Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 106. Sesingkat itu

Share

Bab 106. Sesingkat itu

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-11-02 12:04:31
Setelah memastikan kedua putranya terlelap, senyum lembut Javier menghiasi wajahnya. Perasaan damai yang jarang ia rasakan menyeruak, akhirnya ia bisa menikmati kehangatan keluarga. Namun, Javier langsung tersadar jika kenyataan bahwa hubungannya dengan Freya masih abu-abu, karena wanita itu bukan pasangan resminya.

Ia tak bisa buru-buru mengambil keputusan, Javier setidaknya perlu memastikan keberadaan Freya di terima oleh Pamela. Karena jika tidak, ia mungkin akan kehilangan Freya lagi.

Javier menghampiri Freya, perempuan itu ada di ruang tamu sambil melihat lowongan pekerjaan lain yang lebih menguntungkan. Diam-diam Javier melihat dari belakang, ketika Freya menghembuskan nafas panjang, Javier berkata.

"Kalau kamu mau, aku akan menyediakan tempat pekerjaan untukmu." katanya memberikan tawaran.

Freya menoleh dan menutup laptopnya, menggeleng dengan senyum kecil. "Aku menghargai niat baikmu, tapi aku ingin mencari jalan sendiri. Aku butuh kepercayaan diriku yang dibangun dari usahaku
SILAN

Kira-kira ulah siapa ya :P

| 5
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Julee
Klo ga ulahnya Pamela ya ulah si eben sama viona
goodnovel comment avatar
SILAN
Lagi musim hujan di sini, kadang kalo mati lampu, sinyal juga hilang hehe
goodnovel comment avatar
puji amriani
yah semangat dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 107. Di culik

    Javier kehilangan Freya, setelah menemukan ponsel wanita itu yang tergeletak begitu saja, kepanikan menguasai pikiran Javier. Ia berkeliling di sekitar area tersebut, namun Freya masih juga belum ditemukan.“Di mana dia?” pikirnya dengan kecemasan yang makin menusuk. Bayangan akan hal buruk yang mungkin menimpa Freya menghantui pikirannya. Javier segera memanggil anak buahnya, memerintahkan mereka untuk menyisir lokasi, mengecek kamera pengawas, dan mencari tahu siapa yang mungkin membawa Freya pergi.Sekitar satu setengah jam kemudian, Javier menerima rekaman dari anak buahnya. Di video tersebut, terlihat Freya berdiri di dekat tempat Javier menemukan ponselnya. Sebuah mobil boks hitam berhenti, dan dari sana keluar beberapa pria berjas hitam yang langsung menyeret Freya ke dalam mobil. Terlihat kalau Freya sempat berusaha memberontak, tapi usahanya tidak berhasil."Temukan pelakunya, pastikan Freya kalian temukan dalam kondisi selamat." ucap Javier memberikan perintah.Sekarang, Jav

    Last Updated : 2024-11-03
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 108. Disiksa

    Suasana gelap dan lembab menyelimuti ruang sempit itu, seakan menyatu dengan udara dingin yang menusuk kulit Freya. Bau lumut basah merayap, memenuhi ruang yang membuat siapa pun merasa terperangkap dalam kesunyian yang penuh ancaman.Freya duduk di kursi yang dingin, tangan dan kakinya terikat kuat, sementara pakaiannya masih basah oleh hujan. Ia meronta, berharap bisa melonggarkan ikatan tersebut, namun sia-sia."Apakah ada orang di luar sana?!" teriaknya.Suaranya menggema tanpa jawaban, tidak seorang pun menunjukkan dirinya sementara tempat itu sangat gelap. Sepertinya berada di area lantai bawah tanah, namun Freya juga tidak yakin karena saat ia dibawa ke tempat itu, pandangannya ditutupi oleh kain.Freya berusaha melepaskan dirinya dari ikatan yang membelenggu, tapi tak semudah yang ia bayangkan. Ikatan terlalu kuat, sulit untuk melonggarkannya.“Anak-anak pasti mencariku… semoga saja Javier bisa menjaga mereka,” batinnya, menenangkan diri dengan usaha yang sia-sia.Tak lama kemu

