Share

296

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 21:34:55

Semua keluarga begitu senang melihat Dhea tidak mau menggendong Angga dengan erat, bahkan wanita itu sekarang enggan berpisah dari putranya. Karena sudah sebulan lebih tidak memberikan ASI, sehingga Dhea harus rutin ke dokter untuk terapi menstimulasi ASI-nya agar bisa keluar. Dokter bilang masih ada harapan untuk bisa menyusui jika dirangsang dan distimulasi dengan baik.

"Bapak juga bisa membantu menstimulasi agar ASI istrinya bisa keluar," ujar dokter sore itu mana kala mereka kontrol ke dokter.

"Oh ya? bagaimana caranya?" tanya Bram dengan antusias.

"Kalau caranya saya nggak perlu memberitahukan lah ya? kita sudah sama-sama dewasa," ujar dokter itu sambil tertawa ngakak.

Memanglah kalau dua orang pria dewasa bertemu hal demikian akan menjadi lelucon yang paling menyegarkan. sampai pulang, di mobil Bram masih saja senyum-senyum mengingat lampu hijau dari dokter itu sungguh undangan yang mengiurkan.

"Tadi dengar kan kata dokter? asal ASI-nya distimulasi akan keluar air sus
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
akhirnya up ya Thor,,,mksih Thor Alhamdulillah Dhea udah beneran shat tnggal memulihkan ingatannya lagi,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   297

    "Dhea!" panggil Sania antusias melihat wanita yang baru turun dari mobil Sania bahkan berlari menyongsong Dhea dan memeluk kakak iparnya itu dengan erat sekali. "Dhea, aku kangen! maaf ya, aku tidak menjenguk waktu kamu sakit, aku di sana juga sedang tidak baik-baik saja." Dhea hanya mematung merasakan pelukan erat wanita cantik ini, wanita awal tiga puluhan yang terlihat matang karena profesinya sebagai dokter kandungan dan fitur wajah cantiknya yang mirip dengan suaminya. Melihat tidak ada respon dari Dhea, Sania pun melepaskan pelukannya dan menatap mata wanita di hadapannya dengan dalam. "Dhea, kamu kok diam saja? apa kamu benar-benar marah?" selidik Sania menatap Dhea dengan intens. "Apa kamu Sania, adiknya Bang Tyo?" "Apa?!" terang saja mata Sania terbelalak mendapatkan pertanyaan aneh dari Dhea ini. bukan hanya Sania, bahkan Lingga yang berdiri tidak jauh dari mereka pun memicingkan matanya heran. Sania tidak sabar untuk tidak menyentuh kening Dhea, apa adik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   298

    Bagaimana Kamelia bisa melupakan hari na'ash itu? saat terjadi benturan keras itu tiba-tiba tubuhnya melayang keluar mobil, dia dengan jelas melihat siluet mobil merah itu. Dia hapal benar jenis mobil seperti itu, karena belum lama kakaknya Viyatan juga baru membeli mobil sejenis tetapi dengan warna yang berbeda. Dia juga melihat siluet seorang wanita dengan rambut panjang di dalam mobil tersebut. Siapa yang menyangka kasus tabrakan ini melibatkan adik kandung lelaki yang dia cintai, sekarang dia harus apa? ada satu keluarga Dhea yang menjadi korban dan secara kebetulan gadis itu pula yang menyelamatkan dirinya. "Apakah mobil travel yang ditabrak itu jenis mini bus bertuliskan Buana travel?" tanya Kamelia untuk lebih memastikan. "Ya." Hanya jawaban 'Ya' yang bisa Lingga berikan sementara atmosfer di sekelilingnya terasa begitu tegang, mereka hanya menduga kenapa pertanyaan Kamelia dan jawaban lingga begitu klik, apakah kecelakaan itu melibatkan Kamelia hingga sembilan tahun in

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   299

    Sania dan Lingga menginap di hotel, saat mereka keluar hotel, ternyata mereka bertemu dengan keluarga Muhtar dengan formasi lengkap. Intan yang menggendong bayi perempuan berusia delapan bulan itu sangat begitu kerepotan, semntara suaminya Afkar juga repot menyeret koper dan membawa barang-barang ditangan yang lain. "Intan, kamu datang juga?" seru Sania dengan bahagia "Eh, Dokter Sania! aku tentu akan datang untuk acara syukuran putra sepupuku." "Senang ada aku di sini," seru Sania. "Baiklah, silahkan kalian bercengkrama dulu. Biar Permata aku bawa ke dalam," ujar Afkar yang langsung mengambil putrinya digendongan Intan. "Biar saya bantu membawa barang, Bang," ujar Lingga yang langsung membawa koper Afkar "Eh, terima kasih, ya?" "Tak masalah." Lingga tentu sedikit senang dengan kehadiran Intan, setelah bertemu Dhea, kekasihnya ini selalu saja murung. Mungkin Intan bisa membuat suasana hati gadis yang sangat dicintainya ini sedikit lebih baik. "Kamu sudah lama di sini, San?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   300

