Share

164

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-13 23:56:20
Part 164

Setelah adzan isya, mereka sudah bersiap-siap pergi. Suster Halimah ikut mobil Sania yang dikemudikan anak buah Lingga sementara Sania duduk di bangku depan, Dhea yang duduk sendirian membawa bantal agar bisa tidur selonjoran. Ketika semuanya sedang mempersiapkan mobil, jenazah Paramitha juga sudah masuk ambulance, seseorang datang terburu-buru menghampiri mereka.

"Dhea?! kamu mau berangkat malam ini?" tanya lelaki itu dengan terburu-buru.

Dhea memandang Sania sebelum menjawab pertanyaan lelaki itu, sania hanya mengangguk mendukungnya.

"Iya, yah! agar jenazah ibu lekas di makamkan."

"Besok saja, nanti ayah caterin helikopter biar cepat sampai. Lagian Bram juga belum datang, kan?"

"Tidak perlu, Yah. lagian pemakaman keluarga kami berda di pelosok, sangat mengundanh perhatian kalau ada helikopter parkir di sana, aku tidak suka dengan cara seperti itu," jawab Dhea.

"Lagian Kak Bram ke mana, sih? Dari tadi kicariin gak ketemu, ponselnya juga gak bisa dihubungi," ketus Sania.

"Dia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
lanjut besok ya,,padahal penasaran banget dgn asal usul Dea bisa ketemu sama ibunya,,
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Makasih sudah Up, meski ada tyfo nya bisa di maklumi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   165

    "Tunggu, ibunya Dhea sudah meninggal dunia tadi sore!"Duar! Bram spontan menghentikan langkahnya."APA?!"Bram terpaku mendengar perkataan ayahnya, baru sehari dia tinggal bekerja sudah kejadian seperti ini. Hari juga baru jam sembilan malam."Dari tadi siang dhea berusaha menghubungimu, sebelum meninggal ibunya sangat ingin bertemu denganmu, tetapi nomor telponmu sama sekali ridak aktif. Sania sampai menyusul ke kantor dan mencarimu ke tempat ayah, ayah juga baru tahu kalau kau menemui klien di Surabaya. Tapi kenapa ponselmu tidak aktif?"ujar Anggara dengan rait wajah yang geran dengan ank sulungnya ini."Ini kejadian yang tidak bisa terduga. Aku ke Surabaya menemui Mr Liang dari China. Ayah tahu sendiri, kan ... kalau dia akan menjadi menjadi investor besar kita, tetapi permintaannya sangat tidak masuk akal, dia meminta agar asistenku menemaninya beberapa hari keliling Surabaya," jawab Bram dengan wajah muram."Ya, apa salahnya asistenku menemaninya? itu malah bagus, kan? dia bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   166

    Part 166Ketika mereka sampai di desa kelahiran almarhumah Paramitha, Dhea langsung menghubungi Om Muchtar untuk menanyakan di mana ibunya harus disemayamkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan."Langsung saja ke rumahmu," jawab om Muchtar"Ke mana, Om?" Tentu saja Dhea heran kenapa Muchtar berkata seperti itu. Bukankah mereka tahu jika rumah keluarga Dhea sudah hangus terbakar? Terakhir Dhea mengunjungi makam ayah dan adiknya itu ketika dia duduk di kelas dua SMA, saat itu saja rumah mereka sudah runtuh tinggal puing-puing. Ibunya sengaja membuat pemakaman keluarga saat kecelakaan itu, ayah dan kedua adiknya di makamkan di pekarangan belakang bekas rumah mereka, karena area tanah meraka cukup luas, hampir setengah hektar, jadi makam itu berada paling belakang dari tanah itu yang berbatasan dengan perkebunan karet warga."Ke rumah kalian, kami sudah menunggu di sini," jawab Muchtar dengan tegas."Om gila? Ini sudah tengah malam, masak jenazah ibu akan disemayamkan di tanah lapang? Ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   167

    Part 167"Ini Dhea? Kok beda banget sama dulu? Dhea itu mirip banget sama Paramitha, kenapa ini cantik banget?" ujar seorang wanita yang sebaya dengan ibunya itu sambil mengernyitkan keningnya. "Iya, betul," jawab ibu-ibu yang lain membuat Dhea semakin bingung."Eh, kalian tahu, kan? Kalau Dhea ini juga ikut jadi korban kecelakaan ketika almarhum Rasyid dan kedua putranya meninggal itu?" tanya nenek Tirah membuat ibu-ibu itu menganggukkan kepala."Jadi luka Dhea ini sangat parah, sekujur tubuhnya mengalami luka bakar. Saat itu kata Mitha korban yang selamat ada tiga orang dan semuanya mengalami luka bakar, salah satu dari korban itu adalah anak seorang pengusaha yang tengah kabur dari rumah, ketika ayahnya tahu anak itu jadi korban kecelakaan, maka ayahnya itu mendatangkan ahli bedah plastik dari Korea dan mengoperasi mereka bertiga," terang nenek Tirah.Dhea hanya terbengong mendengar ucapan nenek Tirah, ibunya sama sekali tidak mengatakan apapun padanya, kenapa beliau begitu banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   168

