Share

196

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-08 14:05:44

Adi mendekatkan mulutnya ke telinga Bram, sehingga membuat lelaki itu memiringkan kepalanya untuk mendengar dengan seksama.

"Ada polisi yang mencari anda, ini tentang kematian tuan Anggara, mereka mengatakan sudah menemukan pelakunya, tetapi hal yang sangat mengejutkan pengakuan pelakunya itu," bisik Adi dengan hati-hati

"Di mana mereka?" tanya Bram dengan suara pelan juga.

Karena di pemakaman masih ada beberapa orang yang tengah bergerak keluar, dia tidak ingin apa yang akan dibicarakan bocor ke dunia luar, apapun itu kasus pembunuhan ayahnya harus dia dulu yang mengetahui seluk beluknya, dan dia dulu yang berhak memberi ijin semua akan disebar atau tetap disembunyikan.

"Mereka menunggu di pintu gerbang," jawab Adi membuat Bram mengernyit meminta kejelasan.

"Aman, Pak. Mereka tidak memakai seragam dinas."

Setelah Adi mengatakan hal itu, Bram bergegas menemui pihak kepolisian tersebut yang sudah menunggu di depan gerbang pemakaman.

"Selamat siang, Pak Bram! Saya Ipda Komarudin."

Bra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dea Eccy
kaya senetron Indosiar..... masa yg disakitin satu orang ajj..
goodnovel comment avatar
Supriatno
waaah bakal panjang nih cerita
goodnovel comment avatar
Tri Nur Kasih
kok tambah mbulet sih ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   197

    "Kami sudah menyelidiki, di parkiran Star Teknologi ada cctv, di sana terlihat sekali siapa yang tengah bicara dengan pelaku, dia adalah istri anda.""APA?!" Tentu saja perkataan Iptu Anwar seperti petir di siang bolong bagi Bram. Dhea dalang dibalik wafatnya ayahnya? tidak mungkin!"Anda bercanda? tidak mungkin istri saya dalang dibalik semua ini. Ini pasti ada yang salah, ada yang menjebak istri saya," ujar Bram dengan suara bergetar, bukan hanya itu tangan lelaki itu juga gemetar mendengar kabar dahsyat ini."Itu pengakuan pelaku, saya masih harus menyelidiki lebih lanjut. Hanya saja kejahatan ini bukan kejahatan yang ringan, ini kriminal berat. Jadi saya harus menahan istri anda, Pak Bram.""Saya yakin istri saya tidak bersalah, jadi bisakah istri saya menjadi tahanan kota saja, selagi penyelidikan berjalan?""Bukan masalah itu. Jika istri anda bukan pelakunya, justru keberadaannya di luar akan lebih berbahaya untuk keselamatannya. Jadi mau tidak mau saya harus menahannya. Karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   198

    "Bang, sepertinya ada yang menjebakku," ujar wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca. Bersamaan dengan itu, Regal datang dengan pelaku yang dikawal oleh beberapa orang polisi lainnya. Dhea terkejut menatap lelaki berpakaian orange itu yang kini tengah menundukkan wajahnya, walaupun menunduk seperti itu, Dhea masih mengenalinya. Pertemuan dengan lelaki itu belum lama, baru lima hari yang lalu dan permintaan lelaki itu sungguh meninggalkan kesan untuk mudah diingat. "Jadi dia pelakunya?" tahu Dhea dengan suara bergetar. "Benar, Bu," jawab Regal. "Abang ingat, Dhea pernah cerita kalau ada lelaki yang menemui di parkiran dan meminta pekerjaan, katanya baru lulus kuliah ketika aku mintain ijazahnya di malah tidak membawanya?" Dhea menatap suaminya dengan yakin, membuat Bram juga mengingat momen di malam itu, lelaki itu otomatis menganggukkan kepala. "Dia orangnya ...," tunjuk Dhea ke arah lelaki yang masih menundukkan kepala. "Kenapa kamu memfitnah saya? Bekerja pada si