    Last Updated : 2024-11-03
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 109. Masih lanjut

    Jantung Freya berpacu tak beraturan, setiap detiknya terasa seperti ancaman ketika ia melihat Viona berdiri di depannya, menggenggam sebuah belati tajam dengan tatapan dingin. Perlahan, Freya membuka matanya, melihat Viona tersenyum penuh kemenangan. "Akhirnya kau takut juga," sindir Viona, nadanya mengejek karena teriakan Freya barusan. Siapa pun akan takut jika berada di posisi Freya, menghadapi seorang wanita yang tega menyakiti tanpa ampun. Freya menelan ludah, mencoba mengumpulkan keberanian, tapi pikirannya terus dihantui bayangan Viona yang siap menyayatnya. “Viona… kumohon, hentikan semua ini,” suara Freya terdengar serak, nada pintanya teredam oleh ketegangan. Namun permohonannya hanya memancing tawa dari Viona. “Melepaskanmu? Tentu saja. Tapi setelah aku puas bermain-main denganmu,” katanya bernada sinis. Freya memejamkan mata, menahan napas saat ujung belati itu menyentuh pipinya, dingin dan tajam. Hanya dengan sedikit tekanan, kulitnya bisa terkoyak. Ia gemetar, bukan

    Last Updated : 2024-11-03
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 110. Tertangkap

    Tubuh Freya kini pasti dipenuhi oleh memar, ia tak lagi mampu berdiri, hanya bisa terbaring lemah di lantai dingin, berusaha mempertahankan kesadarannya yang terus menghilang. Freya hanya berusaha tetap bertahan meski tubuhnya sudah diambang rasa sakit yang luar biasa. Pandangannya kabur saat ia mencoba merangkak ke arah pintu, namun baru beberapa langkah, kegelapan menyelimutinya, dan dunianya membeku.Saat kesadarannya kembali, Freya tersentak. Viona berdiri di atasnya, seember air dingin baru saja mengguyur wajahnya. Ia tersentak, batinnya masih diguncang ketakutan dan tubuhnya gemetar. Di hadapan Freya, wajah Viona mengerikan dalam senyuman yang penuh ejekan.“Kemana perginya keberanianmu tadi, Freya?” Viona mendesis, sorot matanya puas melihat Freya yang tak lagi mampu melawan.Freya sudah tidak tau lagi cara menghadapi Viona dengan cara apa, tapi tindakan yang Viona lakukan padanya sudah keterlaluan. Rasa lapar yang Freya rasakan seolah hilang digantikan rasa sakit di sekujur tu

    Last Updated : 2024-11-04
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 111. Selamat

    Beberapa jam telah berlalu sejak ia ditemukan, dan akhirnya Freya perlahan membuka matanya. Tubuhnya terasa seperti dihantam batu, perih dan memar menghiasi kulitnya. Sekarang, setidaknya ia berada di rumah sakit. Ruangan itu sepi, tanpa siapa pun di sana. Kemana Javier? Mungkinkah ia sedang menjaga anak-anak.Sakit masih mendera, jadi Freya tetap diam, mengumpulkan kekuatan. Lalu, suara pintu yang terbuka membuyarkan lamunannya, dan Javier muncul membawa senyum hangat."Hai, kau sudah bangun," ucapnya lembut, lalu meletakkan tas kecil di meja sebelum mendekat. “Apa kau lapar?”Freya hanya mengerjap, menatap segelas air di meja dengan tenggorokan yang terasa kering. Javier mengerti, ia membantu Freya duduk kemudian menyodorkan segelas air. Freya menyesapnya perlahan, rasa segar mengalir ke tenggorokannya. Ketika ia selesai, Freya mengalihkan pandangannya ke Javier.“Bagaimana keadaan Dylan dan Felix?” tanyanya lirih.“Mereka baik-baik saja. Aku sempat menemui mereka sebelum ke sini,” j

    Last Updated : 2024-11-04
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 112. Perhatian Javier