    Part 168Semua orang tersenyum ketika lelaki itu sudah masuk ke dalam liang kubur, dia masih memakai pakaian kerja kemarin, kemeja putihnya sudah digulung sebatas siku, kakinya bahkan tanpa alas dengan kulit putih dan celana bahan mahalnya jelas menyita perhatian orang banyak.Jantung Dhea berdebar kencang menatap lelaki yang bajunya kini telah bernoda tanah liat, kapan suaminya itu datang? Kenapa sudah ada di sini? Mata Dhea mengedar,dia juga melihat ayah mertuanya berdiri di sebelah om Muhtar."Huh,akhirnya datang juga orang itu," dengus Sania yang terdengar jelas di telinga Dhea karena begitu dekatnya posisi mereka Ada keharuan yang membuncah ketika melihat lelaki itu meraih jenazah ibunya yang menurunkannya ke tanah, rasa sedih Dhea menjadi-jadi ketika tubuh ibunya mulai ditutupi oleh tanah, wanita itu tak kuasa untuk menangis. Sania sigap memeluk kakak iparnya agar tubuhnya tidak ambruk ke tanah.Setelah pemakaman selesai, beberapa orang pergi meninggalkan lokasi. Ada beberapa o

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   169

    Bab 169"Iya, saya suaminya! Jadi anda tidak perlu merasa ada tanggung jawab."Kedua pasangan tua itu terpaku menatap Bram yang menurut mereka begitu sombong."Memangnya siapa kamu? Bicaramu sangat sombong anak muda," ujar sang kakek dengan mata mendelik."Saya sudah bilang, Kakek. Saya adalah suami wanita ini, dia tidak akan ke manapun tanpa seijin saya," ujar Bram dan langsung menggandeng tangan Dhea.Dhea hanya menurut saja, setelah mendengar bagaimana kedua kakek dan neneknya ini memperlakukan ibunya dulu, Dhea juga tidak respek pada kedua lansia tersebut. mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.Sesampainya didepan rumah, Dhea memandang bangunan rumah itu hingga mendongak menatap atap rumah itu."Ayo, Sayang. Kita masuk rumah, apa yang kau lihat?" tanya Bram yang melihat Dhea menghentikan langkah."Tidak ada, aku harus bertemu om Muchtar," jawab Dhea terburu-buru hingga pegangan tangan Bram juga terlepas."Dhea? Ada apa?" tanya lelaki itu dan mengejar Dhea.Dhea melihat Muchtar be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   170

    170 Dhea dan Bram sepanjang hari ini sibuk menyambut para tamu yang bertakziah atas kematian ibunya. Mereka tidak punya kesempatan untuk berduaan, berbincang ataupun berbicara dari hati ke hati. Hingga malam hari setelah yasinan yang selesai jam 10.00 malam mereka berkesempatan masuk ke dalam kamar untuk istirahat."Maafkan Abang ya, Sayang. Kemarin abang tidak bermaksud mengabaikan kamu. Kamu pasti mengalami hari yang berat kemarin," ujar Bram sambil memeluk istrinya yang berbaring di sampingnya. "Aku kemarin memang sangat sedih, karena tidak bisa menghubungi Abang. Sebenarnya merasa diabaikan, cinta orang sekelas Abang, tidak bisa dihubungi hanya gara-gara HP rusak, apa Abang sudah kehabisan uang? Sehingga tidak bisa membeli HP yang baru?" Sungut Dhea dengan kesal. "Iya, itu jangan kelalaian Abang. Memang benar-benar minta maaf, Abang tidak akan melakukan hal itu lagi. Maafkan Aku, ya?" Ujar Bram dengan tatapan penuh penyesalan. "Ya sudahlah, Bang. Semoga abang bisa melakukan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   171

    Part 171Dia sama sekali tidak pernah melakukan operasi plastik untuk mengubah wajahnya karena memang dia bukan Dhea Annisa Putri, Putri kandung Paramita. Lantas siapa dia? Apakah Bram boleh mengacu, pada satu nama? Tetapi Bram belum berani menebak sejauh itu. Tetapi feeling-nya sangat kuat saat ini, apalagi mendengar pesan dari mendiang ibu mertuanya itu, dia benar ... yah, dugaannya jika Dhea bukan anak kandung mertuanya adalah benar. apalagi sekarang? tinggal mencari tahu siapa sebenarnya Dhea, benarkah Dhea adalah Kamelia? benarkah Kamelia adalah Lia yang selama ini dia cari? jika demikian, berarti selama ini dia menikahi wanita yang selama ini dia tunggu, dia menikahi wanita yang tepat, belahan jiwanya yang sangat dia rindukan.Memikirkan itu semua membuat tubuh Bram gemetar menahan perasaan, dengan antusias dia peluk wanita di sampingnya erat-erat, seolah-olah dia tidak akan melepaskan pelukan itu selama-lamanya."Sayang, tahukah kau? betapa aku sangat mencintaimu?" gumam lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   172

    Part 172Dengan lesu Bram akhirnya mengabarkan agar Dhea ke Batam bersama Adi. Dia sendiri sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan di Jakarta. Dhea sempat protes, apa nggak ada orang lain yang bisa menggantikannya? tetapi ketika mendengar itu permintaan khusus dari Pak Ibrahim, dia bisa apa? lagipula sekarang statusnya adalah anak angkat walikota tersebut, jadi dia juga harus menghormatinya, walaupun sebenarnya dia sendiri tidak menginginkan menjadi anak walikota itu. Semua dia lakukan demi Kamelia, entah kenapa, mendengar seorang ayah yang kehilangan anak gadis dan berharap bisa melihat sosok gadis itu pada dirinya membuatnya sedikit terenyuh.Ketika mendarat di bandara Batam, Fathan sudah menjemput Dhea dengan mengendarai mobil mewahnya, kali ini jenis mobil Buggati. Dhea sudah tidak heran lagi kalau lelaki ini selalu gonta-ganti mobil mewah, secara di rumah ayah lelaki ini terparkir beberapa jenis mobil mewah."Kita langsung ke rumahmu, ya?" ujar Fathan yang mengendarai mobil.Seben

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status