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   199

    Bram mencengkeram ponsel istrinya, sepertinya ada yang tidak beres. Apa ponsel Ini sudah dibajak? Hanya satu orang yang harus dia mintai tolong mengenai hal ini. Niko! tetapi bocah itu sekarang sedang ke Kanada untuk mengikuti kompetisi teknologi internasional mewakili Star teknologi. Jadi, dia harus menunggu beberapa hari ke depan hingga anak itu pulang. Akhirnya Bram hanya bisa pulang ke kediamannya. Beberapa direksi sudah menghubunginya, tetapi tidak ada satupun yang diangkat panggilannya. Biarlah ... Bram sudah mewanti-wanti Iptu Anwar untuk merahasiakan tentang kasus yang menimpa Dhea hingga menemukan titik terang. Tetapi hari itu, Adi benar-benar datang menemuinya dengan tergesa-gesa. "Pak Bram, para direksi sudah berkumpul di kantor, mereka sudah menunggu kehadiran anda, Pak." "Untuk apa?" "Sepertinya, mereka akan mengadakan pembahasan yang serius." "Apa kau tahu apa yang akan mereka bahas?" "Saya dapat bocoran dari orang dalam, jika para direksi itu sudah menget

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   200

    "Benar, sekarang kita harus memilih siapa yang akan menggantikan kedudukan Anggara," ujar Hanafi menanggapi. "Menurut perhitungan, Pak Anggara memiliki saham sebesar 15%, ketika beliau wafat, saham itu akan dibagi kepada istrinya lima persen, putra bungsunya lima persen dan putri keduanya lima persen. Sementara Pak Sayuti memiliki empat persen saham, Pak Hanafi juga memiliki empat persen saham. Saham yang lain dimiliki oleh Siska Anastasya putri kedua bapak Hanafi sebesar dua persen, Ajisaka putra pertama bapak Sayuti sebesar tiga persen. Sementara Saham terbesar masih dimiliki oleh Pak Bramantyo sebesar tiga puluh persen. Sedang pemilik saham yang lain tidak lebih dari satu persen per individu. Jadi kandidat sebagai ketua komisaris kalau merujuk kepemilikan saham masih berada di keluarga inti keluarga Adiguna, Bu Nirmala, Pak Arjuna atau Nona Sania," ujar Pengacara perusahaan sebagai ahli hukum perusahaan yang dari awal sudah ditunjuk oleh kakek Hanggono memberi informasi tentang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   201

    "APA?!" Bram menggeram kesal mendengar perkataan Sayuti. sudah dia prediksi hal seperti ini cepat atau lambat akan terjadi, namun ketika sudah tiba saatnya terjadi, hatinya belum juga sanggup menanggungnya. "Apa om pikir aku sudah gila? istriku sedang kesusahan, aku malah akan meninggalkannya? apa yang terjadi juga belum terbukti dia yang melakukannya!" "Bram! yang dibunuh itu ayahmu sendiri! apa sebegitu bencinya dirimu pada ayahmu, sehingga tidak peduli. Kamu malah mempedulikan pembunuh itu!" Nirmala yang hatinya sedang kacau jelas tidak terima mendnegar Bram membela istrinya. "Ini belum persidangan, kenapa kalian sudah mengecapnya bersalah?" "Aku tidak peduli, akan aku pastikan perempuan sialan itu akan membusuk di penjara!" Nirmala berteriak tidak terima. Bram duduk dengan tenggang, tangan lelaki itu mengepal kuat, sepertinya semua orang sedang memojokkannya akibat tuduhan kepada istrinya itu. Bram sudah menyewa pengacara, pengacara juga mengatakan sulit mengeluark

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   202

    Walaupun berita tersebut sudah diblokir, mendatangi media tersebut dan menutup mulut mereka, Niko juga mengerahkan para hacker untuk memblok sosial media, namun berita itu bocor juga. Hal itu jelas membuat Bram panik, ada dua orang kali ini yang harus dijaga perasaannya, istrinya dan neneknya. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi Dhea jika tahu berita di luaran sana menyudutkannya. Mungkin di dalam sel penjara hidupnya juga tidak tenang, sementara neneknya yang terlihat begitu sayang padanya, juga sayang pada cicit menantunya itu bagaimana bisa menghadapi jika cicit menantunya itu yang telah membunuh anak kandungnya. Sementara itu, di hari pertama Dhea masuk ruang tahanan, di dalam ruangan sudah ada lima wanita yang juga masuk ke sana dalam rangka menunggu nasib mereka yang akan diputuskan oleh pengadilan. Dhea bukannya tidak tahu jika di rumah tahanan ataupun sel penjara adalah tempat berkumpulnya para kriminal, pasti tidak akan lepas dari kekerasan. Tetapi mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   203