    Dua hari berlalu sejak Freya dirawat di rumah sakit. Setiap harinya, Javier selalu menemani, meski terkadang ia larut dalam pekerjaan sambil menatap layar MacBooknya dengan fokus setelah memastikan Freya tidur nyenyak.Terkadang Freya hanya pura-pura tidur, untuk bisa melihat apa yang Javier lakukan ketika ia memejamkan mata. Dan ternyata, Javier memanfaatkan waktunya untuk tetap bekerja. Wajahnya yang fokus, menegaskan kewibawaannya sebagai seorang pemimpin.Tidak heran mengapa Javier begitu disegani sekaligus ditakuti oleh sebagian orang, itu karena karakternya yang tidak bisa ditebak oleh orang lain. Salah satunya adalah, Javier hanya akan menunjukkan kepeduliannya pada orang-orang yang menurutnya berarti baginya.“Kalau dia terus seperti ini, mungkin aku benar-benar akan terjebak dalam pesonanya,” batin Freya, menahan senyum tipis.Javier tak hanya menjaga Freya dengan perhatian yang belum pernah dirasakannya sebelumnya, namun juga selalu memastikan segalanya nyaman baginya. Perta

    Last Updated : 2024-11-05
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 113. Di tangan Javier

    Di sebuah ruangan kosong, terdengar suara teriakan dari dalamnya. Satu-satunya orang yang berteriak untuk dibebaskan, di dalam ruangan yang tertutup, Viona menggedor gedor pintu berharap ada yang membukanya.Tapi, tidak satu orang pun yang menyahut. Sementara, di dalam ruangan itu tak ada celah untuk bisa kabur. Hanya ruang ventilasi udara yang sangat kecil, jadi mustahil kalau ia kabur melalui tempat itu."Keluarkan aku dari sini!" teriak Viona.Untuk kesekian kalinya, tak ada yang menyahut, hanya ada keheningan sehingga Viona mulai frustasi. Mengacak rambutnya tidak bisa tenang, karena ia tidak tau siapa yang menguncinya di dalam ruangan ini.Setelah beberapa saat, terdengar suara kunci yang digunakan untuk membuka pintu, buru-buru Viona menerobos tapi seorang wanita tidak dia kenal tiba-tiba saja menendang bagian perutnya hingga tersungkur."Sialan, siapa kau!" umpatnya.Tapi wanita asing itu mendekat, tanpa ragu menampar wajah Viona hingga suara tamparan itu menggema di dalam ruan

    Last Updated : 2024-11-05
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 114. Berbaikan

    Tak ada jalan untuk kabur. Viona merasakan jantungnya berdebar panik. Eben telah tertangkap, dan entah apa yang sedang direncanakan Javier. Dengan kesal, ia menghampiri Eben, mendorong pria itu hingga wajahnya yang terluka terlihat jelas di bawah cahaya lampu yang redup.“Kenapa kau malah di sini?! Seharusnya kau berusaha membebaskanku, bukan ikut tertangkap!” desisnya tajam."Aku juga tidak mengharapkan hal ini terjadi padaku, Sialan." Eben mendengus kesal, menahan sakit sambil perlahan mencoba duduk. “Jangan salahkan aku. Semua ini terjadi karena rencana gilamu menculik Freya. Sekarang Javier hilang kesabaran. Kita tak punya kesempatan untuk melarikan diri.”Viona mengusap wajahnya frustrasi, tatapannya penuh kebencian. “Freya pasti tertawa puas, tahu kita tertangkap,” gumamnya, matanya menyipit penuh dendam.Di sisi lain, Freya bahkan tidak tahu bahwa Javier adalah orang yang memerintahkan pria bertopeng untuk membawa Viona sebelum tertangkap oleh polisi. Hingga saat ini, Freya sen