    "Ayah, aku bilang haram rumahku dipijak oleh perempuan itu." Itu adalah suara Kamelia yang nyalang, selama mereka mengenal siapa Dhea, baru kali ini mereka mendengar Dhea berteriak penuh emosi seperti itu. Ingatan Kamelia memang kembali ke masa delapan belas tahun, jadi secara naluri emosi anak seusia itu memang tidak stabil dan mudah meledak-ledak. Ketiga orang itu hanya terpaku menatap apa yang terjadi di depannya. Dhea yang mereka kenal memng sedikit berbeda, dari cara bicaranya yang meledak-ledak dan berani menantang orang di depannya. "Kamu lihat kan, Bang? dari dulu anak kedatangan kamu ini memang tidak pernah menghargai aku sebagai istri keduamu. Kalau dia tidak menganggap aku sebagai ibu tirinya tidak masalah, tetapi aku hanya minta dihargai sebagai istrimu. Kalau aku tidak dihargai, itu sama aja dia tidak menghargai mu, kan?" sungut Sovia dengan suara yang tak kalah ketus. "Kamu mau dihargai? hello .... bagaimana orang modelan kayak kamu mau dihargai?!" "Amel!" ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   301

    "Viyatan, cepat kamu cari Novita, dia ada di Singapura. ambil sampel darahnya dan lakukan tes DNA!" perintah Ibrahim lewat telpon, karena sekarang Viyatan ada di Singapura. Setelah mendengar jawaban dari Viyatan di seberang sana, Ibrahim bergegas menutup telepon, tangan lelaki itu bergetar hebat menerima kenyataan seperti ini. Bukan, ini belum kenyataan, siapa tahu perkataan Kamelia ini masih keliru berdasarkan asumsinya saja, kan? kalau memang benar, perempuan seperti apa yang sudah dia pelihara selama dua puluh tahun lebih ini? "Bukan hanya itu ayah, saat itu usiaku empat belas tahun, saat itu aku baru pulang sekolah, di rumah dalam keadaan sepi. Semua pelayan dikerahkan ke acara kampanye ayah sebagai anggota dewan, di rumah hanya ada Bik Ijah untuk melayani ibuku. Saat itu aku datang mengendap-endap karena akan memberi kejutan pada bik Ijah karena dia ulang tahun hari itu, tetapi aku tidak mendapati Bik Ijah, tetapi aku melihat wanita itu dan anaknya yang baru berusia tujuh tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   302

    Setelah dari rumah Kamelia, Sovia langsung bergegas menyetir mobilnya sendiri untuk menghindar sejauh mungkin dari gadis itu. Tidak disangka ternyata ingatan Kamelia sudah pulih, harusnya dia sudah bahagia karena sembilan tahun yang lalu Kamelia sudah mati. Kamelia menjadi momok tersendiri buat Sovia, Karen gadis itulah yang selama ini menyaksikan kelakuannya, saksi hidup yang sebenarnya tidak bisa dibiarkan hidup jika dia masih ingin aman hidup di dunia ini. "Andreano! aku ingin bertemu denganmu sekarang juga, aku tunggu di dekat dermaga!" ujar wanita itu ditelepon secepat mungkin ketika telepon sudah tersambung. "Mana bisa begitu, aku sedang dinas malam ini. Bagaimana kalau besok pagi?" "Aku bilang sekarang ya, sekarang!" bentak Sovia dengan tidak sabaran. "Ya, sebentar! aku akan ijin atasanku dulu, susah itu ijin sama biniku." "Kau tak perlu berlagak seperti itu, hidup binimu pun aku yang membiayai, kenapa kau tidak segera datang selagi ku butuhkan!" "Iya, sabar, Saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   303

    "Aku bahkan telah membawa orangnya langsung, Yah. Sudah aku amankan di hotel!" "Kamu kasih pengawal nggak?" "Ya, dikasih lah. Nanti setelah acara ini kita langsung ke sana." "Iya, ayah lagi menunggu kabar dari Fathan ini, dari semalam tidak ada kabar." Kedua ayah dan anak itu akhirnya mencari tempat yang agak sedikit jauh dari keramaian untuk membicarakan masalah mereka. "Setelah acara selamatan ini, Abang akan memboyong kamu dan anak kita ke Jakarta," ujar Bram. "Loh, apa ayah setuju?" jawab Kamelia dengan wajah terkejut. "Bagaimana tidak setuju? kamu itu sudah tanggung jawab Abang, jadi di manapun Abang berada, kamu harus berada di dekat Abang." "Yah, baiklah. Aku juga tidak bisa jauh dari Abang," jawab Kamelia dengan tersenyum. Acara selamatan dan cukuran bayi ini termasuk sangat meriah, dihibur dengan grup marawis dan sholawatan dari grup ternama di kota tanjung pinang, semakin menyemarakkan acara dengan musik-musik Melayu dan islami. Bram yang mengenakan baju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   304

    Deburan ombak membangunkan sepasang manusia yang bangun dari tidurnya. Sang wanita melepas pelukan dan menatap ke arah jendela kamar yang terbuka, angin sepoi-sepoi masuk ke arah kamar mereka. "Sudah bangun?" tanya sang lelaki yang kembali memeluk wanita itu "Sampai kapan kita di sini?" "Aku sudah menyewa pulau ini selama sebulan." "Kamu banyak uang rupanya sekarang." "Lumayan, tambang batu baraku di Kalimantan cukup untuk hidup kita selama delapan puluh tahun dengan kehidupan yang cukup mewah. Makanya aku heran sama kamu masih bertahan saja sama Ibrahim yang sudah tua bangka itu." "Rusli, berkat dia hidup kamu sekarang seperti ini. Sekarang kamu juga bisa apa, kamu sudah memiliki istri dan anak, apa kamu akan meninggalkan mereka?" "Aku akan tetap menjadikan perempuan itu istriku, tetapi kekasih di dalam hatiku hanya kamu. Mana bisa perempuan itu menyampaikan kedudukan kamu. Kalau kamu mau melepaskan Ibrahim, mati pun aku rela untukmu." "Jangan bicara begitu, sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status