tidak! Seperti yang aku katakan tadi, yang akan mati adalah dirimu, kecuali kau serahkan pusaka di tanganmu itu!" kata Lin Jiang."Dalam mimpimu!'Hiatttttt!Zhin Shian tak menahan dirinya lagi, dan langsung maju menyerang Lin Jiang dengan serangan tangan kosong yang cukup cepat. Lin Jiang awalnya bertahan dari setiap serangan Zhin Shian, dan mencoba berpikir cara untuk bertarung dengan Zhin Shian agar lelaki itu tak gunakan pedang rajawali emas."Lin Jia
Zhin Shian yang menatap ke arah Lin Jiang, dan tatapan itu sangat membuat Lin Jiang tak nyaman. "Berikan semua pusaka yang ada padamu, dan kau akan hidup!" kata Zhin Shian pada Lin Jiang.Lin Jiang merasakan satu perintah masuk ke kepalanya, dan itu sungguh tak pernah dirasakan oleh Lin Jiang."Kekuatan pikiran!" kata Lin Jiang tak percaya. Lin Jiang buru-buru alirkan hawa murni untuk menepis kekuatan pikiran Zhin Shian yang masuk ke dalam kepalanya."Apa lagi yang kau tunggu? Segera berikan apa yang aku minta!" kata Zhin Shian lagi. "Jangan harap!" tegas Lin Jiang."Hahahah! Ternyata kau mampu melawan kekuatan pikiran yang masuk ke dalam kepalamu. Artinya aku harus memaksa!" Haaaaaaaaaaa!Zhin Shian melepaskan kekuatan yang sangat besar, dan itu bukan lagi kekuatan Zhin Shian yang Lin Jiang hadapi sebelumnya."Kau bukan Zhin Shian!" kata Lin Jiang sambil menunjuk ke arah Zhin Shian."Hahaah! Dari awal aku memang bukan Zhin Shian! Tubuh ini cukup bagus, dan aku pastikan kalau tubu
"Lin Jiang! Jangan gunakan pusaka dewa!" teriak jiwa toya emas dari cincin ruang Lin Jiang.Namun, semua peringatan jiwa toya emas telah terlambat, karena pusaka pedang harimau emas sudah berada di genggaman tangan Lin Jiang.Jledaar!!Suara gemuruh langsung terdengar sangat keras saat dua pusaka dewa beradu kuat. Kedua pusaka yang beradu itu merupakan pecahan dari pedang setan, dan kedua pusaka itu jelas memiliki sumber kekuatan yang sama, dan tidak mungkin untuk diadu. Aaaaaaa!!Lin Jiang terlempar sangat jauh, pun demikian dengan Zhin Shian, yang juga terlempar karena beradunya kedua pusaka pecahan pedang setan itu. Tidak hanya mereka berdua, namun wilayah di sekitar mereka juga hancur berantakan karena beradu dua pusaka dewa itu. "Sial!" ucap Lin Jiang sambil memegang dadanya yang rasanya akan remuk karena beradunya kedua pusaka itu. Lin Jiang segera menatap ke arah Zhin Shian, dan Lin Jiang yakin Zhin Shian juga merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan. Namun, betapa
"Satu-satunya cara untuk kalahkan dia hanya memotong tangannya, setelah itu ambil pedang rajawali emas!" ucap Lin Jiang.Namun Lin Jiang cukup sadar, tidak akan mudah untuk melakukan itu, karena kekuatan lawan cukup besar, dan mampu imbangi kekuatan yang dimiliki oleh Lin Jiang.Namun, satu hal yang paling menyulitkan bagi Lin Jiang adalah, kemampuan dan jurus pedang dari sosok yang ada di dalam tubuh Zhin Shian."Mari kita lanjutkan!" teriak Lin Jiang.Hiatttttt!!Lin Jiang yang awalnya hanya bertahan dari setiap serangan Zhin Shian, kini tidak mau lagi bertahan, dia memilih bertarung meskipun harus merasakan ataupun mendapatkan luka dalam di pertarungan itu. Whusssssssss!!Lin Jiang maju, dan ayunkan pedang harimau emas, namun pedang di tangan Zhin Shian menahan serangan Lin Jiang.Benturan itu jauh lebih keras dan besar karena Lin Jiang tak lagi menahan setiap tenaga dalam yang ia keluarkan.Hal itu sungguh membuat Zhin Shian kaget, karena sudah tidak ada keraguan dalam setiap ser
Dari awal pertarungan antara Lin Jiang melawan Zhin Shian terjadi, hingga pertarungan itu berakhir, tetua Wa Lein terus mengawasi pertarungan itu. Matanya dipenuhi dengan tatapan yang tajam, dan berharap kalau tidak ada pemenang dalam pertarungan itu. Saat Lin Jiang membunuh Zhin Shian, dan ambil pedang rajawali emas, tetua Wa Lein sudah menunggu kesempatan itu. Apalagi saat ini, Lin Jiang sudah alami luka dalam karena tertusuk pedang rajawali emas, itu membuat tetua Wa Lein merasa ini kesempatan emas untuk habisi Lin Jiang. "Apakah semuanya sudah selesai, Lin Jiang?" kata tetua Wa Lein.Ada senyuman di bibirnya, dan Lin Jiang bisa melihat dan merasakan niat jahat pada ucapan tetua Wa Lein."Apa yang kau inginkan?" tanya Lin Jiang dengan wajah yang menahan rasa sakit. "Semua yang kau miliki akan jadi milikku, namun sebelum itu aku akan menunggu dirimu tewas terlebih dahulu!" kata tetua Wa Lein.Setelah Zhin Shian tewas, sudah jelas tetua Wa Lein adalah orang terkuat yang ada di m
Jiwa toya emas yang menguasai tubuh Lin Jiang segera berlari cepat meninggalkan markas sekte pedang iblis, dan mencari tempat yang aman untuk Lin Jiang yang terluka cukup parah.Hingga akhirnya, jiwa toya emas menemukan sebuah area yang sangat sepi, dan ia pun berhenti di tempat itu. Haaaaaaaaaaa!Jiwa toya emas melepaskan penghalang, hingga tidak akan ada satu makhluk pun yang akan mampu menembus penghalang itu. Sebelum jiwa toya emas mengembalikan tubuh Lin Jiang, jiwa toya emas meninggalann hawa murni, hingga tubuh Lin Jiang mampu bertahan hidup. Argggggg!!Lin Jiang langsung menjerit cukup keras setelah ia merasakan lagi tubuhnya, rasa sakit yang sangat perih membuat ia menahan napas. "Sudah sangat lama baru aku merasakan lagi rasa sakit ini," kata Lin Jiang.Lin Jiang buru-buru mengeluarkan beberapa tanaman obat yang ia bawa dari dunia bawah. Tanpa meraciknya menjadi obat, Lin Jiang memakan buah itu mentah-mentah, meskipun ia tahu kalau tubuhnya akan merasakan efek yang luar
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.