    "Jadi, siapa diantara kalian yang akan kuhabisi duluan? Membunuh orang sudah menjadi pekerjaanku. Aku adalah pembunuh bayaran! orang yang baru saja kubunuh adalah seorang petinggi sebuah perusahaan, orang kaya dan berpengaruh. Membunuh kalian bagiku itu sangat mudah, aku dulu pernah menjadi wanita militer yang ditugaskan di Papua! Sekarang, maju! siapa yang mau kubunuh terlebih dahulu!". "Ah, tidak! tidak!" Mereka berteriak ketakutan mana kala Dhea berdiri dan akan menghampiri mereka. Romlah bahkan gemetar ketakutan, wanita itu sampai bersujud meminta ampun. Diikuti yang lainnya. "Ampun, Nona. Maafkan kami, maafkan kami." "Kalau begitu, mulai dari sekarang, kalian jangan pernah mengganggu dan mengusik ketenanganku. Aku sedang banyak pikiran, jika banyak pikiran aku akan emosional, mudah marah dan mudah menghabisi orang." "Baik, Nona. Baik!" ***** Sudah tiga hari Dhea mendekam di dalam tahanan, perasaannya semakin gelisah. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana kabar di lua

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   204

    Bram memang bertekad untuk menyerahkan semua saham dan juga jabatannya, hidup istrinya lebih penting. Harta dan jabatan bisa dicari lagi, seandainya dia butuh waktu lama untuk memulihkan kondisinya, dia tidak akan terlantar-terlantar amat karena saham lima persen sudah cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, dia juga sudah memiliki omset dan property yang cukup, rumah sudah punya, baik di jakarta ataupun di Palembang. Tetapi ketika di pulang dari menjenguk Dhea di tahanan, hatinya mulai bimbang mana kala mendengar kabar jika nenek Hartina dilarikan ke rumah sakit. Nenek dalam kondisi shock dan tidak sadarkan diri. Beberapa jam setelah nenek pingsan, diapun sadar kembali. "Nenek, bagaimana kondisimu?" tanya Bram dengan kuatir "Bram ... benarkah apa yang dikatakan Nirmala?" tanya nenek dengan suara lemah. "Apa yang dikatakan oleh wanita itu?" "Dia bilang, istrimu yang telah membunuh ayahmu, benarkah itu?" suara nenek bergetar, di usianya yang sudah tua ini, dia tidak san

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   352

    Menjelang waktu yang direncanakan, para anggota organisasi Gir sudah berdatangan ke Indonesia memakai paspor turis, dengan penerbangan berbeda. mereka sudah memesan hotel yang sama dengan rekomendasi Adi melalui online. Sampai pukul satu delapan malam, semua sudah berdatangan. Adi sendiri menyewa aula diskotik untuk party umum yang pesertanya hanya diundang tamu-tamu hotel yang memiliki tiket masuk, dan mereka yang masuk hanya anggota Gir. Sehingga party ini tidak dicurigai sebagai pertemuan rahasia yang berpotensi membahayakan keamanan, karena party diadakan secara natural untuk menyambut turis asing. Adi tersenyum lega melihat orang-orang yang dulu menjadi rekan kerjanya, mereka berpelukan seperti layaknya teman sudah lama tidak bertemu. "Kami datang semua untuk mendukungmu, Di," ujar Michael dengan bahasa Inggris. Michael kini menjadi ketua organisasi, mantan tentara Amerika itu masih aktif di organisasi tersebut. "Aku juga membawa semua anggota baru, perkenalkan ...." Mich

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   351

    Bram menghela napas berat, dibelainya rambut istrinya yang kusut karena lama hanya melakukan aktifitas berbaring. "Sayang, Abang akan secepatnya datang menjemputmu. Sekarang masih belum bisa, Abang hanya menjengukmu, kuatir dengan keadaanmu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bram dengan hati-hati. Dhea hanya diam menatap wajah suaminya dengan kecewa, matanya bahkan sudah berkaca-kaca. Apanya yang baik-baik saja? situasinya bahkan lebih kejam dari ketika dia dipenjara dulu. Rasa kangennya yang tidak tertahan pada putranya membuatnya sulit memejamkan matanya setiap malam. Perasaan ditinggalkan oleh suaminya mengikis rasa kepercayaannya sedikit demi sedikit, sudah seminggu lebih, tetapi apakah Bram tidak bisa mengatasi masalah di perusahan? apakah pria di depannya ini sengaja memilih kekuasaan dan hartanya daripada dia? Dhea menggeleng pelan untuk menghilangkan prasangkanya. "Percayalah pada Abang, doakan Abang agar cepat membawa Dhea dari tempat ini. Abang sangat merindukan Dhea, b