    Last Updated : 2024-11-06

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    TAMAT

    Suasana makan malam itu dipenuhi kehangatan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Lilin di atas meja makan memancarkan cahaya temaram, memantulkan kilau lembut di permukaan piring dan gelas kristal. Aroma masakan rumahan yang menggugah selera menyatu dengan tawa dan percakapan ringan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang terasa seperti potongan kecil kebahagiaan.Freya duduk di bersebelahan dengan Javier, matanya menelusuri wajah-wajah yang dicintainya. Sesekali, pandangannya tertuju pada pasangan anak-anaknya yang duduk berdampingan, menikmati hidangan yang ia siapkan dengan sepenuh hati. Ada senyum kecil di sudut bibir Freya, senyum penuh kebanggaan dan rasa syukur yang sulit disembunyikan.Mereka berbicara dalam nada lembut, berbagi cerita tentang hari mereka, sementara suara denting garpu dan sendok sesekali terdengar, menambah harmoni pada suasana. Freya memperhatikan cara anak-anaknya saling bertukar pandang, tertawa pada lelucon sederhana, dan berbagi piring kecil

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra chapter 46

    Kediaman rumah Javier hari ini seperti panggung pertunjukan yang dipenuhi dengan aktivitas yang tak pernah berhenti. Para pelayan berlarian ke sana kemari, menyiapkan meja, kursi, dan dekorasi untuk makan malam keluarga yang spesial malam ini. Suasana riuh rendah terdengar dari halaman belakang, di mana meja panjang sudah mulai diatur dengan taplakan putih bersih dan peralatan makan yang berkilauan. Bunga-bunga segar yang dipesan Freya tiba tepat waktu, menambah sentuhan keanggunan di tengah keramaian.Freya sendiri tampak bersemangat, tangannya tak pernah berhenti bergerak. Dari memeriksa bahan masakan hingga memastikan setiap detail dekorasi sempurna, ia ingin semuanya berjalan lancar untuk menyambut Eloise, anggota baru keluarga mereka."Jangan lupa hiasan bunga di tengah meja," pesannya pada salah satu pelayan sambil tersenyum. "Aku ingin semuanya terlihat istimewa."Rumah yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan energi yang menggebu-gebu. Meski anak-anaknya belum datang, Freya s

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 45 

    Hari itu cerah, dan sinar matahari menembus jendela apartemen Felix, memantulkan kilau halus di dasi sutra yang baru saja ia kenakan. Dengan gerakan cekatan, ia meraih kunci mobil dari meja, lalu melangkah keluar, meninggalkan aroma kopi pagi yang masih hangat di udara.Pukul sembilan tepat, mobil sport hitamnya meluncur mulus ke arah gedung agensi. Dunia kerja menyambutnya dengan hiruk-pikuk yang biasa, tapi hari ini terasa berbeda. Waktunya di agensi hanya sebentar karena jadwalnya padat, penuh dengan pertemuan penting bersama mitra-mitra bisnis.Namun, satu hal yang terus mengganggu pikirannya adalah ponsel di saku jasnya. Setiap getaran kecil membuat jantungnya berdetak lebih cepat, ia menunggu telepon dari Katie. Jawaban atas tawaran yang ia berikan semalam menjadi satu-satunya hal yang benar-benar ingin ia dengar hari ini."Ada kemajuan pesat sejak kau mengambil alih hotel. Aku senang melihat bagaimana kau mengelolanya dengan baik," ucap Javier, dengan suara yang penuh kebanggaa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 44

    Pintu tertutup rapat dengan dentuman keras setelah Felix mendorongnya dengan kasar. Ia berbalik, nafasnya memburu, dan langsung bertemu dengan tatapan Katie.Namun berbeda dari yang ia bayangkan, perempuan itu tampak santai, terlalu santai, seolah situasi ini bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Tak ada jejak ketakutan atau khawatir di wajahnya, hanya ekspresi datar yang sulit diterjemahkan."Aku sudah memberitahumu kalau aku hamil," kata Katie, suaranya ringan namun menusuk. "Dan kau juga pasti sudah tahu siapa ayah dari bayi ini."Felix mengepalkan tangannya."Aku hanya berpikir," lanjut Katie sambil memainkan melipat tangan di depan dada. "Janin ini masih sangat kecil. Jika aku mengeluarkannya sekarang, resikonya tidak terlalu besar."Felix merasa dadanya menghantam batu."Kau gila?!" serunya, langkahnya maju mendekat.Dengan frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang, mencoba mengendalikan emosinya. "Aku tidak akan mengizinkanmu menggugurkan bayi itu!"Katie mendesah pelan,

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap Ja

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status