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   350

    Dhea hanya bisa berbaring di tempat tidur yang cukup besar dan mewah, kasurnya empuk, kamarnya luas dengan kamar mandi yang juga cukup mewah. Tidak kalah dengan kondisi di rumah Bram dulu. Dia hanya bisa berbaring dan tidak banyak melakukan aktifitas sepanjang hari untuk menghemat tenaga. Dua butir telur rebus dan setengah liter air mineral yang dijatah kepadanya sekarang sungguh benar-benar tidak akan cukup untuk melakukan aktivitas yang lebih dari itu. Apalagi awal-awal dia hanya mengkonsumsi tiga butir telur, rasanya hampir tiga malam dia tidak bisa tidur karena kelaparan. Semakin ke sini, tubuhnya sudah terbiasa, tetapi dia juga harus menghemat energi. Sedang hari ini, dia hanya menerima jatah dua butir telur. Ini baru hari ke tujuh, tetapi rasanya sudah sangat menyiksa. Lebih tersiksa dari kondisinya di penjara dulu, padahal dulu dia sama sekali menempati kamar yang tidak layak sama sekali. Dulu dalam satu ruangan hanya ada satu buah kasur singel, yang dihuni oleh enam orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   349

    Niko dengan serius memantau dua komputer sekaligus, rute pelacak yang ada pada Bram, serta navigasi robot kecilnya yang terus terbang di udara. Dalam dua puluh menit, robot itu sudah menyusul mobil yang membawa Bram ke arah barat daerah Banten."Cepat sekali dia menyusul," ujar Fikri i yang juga ikut memantau gerakan robot itu."Dia terbang, bukan jalan. dalam waktu satu menit sudah mencapai belasan kilometer," ujar Adi mengkomentari omongan Fikri, sementara Niko tetap serius menggerakkan kursor mouse untuk mengendalikan robot kecilnya."Kita keluarkan cengkeraman pada robot itu agar menempel di mobil itu, untuk menghemat baterai," ujar Niko."Emang cengkeramannya sekuat apa? tidak takut diterbangkan angin?" tanya Fikri yang antusias seperti mendapat mainan baru "Dia ditempatkan di belakang mobil agar bisa terlindungi angin. Cengkeramannya tidak kuat, hanya dilapisi lem seperti lem alteco.""Loh, kalau tidak bisa lepas bagaimana?" tanya Adi yang mengernyit heran, pasalnya lem itu ter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   348

    "Kau terlalu banyak mengeluh, harusnya kondisi istrimu bisa menjadi motivasi untukmu. Atau kuhadirkan juga anakmu yang masih bayi?" ancam Abimanyu. "Aku tidak akan tergerak kalau belum melihat secara langsung bagaimana kondisi istriku, juga tidak akan termotivasi kalau belum berbincang dengannya," ujar Bram dengan keras kepala. "aish! baiklah!" dengus Abimanyu akhirnya mengalah. "Sakti, Ijal ... Bawa dia bertemu istrinya, biar dia puas melihat keadaan istrinya. Ketika pergi ke sana pastikan tangan dan kakinya terikat biar tidak kabur, matanya juga ditutup biar tidak tahu kondisi jalan!" perintah Abimanyu yang tidak sabar mendengar rengekan Bram. Setelah mengatakan itu, Abimanyu kembali lagi ke ruang pribadinya, sementara Bram tersenyum. Ternyata hanya sebatas ini kemampuan Abimanyu dalam mendengarkan keluhannya, dia hanya mengikuti saja pengaturan lelaki itu ketika para pengawal itu langsung meraih tangannya untuk memasang borgol dan menutup matanya dengan kain hitam. Para pengawa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   347

    "Sakti?!" ujar Abimanyu yang melihat siapa yang mengetuk ruang pribadinya ini. "Selamat sore, Pak?" sapa Sakti yang melihat Abimanyu tengah bersantai duduk di sofa sambil bermain game di ponselnya. "Ada apa?" tanya lelaki itu masih fokus dengan ponselnya. "Pak Bram memaksa untuk bertemu dengan anda, Pak." Mendengar perkataan Sakti, Abimanyu berhenti menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel, spontan lelaki itu menatap Sakti dengan tatapan garang. "Bukankah sudah kukatakan? kalau dia tidak boleh menemui ku kalau tugasnya dalam menstabilkan harga saham sudah berhasil, ini apa? belum ada kemajuan apa-apa," ujar Abimanyu dengan marah. "Justru itu yang akan dikatakan dan didiskusikan oleh pak Bram kepada anda, Pak." "Tidak ada negosiasi apalagi diskusi. Usir dia dari sini. Kenapa kau bawa dia ke sini tanpa bilang padaku dulu, Ha? kamu ini terlalu lancang, Sakti!" Abimanyu bertambah marah mendengarnya. "Situasi di perusahaan terlalu rumit, Pak. Bapak tidak bisa membuat hal

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   346

    Pulang kerja, seperti hari kemarin Bram dikawal oleh beberapa orang dan disupiri oleh supir baru yang juga tidak Bram kenal. Apalagi selama beberapa hari ini mereka juga tidak berinteraksi, Bram juga malas untuk bertegur sapa dengan mereka. "Antarkan saya ke tempat Abimanyu!" perintah Bram. "Bukankah Pak Abimanyu mengatakan dengan jelas, Pak Bram boleh menemuinya jika pekerjaan pak Bram selesai. Ini belum ada apa-apanya jadi pak Bram tidak berhak bertemu pak Abimanyu," ujar supir itu dengan tegas. "Kamu itu hanya sekedar supir, jadi tidak perlu mendikte saya. Saya tidak akan menyelesaikan tugas dari Abimanyu. Terserah dia sekarang, saya juga sudah buntu! saya mana bisa bekerja sendiri, saya akan bilang sama dia untuk memberi saya tim." "Ingat, Pak. Bapak harus keluarkan semua potensi dan usaha. Karena taruhannya nyawa istri dan anak bapak." "Keluarkan potensi dan usaha apa? sementara saya tidak boleh menghubungi siapapun. Memangnya saya bisa menyulap dengan sendiri nilai sah

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   345

    Mang Giman selalu membersihkan ruangan Bram pukul tujuh pagi sebelum semua karyawan datang ke kantor. Dia membersihkan ruangan Bram seperti biasa dan tidak mencurigakan, ketika dia sedang mengelap-elap meja dan merapikan dokumen diatas meja, dia segera meletakkan surat ber amplop putih itu di atas meja dekat kotak tissue. Lelaki itu menahan napas ketika melakukan itu semua, segera dia cepat-cepat keluar dan masuk toilet, di sana dia menghela napas sekuat-kuatnya, sangat ketakutan karena dia merasa gerak-geriknya dipantau dari jarak jauh oleh orang yang tidak diketahui siapa. Sungguh misterius dan menakutkan untuk orang awam seperti dia. Jam menunjukan pukul delapan pagi, semua karyawan sudah berdatangan dan sudah masuk ke ruangan kerja masing-masing. Bram sendiri datang sekitar jam setengah sembilan pagi. Ketika masuk ruangan, dia terus berkutat pada dokumen, sungguh tidak ada pegawai atau orang suruhan yang kompeten yang dia percaya sekarang. "Pak Bram, ini sudah seminggu, tetapi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   344

    Sudah tiga hari Bram bekerja mengurus perusahannya, tetapi tidak ada perubahan sama sekali pada peningkatan nilai saham. Abimanyu sendiri mengatakan jika semua pegawai dan kolega Bram sudah dimutasi bahkan sudah dipecat dari perusahaan. Bram sendiri yang terpaksa menandatangani surat pemecatan mereka, pasalnya Abimanyu mengancam tidak akan memberikan makanan apapun pada Dhea jika dia tidak mengikuti semua perintah lelaki itu. Bram memang masuk ke kantor tetapi tetap saja rasanya seperti dipenjara. Dia tidak bisa mengontak siapapun dan meminta bantuan siapapun. Semua pekerja yang ada di kantor ini diduduki oleh orang-orang baru atau orang lama memang sudah bersekongkol dengan Abimanyu. Bram duduk dengan frustasi dengan semua kondisi ini, bahkan Adi orang kanannya sekarang tidak tahu di mana. Abimanyu memberi batas sampai tiga Minggu untuk menstabilkan nilai saham dan melakukan peralihan pemilik perusahaan dalam waktu tiga bulan. Abimanyu juga tidak bisa terburu-buru agar apa yang t

DMCA.com Protection Status